Komentar
Akibat pembangunan tersebut, sekitar 300 Kepala Keluarga (KK) di Desa kawungsari, Kecamatan Cibeureum harus direlokasi dan terpaksa meninggalkan tempat tinggal yang telah mereka huni selama bertahun-tahun lamanya.
Kepala Desa Kawungsari, Kusto, S.Pd, menjelaskan bahwa untuk permasalahan relokasi ini dirinya selaku pihak Desa terus berupaya mendorong pemerintah daerah agar memberikan tempat yang lebih baik kepada warganya.
"Saya selalu mendorong pemerintah daerah agar memberikan tempak yang lebih baik kepada warga Desa Kawungsari yang direlokasi," ujar Kusto.
Kusto juga menjelaskan, bahwa komunikasi dengan pemerintah daerah selalu dilukan secara intens demi mengawal hak-hak warganya yang harus direlokasi. Ia juga selalu mengingatkan kepada pemerintah daerah agar juga memperhatikan aspek psikis dari warganya.
"Kita selalu kawal permasalahan relokasi ini, terlebih kita selalu minta pemerintah daerah agar secepatnya merealisasikan janji-janjinya bagi warga terutama untuk menjaga aspek psikologis mereka," katanya.
Dirinya menyadari bahwa permasalahan warganya yang terdampak pembangunan Bendungan Kuningan ini memang bukan perkara mudah yang bisa diselesaikan dengan waktu singkat.
Selain itu banyak hal prosedural yang mungkin belum difahami oleh masyarakat sehingga menganggap pemerintah daerah mengabaikan nasib mereka sehingga timbul gejolak di masyarakat, namun secara pribadi dan selaku kepala desa yang memiliki rasa tanggung jawab terhadap warganya, ia akan tetap berupaya agar pemerintah segera menyelesaikan permasalahan ini..
"Gejolak di masyarakat itu wajar, karena permasalahan ini bukan perkara mudah yang bisa diselesaikan dalam waktu satu atau dua hari, namun selagi saya mampu dan masyarakat masih memberikan kepercayaan itu kepada saya, saya akan terus berjuang agar secepatnya permasalahan ini diselesaikan oleh pemerintah," pungkas Kusto.
.yesi