Wisata -->

Kategori Berita

Benang Merah: Wisata

Iklan Halaman Depan

Masukkan kode iklan di sini. Diwajibkan iklan ukuran 400px x 250px. Iklan ini akan tampil hanya di halaman utama.

News Feed

Tampilkan postingan dengan label Wisata. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Wisata. Tampilkan semua postingan

Kamis, 22 Mei 2025

BPBD Ingatkan Pentingnya Mitigasi Resiko Pembangunan Wisata di KRB

Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana, S.STP


Kuningan, Peristiwa bencana longsor di kawasan lembah Cilengkrang desa Pajambon seakan menjadi peringatan bagi pembangunan kawasan wisata di daerah Kawasan Rawan Bencana (KRB) seperti Cisantana dan Palutungan. Pemkab Kuningan diharapkan lebih selektif ketika memberi ijin usaha wisata bagi para pengusaha dengan memperhatikan Mitigasi Resiko.


Pentingnya mitigasi resiko untuk pembangunan wisata di wilayah KRB diungkapkan Kepala Pelaksana BPBD kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, S.STP ketika ditemui redaksi media online, benangmerah.co.id, di ruang kerjanya, Kamis (22/5).


Menurut Indra, hasil kajian sementara tim BPBD yang turun langsung kelapangan setelah kejadian, longsor di lembah Cilengkrang diakibatkan karena aliran debit air yang cukup besar dari atas, terutama ketika hujan dengan intensitas tinggi sehingga aliran air mampu membawa material tanah maupun bebatuan hingga terjadi longsor.


"Hasil kajian kami di tempat kejadian longsor, ada beberapa faktor yang menyebabkan longsor. Pertama ada beberapa saluran air yang langsung di buang ke tebing. Sehingga karena curah hujan yang cukup tinggi, aliran air tersebut menggerus tanah dan batuan. Ditambah lagi struktur tanah disitu memang rapuh, vegetasinya tidak ada yang bisa menahan sehingga terjadi longsor," jelasnya.


Dalam hal ini BPBD juga sudah memberikan rekomendasi yang paling utama kepada Arunika terkait tata kelola air, harus adanya sumur resapan, talang air, serta kepada TNGC terkait penanaman pohon. Memang kondisinya cukup sulit karena kemiringan tebing yang lumayan curam, sekitar 45°- 60°.


"Hari Selasa kemarin juga kita melakukan peninjauan kembali dengan tim yang terdiri dari BPBD, PUTR, DLH dan Komisi 3 dan 4. Ini merupakan lanjutan dari timbulnya desakan tentang pembentukan tim khusus. Dan ini juga akan menjadi pembahasan lebih lanjut," terang Indra.


Terkait kontruksi bangunan yang berada diatas lembah Cilengkrang apakah berpengaruh terhadap potensi longsor, Indra menjawab bahwa itu bukan kewenangan BPBD. Terkait PBG dan SLF yang menjadi persyaratan berada dibawah Kewenangan PUTR dan Forum Penataan Ruang Daerah (FPRD). Sampai saat ini BPBD tidak masuk dalam Forum.


"Sampai saat ini kami tidak masuk dalam forum. Walaupun memang struktur bangunan harus juga memperhatikan Mitigasi tentang struktur tanah, terutama di wilayah Kawasan Rawan Bencana. Makanya sekarang kami juga punya dokumen KRB yang komprehensif," pungkasnya.


.(One)


Sabtu, 08 Juni 2024

Tiga Point Rangkaian Ciremai Fest, Simposium, Pameran Lukisan Alam, Kurikulum G Ciremai Serta Discussion Kuningan Summit

Gunting pita pertanda dibukanya galeri seni lukis dalam gelaran Discussion Kuningan Summit dan Ciremai Pest oleh Pj Bupati di H Santika


Benangmerah, Segmentasi dalam bentuk kolosal digelar Pemkab Kuningan, simposium Ciremai Fest 2024. Gelaran discussion Kuningan Summit pun diikuti dari berbagi pelaku seni rupa dari daerah kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, Majalengka, Cirebon dan Indramayu turut ambil bagian, pemateri Discussion Kepala Balai TNGC, praktis, tokoh tokoh terkait, akademisi 


Ciremai Discussion Summit diawal technical meeting oleh Pj Bupati DR,. Drs,. R.H Iip Hidayat S.Pd serta Kadis Poraparbud DR Elon Carlan dan diikuti Kadisdiknas Kabupaten kuningan Uu Rukmana M.Si dengan materi menyikapi tentang pengelolaan dan pelestarian atau cathement area di Gunung Ciremai serta Star Jabar Ultra Run kategori rangkaian Ciremai Fest. DR. Elon Selaku Kadisporaparbud menyapa pada fans gelaran Ciremai Fest.


"Mudah mudahan kegiatan Simposium ini dapat melahirkan komitmen bersama terhadap pelestarian Gunung Ciremai, terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan Ciremai Summit 2024 dan kepada Hotel Santika Premier yang telah bekerjasama dalam mendukung Kuningan Summit Ciremai," 


Kabupaten Kuningan memiliki keanekaragaman hayati serta sebagi sumber penopang penghidupan masyarakat, oleh sebab itulah Gunung Ciremai 60 persen peraturannya ada di Kabupaten Kuningan inilah yang akan dan harus dirawat ruwat rumat karena Gunung yang ada di Jawa Barat Ciremai memiliki sumber penghidupan yang luar biasa, dari mulai udara, pertanian, peternakan, berbudidaya, hingga air yang bersumber dari Gunung Ciremai mengalir ke Daerah Kabupaten dan Kota Cirebon serta daerah Indramayu termasuk Kuningan ini sendiri 


Kemudian, lanjut Pj Bupati Kuningan DR. Drs R.H Iip Hidayat, paru paru atau jantung Cirebon raya ini manfaatnya masih bisa kita rasakan sampai hari ini, maka usulan ide teman teman terhadap Pemda Kuningan ini bagaimana kita melestarikan ini mensuport bahwa Kuningan ini turut serta membangun dan bertanggung jawab atas G Ciremai ini. Oleh sebab itu yang kita upayakan bersama agar masuk kurikulum mutan lokal. Karena dengan kurikulum muatan lokal mulai dari TK, SD, SMP, dan SMA sampai perguruan tinggi karena akan mendapatkan ilmu pembelajaran tentang gunung Ciremai.


Dengan pelestarian keanekaragaman Gunung Ciremai, kita dari semua dinas lembaga yang ada di Kabupaten Kuningan turut menjaga jika terjadi musibah kebakaran G Ciremai maka semua akan terlibat dalam penyelamatan, kami melalui kementrian pendidikan mengusulkan agar talenta Gunung Ciremai Jawa Barat menjadi kurikulum nasional yang pertama di indonesia, kencangnya Pj Bupati Kuningan memperjuangkan, (Mans Bom)

Senin, 13 Mei 2024

Gelaran Alimpaido Seni Budaya Sunda Kaulinan Barudak kembali di Gebyar Disporapar Kuningan

Di dampingi Kadis Porapar, Camat Cilimus serta Kades Linggasana Heni bacalon Bupati periode 2024-2029, Pj Bupati Iip Hidayah disambut tarian karya seni anak anak SD


Benangmerah - Alimpaido merupakan gabungan dari seni budaya dan olah raga Kaulinan barudak yang di Gagas Gubernur Jabar, saat itu Ridwan Kamil. Kini mulai di kembangkan oleh Disporapar Kuningan, ini kali menampilkan peserta seleksi olah raga tradisional tingkat Sekolah Dasar se Kabupaten Kuningan, di OSG Desa Linggasana, Kecamatan Cilimus.


Pj Bupati Kuningan R. Iip Hidajah usai membuka Forum Grup Discussion pembahasan Mulok kurikulum Gunung Ciremai, di SMP N 3 Kuningan, Senin 13/5/24) langsung menghadiri dan membuka Seleksi Olah raga Tradisional, di Open Space Galeri Linggasana, Kecamatan Cilimus. Menyatakan, "Oh iya, dulu pernah ada Alimpaido, namun untuk lebih jelasnya biar pak Elon (Kadisporapar) yang menyampaikan," kata Pj Bupati R. Iip Hidayah, menjawab pertanyaan media ini.


Jadi sebetulnya olah raga seperti ini banyak, tapi dalam gebyar ini hanya diambil Lima jenis olah raga karena memang dengan kondisi ketersediaan peralatan olah raga di masing masing persekolahan. Contoh sekolah-sekolah di Kecamatan Pasawahan dan Nusaherang sampe tidak mengikutsertakan karena terkait dengan kendala di peralatan.


