Wabup: Gunakanlah Politik Untuk Kepentingan Masyarakat, Bukan Untuk Kesewenang Wenangan Pribadi

Wabup: Gunakanlah Politik Untuk Kepentingan Masyarakat, Bukan Untuk Kesewenang Wenangan Pribadi

Jumat, 24 Maret 2023
Wakil Bupati Kuningan, M Ridho Suganda


Benangmerah - Kalau saya sih namanya orang politik, kalau orang politik itu gunakanlah polotiknya untuk bisa melayani masyarakat, jadi kita harus bisa menggunakan poltik, bukan untuk bisa menjadikan kesewenang wenangangan diri kita. Ini awal percakapan Wakil Bupati M Ridho Suganda ketika disambangi awak media ini di ruang kerjanya.


Makanya yang Saya pikirin adalah. Saya sudah bermanfaat belum buat masyarakat, jadi politisi juga harus tahu diri, kalau misalkan Saya tidak bermanfaat bagi masyarakat, Saya juga tidak mau punya keinginan untuk maju di Pilbup, daripada nanti Saya dicela orang, ya lebih baik Saya menilai dan mengukur diri dulu karena walau bagaimanapun juga itu amanah dari masyarakat, kalau sampai kita tidak terasa manfaatnya oleh masyarakat, Saya juga berpikir dua kali.


Terus kita juga sudah diatur dari partai, dan partai akan melakuka survai, apakah elektabilitas Saya ini layak untuk dicalonkan ataukah unsur partai itu mendukung dan lain sebagainya dan lain sebagainya. Tutur M Ridho Suganda ketika bercakapbdengan awak medianini. Ridho Suganda ini rupanya mampu mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan mensistimasi masalah politik yang berkembang dalam masyarakat yang berkembang di pemerintahan, menguasai teknik verifikasi konsep konsep politik dan pemerintahan untuk memahami tata cara bekerjanya kekuasaan dalam realitas empiris.


Sekarang partai sedang survai kita apakah penerimaan masyarakat kepada Saya atau kepada pak Bupati seperti apa dan sebagainya, itulah yang akan menjadi pilihan partai yang terbaik. Kalau begitu partai juga tidak mau kecolongan? Tentunya begitu partai tidak mau kecolongan tiba tiba partai mencalonkan seseorang yang nantinya akan gagal, kan tidak mungkin, makanya partai sekarang sedang menggodok dari DPD, DPP juga sedang memantau, melihat secra langsung. 


Jadi penilaiannya sejauhmana dedikasi dan loyalitas terhadap masyarakat dan kepada partai dalam kinerja nya? Iya dong kan kita ini petugas partai, petugas paratai itu berarti petugas yang menjalankan program partai, jadi sejauh mana program partai yang dirasakan oleh masyarakat, dan itu tugas sebenarnya. Tugas partai plafonnya sudah ada, untuk masyatakat, untuk petani apa tinggal di kembangkan melalui proses sesuai potensinya di daerahnya masing masing, apakah programnya sudah di laksanakan apa belum, karena kalau programnya sudah dilaksanakan masyarakat akan melihat perkembangannya. Kebetulan saya ini kan Wakil Bupati, yang tentunya wakil bupati punya tugas sendiri, artinya tetap untuk bisa melaksanakan program yang sudah di luncurkan oleh partai PDI Perjuangan, makanya kami harus bisa berkomunikasi dengan pak Bupati, dengan Ketua Dewan, Saya tidak bisa menentukan bisa maju atau tidak, layak atau tidak karena yang menilai bukan Saya sendiri.


Kalau memang elektabilitas ternilai dari konstituen cukup bagus bagaimana? Ya Saya merasa bersyukur karena walau bagaimanapun juga Saya punya beban, bebannya itu adalah Saya anak mantan bupati yang menurut masyarakat sudah menorehkan tinta Emas di Kabupaten Kuningan, beban itulah bagi Saya, bisa tidak melanjutkan prestasi itu. Kalau sampai ada masyarakat yang menilai bagus kinerjanya, saya sih bersyukurnya sudah keterlaluan, karena walau bagaimanapun juga, Saya tidak mau dibanding bandingkan apalagi di bandingkan kearah yang lebih jelek, dan kalaupun itu sampai terjadi, ada dorongan dari masyarakat Saya yakin partaipun tidak akan menutup mata, karena partai Saya itu tidak pernah memutuskan sama seperti membeli kucing dalam karung, partai menilai dari berbagai macam sisi, ya dari sisi kepemudaan, ibu ibu, tokoh masyarakat, dan dari tokoh agama itu dinilai semuanya, karena survai itu mencari fakta dan juga survainya itu sudah ditentukan.


Sebagai seorang politik, apakah sudah memasang jejaring? Ohk itu pasti ada dan Saya juga memasang orang orang, yang namanya jejaring sudah ada, karena namanya juga orang berpolitik, bagaimana caranya untuk meraih suara sebanyak banyaknya, kalau tidak melakukan itu buat apa jadi pejabat politik misi dari partai harus bisa masuk sampai ketingkat desa, jadi program partai harus bisa seperti itu.


Seperti apa yang sudah dilakukan oleh orang tua saya dulu dan sekarang harapan masyarakat seperti itu. Ya saya juga tidak bisa menyalakan karena pada saat pertama saya menjabat saja, orang mengira pak Aang itu ingin terus berkuasa, bahwa saya tidak punya kemampuan untuk bisa melakukan kerja yang baik, karena dibawa-bawa sama orang tua dan nantinya akan dikontrol oleh orang tua saya, tapi pada kenyataannya kan belum pernah melihat bahwa saya dibawa kesana sini diarahkan orang tua saya kan, makanya yang harus dipahami saya turun ke Kuningan dan menjabat sebagai Wabup karena ada satu hal yaitu kecintaan kepada kabupaten Kuningan, karena pada saat ayah saya menjabat itu punya keinginan untuk membangun Kuningan, pungkas M. Ridho Suganda putra bungsu almarhum bupati Kuningan Dua Periode H Aang Hamid Suganda yang akan berakhir masa jabatan Wakil Bupati paket Bupati Acep Purnama. (Mans Bom)