Macet Total, Pengguna Jalan Keluhkan Pengaturan Lalu lintas Rehabilitasi Jalan Raya Cigadung-Kadugede

Macet Total, Pengguna Jalan Keluhkan Pengaturan Lalu lintas Rehabilitasi Jalan Raya Cigadung-Kadugede

Kamis, 04 Juli 2019
KUNINGAN (BM) - Pelaksanaan Proyek Rehabilitasi Jalan Raya Cigadung-Kadugede yang dibiayai anggaran APBN ternyata menimbulkan ketidaknyamanan bagi para pengguna jalan tersebut. Bagaimana tidak, akibat pengaturan lalu lintas dari pelaksana proyek yang kurang profesional mengakibatkan tingkat kemacetan yang cukup parah mulai pukul 10.00 sampai pukul 17.30.

Dari pantauan media www.benangmerah.co.id, antrian kendaraan terlihat sekitar 1 km. sehingga bagi pemilik kendaraan harus menunggu hampir 1 jam untuk melintasi jalan tersebut. Ketidak profesionalan dalam mengatur lalu lintas tersebut terlihat ketika beberapa kendaraan harus saling berhadapan dari arah utara dan arah selatan. Hal inilah yang mengakibatkan jalan raya Cigadung-Kadugede macet total.

Syamsudin yang berprofesi sebagai seorang sopir angkot jurusan Kadugede - Kuningan begitu menyesalkan pengaturan lalu lintas proyek tersebut. Menurutnya untuk sekelas proyek nasional seharusnya memperhatikan kenyamanan bagi pengguna jalan, selain dari pengerjaan hotmix yang berkualitas, apalagi pengerjaannya dilakukan siang hari.

"Akibat pekerjaan jalan ini, saya sampai tidak bisa mengejar setoran. baik setoran untuk pemilik angkot maupun setroran uang makan untuk ke rumah," Keluh Syamsudin kepada media www.benangmerah.co.id, Rabu (3/7).

Melihat tingkat kemacetan yang cukup parah, warga disekitar jalan raya cigadung sampai turun tangan dalam mengatur lalu lintas sampai kembali normal. Burhan, warga kelurahan Cigadung kecamatan Cigugur yang ikut turun membantu mengatur lalu lintas menyesalkan perhatian pelaksana proyek yang tidak menyediakan sarana dalam mengatur lalu lintas.

"Seharusnya pihak pelaksana menyediakan sarana rambu-rambu lalu lintas perbaikan jalan. Seperti adanya tulisan tentang adanya perbaikan jalan, rambu-rambu dan tambang pembatas jalan supaya kendaraan roda empat maupun roda dua bisa antri dengan tertib. Kalau perlu minta bantuan pihak Dihub dan polantas Kuningan. Sehingga tidak terjadi macet total akibat kendaraan berhadapan dari dua arah di jalur yang sama," Tutur Burhan.

Sementara sampai berita ini dimuat, Erli sebagai rekanan pelaksana kegiatan ini sangat susah ditemui guna dimintai keterangan. 

.(Irwan/Anton)