Gerakan Sinergi Reforma ATR/BPN Fasilitasi Akses Dorongan Peningkatan Ekonomi Kerakyatan

Gerakan Sinergi Reforma ATR/BPN Fasilitasi Akses Dorongan Peningkatan Ekonomi Kerakyatan

Kamis, 25 April 2024
Kakan ATR/BPN Kuningan Teddi Guspriadi, Assda II Toni Kusumanto, Kadis DPKPP H.Mutofid, serta Kadistan Wahtu Hidayah usai mengikuti Giat Sinergi Reforma Agraria fose bersama


Benangmerah - Di gelar sentak di seluruh Indonesia tak terkecuali di BPN kuningan, terkait dengan program gerakan sinergi Reforma Agraria dan Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), kegiatan yang di pandu melalui telekonfren dirjen Kementrian ATR/BPN, 


Bertempat di Aula Kantor BPN Kuningan, acara tersebut di ikuti Asda I, Kadis DPKPP, Kadistan serta para penyuluh pertanian. Kakan ATR/BPN Kuningan Teddi Guspriadi usai acara telekonfren dengan Dirjen Kementrian ATR/BPN menjelaskan, dalam perkembangan implementasi program gerakan sinergi reforma ATR/BPN adalah bentuk nyata bahwa, kegiatan reforma Agraria itu memberikan kontribusi positif dalam memberikan kesejahteraan masyarakat.


Kegiatan Reforma ATR/BPN yang di gelar Senin (22/4/2024) ini sebetulnya ada tiga komponen inti, kata Teddi, pertama legalitas di akses bagaimana kita memberikan kepada masyarakat, apakah itu berbentuk redistribusi, atau tanda bukti hak kegiatan sertifikasi, dan yang kedua pemberian akte, kalau masyarakat telah memiliki sertifikat sebagai hak kepemilikan tanahnya, tentu untuk memberikan kesejahteraan itu harusnya asset yang bekerja untuk kita, bukan kita yang bekerja untuk asset, kalau itu tidak di manfaatkan, artinya kita hanya memberikan kontribusi yang belum menghasilkan, artinya itu hanya baru output belum outcome oleh sebab itu di tahapan yang ke Dua nya adalah pemberian akses apakah itu dalam bentuk permodalan ataukah dalam bentuk teknis dalam peningkatan produktivitas. Kalau usahanya pertanian dibantu untuk pertanian, ataukah usahanya perikanan, ya perikanan, atau juga dalam kapasitas produktivitas makanan, dan Ada lagi ketika ada sengketa atau data konflik tanah, bagaimana cari solusi terbaiknya, nah tiga itu dalam kegiatan Refoma ATR/BPN


Dari ketiga manfaat itu legalitasnya ada akses rekom dan penyelesaian konflik. Fungsi BPN dalam hal memberikan kontribusi terhadap perkembangan perekonomian masyarakat tapi harus bersinergi dangan lembaga dinas instansi terkait, karena BPN tidak memiliki khas untuk bantuan peralatan atau infrastruktur, bantuan teknis konsultasi pertanian, karena itulah bersinergi dari sektor sektor terkait yang mempunyai tugas dan fungsinya masing masing, dan itulah sebagai akses kalau di ilustrasikan kita butuh permodalan ada perbankan dan akses lainnya oleh sebab itu tidak bisa berdiri sendiri, BPN ini hanya bagian tetapi menjadi hal penghubung antar sektor terkait yang memberikan support, jadi pekerjaan ini tidak hanya output terbit sertifikat, tetapi bagaimana sertifikat tanah itu bisa berdaya untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat.


"Nah inilah di canangkan dari pak Mentri dalam rangka menindaklanjuti tentang penerbitan sertifikat secara nyata dan bahkan sampai kita memberikan pendampingan. Salah satu yang perlu digaris bawahi bahwa, salah satu di Kementrian yang masih punya direktorat bidang pemberdayaan tanah masyarakat, jadi tidak hanya menerbitkan tetapi bagaimana agar bisa memberdayakan untuk memberikan pertumbuhan perekonomian masyarakat. 


Itulah tujuan dalam gerakan sinergi reforma ATR/BPN berkolaborasi dengan stake holder terkait karena sudah cukup jelas legal formalnya karena kita punya tim gerakan reforma Agraria nasional, provinsi, dan Kabupaten. Oleh sebab itu dalam agenda kali ini kita sama sama menyusun pagel, siapa mau melakukan apa, berperan sebagai apa sesuai dengan fungsinya, untuk mendukung kemakmuran masyarakat melalui gugus tugas reforma ini, dan ini sudah terimplementasi dengan beberapa kegiatan di desa desa program PTSL kita tetapkan juga subjek subjeknya penilik pemilik tanah itu untuk mendapat akses rekomnya. Contoh hari ini kita membahas teekait dengan peternak jangkrik itu juga kita lakukan pendampingan, bahkan sebelumnya juga kita melakukan pendampingan terkait dengan petani, lainnya itulah bentuk sinergitas. (Mans Bom)