Usai Di Audit Tim Independen Jakarta PAM Tirta Kemuning Kuningan Meraih WTP, juga Penyumbang PAD Tertinggi Di Perumda

Usai Di Audit Tim Independen Jakarta PAM Tirta Kemuning Kuningan Meraih WTP, juga Penyumbang PAD Tertinggi Di Perumda

Minggu, 19 Maret 2023
DR. Ukas Suharfaputra Plt Dirut PAM Aria Kemuning

Benangmerah - Belum lama ini hasil audit independent Jakarta, perusahaan air minum PAM Tirta Kamuning mendapat predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) dan yang terpenting adalah laba kotor perusahaan itu naik, tahun 2021 laba kotornya 36,6 M, di tahun 2022 laba kotornya naik menjadi 41,9 M. Selain itu laba oprasinya juga naik di tahun 2021 3,08 M tahun 2022 naik menjadi 5,1 M. 


Hal itu disampaikan Plt Direktur PAM Tirta Kemuning DR Ukas Suharfaputra kepada media ini. Perusahaan bisa naik, katanya. Laba dalam posisi pajak sedang naik, pajak laba perusahaan itu 22 persent sesuai ketentuan standarnya itu, berlaku bagi perusahaan yang labanya diatas 50 persen, kemarin ketika pendapatan PAM masih di bawah 50 M pembayaran pajak ada keringanan dibayar separuhnya yakni 11 persent, itu resmi dari perpajakan. Sebab kalau yang belum mencapai 50 persen disubsidi separuhnya itu tahun 2021 karena pendapatannya masih di bawah jadi kena pajaknya 800 Juta.


Sekarang karena PAM sudah melampaui pendapatan hingga 91 M maka pajaknya juga diberlakukan 22 persent menjadi 1,9 M tapi PDAM masih laba 8,33 persent, Alhamdulillah PAM merupakan sumbangan tertinggi PAD di Perumda yakni 2,4 M. "Tahun depan saya targetkan ingin naik, dan ini sudah baik harus dipertahankan bahkan dalam hal ini kan ada pengembangan, ada nilai plus yang sifatnya progres untuk kemajuan dari waktu sebelumnya, menurut saya kedepannya PAM harus melakukan ekspansi dengan perluasan pelayanan menambah SR, menambah income berarti meningkatkan penjualan air ke pihak luar," terang Ukas


Untuk itu, sambungnya. Yang di lakukan PAM adalah investasi air baku dan investasi jaringan, baik secara swadana maupun melalui investasi seperti kerjasama dengan pihak investor. "Saya ini menanamkan dua pola, pertama increasing efesiensi atau meningkatkan efesiensi dan increasing pertumbuhan, pertumbuhan laba dan pertumbuhan income dan lainnya dua strategi ini akan di kejar hingga akhir 2023, makanya di tahun ini PAM sudah melakukan akslerasi percepatan mengejar perluasan jaringan misalnya, percepatan perluasan pasokan air ke Indramayu, dalam peningkatan pelayananpun PAM bekerjasama dengan pihak investor. 


Ukas juga mengakui masih ada kelemahan dalam mengatur, karena debit air baku sudah hampir mencapai kapasitas maksimumnya jadi pelayanan ke konsumen terkadang terganggu hingga terjadi pergiliran, ada juga instalasi yang tidak bisa menahan hingga terjadi kebocoran pipa, namun problem itu masih bisa diatasi seiring dengan pengembangan jaringan, pungkasnya (Mans Bom)