"Sebetulnya ini harus dipaksa karena merupakan pendidikan karakter, pendidikan karakter harus diterapkan sejak dini, misalnya egrang leuk leuk itu sulit kan, anak jalan menggunakan patikleuk, itu kan merupakan keterampilan, ketangkasan, kecerdasan otak kanan dan otak kiri. Dan ini bagian dari pembudayaan kearifan lokal, kalau tidak dipaksakan lambat laun budaya tradisional akan hilang, dan memang ini bagian dari Alimpaido," terang Kadisporapar DR. Elon Carlan.


Pj Bupati Kuningan DR. R.H Iip Hidayah didampingi Kadis Porapar DR. Elon Carlan Serta para guru pendamping anak anak didiknya yang ikut lomba Alimoaido


Ini merupakan upaya pengembangan budaya olah raga tradisional, dan ini juga merupakan proses pembelajaran bagi anak anak kita, ada beberapa cabang olah raga tradisional budaya yang di dipertandingkan masuk dalam kurikulum kearifan lokal, ada beberapa jenis selain egrang juga. 


"Tadi Saya mencoba meniup sumpit dan anak panahnya menancap di tengah tengah lingkaran pas pisan di No 10, Alus meureun nya, (persis masuk ditengah tengah lingaran No 10 kayanya bagus yah," kelakar Pj Bupati yang tampak sumringah. 


"Ini sebetulnya untuk menjaring kepiawaian anak anak kita untuk di kejuaraan tingkat Regional Jawa Barat mendatang," imbuh Pj Bupati R.H Iip Hidajah di lapangan tanding Open Space Galeri Desa Linggasana. (Mans Bom)

Selasa, 12 Maret 2024

Delapan Desa penyangga OW Waduk Darma datangi Kantor pengelolaan Waduk Darma ( PT Jaswita Jabar )

Delapan desa Penyangga Waduk Darma Menuntut Janji Gubernur Jabar


Benangmerah, Delapan Desa Penyangga Objek Wisata Waduk Darma tuntut janji Gubenur yang sampai saat ini belum terbukti.

Warga dari delapan Desa penyangga OW Waduk Darma yang di koordinir oleh para Kepala Desanya datangi Kantor Pengelola OW Waduk Darma ( PT Jaswita Jabar ).Senin ( 11/03/2024).


Sayang para perwakilan dari Delapan Desa penyangga tidak bisa menemui manager Pengelola yang kebetulan tidak ada di tempat.


Dari informasi yang dapat di himpun Aksi lanjutan akan di lakukan antara hari Sabtu atau Minggu besok,Guna menyampaikan aspirasi dari Delapan Desa Penyangga OW Waduk Darma.


Kepala Desa Sakerta Timur Cucu Sudrajat mengatakan dulu waktu Waduk Darma akan di revitalisasi Gubenur Jawa Barat (Ridwan Kamil / Gubenur pada saat itu) pernah menjanjikan dengan di revitalisasinya Objek Wisata Waduk Darma untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar Waduk Darma,dan pengelolaan pun akan di serahkan pada pemerintah daerah Kabupaten dengan melibatkan semua Badan Usaha yang ada di Delapan Desa Penyangga ( BUMDES),namun dalam kenyataannya malah di kelola langsung oleh Pihak Provinsi melalui PT Jaswita Jabar,dan hanya Desa Jagara yang mendapatkan kontribusi serta BUMDES Jagara saja yang ikut dalam pengelolaan OW Waduk Darma.


Kami dari Delapan Desa penyangga mendapatkan apa? aksi ini merupakan puncak dari rasa kecewa kami. Cucu lebih lanjut mengatakan dalam pemberdayaan Masyarakat yang terlibat di Waduk Darma semua oleh masyarakat jagara dari Mulai para pedagang, pengusaha perahu wisata dan lainnya, padahal kalau kami di libatkan misalnya dalam usaha perahu wisata kami pun sanggup mengadakan perahunya.


Inilah 8 Desa Waduk Darma yang menuntut janji Gubernur Jabar 


"Kami juga mendengar Kontribusi dari PT Jaswita Jabar ke Desa Jagara antara 15 % sampai 20 %,sedangkan kami dari Delapan Desa penyangga tidak dapat kontribusi apapun.Intinya kami menuntut janji kepada pemerintah Provinsi melalui PT Jaswita Jabar," Pungkas Cucu Sudrajat.


Kordinator Aksi Kepala Desa Cikupa Meli hampir senada apa yang di sampaikan kepala Desa Sakerta Timur, Meli menambahkan untuk kedepannya jika ada kesempatan untuk pengelolaan potensi Waduk Darma ya harus melibatkan BUMDES yang ada di delapan Desa Penyangga. 


"Karena BUMDES itu kan berhubungan dengan masyarakat untuk lebih mensejahterakan Masyarakat," Tutur Meli kepala Desa Cikupa.


Sampai berita ini di turunkan pihak Pengelola OW Waduk Darma ( PT Jaswita Jabar ) Fivih Handayani belum bisa di konfirmasi.


.(One)

Senin, 11 Maret 2024

Obyek Wisata Cibulan Ternyata Menyimpan Beberapa Situs Yang Perlu Diketahui Selain Ikan Dewa

Pj. Bupati RH Iip Hidajat Koko Putih didampingi Kadis Porapar, Camat Jalaksana serta Owner Obyek Wisata Cibulan, usai memberikan sertifikat kepada Empat Kuncen, fose bersama di lokasi makan lesehan Cibulan


Benangmerah, Di Obyek wisata Cibulan Desa Manis Kidul, Kecamatan Jalaksana, ada beberapa tempat historis. Pertama Situs Cibulan di bangun tahun 1939 yang di dalamnya terdapat Tiga situs, selain Kramat Sumur tujuh yang mengeluarkan air tanpa henti meski kemarau panjang, dari hasil penelitian secara ilmiah Ph nya 7 sehingga bisa langsung diminum di situ, 


Pj Bupati yang menyambangi Obyek Wisata Cibulan yang ternyata menyimpan beberapa situs berharap dari pengelola Obyek Wisata Cibulan ini selalu mengecek kadar Ph nya agar bisa dilestarikan keunggulan dari air tersebut. Pinta Pj. Bupati HR Iip Hidayah didampingi Kadisporapar Elon Carlan, Camat Jalaksana Subagja serta owner Obyek Wisata Cibulan M.H Didi Sutardi. 


"Jadi Sumur Tujuh yang ada di Cibulan itu ada tujuh tempat yang mengeluarkan air dan juga air yang keluar dari bawah itu cukup besar. Kemudian ada Situs Batu Gajah yang konon historisnya, bahwa Batu Gajah itu bekas kendaraannya Prabu Siliwangi, selain itu juga ada sebuah makam dari salah seorang tokoh Cibulan ini," Tutur Pj Bupati HR. Iip Hidajah menirukan beberapa Kuncen Cibulan.


Selain dari tiga Situs juga, lanjut HR Iip, ada Empat kolam Ikan Dewa, maka ditugaskanlah Empat orang 'Kuncen' dengan pembagian tugas yang jelas tahu tentang historisnya, kemudian secara historisnya, akademis dan teknisnya juga di benarkan dari hasil penelitian atau kajian ilmiah, sehingga cerita ini tidak mengarang atau meng ada ada, yang nantinya akan tertulis dalam sebuah buku panduan harapnya.


"Saya minta Empat Kuncen ini berkoordinasi dan berkolaborasi yang nantinya akan menghasilkan sebuah alur cerita untuk dijadikan buku panduan secara lengkap keterkaitan dengan sejarah ini seperti apa, sehingga masyarakat tidak berdasarkan perkiraan namun punya landasan," harap PJ Iip. Empat Kuncen ini sudah membuat kajian bahwa, yang pertama di sini itu apa lalu bagaimana sejarahnya, kemudian perkembangannya seperti apa kemudian lagi filosofi atau perlu nya masyarakat untuk datang kesini, jadi mereka tidak saja datang untuk berenang dan melihat ikan dewa tetapi dari sisi historisnya juga ada, itu berarti ada edukasi karena masyarakat baik dari luar maupun orang Kuningan juga karena melihat ikan dewa itu sudah menjadi ikon Kuningan, terangnya.


