Kuningan Tidak Bakalan Ada Lagi Blank Spot Signal di Perdesaan, Diskominfo Terus Berinovasi

Kuningan Tidak Bakalan Ada Lagi Blank Spot Signal di Perdesaan, Diskominfo Terus Berinovasi

Selasa, 05 September 2023
Acep Tisna Kabid Infrastruktur TIK Dinas Kominfo Kabupaten Kuningan


Benangmerah, Seiring dengan perubahan zaman masyarakat akan tertinggal bila tidak mengikuti perkembangan informasi dan komunikasi di zaman digitalisasi sekarang ini kian meninggi minat masyarakat akan kebutuhan internet ini lantaran internet sudah merupakan kebutuhan dasar masyarakat baik dalam dunia bisnis, pendidikan, pemerintahan, yang juga sebagai sarana komunikasi.


Pemerintah daerah Kabupaten melalui Dinas Komunikasi dan informasi publik tidak bisa berpangku tangan meski berbagai kendala yang harus di lalui terus berupaya gun memenuhi kebutuhan masyarakat hingga ke pelosok perdesaan, karena setiap hari masyarakat menggunakan internet sebagai sarana yang tidak bisa ditinggalkan. 


Tingginya penggunaan internet dunia termasuk di Kabupaten Kuningan, kata Kepala bidang Infrastruktur TIK Dinas Kominfo Kabupaten Kuningan Acep Tisna. 


"Dari sejumlah 361 Desa yang ada di Kabupaten Kuningan ternyata masih ada desa yang belum menikmati akses internet, itu disebabkan karena beberapa faktor yang menjadi kendala. Kondisi ini awal tahun 2021 ketika Saya masuk ke Bidang Infrastruktur TIK, ada sekitar 48 desa yang masuk kategori blank spot dan lemah sinyal. Kondisi ini diakibatkan belum adanya menara dan jaringan telekomunikasi yang masuk ke area tersebut, adanya sekitar 48 desa pada tahun 2021 yang masuk kategori blank spot dan lemah sinyal, tetapi sekarang sudah berkurang," terangnya.


Pada akhir tahun 2021, lanjut Acep. Diskominfo melaporkan bahwa di Kabupaten Kuningan masih terdapat 48 desa yang belum bisa mengakses internet, ini tentu termasuk sekolah-sekolah yang ada di wilayah tersebut. Pihaknya berharap Kemenkominfo bisa melaksanakan pembangunan menara BTS dan jaringan telekomunikasi ke wilayah-wilayah tersebut karena sangat dibutuhkan masyarakat. 


"Namun jawaban yang diterima kami ketika kami ke kementerian Kominfo pada awal tahun 2022, mereka belum bisa melaksanakan pembangunan menara di wilayah jawa dan bali, karena pembangunan menara BTS diprioritaskan di wilayah 3 T (terluar, tertinggal dan terpencil), yang ada di wilayah indonesia timur atau di wilayah batas negara," kenangnya.


Atas informasi yang kami dapat tersebut, kami tidak tinggal diam. Tetap melakukan langkah-langkah dan upaya, meskipun anggaran pemerintah untuk pembangunan menara tidak dialokasikan ke Kabupaten Kuningan. Komunikasi tetap kami lakukan dengan beberapa provider untuk membangun menara telekomunikasi sehingga wilayah-wilayah blank spot terus berkurang.


"Berdasarkan data yang dikeluarkan Provinsi Jawa Barat. Digital Service pertanggal 11 mei 2023, Kuningan masuk peringkat ketiga sinyal terkuat di jawa barat setelah Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Bogor. Saat ini kami menugaskan Dinas Kominfo berkolaborasi dengan provider untuk pengentasan desa-desa blank spot dan sinyal lemah. 


"Masih terdapat 7 desa dan 16 desa saat ini yang sedang diupayakan untuk bisa mengakses internet dengan baik. Melalui kolaborasi antara perusahaan provider/penyedia jasa intenet dengan BUMDes maupun komunitas-komunitas yang ada di desa, diharapkan akan menumbuhkan ekonomi di desa sehingga PADes juga akan meningkat," sebut bupati Acep Purnama. (Mans Bom)