Delapan Desa penyangga OW Waduk Darma datangi Kantor pengelolaan Waduk Darma ( PT Jaswita Jabar )

Delapan Desa penyangga OW Waduk Darma datangi Kantor pengelolaan Waduk Darma ( PT Jaswita Jabar )

Selasa, 12 Maret 2024
Delapan desa Penyangga Waduk Darma Menuntut Janji Gubernur Jabar


Benangmerah, Delapan Desa Penyangga Objek Wisata Waduk Darma tuntut janji Gubenur yang sampai saat ini belum terbukti.

Warga dari delapan Desa penyangga OW Waduk Darma yang di koordinir oleh para Kepala Desanya datangi Kantor Pengelola OW Waduk Darma ( PT Jaswita Jabar ).Senin ( 11/03/2024).


Sayang para perwakilan dari Delapan Desa penyangga tidak bisa menemui manager Pengelola yang kebetulan tidak ada di tempat.


Dari informasi yang dapat di himpun Aksi lanjutan akan di lakukan antara hari Sabtu atau Minggu besok,Guna menyampaikan aspirasi dari Delapan Desa Penyangga OW Waduk Darma.


Kepala Desa Sakerta Timur Cucu Sudrajat mengatakan dulu waktu Waduk Darma akan di revitalisasi Gubenur Jawa Barat (Ridwan Kamil / Gubenur pada saat itu) pernah menjanjikan dengan di revitalisasinya Objek Wisata Waduk Darma untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar Waduk Darma,dan pengelolaan pun akan di serahkan pada pemerintah daerah Kabupaten dengan melibatkan semua Badan Usaha yang ada di Delapan Desa Penyangga ( BUMDES),namun dalam kenyataannya malah di kelola langsung oleh Pihak Provinsi melalui PT Jaswita Jabar,dan hanya Desa Jagara yang mendapatkan kontribusi serta BUMDES Jagara saja yang ikut dalam pengelolaan OW Waduk Darma.


Kami dari Delapan Desa penyangga mendapatkan apa? aksi ini merupakan puncak dari rasa kecewa kami. Cucu lebih lanjut mengatakan dalam pemberdayaan Masyarakat yang terlibat di Waduk Darma semua oleh masyarakat jagara dari Mulai para pedagang, pengusaha perahu wisata dan lainnya, padahal kalau kami di libatkan misalnya dalam usaha perahu wisata kami pun sanggup mengadakan perahunya.


Inilah 8 Desa Waduk Darma yang menuntut janji Gubernur Jabar 


"Kami juga mendengar Kontribusi dari PT Jaswita Jabar ke Desa Jagara antara 15 % sampai 20 %,sedangkan kami dari Delapan Desa penyangga tidak dapat kontribusi apapun.Intinya kami menuntut janji kepada pemerintah Provinsi melalui PT Jaswita Jabar," Pungkas Cucu Sudrajat.


Kordinator Aksi Kepala Desa Cikupa Meli hampir senada apa yang di sampaikan kepala Desa Sakerta Timur, Meli menambahkan untuk kedepannya jika ada kesempatan untuk pengelolaan potensi Waduk Darma ya harus melibatkan BUMDES yang ada di delapan Desa Penyangga. 


"Karena BUMDES itu kan berhubungan dengan masyarakat untuk lebih mensejahterakan Masyarakat," Tutur Meli kepala Desa Cikupa.


Sampai berita ini di turunkan pihak Pengelola OW Waduk Darma ( PT Jaswita Jabar ) Fivih Handayani belum bisa di konfirmasi.


.(One)