Ternyata Ikan Dewa yang ada jumlahnya tetap tidak berubah ubah kata kuncennya, ada 111 ekor ini merupakan kearifan lokal dan harus kita hormati dan itu merupakan bagian dari buku pedoman yang harus di terbitkan. Pinta PJ Bupati Iip


Mulai tahun ini kita akan merintis sertifikasi karena informasinya ada 163 situs, dan Pj Bupati telah melakukan kunjungan ke berbagai situs, termasuk situs naga di Gunung Tilu dan kemaren ke Sanghiang Sagarahiyang, dan sekarang di Cibulan Jalaksana jadi memang Kuningan ini kaya dengan rata rata situs, "Dan Saya melihat peradaban Kuningan ini sudah lama, situs situs yang ada dan hadir itu jauh sebelum masehi ada yang usianya 300 ada yang 500 tahun ini perlu kajian kajian ilmiah secara akademis bahwa situs ini peninggalan dari siapa, dari mana ada di desa mana saja, dan akan masuk di peta Kebudayaan di Kabupaten Kuningan, setelah hasil kajian ilmiah para akademisi sehingga tidak asal asalan mengutip sejarah saja, dalam sains nya itu butuh waktu panjang tetapi kajiannya sudah akurat.


"Ini tugas Disdikbud yang mengkoordinasikan dengan Disporapar sekarang inventarisasikan dulu kepastiannya kemudian mulai kajian nanti kalau kajiannya sudah jelas, prosedur mekanismenya diikuti, lalu keluarkan peraturan bupati atau keputusan bupati yang menyatakan itu adalah situs Kabupaten Kuningan walaupun sudah di sertifikasi," tegasnya. (Mans Bom)

Minggu, 25 Februari 2024

Festival Durian 2024 Sukses. Pemkab Kuningan MoU dengan BPIP-RI

 

Sejumlah pejabat yang hadir dalam PESTIVAL Durian 2024

Benangmerah, Berlokasi di Desa Wisata Cibuntu, Kecamatan Pasawahan, Festival Durian 2024 berlangsung meriah dengan kehadiran Live music, Tarian tradisional, Kampung kuliner dan Produk ekonomi kreatif yang dimulai dari pukul 09.00 hingga 15.00 WIB.


Ribuan warga dari berbagai daerah pun terus berdatangan dalam gelaran Festival Durian 2024 sebagai salah satu bagian dari Calendar Of Event yang digulirkan oleh Pemerintah Kabupaten Kuningan, Sabtu (24/02/2024).


Disediakan 6.000 durian lokal asli Kuningan untuk memuaskan dahaga para pecinta durian. Selain itu disediakan juga buah lokal dan makanan khas asli kuningan sebagai pelengkap.


Penjabat Bupati Kuningan Dr. Drs. H. Raden Iip Hidajat, M.Pd., hadir untuk meresmikan pembukaan Festival Durian yang merupakan gelaran pertama dari 23 Event yang dirancang oleh Pemda Kuningan selama tahun 2024.


Dalam sambutannya Iip Hidajat menyampaikan bahwa Festival Durian 2024 yang pertama kali diselenggarakan ini diharapkan mampu mengangkat dan memperkenalkan durian dan buah-buahan varietas unggul lokal yang ada di Kabupaten Kuningan seperti nangka dulang, jambu kristal, salak, buah naga, rambutan walahar, melon e-quanik, apel ganjen dan lainnya.


“Mari kita kembali bersama-sama bersyukur atas karunia Allah SWT. yang telah menganugrahkan alam kuningan yang indah dan subur ini dengan cara merawat dan memanfaatkannya secara bijak untuk kesejahteraan masyarakat agar tetap senantiasa lestari.” Ucap Iip.


Menurutnya, ada beberapa tujuan dan manfaat Festival Durian 2024 diantaranya yaitu mengangkat pariwisata kabupaten kuningan khususnya desa wisata cibuntu dan desa-desa di kecamatan pasawahan yang memiliki daya tarik wisata.


“Melalui Festival durian lahirnya diversifikasi olahan durian seperti ice cream, durian kocok, kue durian yang produksi oleh insan-insan kreatif/anak muda kuningan. Selain itu juga memperkenalkan produk ekonomi kreatif serta kuliner kuningan berupa produk olahan dan buah-buahan unggulan”


Iip berharap agar dengan adanya Festival Durian ini para stakeholder dan para pelaku usaha pariwisata dapat berkolaborasi serta bekerjasama untuk memajukan pariwisata di kabupaten kuningan kedepan.


Iip Hidajat juga mengatakan Festival ini juga akan berdampak pada optimalisasi pemanfaatan dan berfungsinya terminal wisata paniis yang telah diresmikan sejak bulan november 2021.


“Mengingat titik pemberhentian mobil di terminal dan selanjutnya wisatawan akan dijemput dengan menggunakan mobil wisata. Maka hal ini akan memberikan kesan yang sangat baik bagi para wisatawan” ujar Iip.


Pada momen Festival Durian juga dilaksanakan Memorandum Of Understanding kerjasama nota kesepahaman antara Pemerintah Kabupaten Kuningan dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia (BPIP-RI).


Nota kesepahaman ini mengenai Pembinaan Ideologi pancasila di kabupaten kuningan. MOU tersebut ditujukan mengaktualisasikan untuk nilai-nilai ideologi pancasila dalam kehidupan masyarakat sehari- hari.


“Semoga melalui kerjasama ini dapat semakin memajukan kabupaten kuningan kita tercinta menjadi kabupaten unggul dan maju melalui masyarakatnya yang selalu menanamkan nilai- nilai ideologi pancasila.” Kata Iip.


PJ bupati Kuningan dan Kepala BPIP RI 


Kepala BPIP-RI, Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, MA., PH.D. yang hadir pada Festival Durian menyebutkan bahwa dukungan BPIP RI pada program Pemerintah Daerah adalah dalam rangka mengaktualisasikan nilai-nilai pancasila untuk membangun ekonomi kerakyatan.


“Salah satu program kami adalah Pancasila dalam tindakan. Hal ini dalam mengimplementasikan serta membangun ekonomi pancasila. Dimana Pemerintah Daerah berkolaborasi dengan masyarakat yang memadukan potensi lokal seni dan budaya, dikemas menjadi sebuah pagelaran yang menghasilkan ekonomi kreatif yang meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat," Sebutnya


Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata, Carlan, S.Pd, M.Pd berharap dengan event seperti ini bisa lebih memperkenalkan produk ekonomi kreatif dan kuliner, yang dapat menunjang pertumbuhan pariwisata di kabupaten Kuningan. 


Acara dilanjut dengan penandatanganan MOU oleh Pj Bupati Kuningan dan Kepala BPIP-RI. Turut hadir Forkopimda Kuningan, Bupati Terdahulu H. Acep Purnama, Kepala BI Cirebon, Ketua TP PKK, 11 Bupati/Wali Kota se-Jawa Barat atau yang mewakili, dan para kepala SKPD Kabupaten Kuningan. Setelah itu kemudian dilanjut menyantap durian yang telah disediakan oleh panitia.


.(One)

Senin, 13 November 2023

Disporapar Kuningan Siapkan Penyambutan Visit Indonesia Year 2024 Kunjungan Wisman Malayasia

Disporapar Kuningan bentuk tim konten kreator menyongsong Visit Indonesia year


Benangmerah, Memang tidak terencana momen kunjungan wisman Malaysia Ke Obyek wisata Kabupaten Kuningan pada bulan Desember mendatang itu merupakan akhir tahun 2023 dan menyambut tahun baru 2024. Momen relevan dengan tahun kunjungan wisata, atau visit Indonesia year 2024 ini di jadikan kesempatan emas untuk mengundang Wisman lainnya suguhan Sapta Pesonana.


Hal ini berkaitan dengan kunjungan Wisman Malaysia yang sengaja datang untuk mengeksplor gedung bersejarah Linggajati yang ada di Kabupaten Kuningan. Maka Disporapar tergugah, lalu Minggu malam (12/11/2023) mengadakan acara refleksi gedung naskah Linggajati berkolaborasi dengan unsur Forkopimcam Cilimus serta desa desa yang nantinya mudah mudahan menjadi keseriusan bersama untuk menjawab tantangan ketika nanti orang Malaysia berbanjiran datang ke Gedung Naskah ini. Karena mereka berkunjung ke Kuningan, Air Asia dengan membawa wartawan itukan menjadi ekspos besar besaran mereka di sana, yang target akhirnya satu kali terbang paling tidak membawa ratusan orang yang akan datang ke Kuningan di bawa Air Asia turun di Bandara Kerta Jati. 


