Kendalikan Inflasi, Kabupaten Kuningan Panen Cabai Serentak 4 Provinsi. DKPP : Hasil Panen di Kuningan 18 ton Cabai

Kendalikan Inflasi, Kabupaten Kuningan Panen Cabai Serentak 4 Provinsi. DKPP : Hasil Panen di Kuningan 18 ton Cabai

Rabu, 20 Desember 2023
Kepala Bidang Hortikultura dan Perkebunan, Andi, SE, MM dan Kepala Kejari Kuningan, Dudi Mulyakusumah, SH, MM saat Panen Cabai Serentak di desa Sagarahiang


Benangmerah, Upaya Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perkebunan (DKPP) kabupaten Kuningan dalam mewujudkan ketahanan pangan masyarakat, salah satunya ditempuh dengan menggelar Panen Cabai Serentak bersama kabupaten lain di empat provinsi serta Pangan Murah di desa Sagarahiang kecamatan Darma.


Acara dibuka dengan menyimak dialog secara zoom yang diikuti oleh Pj Gubernur DKI Jakarta, Pj Gubernur provinsi Jawa Barat, Pj Gubernur provinsi Jawa Tengah dan Pj Gubernur provinsi Banten serta Kepala Badan Pangan Nasional.


Menurut Kepala DKPP kabupaten Kuningan DR. Wahyu Hidayah, M.Si melalui Kepala Bidang Hortikultura dan Perkebunan, Andi, SE, MM, kegiatan panen cabai serentak ditujukan untuk menekan inflasi harga cabai khususnya, yang terus melambung. 


"Harga cabai, baik itu cabai merah maupun cabai rawit yang terus melambung dibeberapa daerah terutama beberapa kabupaten penghasil cabai di empat provinsi, dikhawatirkan sangat memberatkan pembeli. Ketika pembeli tidak mampu membeli cabai, hal tersebut tidak baik juga buat petani. Karena nanti akan menumpuk yang mengakibatkan petani menjadi rugi," ungkap Andi saat ditemui awak media, Rabu (20/12).


Untuk Panen serentak ini kabupaten Kuningan mengambil tempat sentra cabai di desa Sagarahiang. Dikatakannya, lahan yang dipanen saat ini sekitar 2 hektar dengan potensi hasil sekitar 18 ton, masih kalah sama kabupaten Sukabumi yang bisa menghasilkan 28 ton dari 2 hektar lahan. Untuk itu, DKPP Kuningan juga tengah berusaha dengan berbagai cara, baik pemenuhan sarana pertanian, pupuk maupun bibit, agar hasil kedepan bisa lebih baik.


"Dikabupaten Kuningan saat ini ada sekitar 125 hektar lahan yang ditanami tanaman holtikultura jenis cabai. Sentra Hortikultura tersebar di kecamatan Darma (desa Sagarahiang, Karangsari, Gunungsirah) dan kecamatan Jalaksana," paparnya.


Terjadinya inflasi harga cabai, menurut Andi, dikarenakan supply demand. Ketika supply sedikit, harga akan naik, sebaliknya juga karena supply banyak harga akan turun. Saat ini supply cabai sedikit, makanya terjadi inflasi harga. Hal ini dikarenakan kondisi cuaca elnino, dimana kemarau yang cukup panjang mengakibatkan sedikitnya hasil panen.


Panen cabai serentak ini merupakan program jangka pendek. Diharapkan setelah panen serentak di 4 provinsi harga cabai khusunya kembali stabil. Konsumen bisa membeli dengan harga yang tidak terlalu memberatkan, petani cabai juga tetap memperoleh untung.


Sementara untuk program jangka panjang, DKPP sudah berupaya untuk memenuhi kebutuhan air saat musim kemarau dengan bantuan irigasi perpipaan melalui program Rebana.


"Alhamdullilah, untuk tahun ini kelompok tani di desa Sagarahiang sendiri telah mendapatkan hibah dari Kementerian Pertanian melalui program Rebana yang diperuntukkan irigasi perpipaan," sebutnya


Program Rebana, lanjut Andi, sebagaimana Perpres Nomor 87 Tahun 2021, wilayah kawasan rebana seperti Cirebon, Indramayu dan Subang, kabupaten Kuningan juga ditetapkan sebagai daerah penyangga. Dalam hal ini Kuningan menjadi penyuplai pangan kota metropolitan Rebana. (One)