ADB Pinjamkan Rp7,29 T untuk Pemulihan Lombok-Sulteng

ADB Pinjamkan Rp7,29 T untuk Pemulihan Lombok-Sulteng

Rabu, 21 November 2018

Jakarta - Bank Pembangunan Asia (ADB) menyatakan pada Selasa (20/11) telah menyetujui pinjaman bantuan darurat US$500 juta dolar (sekitar Rp7,29 triliun) kepada Indonesia untuk pemulihan dan rehabilitasi Lombok dan Sulawesi Tengah. 

Bank yang bermarkas di Manila itu mengatakan pinjaman akan menyediakan pendanaan segera dengan menargetkan kebutuhan mendesak seperti tempat penampungan sementara, perlindungan dan layanan sosial, serta pemulihan ekonomi melalui bantuan tunai, skema kredit dan program peningkatan keterampilan.

"Pinjaman bantuan darurat ADB menyediakan pembiayaan tepat waktu dan fleksibel guna membantu mengurangi dampak dari bencana baru-baru ini," kata Sona Shrestha, Direktur ADB untuk Manajemen Publik, Sektor Keuangan, dan Divisi Perdagangan untuk Asia Tenggara.


"Modal pinjaman yang disalurkan dengan cepat akan membantu memastikan bahwa pemulihan pascabencana dan rehabilitasi terpenuhi tanpa mengorbankan pengeluaran pembangunan ekonomi dan sosial yang penting dalam anggaran nasional," tambahnya.

Bantuan Darurat untuk Pemulihan dan Rehabilitasi dari Bencana Terkini merupakan bagian dari tanggapan ADB terhadap dua bencana baru-baru ini yang melanda Indonesia termasuk gempa berkekuatan 7,0 magnitudo yang melanda Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Agustus, dan gempa berkekuatan 7,4 magnitudo yang melanda Provinsi Sulawesi Tengah pada September.

Bencana-bencana ini merenggut nyawa lebih dari 2.600 orang, melukai sekitar 18 ribu orang dan lebih dari setengah juta orang mengungsi, menurut ADB.

ADB menyatakan penilaian awal menunjukkan nilai kerusakan dan kerugian provinsi terkena dampak mencapai lebih dari US$2,2 miliar. 

Pada Oktober, bank menyetujui hibah darurat sebesar US$3 juta dolar dari Dana Penanggulangan Bencana Asia Pasifik untuk bantuan segera di Sulawesi Tengah.

Selain itu, juga ADB mendukung pemerintah Indonesia dengan bantuan teknis dalam pengkajian kebutuhan pascabencana dan perencanaan rekonstruksi.

ADB mengatakan sedang mempersiapkan bantuan teknis untuk membangun kapasitas pemantauan, evaluasi, dan pelaporan keuangan yang kuat dari rencana rehabilitasi dan rekonstruksi.

.imam