"paling tidak kita harus berfikir bagaimana menyiapkan Satkel Kerta Jati Kuningan, karena walau bagaimanapun juga di kuningan ada paket wisata yang bisa mereka lihat, selain yang kemaren kunjungan target mereka. Dan ternyata di samping Gedung Naskah Linggajati ini ada kampung kreatif, misalnya menawarkan apa lah yang bisa menarik wisman itu, kan khususnya wisman Malaysia senengnya belanja dan kuliner. Jadi kalau kesempatan itu tidak dijawab oleh kita sendiri tidak akan ada apa apanya, artinya hanya lewat saja. Jadi intinya orang Malaysia saja serius datang untuk mengunjungi Gedung Naskah Linggarjati dan melancong ke beberapa obyek wisata, tapi kenapa kita yang punya sejarah istimewa itu dalam perjuangan begitu gitu biasa saja," tutur Kadisporapar DR. Elon Carlan didampingi Kabid promosi Teti Sukmawati


Kadisporapar Kabupaten Kuningan DR. Elon Carlan merasa terenyuh dengan perhatian orang orang luar negeri terhadap keberadaan sejarah Gedung Naskah Linggajati yang terletak di Kabupaten Kuningan begitu memperhatikan. Maka dengan gelaran refleksi itu nantinya akan menggugah seluruh stake holder untuk menghidupkan selain wisata sejarah juga wisata Destinasi, Eskraf dan wahana alam serta beragam obyek lainnya yang mampu memanjakan keinginan wisman. Kepala bidang promosi wisata Kabupaten Kuningan Teti Sukmawati kepada awak media ini menyampaikan bahwa persiapan penyambutan Wisman bagi daerah penyangga BIJB yang sudah dalam agenda Kabupaten/Kota dalam memajukan pariwisata Cirebon raya tengah mempersiapkan. Namun ini kali tidak menyiapkan makanan khas dari Kuningan dan mengeksplor wisatanya, akan tetapi kecenderungan memperkenalkan seni dan budaya yang ada di Kabupaten Kuningan.


Dalam penyambutan Visit Indonesia Year 2023/2024 Disporapar lebih kepada mempersiapkan mengedepankan dan mempertahankan Sapta Pesona nya, seperti keamanannya, ketertiban dan keindahannya, bersih, sejuk, ramah tamah, dan kenangan. Dan ini sudah disampaikan dalam rapat bidang pembinaan dengan para pelaku jasa pariwisata, juga pariwisata Kuningan siap dengan Gaid dari HPI, diantara obyek wisata ada yang sudah siap dengan home stay atau rumah singgah bila wisman tidak istirahat di hotel hotel. 


Air Asia, Col Air Asia serta Kadubes RI Kuala Lumpur menindaklanjuti keinginan kemenparekraf untuk meningkatkan kunjungan sebanyak 8.500 Wisman mancanegara ke Indonesia, yang ditindaklanjuti oleh Disparbud Jabar dan faktor kebetulan. Dalam Launching penerbangan BIJB pada tanggal 29 Oktober 2023 Disporapar Kuningan mengadakan pamtrit dari tanggal 8 hingga 12 Nopember 2023 yang diawali dari Kabupaten/Kota Cirebon, tanggal 8 sampai tanggal 9 dilanjut istirahat di hotel premier Linggarjati tanggal 10 mulai eksplor gedung perundingan Linggajati, obyek wisata Waduk Darma, pukul 18.00 berakhir di Curug Putri mereka sangat terkesan sekali dengan keindahan wisata Kabupaten Kuningan yang hawanya sejuk dan makanannya tradisional kita suguhkan peuyeum ketan dan minuman penyegar nya Jeniper, selain makanan khas juga dijamu dengan makan siangnya. 


"Mereka sangat antusias untuk eksplor dari kabupaten Kuningan. Dan di bulan Desember nanti akan berkunjung lagi dari Pamtrip ke-3 dengan membawa biro perjalanan yang berkunjung dari kalangan media Inflenzer dan selegram dari negara Malaysia. Jumlah berkunjung dari Malaysia kemarin dari kalangan inflenzer, media massa selegram 15 orang disertai Disparbud dari Jawa Barat, sehingga jumlahnya sebanyak 30 orang," Pungkas Teti. (Mans Bom)


Senin, 30 Oktober 2023

Rasakan Suasana Nyaman Pemandangan Puncak Ciremai di 'Rageman Resto and Coffee'

 

Rageman Resto and Coffee

Benangmerah, Usaha kuliner terus bermunculan baik skala kecil maupun besar seiring komitmen pemerintah daerah kabupaten Kuningan untuk mewujudkan kabupaten pariwisata. Banyak sekali tempat kuliner yang bisa menjadi tujuan wisatawan baik lokal maupun luar daerah yang hendak berlibur ke kabupaten Kuningan dengan menikmati indahnya pemandangan gunung Ciremai dengan udara yang sejuk.


Dengan banyaknya tempat kuliner, kami tim redaksi merekomendasikan bagi anda yang ingin berlibur untuk mampir ke 'Rageman Resto and Coffee' sebagai tempat kuliner sekalian beristirahat bagi keluarga maupun anak muda dengan menikmati makanan dan coffe ala Rageman.


Hasil pantauan redaksi benangmerah.co.id Rageman Resto and Coffee selain tempat menikmati berbagai jenis makana dan minuman serta coffee, juga dilengkapi dengan fasilitas berlibur diantaranya, kolam renang, music, tempat beribadah, serta tempat kegiatan pertemuan.


Fasilitas Kolam Renang Keluarga


Di Rageman Resto and Coffee menyediakan beberapa tempat pilihan bagi anda keluarga yang sedang menikmati liburan, baik indoor, lesehan maupun outdoor. Suasananya begitu asyik, menikmati makanan diiringi music sambil juga menikmati pemandangan gunung Ciremai yang terlihat jelas.


Beberapa waktu lalu tim redaksi berhasil menemui pemilik Rageman Resto and Cafe untuk berbincang-bincang. Beliau adalah HM. Ridwan Setiawan, SH, MH yang juga merupakan pensiunan Kepala Dinas PUTR kabupaten Kuningan.


Ruang Pertemuan


Menurutnya, Rageman Resto and Cafe ini mulai dibangun 3 tahun lalu saat sedang pandemi Covid-19. Seiring waktu, menjelang pensiun serta dalam upayanya ikut memajukan pariwisata dikabupaten Kuningan, maka dibangun lah tempat usaha ini diatas tanah seluas kurang lebih 600 bata (1 hektar kurang)


"Sasaran kami, Rageman Resto and Coffee ini merupakan tempat istirahat sambil kuliner keluarga yang sedang berlibur, namun tidak menutup kemungkinan juga bagi anak muda yang hobi minum berbagai jenis coffee baik arabica maupun robusta," ungkapnya.


Suasana Malam di Rageman Resto and Coffee


Nama Rageman sendiri berasal dari sebutan penduduk desa gunungkeling terhadap daerah tersebut yang berarti tanah berundak. Hal ini karena struktur tanah di daerah ini yang tampak berundak.


Rageman Resto and Cafe sendiri berlokasi di jalan baru Gunungkeling-Cisantana desa Gunungkeling Kecamatan Cigugur kabupaten Kuningan. 


Ayo, guys....bagi anda yang penasaran coba rasakan suasana kaki gunung Ciremai disini. Bagi anda yang kurang tahu tempat dan lokasi serta ingin berkunjung bisa buka di google map.


.(One)

Senin, 20 Maret 2023

Pengusaha Muda Bangun Varvara Hill Di Bukit Gunung Ciremai, Kembangkan Wisata Dan Kurangi Angka Pengangguran

 

Owner Varvara Hill Rivai Hendriana fose bersama Bupati Kuningan Acep Purnama Usai acara Gunting pita

Benangmerah - Awal lahirnya Resto cofee Varvara Hill di kawasan perbukitan Gunung Ciremai, jl Dano ini tidak secara sengaja, Saya hanya ingin membangun Villa pribadi, selesai membangun satu Villa dan kolam renang, Saya lihat potensi wisata sepertinya sangat memungkinkan sekali, lalu saya pastikan untuk membangun Varvara Hill. 


Tujuannya untuk membantu membangun Kuningan tentang kepariwisataan terutama di daerah Palutungan ini, karena selama ini pusat wisata Kuningan adanya di daerah Limggarjati, Cilimus, terus Saya ngobrol dengan Bupati, bahwa Kuningan kedepan di daerah ini akan di jadikan daerah wisata utama, tutur owner Varvara Hill Rivai Hendriana


Selain membantu pengembangan wisata Kuningan, sambung pengusaha sukses beristrikan Nina Agusetiawati beranak Empat ini. juga bertujuan membantu memberikan pekerjaan kepada masyarakat sekitar Palutungan ini, berarti membantu mengurangi angka penangguran, sekarang yang bekerja di sini berapa banyak, tanya awak media. "Baru 15 orang dan nanti pengembangan Varvara kedepan akan diadakan pasar tradisional sayuran untuk para pengunjung, karena selama ini belum ada pasar sayuran," kilah pengusaha muda ini.


