Perbendaharaan Angka pengangguran Di Kabupaten Kuningan Bertambah 4.000 Pertahun, Bagaimana Solusinya?

Perbendaharaan Angka pengangguran Di Kabupaten Kuningan Bertambah 4.000 Pertahun, Bagaimana Solusinya?

Rabu, 24 Agustus 2022
DR. Dian Rachmat Yanuar Sekda kuningan


Kuningan, (BM) - Ada beberapa hal yang perlu di perbaiki terkait tingkat pengangguran terbuka, tingkat pengangguran terbuka sebetulnya ini yang disebabkan dari berbagai faktor salah satunya terkendala dengan pandemi Covid, saya kira ini membuat persoalan angka pengangguran meningkat sehingga cukup rumit, angka 4.000 pengangguran pertahun di Kuningan. Hal ini disampaikan Sekda Kuningan DR. Dian Rachmat Yanuar usai melakukan pertemuan dengan SKPD SKPD di Kantor Disnakertrans Selasa (23/08/2022).


Sekda Dian menggali potensi potensi yang ada guna mengurai persoalan pengangguran, lantaran tidak hanya melulu ada di Dinas tenaga kerja, kata Dian RY, tetapi perlu ada pemahaman kolektif diantara SKPD, bahwa sumbangsih pengangguran pun di berikan atau muncul dari sektor pendidikan formal, contohnya seperti SMK, SMK yang merupakan sekolah kejuruan ini seharusnya sudah siap pakai.


Kadisnaker DR. Elon Carlan mengeluhkan bahwa banyaknya pengangguran ini akibat dari lulusan SMK SMK ketika mengikuti tes seleksi fasingritnya tidak masuk. Namun kendati pun demikian, sambungnya, kita harus melakukan pendekatan dengan provinsi lantaran kewenangan SMA/SMK itu ada di provinsi. "Saya akan menindaklanjuti bagaimana untuk mendorong agar supaya lulusan SMK ini betul betul siap kerja. Jadi artinya bukan berarti kita mencari kambing hitam, tapi mari kita duduk bersama lah dari salah satu kontributornya yaitu tadi, lulusan SMK, banyak yang tidak siap dipekerjakan yang akhirnya tidak terpakai ini menambah deretan panjang pengangguran," kata Sekda Dian Rachmat Yanuar.


Sementara dari data yang ada angkatan tenaga kerja kita, lanjut Sekda Dian, rata rata didominasi lulusan SMP jadi kita juga mensingkronkan dengan SKPD lain untuk menyerap tenaga kerja ini tidak terlalu membutuhkan skil yang tinggi, dan memang siap dilapangan membutuhkan tenaga kerja midel kebawah ini untuk diambil tenaga kerja masal, buruh pabrik misalnya atau di oprator oprator pabrik, banyak hal tapi pada dasarnya Disnaker itu saya lihat banyak juga indikatornya ada yang sudah hijau, ada juga yang merah, tapi saya kira dari warna merah ini masih ada waktu untu diperbaiki yaitu tadi kontributornya, jadi tidak hanya tanggung jawab Disnaker saja, justru akumulasi dari berbagai SKPD atau instansi lain.


Pengangguran di kuningan masih diatas rata rata provinsi Jawa Barat, ada di posisi 11 koma sekian lah, angka pengangguran di kuningan pertahun menambah kisaran 4000 an, tapi tentunya ada langkah langkah salah satunya membuka investasi, membuka lowongan pekerjaan dengan prinsip padat karya ini sedang diupayakan, "Pak bupati dengan swasta swasta, kita akan mendorong pendidikan pendidikan di SMK memperbaiki kurikulumnya untuk siap pakai, live skilnya, dan suatu saat kita juga akan membuka lapangan pekerjaan," 


namun yang paling penting membuka kewirausahaan, harap Sekda, karena dikita daerah atau sebuah kawasan akan berkembang ketika rata rata diatas 12 persen penduduknya punya jiwa atau profesi wirausaha interpaeuner karena indonesia rata -rata 3 sampai 4 persen, Kuningan entah keberapa. Tapi yang pasti beberapa hal tadi saya kira mudah mudahan pengangguran di Kabupaten Kuningan bisa berkurang, pungkasnya. (Mans Bom)