Jalan Lingkar Timur Resmi Difungsionalkan Bupati Kuningan

Jalan Lingkar Timur Resmi Difungsionalkan Bupati Kuningan

Kamis, 07 April 2022
Foto Bersama Bupati Kuningan, Kepala BBPJN Jawa Barat, Dinas PUTR dan BAPPEDA Kuningan


KUNINGAN –Jalan Lingkar Timur Kuningan sepanjang 7,2 Km telah selesai dibangun  sejak Desember 2019 hingga November 2021. Pembangunan ini  sebagai jalan alternatif dari Cirebon ke Kuningan sekaligus mengurangi kepadatan lalu lintas di Jalur utama Cirebon – Kuningan. Namun untuk memfungsionalkan jalan tersebut, secara resmi dilakukan pada  Kamis (7/4/2022)  oleh Bupati Kuningan disaksikan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta – Jawa Barat Wilan Oktavian, ST., M.P.P.M, didampingi Staff BBPJN DKI Jakarta - Jawa Barat Dedy Hariadi, serta  Kadis PUTR H.Mas Ridwan Setiawan, SH.,M.Si dan Kepala Bappeda Ir. Usep Sumirat dan tamu undangan lainnya.

Bupati Kuningan H. Acep Purnama, MH.  bukan hanya memfungsionalkan jalan lingkar timur, namun sekaligus peresmian Tugu Sejati yang ditandai dengan penyiraman air di lokasi tugu tersebut. Dia mengatakan, dengan memfungsionalkannya  dalam waktu dekat ini   sebagai upaya memperlancar arus mudik lebaran Idul Fitri  2022

Apalagi setelah dua  tahun ada larangan mudik, Bupati mengatakan, kalau sekarang   dibolehkan mudik. Sehingga bisa dibayangkan jumlah arus mudik masyarakat Kuningan untuk lebaran tahun ini. Nah, sekaligus untuk menjawab persoalan mengurai kelambatan kemacetan di jalan nasional yang sudah membentang dari utara ke selatan yang melintasi Kabupaten Kuningan.

“Disamping itu,  untuk mempercepat pertumbuhan sosial ekonomi dan lainnya. Bahkan bisa menjadi kebanggaan untuk  mempercepat akses masyarakat Kuningan  masuk dan exit dari Tol Cipali. Sementara itu untuk peresmiannya masih menunggu, entah sama menteri atau siapa. Kita berharap dapat segera diresmikan,” ujarnya.

Di  ujung Jalan Lingkar Timur Kuningan Utara ada Tugu Sajati, Bupati Kuningan menerangkan filosofinya, bahwa ini menggambarkan Visi-Misi  Kabupaten Kuningan yang Maju, Makmur, Agamis, dan Pinunjul Berbasis Desa dengan mengutamakan nilai-nilai dan sifat-sifat Kesejatian. 

Dia menjelaskan, Sajati disini merupakan rangkaian dari tiga kata, santana, basajan, santika. Santana  adalah sesuatu sifat-sikap  kita  harus egaliter, harus merakyat, silih asah, silih asih, silih asuh. Sementara Basajan itu, kita harus memiliki sifat-sikap yang sederhana, handap asor kalau bahasa sundanya. “Terakhirnya santika,  kita harus memiliki sifat- sikap untuk responsif, untuk peduli mengatasi, mengantisipasi semua persoalan yang ada secara bergotong royong dengan sajati,”ungkapnya.

Bupati berharap  kepada masyarakat atau pengguna jalan, mari pergunakan jalan ini dengan tertib berlalu lintas, santun berkendaraan. Nah satu lagi, karena jalan ini merupakan jalan yang cukup indah dipakai, dipandang, terlebih ditunjang dengan keelokan pemandangannya. Untuk ketertiban lalu lintas  jangan digunakan untuk selfie-selfie di jalan. 

Untuk antisipasi langkah tersebut, kami telah bekerja sama sesuai petunjuk  Pak Kapolres dan Pak Dandim,  dan juga dengan  Dishub dan Satpol PP kita melakukan Patroli, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak kita harapkan.

“Tadi juga dipesankan agar dengan terbangunnya akses jalan ini  harus difungsi sebagai jalan penghubung, tidak menjadi jalan yang nanti laju pertumbuhannya tidak terkendali. Untuk sempadan jalan, karena ini  jalan nasional, yaitu  22,5 meter dari AS. Untuk PJU nanti juga akan dipasang di sepanjang jalan,” ungkapnya.

.(Irwan)