Untuk pengembangan selanjutnya mungkin saya akan membangun dan mengembangkan restoran lebih besar, nantinya pengunjung salain menikmati rishotnya Villa Villa juga bisa menikmati sajian kuliner dan kopi nya sambil menikmati pemandangan alam pegunungan. Fasilitasnya selain Villa Villa juga ada glemping, ada bunga low, ada resto, juga ada cafe serta ada minizu, autbon juga, oproud, motor cros, katanya


Jadi selain berlibur untuk menginap juga bisa berlibur sambil menikmati permainan permainan itu, selain itu juga kami sediakan berlibur petik sayuran di area seluas 5000 meter persegi, dan investasi yang sudah tertanam kisaran Rp 7 Milyar, Kenapa Saya membuka wisata di sini, pertama Saya lihat di sini wisata perkemahan saja, jadi belum ada Villa Villa seperti ini. Saya ingin membuat terobosan baru bahwa di Kuningan juga ada Villa yang saya rancang semua berbahan kayu sehingga orang yang datang kesini dapat merasakan natural dengan alam.


Gunting pita peresmian Reto & Caffe Varvara Hill Rivai Hendriana bersama istri Nina Agusetiawati


Kenapa di buat bangunan konsep kayu? "Karena kayu dapat secara naturalnya alaminya, dan yang paling penting menggunakan kayu, bisa mengikuti cuaca, misalnya pada saat temperatur dingin kayu itu akan menstabilkan sehingga di dalam ruangan menjadi hangat. Begitupun pada saat cuaca panas di dalam ruangan yang terbuat dari kayu itu akan serasa dingin sejuk, tidak seperti bangunan dari tembok, bangunan di daerah pegunungan menggunakan tembok kurang cocok terutama jika terjadi pergerakan tanah tembok akan retak, kalau kayu betsifat pleksibel dan tidak akan terjadi keretakan, paling tidak berubahnya miring saja.


Pengunjung akan dikenakan tiket Rp 15.000,- sementara untuk aut bon ada tiket masing masing, kalau untuk menginap di Glemping itu harga Ratnya 500 sampai Rp 750.000 untuk Villa. Bunglow dari Rp 1000.000 sampai Rp 3,5 juta rupiah. Villa ini di desain untuk the big familly atau keluarga besar, untuk Villa ada yang Dua, Tiga hingga Empat Bad, tapi kalau Bunga low Enam Bad, fasilitas Villa tergantung Rat, ada yang Villa fasilitas kumplit, tersedia Dapur, ada TV tapi semua Villa walaupun di Glamping tersedia kamar mandi, water hiter tapi tidak ber AC karena suasana alam dingin. Kayu kayu sebrang ini, Saya dapat dari Kalimantan, Irian Jaya karena kalau menggunakan kayu dari kita tidak akan tahan lama, kena hujan, angin nggak kuat cepat lapuk, juga kayu kayu ini tidak kena rayap, terangnya.


Lokasi wisata ini dinamai Varvara, itu mengambil nama Anak Saya nomor Dua, kalau Hill itu artinya bukit. Jadi mempadukan dengan alam perbukitan di suasana pegunungan. Saya mulai membangun bulan Matet 2021 ke tahun ini hampir Dua tahunan, tapi sempat terhenti sekitar Tiga bulan karena mengurus dulu perijinannya. "Harapan Saya kedepan Kuningan bisa lebih maju lagi terutama di kepariwisataannya, karena di Kuningan ini banyak potensi wisata alam yang bisa di kembangkan," tuturnya, (Mans Bom)

Kamis, 02 Maret 2023

Menteri Pariwisata dan Ekraf Ngawangkong Bersama Keluarga Besar PPP di Ciremailand

 

Mentri Pariwisata tampak sinergi ngawangkong bersama keluarga besar PPP

Benangmerah - Keluaga besar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Ekraf) Republik Indonesia menggelar kegiatan ngawangkong atau ngobrol di kawasan obyek wisata Ciremailand Glamping Desa Cisantana Kecamatan Cigugur.


Kegiatan yang berlangsung selama beberapa jam dalam suasana gembira tersebut mengusung tema, menggali potensi pariwisata Kabupaten Kuningan bersama keluarga besar PPP serta para pelaku ekraf dan UMKM binaan DPC PPP Kuningan.


Hadir pada kesempatan tersebut para fungsionaris, Bendahara Umum DPP PPP, Arya Permana Graha. Ketua DPW PPP Jabar, Pepep Saiful Hidayat, Ketua DPC PPP Kuningan, Toto Taufikrohman Kosim beserta pengurus hariannya, ketua dan bendahara dari 32 PAC PPP Kuningan, badan otonom (GMPI, GPK, AMK dan WPP).


Bakal calong legislatif (Bacaleg) DPRD Kabupaten Kuningan, ketua dan sekretaris DPC se-Wilayah III Jabar (Kota/Kabupaten Cirebon, Indramayu dan Majalengka). Serta ketua dan sekretaris DPC Priangan (Kabupaten Ciamis, Banjar dan Kabupaten Pangandaran).


“Alhamdulillah. Kegiatan ngawangkong bersama Mas Menteri dapat berjalan lancar sesuai harapan,” kata Bendahara Umum DPP PPP, Arya Permana Graha kepada media, Kamis (2/3/2023).


Pada kesempatan tersebut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno memberikan pencerahan dan motivasi kepada para pelaku ekraf dan UMKM binaan keluarga besar PPP Kabupaten Kuningan sehingga mereka termotivasi untuk lebih semangat lagi dalam menggeluti usahanya.


Selain itu, pihaknya berharap agar Kabupaten Kuningan termasuk para pelaku ekraf dan UMKM binaan keluarga besar PPP mendapatkan dukungan baik moril maupun melalui program-program yang dicanangkan di kementerian tersebut. Sehingga tercipta sinergitas yang bagus.


“Sebenarnya, Mas Menteri juga mengakui kalau potensi ekraf dan UMKM di Kabupaten Kuningan sangat luar biasa. Termasuk sektor pariwisatanya yang memiliki keindahan wisata alam,” ujarnya.


Disinggung, selain kegiatan ngawakong, Arya menyebutkan, kalau sore hari khusus untuk ngawangkong potensi wisata dengan Menteri Pariwisata dan Ekraf. Tapi malamnya dimanfaatkan guna konsolidasi partai dengan para kader (Mans Bom)

Bahan Baku Jadi Kendala Produksi Angklung, Kendati Kuningan Cikal Bakal Alat Musik Tradisional Telah mendunia

Angklung alat musik tradisional asal muasal dari Kuningan yang telah mendunia


Benangmerah - Kendatipun lahirnya alat dan diatonis ke pentatonis musik Angklung dari Kabupaten Kumingan, namun boleh di bilang Alat musik tradisional yang telah mendunia ini mati suri. Hal itu di akibatkan langkanya bahan baku produksi Angklung itu sendiri.


Bupati Kuningan H. Acep Purnama telah berupaya maksimal untuk mengembangkannya, namun terkendala. Pernah dicanangkan untuk kabupaten Angklung guna menghormati bahwa Angklung pertama lahir di bumi Kuningan kita sudah berusaha ke sana, kata Bupati. 


"Cuman tidak semudah itu, termasuk kita juga ingin membagi bagi Angklung sebagai kesenian tradisional ke masing-masing sekolah seperti jaman dulu, meskipun belum terwujud," ihwalnya. Tidak mudah sih, sebutnya. Termasuk bagaimana Angklung bisa di produksi di bumi kuningan walaupun ada seperti di Cigugur sudah di produksi, ya ada lah peran pemerintah, juga di Citangtu dulu ada tapi gak jalan, kenangnya.


Bupati Kuningan H. Acep Purnama sebut, Kendalanya bahan baku Angklung yakni Bambu khusus tidal ada di Kuningan


Semua sudah di lakukan, tapi itu bahannya seperti bambu harus yang khusus, bambu Angklung itu di datangkan dari daerah Cianjur, dan dari Sukabumi karena di Kuningan tidak pernah ada yang menanam, sebab belum bisa ditanam. Padahal seni musik tradisional Angklung itu awal mendunianya ketika di pake musik pengantar perjanjian Linggarjati antara Indonesia Belanda sebagai awal pengiring musik Eropa.


