Program “Mba Maya 2025: Membina dan Memberdaya” di Balai Desa Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Rabu (23/4/2025)
Kuningan, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus berkomitmen dalam memberdayakan perempuan pengusaha ultra mikro melalui program unggulannya. Kali ini, PNM menghadirkan Program “Mba Maya 2025: Membina dan Memberdaya” di Balai Desa Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Rabu (23/4/2025), sebagai langkah strategis meningkatkan literasi keuangan dan kepemimpinan perempuan dalam kelompok usaha.
Program ini menjadi bagian dari pelatihan berkelanjutan untuk nasabah Mekaar, khususnya di wilayah kerja PNM Cabang Cirebon. Pemimpin Cabang PNM Cirebon, Erwin Syafriadi, menyampaikan bahwa Mba Maya dirancang untuk membentuk perempuan pengusaha UMKM menjadi pribadi yang percaya diri, tangguh, dan mampu memimpin kelompoknya menuju kemajuan bersama.
“Kami percaya bahwa pemberdayaan perempuan dimulai dari peningkatan kapasitas dirinya sendiri. Lewat Mba Maya, kami tidak hanya berbicara tentang keterampilan usaha, tetapi juga bagaimana mereka bisa tampil sebagai pemimpin yang menginspirasi di lingkungan komunitasnya,” jelas Erwin.
Melalui program Mba Maya, para nasabah dibekali dengan tiga tema pelatihan utama yang dirancang untuk memperkuat fondasi usaha mereka, yaitu literasi keuangan, literasi usaha, dan literasi digital. Ketiga aspek ini dianggap krusial untuk membantu pengusaha ultra mikro dalam mengelola keuangan, mengembangkan bisnis secara berkelanjutan, serta memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas jangkauan pasar.
Erwin menambahkan, PNM mengusung pendekatan pemberdayaan yang menyeluruh. Tidak sebatas pada pembiayaan modal usaha, tetapi juga pelatihan rutin dan pendampingan agar nasabah mampu naik kelas dan lebih berdaya saing.
“Pembiayaan berbasis kelompok yang kami jalankan menjadi lebih kuat ketika dibarengi dengan penguatan karakter dan kepemimpinan. Ini adalah fondasi untuk mendorong transformasi ekonomi di desa-desa,” tambahnya.
Kegiatan ini disambut positif oleh Kepala Desa Jalaksana, Juhana. Ia menilai program seperti ini memberikan dorongan nyata bagi masyarakat desa untuk mulai berwirausaha.
“Kami sangat mengapresiasi program PNM yang tak hanya membantu secara finansial, tapi juga membentuk pola pikir produktif. Ini adalah bekal penting bagi warga untuk keluar dari pola konsumtif dan mulai menciptakan usaha, sekecil apa pun skalanya,” ujar Juhana.
Dukungan juga datang dari narasumber UPTD PLUT KUMKM Kabupaten Kuningan, Budi Nurhadi, yang membawakan materi mengenai pentingnya literasi keuangan. Menurutnya, pengelolaan keuangan yang baik menjadi landasan utama bagi pengusaha ultra mikro untuk bertahan dan berkembang.
Sementara itu, materi kepemimpinan perempuan disampaikan oleh Public Speaker, Danur. Ia menyampaikan bahwa perempuan memiliki peran sentral dalam pembangunan ekonomi keluarga dan komunitas.
“Ketika perempuan dibekali kemampuan memimpin dan percaya diri, maka dampaknya akan terasa luas bukan hanya di usaha mereka, tapi juga dalam kehidupan keluarga dan sosial,” jelas Danur.
Dengan terlaksananya program Mba Maya ini, PNM berharap dapat terus memperluas dampak pemberdayaan yang konkret bagi perempuan di seluruh pelosok negeri.
.(One/PNM)