Anak anak Usia SD Berjibaku Dengan Waktu Mencari Uang Dari Mulung Ingin Sekolah Dan Mondok

Anak anak Usia SD Berjibaku Dengan Waktu Mencari Uang Dari Mulung Ingin Sekolah Dan Mondok

Senin, 11 Juli 2022

Menyelusuri jalan ubtuk mencari barang bekas


Kuningan, (BM) - Anak anak kecil usia sekolah berjibaku dengan waktu membantu orang tuanya memulung barang bekas, hasil penjualan dikumpulin buat sekolah dan mondok di pesantren, Abizar yang baru kelas 3 SD bersama sodarinya. Naila lepas kelas 6 SD ingin mondok tapi tidak punya uang, ibunya menunggu warung, bapaknya bekerja di Bekasi, dan buat beli HP lantaran sekolah harus punya HP Android, tiap hari pagi atau sore mereka memanggul karung berisikan barang barang bekas, mereka dalam masa masa main seprti teman sebayanya tapi tersita oleh keadaan.


Untuk Biaya Mondok Anak Usia Sekolah rela mengorbankan waktu main ketika libur sekolah mereka bekerja ditemani karung untuk wadah barang barang yang ditemukannya dengan bekal semangat kedua anak ini memungut barang barang bekas, seperti Kardus Botol minuman penyegar, Botol air mineral mereka ambil dan di masukin ke karung lalu di gendong, itulah yang terlihat 


Kepada pewarta media ini mereka yang mengaku bernama Abrijal kela 3 SD, kakaknya Naila Keluar SD, Naila ingin mesantren "itupun kalau punya uang tapi kalu tidak punya uang sekolah atau mondok tidak dilanjutkan, ibuku penunggu warung dan Bapak bekerja di Bekasi lirihnya selain itu juga mereka menyebutkan juga uang hasil penjualan barang mungut itu dikumpulin buat beli Hand phond sebab sekolah harus punya hand phon android, Ibu mereke bekerja di warung, sementara Bapaknya bekerja di Bekasi.


Seseorang yang menaruh iba membantu membuka karung dan memberi uang jajan pada mereka


Hasil penjualan barang yang didapat 20.000 sehari terkadan kurang. "uang hasil penjualan barang bekas yang kami pungut ini di kumpulin untuk mesantren, terus buat membeli Hand Phon Anroid, sekarang sekolah harus punya HP, tapi kalau uangnya tidak cukup tidak jadi mesantrennya atau nerusin sekolah adik saya," lirihnya.


Tiap hari Abrijal dan Naila yang mengaku dari Desa Babakanreuma ini berangkat membawa karung mencari barang bekas pakai hingga siang terkadang kalau belum dapat sampai sore hari, (Mans Bom)