Seni musik Angklung ini kini telah banyak digelar sebagai konser di negara negara lain seperti Jepang, Prancis dan negara lainnya, bahkan ketika vestival Angklung di gelar di halaman gedung Naskah Linggarjati, itu kebanyak peserta dari jepang dan Prancis pada saat pestival Angklung level Internasional (Mans Bom)

Senin, 27 Februari 2023

Kuningan Mau Di Branding Apa, Harusnya Punya Daya Tarik Investasi. Angklung yang Sudah Mendunia Mati Suri

Yanuar Prihatin Aleg DPR RI Fraksi PKB


Benangmerah - Ini bukan pormal tetapi kita ngobrol sambil ngopi rileks agar lebih bisa terbuka dan alurnya tidak monoton, saya ingin ngobrol bereng sudah lama namun baru terlaksana, sekarang ini, kita ambil makna sambil tukar pikiran tentang isu nasional regional dan lokal, meski saya tau ada yang berdipat imik kosmetik. Imik itu misalnya ada istilah gagal bayar jadi viral di kuningan meskipun pemerintah waktu untuk pembayarannya tertunda karena mungkin APBD tidak mencukupi, tapi ini morning bagi pemda. Demikian awal obrolan dengan Aleg DPR RI dari Fraksi PKB Yanuar Prihatin.


Untuk memajukan suatu daerah harus punya daya magnet untuk menarik inves, apa branding nya Kuningan, industri gak mungkin, jasa dan perdagangan gak mungkin, lalu apa untuk orang berkontribusi ke daerah Kuningan, kalau kota industri atau tidak itu harus ada parameternya. Jadi jangan berpikir Kuningan jadi kota industri buat apa buang buang energi buang buang waktu buang buang anggaran sementara penopangnya tidak dimiliki. 


Kedua jadi kota jasa dan perdagangan mungkin tidak Kuningan kedepan di upgrad jadi kota jasa dan perdagangan? IKon itu sudah digunakan oleh Cirebon karena diuntungkan oleh letak goegrafisnya orang kecenderungan kepada pilihan fasilitas. Lalu Kuningan kabupaten Pendididkan, pendidikan itu investasi yang mahal jadi kalau Kuningan mau meng-Up Kabupaten Pendidikan di masa depan dari sudut persaingan saja sudah kalah. Menurut saya pertimbangkan ulang untuk Kuningan jadi Kabupaten pendidikan. Kuningan kota tujuan wisata kita lihat detailnya dulu, karena kita melihat Ikon atau branding, branding Kabupaten Industri clos, kabupaten jasa dan perdagangan clos. Kabupaten pendidikan clos. 


Sekarang Pariwisata masuk gak Branding pariwitas karena pariwisata ada tiga klaster, pertama pariwisata berbasis alam, artinya memanfaatkan alam yang ada. Gunung dengan area pegunungan, perbandingannya orang memilih ke Gunung Ciremai apa ke Gunung Bromo, atau ke Tangkuban Perahu perbandingan itu saja sudah kalah, artinya pariwisata berbasis alam yang di miliki, persaingan dari tempat saja cukup berat. 


Jadi kalau mau dijadika Ikon nanti dulu, artinya pariwisata berbasis alam itu hanya inclus suport bukan sesuatu yang menjadi branding, tapi kalau pariwisata berbasis seni kreatif, kalau seni kreatif itu kekuatannya ada pada Man (Manusia) pada ide original dan inovasi kepada terobosan, namanya seni kreatif meskipun bergantung dari itu harus ada dasar, ada lima ukuran, punya akar sejarah tidak di Kuningan, kalau tidak punya akan kehilangan asfek historisnya dan itu tidak kuat, tapi kalau punya asfek historis akan memperkuat nilai.


Yang kedua mudah di duplikasi sehingga bisa mengangkat investasi murah, pasar internasional sudah terbentuk jika syarat ini ada di Kuningan, maka itu berarti seni kreatifnya sudah memenuhi syarat. Akar sejarah ada sudah memasyarakat mudah di duplikasi, investasi murah, prosfek pasar prospektif pasar dunia sudah ada, karena menciptakan pasar sendiri berat.


"Setelah saya banyak ngobrol berdiskusi dengan beberapa orang termasuk Sekda Kuningan ternyata yang ditemukan dari lima unsur syarat ditemukanlah seni musik Angklung. Kalau kita tanya pada orang orang di Kuningan nama alat musik Angklung rata-rata pernah mendengar meskipun kita tdak pernah mendengar alat itu di bunyikan, tapi setelah saya perhatikan dari seluruh kekuatan potensinya dari seluruh seni budaya yang ada di Kuningan yang memenuhi dari lima unsur itu hanya Angklung," terang Yanua Prihatin Aleg DPR RI


Pertama, lanjut dia, dari historis, dan pak Sekda langsung nyahut nah pencipta nada Angklung tradisional ke nada modern, dari diatonis ke pentatonis ya itu pak Daeng Sutisna orang Citangtu itu jaman kompeni Belanda, dia seorang guru tapi karena hobi seni, dia ngulik akhirnya menemukan formula untuk bagaimana musik tradidisional bisa beradaptasi dengan musik eropah itu dia asal muasalnya, akhirnya pada waktu perundingan linggarjati, pak Daeng Sutisna dan grupnya di dipentaskan di situ musik-musik Belanda, lagu-lagu nasional bisa digunakan dengan angklung. Pada saat lahirnya nada angklung saja sudah mendunia karena dipentaskan dalam momen penting Perjanjian Linggarjati Indonesia Belanda.


Kalau bicara geneologi, awalnya Gen bagus Insya Allah ke depan bagus. Ini angklung dari induknya sudah bisa masuk level dunia Lalu kenapa di Indonesia tempat kelahirannya tidak berkembang, ya karena nggak banyak orang menggali kekuatannya, padahal di dunia sekarang sanggar angklung klub-klub angklung banyak pentas angklung itu lebih banyak di Eropa ketimbang di Indonesia. Meskipun ada banyak keterlibatan di kedutaan negara masing-masing, tapi klub lokalnya sendiri tetap banyak. Masa ingin melihat konser angklung kelas dunia harus ke Tokyo, ke Belgia, ke Washington meski ke Belanda. Sementara Mereka ingin menonton seni musik angklung originalnya di Indonesia di mana susah nyarinya.


Tapi kalau bentuk alat itu semua bisa divariasi dan itu sudah memasyarakat tidak akan mengurangi resistensi dan penolakan mau diangkat jadi brand ditolak publik yang ngawur. Kalau melihat kebudayaan di Bali itu sanggar tari di setiap sudut ada sanggar, bahkan ada panggung teater besar yang di fasilitas oleh Pemda setempat. Kekuatan seni tari di Bali menjadi brand kelas dunia dan bisa menghidupi banyak keluarga.


Orang luar Kuningan boleh mengklaim, tetapi yang punya inovasi menaikkan ke level dunia kan bisa beda-beda. Kenapa saya sebut level dunia, karena pasar dunianya sudah terbentuk, akar historis boleh dicek. Apakah Daeng Sutisna menemukannya di Kuningan, apa di Purwakarta. Nadanya perubahan nada tradisional ke nada modern, bukan alat atau bentuknya. Itu ditemukannya di Kuningan oleh Daeng Sutisna yang sekarang dipakai pentas angklung di Jogjakarta di Bandung dan di mana-mana. Itu nadanya ditemukan oleh Daeng Sutisna. (Mans Bom)

Selasa, 21 Februari 2023

Kemenparekraf Akan Jelajah Obyek Wisata Di Kuningan Pasca Didera Covid-19

Arya Permana dari Kemenparekraf serta Kadisporapar Kuningan Toto Toharudin saat berdialog dengan awak media


Benangmerah, Ada tiga jurus pamungkas yang kami lakukan, prolog awal Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kuningan Toto Toharudin. Jurus pertama adaktif, jurus kedua inovative, dan jurus ketiga Kolaboratif. Adaktif itu tidak berkeluh kesah ketika menghadapi karena negara kita tidak sedang resesi tetapi mirip mirip apa yang terjadi hari ini di kuningan terjadi juga di kabupaten/kota lain.


Yang kedua inovative harus banyak mengeluarkan gagasan dengan situasi yang ada, dan kunci yang ke tiga adalah Kolaboratif, jadi kalau besok disporapar akan mengadakan event cukup besar yang di sebut JWD (Jelajah Wisata Desa) kita berkolaborasi dengan komunitas motor yang akan di gelas tgl 25 Jelajah Wisata Desa, desainnya sedang di diskusikan dengan APH (aparat penegak hukum) untuk kira kira nyambung dengan esensi kegiatannya ada tapi bisa di lakukan. Terang kadisporapar.


