Dalam SW Dengan PWI, Anggota DPRD Ini Berharap Media Massa Ada Di Masyarakat

Dalam SW Dengan PWI, Anggota DPRD Ini Berharap Media Massa Ada Di Masyarakat

Sabtu, 25 November 2023
Usai safari SW dengan anggota DPRD Ikhsan Marzuki, fose bersama awak media anggota PWI Kabupaten Kuningan


Benangmerah, Saya yakin teman teman wartawan sudah hatam semua apa peran dan pungsi pers dalam jurnalistiknya, demikian awal percakapan Kang Ikhsan Marzuki anggota DPRD Kabupaten Kuningan dengan awak media dari PWI dalam sebuah Sharing Wawasan jelang konferensi PWI Kuningan 2023-2024, di Rumah Makan Kita, Kamis (23/11/2023)


Eksistensi wartawan di dunia jurnalistik sekarang, memang perlu ada rekonstruksi internal di masing masing medianya itu sendiri. Kalau dulu media itu lebih banyak dikuasai oleh pihak pihak yang memiliki kekuatan modal, karena untuk ukuran kita kita berat kalau mau membuat sendiri. Tapi sekarang dengan berkembangnya teknologi bisa merubah tatanan, bagi media media yang tidak mau merekonstruksi diri mengikuti perkembangan teknologi akan tertinggal, dulu dengan budaya baca, maka dengan perkembangan teknologi sekarang orang tidak lagi perlu bawa koran atau majalah kemana mana, karena semua ada di Hand Phone, dan ini bisa merubah semua tatanan masyarakat dari budaya baca sekarang jadi budaya lihat dan dengar melalui audio visual.


Tentunya ini, lanjut Kang Ikhsan, bagi Saya hanya sharing saja yang tentunya semua sepakat diperlukan adaptasi terhadap perkembangan teknologi media, disatu sisi perkembangan ini, jujur saja bagi yang tidak siap berubah itu ditinggalkan, terutama media cetak sekarang sudah banyak yang tidak eksis lagi, kalaupun ada ya jangkauannya menjadi lokal, tidak seperti dulu Nasional. Berkembangnya teknologi justru membuka kesempatan bagi teman teman pegiat media dengan Jurnalistiknya itu bisa mengakselerasi diri bahkan mungkin di kuningan ini media lokal bisa mengalahkan media media yang dulu pernah besar.


Perubahan teknologi ini satu sisi dengan teknologi membawa hikmah bagi pegiat jurnalistik, suatu kesempatan bagi yang benar benar mencintai profesi wartawan karena tak jarang isu isu besar hingga nasional itu timbul dan diangkat dari media lokal. Ini karena lemahnya media besar tidak sampai ke daerah daerah kecil, padahal berita berita yang patut untuk di angkat menjadi nasional itu ada di daerah, tinggal bagaimana kita mengemas suatu peristiwa biasa dalam tulisannya menjadi luar biasa itu tergantung kita penggalian gagasannya angelnya.


Tayangan berita berita yang disukai pembaca itu adalah berita pendalam suatu peristiwa yang banyak membutuhkan nara sumber yang kemudian dirangkum dari berbagai sudut pandangnya hingga terbongkarlah penyebab dari peristiwa itu. Ikhsan yang sempat menggeluti dunia jurnalistik alumni jurusan Fikom Universitas padjadjaran Bandung ini mengilustrasikan peristiwa lama yakni tenggelamnya Tampomas dan ternya tenggelamnya kapal tersebut berdasarkan hasil penelitian menggunakan mekanik mekanik bekas, karena si wartwan itu terus menggali potensi bahan yang akan di jadikan sebuah berita luar biasa, jadi tidak hanya sekedar menyebarluaskan informasi namun isi dari sebuah informasi itu memiliki nilai berita atau news values. Kalau informatif itu hanya bersifat apa siapa di mana, tapi aspek mengapa dan bagaimana nya itu dengan demikian nanti bisa dilihat apakah eksistensi media itu bisa bertahan atau tidak, kalau menurut Saya tergantung temen teman bisa menggali dari istilah mengapa dan bagaimana nya.


Saya berharap tentunya teman teman PWI bisa terus mengupgrade baik dirinya sendiri maupun media nya sehingga di Kuningan ada media yang punya kekuatan minimal jadi rujukan di Jawa Barat. Kalau tadi perannya itu sebagai penyebaran informasi, tapi media yang fokus kepada kepentingan masyarakat akan jauh lebih baik dan bisa bertahan dibanding media media yang sifatnya menjadi corong pemerintah ataupun corong penguasa," tutur Ikhsan berharap.


jadi media itu harus ada didalam kepentingan masyarakat, masih kata Ikhsan. Saya berharap kedepan PWI ini bisa lebih menggali pada Dua faktor tadi yaitu Way dan How nya. Saya yakin klau itu yang dikejar nara sumber akan lebih hati hati memberikan informasi karena akan terbuka kepentingan kepentingan kelompok yang tidak bisa di oven karena indek reforting ini merupakan penulisan indek reforting ini merupakan penuliasan secara mendalam berbeda dengan berita yang bersifat informatif itu tadi, terang Ikhsan Marzuku dalam SW dengan PWI (Mans Bom)