Tidak ada tujuan lain, ini hari kita bertemu Selasa (23/2/2023) namun keterkaitan denga potensi yang di miliki Kabupaten Kuningan ya itu Kepariwisataan, terang Arya Permana. Jadi kurang lebih selama 2 tahun kita terkena musibah yaitu brncana kemanusiaan corona virus desease 2019 (covid-19) sektor yang paling berdampak adalah pariwisata, oleh karena itu sebagai putra daerah yang saat ini saya berada di posisi kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif (Kemenparekraf). Akses jaringan teman teman sesuai keilmuan yang saya miliki di ibukota agar ada manfaatnya untuk perkembangan Kabupaten Kuningan. Terangnya


Kuningan ini cukup luar biasa, lanjut Arya Permana memiliki potensi untuk di kembangkan tentang kepariwisataannya, suasana alamnya sangat indah, eksotis terus juga seni budayanya bahkan untuk sejarahnya tertata, bahkan menjadi sejarah bangsa Indonesia, "Oleh karena itu Saya punya komitmen kuat agar proses percepatan pemulihan pariwisata di Kabupaten Kuningan bisa berjalan sesuai dengan harapan kearah ekonomi harus ada terobosan karena inovative yang tadi di lakukan, adaktif yang dilaksanakan, dan kolaboratif yang di maksimalkan, ada intervensi tanpa ada dukungan ketika diminta oleh propinsi maupun pusat,"


Oleh karena itu harus melakukan terobodan langsung mendatangkan pengambil kebijakan posisi di kementrian terkait, Dinas pariwisata bidangnya ekonomi kreatif itupun di bawah kementrian pariwisata, insya Allah pada tanggal 28 Februari 2023 akan hadir di Kabupaten Kuningan Kemenparekraf Sandiaga solehudin Uno mengambil lokasi di J&J dan merupakan suatu kesempatan untuk melakukan ekspose perkembangan kepariwisataan, termasuk hal yang disampaikan permintaan dukungan pada menerintah pusat terkait DAK. Kata Arya Permana. (Mans Bom)

Sabtu, 11 September 2021

Jalan Penunjang Wisata Waduk Darma Dinilai Dapat Mengangkat Perekonomian Masyarakat

Waduk Darma akan ditunjang dengan Jalan Wisata

Kuningan, (BM) - Jalan Jagara-Sakerta Barat yang semula dijadikan jalan alternatif diproyeksikan sebagai jalan Penunjang Wisata Waduk Darma. Wisata Waduk Darma sendiri saat ini telah banyak pengembangan dan menjadi salah satu destinasi wisata provinsi Jawa Barat.


Untuk itu Pemkab Kuningan saat ini tengah melakukan pelebaran jalan Jagara-Sakerta Barat yang semula lebarnya 3,5 meter menjadi 5 meter melalui program Banprov. Hal ini sesuai dengan keinginan pemerintah provinsi Jawa Barat yang benar-benar ingin menata kawasan di sekitar Objek Wisata Waduk Darma, meskipun kawasan OW Waduk Darma juga belum selesai.


Bahkan tidak hanya itu, menurut bupati Kuningan, H. Acep Purnama, SH, MH,  jalan disekitar Waduk Darma juga akan mendapat bantuan untuk pelebaran jalan.


"Alhamdulilah, Pak Gubernur sangat mendukung perkembangan wisata di kuningan, khususnya di Objek Wisata Waduk Darma ini," tuturnya.


Sementara menurut salah satu pengurus perusahaan pemenang tender proyek 10 milyar tersebut, diperkirakan pengerjaan proyek pelebaran jalan Jagara-Saktim akan selesai akhir tahun ini.


Selain penunjang wisata, proyek pelebaran jalan ini diperkirakan akan banyak membantu  masyarakat sekitar dalam mendongkrak perekonomian yang selama hampir dua tahun hancur akibat penyebaran Covid-19.


Dengan jalan yang memadai di sekeliling waduk darma, bukan tidak mungkin ke depan  akan banyak dilalui wisatawan, sehingga akan membuka peluang usaha baru bagi masyarakat sekitarnya.


.(One)

Rabu, 02 Juni 2021

Sandiaga Uno Pilih Desa Wisata Cibuntu Sebagai Lokasi Sosialisasi

 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno ditemani Artis Cinta Laura diterima Bupati Kuningan

Kuningan, (BM) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno pilih desa wisata Cibuntu sebagai tempat sosialisasi Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021. Terpilihnya desa karena prestasinya dibidang pariwisata. Desa Cibuntu dikenal sebagai juara di level ASEAN untuk pariwisata. Desa Wisata Cibuntu juga pernah menyabet sebagai Desa Wisata Terbaik urutan kelima tingkat ASEAN pada 2016 untuk bidang homestay.


“Desa Cibuntu, Kabupaten Kuningan di pilih sebagai lokasi sosialisasi, karena Desa Cibuntu dikenal sebagai juara di level ASEAN untuk pariwisata. Desa Wisata Cibuntu juga pernah menyabet sebagai Desa Wisata Terbaik urutan kelima tingkat ASEAN pada 2016 untuk bidang homestay,” tutur Sandiaga Uno saat kunjungan kerja ke desa Cibuntu bersama artis Cinta Laura, Senin (31/5).


Selain itu, pada 2017, desa ini juga terpilih sebagai desa wisata terbaik peringkat dua di Indonesia dalam perhelatan Community Based Tourism (CBT) Kementerian Pariwisata Indonesia.


“Saya ucapkan selamat datang kepada Mas Menteri beserta seluruh jajaran, saya sangat senang sekali dan berterimakasih yang setulus-tulusnya, telah hadir di tengah-tengah kita dalam rangka kunjungan kerja,” sambut hangat Bupati Acep.


Bupati Acep, yakin dengan kegiatan ini akan tumbuh inovasi dan motivasi untuk semua yang hadir pada saat ini,  karena sesuai dengan visi Kabupaten Kuningan sendiri yakni, membangun pariwisata termaju berbasis desa.


“Semua potensi akan digali dan ditumbunkembangkan untuk membangun desa-desa kami menuju ketahan ekonomi dan kearifan lokal, kuningan sendiri memiliki target 25 desa wisata, tapi allhamdulilah sekarang sudah menjadi 47 desa wisata dengan sentuhan berbagai pihak yang selaras dengan Visi Jabar, yaitu jabar juara dengan inovasi dan kolaborasi,” tuturnya.


Selanjutnya, beliau menegaskan bahwa, dengan komitmen Pemerintah Kabupaten kuningan bersama seluruh jajaran SKPD, stakeholder, pelaku usaha, dan pegiat berusaha untuk mewujudkan Kuningan sebagai Kabupaten Agropolitan dan  Wisata Termaju, “dan ini kami tunjang lima tahun terakhir dengan visi Kuningan MAJU (Maju, Agamis Pinunjul)  Berbasis Desa,” tambahnya.


.(Irwan)

Senin, 17 Mei 2021

BFM Distrik Kab. Kuningan Adakan Touring Ke Brebes Jateng

Anggota dan Pengurus BFM Distrik Kab Kuningan


Kuningan, (BM) - Bikers FKPPI Motherland (BFM) Distrik Kabupaten Kuningan dalam liburan lebaran ke - 4 diisi dengan touring ke obyek wisata Malahayu, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah

     

Ketua (Jaro) BFM Disttik Kabupaten Kuningan Edi Mulyana (56), yang didampingi Wakil Ketua (Patih) Irman Ferdian (38) kepada awak media (16/5) mengemukakan, kegiatan touring dimasa liburan lebaran ini merupakan kegiatan melepas lelah setelah melaksanakan ibada puasa sebulan penuh.

     

Lebih tegas Edi Mulyana menambahkan, touring berikut akan dilaksanakan bersama bupati Kuningan, adapun jarak tempuh daerah yang akan ditempuh ditentukan kemudian.

   

Obyek Wisata Malahayu Kabupaten Brebes, Jawa Tengah banyak kesamaan dengan waduk Darma Kabupaten Kuningan, hanya obyek wisata Malahayu milik Kementtian Pekerjaan Umum RI.

     

Ketika disinggung Benang Merah, mengapa yang ikut touring hanya didominasi oleh pengurus, spontan Edi Mulyana menjawab, banyak anggotanya yang masih bersilaturahmi dengan keluarga mereka masing - masing.

     

" Untuk touring nanti anggota dan pengurus wajib ikut, karena bupati Kuningan H. Acep Purnama, SH. MH akan bersedia gabung dengan komunitas biker kita " Tegas Edi Mulyana, saat diwawancarai (16/5) di Obyek Wisata Malahayu. (Anton) ***

Sabtu, 21 September 2019

Cipasung Menuju Desa Wisata

Penilaian Rintisan Desa Wisata di Desa Cipasung, Kamis (19/9)

KUNINGAN (BM) - Potensi keindahan alam dan kearifan masyarakat desa Cipasung kecamatan Darma kabupaten Kuningan rupanya mampu dimanfaatkan dengan baik oleh pemdes setempat dengan menjadikan Cipasung sebagai desa wisata 

Bahkan dalam rangka mendukung sektor pariwisata Pemerintah Desa Cipasung telah menyiapkan lahan seluas 6 Ha untuk dijadikan objek wisata penyangga dari pembangunan kembali waduk darma sesuai master plan desain rancang bangun pariwisata desa Cipasung

Menurut Kepala Desa Cipasung, Nanang Nuryadi, pihaknya senantiasa memiliki komitmen untuk memanfatkan potensi yang ada dan memberdayakan masyarkatnya. Sehingga menjadi kearifan lokal yang menjadi daya tarik dengan ke khasan sendiri.

Disebutkannya saat ini yang telah dibangun diantaranya rest area, gedung serbaguna, dan gerai BUMDes tempat pemasaran aneka kerajinan bambu khas Cipasung, makanan khas desa, dan sebagainya. Potensi lain di desa ini juga terdapat situs leluhur Kramat dan Hutan Bambu.

"Yang sudah berjalan sekarang ada tempat pemancingan ikan, dan menara bambu dengan view pemandangan waduk darma juga Gunung Ciremai. Pemdes dan masyarakat telah sepakat ingin membangun Desa Wisata agar lebih hidup lagi dengan melakukan pengembangan rest area menjadi lebih baik lagi, membangun gedung kesenian , cottage, resto terapung dan semua yang telah tergambarkan dalam master plan pembangunannya. Untuk mewujudkannya kami membuka pintu bagi  investor yang siap menanamkan modalnya dalam pengembangan Cipasung menjadi desa wisata," ungkap Kepala Desa Cipasung , dikutip dari laman resmi humaskuningan.com, Sabtu (21/9).

Berkat keberhasilannya, desa Cipasung saat ini masuk dalam nominasi sepuluh besar desa rintisan wisata tingkat nasional dengan bimbingan  Trisakti.

. (One)

Jumat, 21 September 2018

Ido Si Bocah Indigo Asal Kuningan

Ido saat menangani pasien penyakit non medis
Kuningan - Dikaruniai kemampuan yang tidak dimiliki oleh orang lain tentunya menjadi sebuah keistimewaan tersendiri bagi Ridho Rahman Saputra (12). Bocah kelas 6 sekolah dasar asal Desa Bayuning Kecamatan Kadugede ini namanya memang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Kabupaten Kuningan.

Jika kebanyakan bocah seumurnya terkenal karena prestasi akademis di sekolah, berbeda dengan Ido yang justru terkenal karena kemampuannya untuk berkomunikasi dengan makhluk-makhluk dari dimensi lain.

Ditemui benangmerah.co.id saat berada kediamannya di Desa Bayuning Kecamatan Kadugede, Jum'at (21/9/2018), bocah yang akrab disapa Ido ini menceritakan awal mula dirinya memiliki kemampuan tersebut.

"Awalnya sih pas Ido masih sekolah kelas 2 SD dulu," ujar Ido.

Dikisahkan Ido, bahwa kala itu dirinya pernah didatangi oleh dua sosok laki-laki dan perempuan yang tidak ia kenal dan mengatakan akan menjaga dan membantu dirinya, dari situlah kemampuannya untuk melihat dan berkomunikasi dengan makhluk-makhluk astral muncul.

"Awalnya Ido didatengin sama kakek-kakek yang pakai baju putih dan perempuan yang pakai baju hijau, terus mereka bilang mau jagain dan ngebantui Ido," tutur Ido.

Bagi bocah seusianya, apa yang baru dialaminya tersebut tentu belum begitu dimengerti. Namun, tidak lama setelah pertemuan dengan dua sosok tersebut dirinya menjadi sering diperlihatkan berbagai penampakan-penampakan makhluk-makhluk dari dunia lain di sekitarnya.

"Pas habis ketemu sama kakek baju putih sama perempuan yang baju hijau itu Ido jadi sering liat penampakan, karena awalnya takut, Ido sering cerita ke bapak," ungkap Ido.

Cerita dari anaknya yang sering melihat penampakan makhluk-makhluk astral itulah yang membuat sang ayah, Arif Rahman mencari pakar spiritual untuk berkonsultasi tentang apa yang dialami anaknya saat itu.

"Saya konsultasi tentang keadaan anak saya sama salah seorang spiritualis yang saya kenal, di situ saya dijelaskan tentang kemampuan yang dimiliki oleh anak saya dan diminta untuk menjaga anak saya karena katanya ke depan anak saya akan bisa menolong orang dengan kemampuannya itu," tutur Arif.

Dari situ, mulai banyak masyarakat baik dari sekitar daerah tempat tinggalnya bahkan dari luar kota yang berdatangan ke kediaman Ido untuk berkonsultasi atau menyampaikan berbagai keluhan penyakit non medis. Arif sendiri merasa bingung, dirinya kala itu tidak pernah mempromosikan kemampuan anaknya namun tiba-tiba banyak yang datang ke kediamannya.

"Saat itu saya bingung banyak yang datang ke sini untuk konsultasi dan berobat kepada Ido, padahal saya tidak pernah promosiin Ido. Yang bikin aneh lagi, ada salah seorang tamu yang berasal dari luar kota yang mengaku pernah bertemu dengan seseorang yang menyuruhnya menemui Ido," ujar Arif.

Selama ini diakui Arif, bahwa anaknya telah berhasil membantu berbagai permasalahn yang dihadapi oleh orang-orang khusunya yang berkaitan dengan penyakit non medis. Biasanya, teknis pengobatan gangguan non medis yang digunakan Ido untuk mengobati pasiennya adalah dengan teknik mediumisasi.

Dari sekian banyak pengalaman Ido dengan kemampuannya itu, pengalaman membersihkan salah satu gedung milik televisi swasta di Indonesia dari gangguan makhluk-makhluk astral menjadi pengalaman yang sangat luar biasa. Karena, selain sangat sulit mngusir makhluk-makhluk tersebut, jumlahnya pun cukup banyak sehingga tidak cukup waktu sehari untuk menyelesaikannya.

"Dulu Ido pernah disuruh ngebersihin gedung milik salah satu tv swasta, ngeberesinnya gak cukup sehari karena kata Ido sulit sekali ngusirnya, jumlahnya juga banyak," kata Arif.

Meski demikian, bagi Arif, seperti apapun kemampuan yang dimiliki anaknya sekarang, Ido tetaplah anak yang harus memiliki kehidupan yang sama dengan anak seusianya, sehingga Arif pun tetap memprioritaskan pendidikan bagi putranya tersebut di atas segalanya.

"Waktunya sekolah Ido harus tetap sekolah, waktunya bermain pun demikian, saya tidak mau karena kemampuannya saat ini, hak dia untuk menikmati dunianya terganggu, apalagi hak dia untuk memperoleh pendidikan, itu yang utama," tandas Arif.

.red


Selasa, 18 September 2018

Pemerintah Impor Gula Saat Stok Melimpah, Petani Gula di Cirebon Kecewa

Cirebon - Petani tebu di Kabupaten Cirebon kecewa dengan sikap pemerintah yang kembali mengeluarkan izin impor gula mentah. Mereka pun menilai keputusan pemerintah itu akan membunuh nasib mereka dan mengancam kelangsungan pabrik gula.
"Saya nggak ngerti dengan sikap pemerintah. Saat petani sedang panen dan stok gula menumpuk, kokmalah impor,’’ tukas Sekretaris Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Jabar, Haris Setiawan belum lama ini.
Sebelumnya, Perum Bulog memperkirakan impor gula mentah (raw sugar) sudah masuk ke dalam negeri pada bulan depan. Perum Bulog melalui anak usahanya Gendhis Multi Manis menjadi salah satu perusahan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memperoleh izin Kementerian Perdagangan untuk mendapatkan jatah impor gula mentah. Bulog melalui GMM memperoleh jatah sebanyak 60.170 ton dari total jatah impor gula mentah sebanyak 111 ribu ton.
Sementara, panen/tebang tebu di Kabupaten Cirebon sudah berlangsung sejak beberapa bulan terakhir. Saat ini, lelang gula pun sudah memasuki periode ketujuh. Sedangkan di lahan tebu, masih banyak tebu milik petani yang menunggu proses tebang.
Wawan mengakui gula petani telah dibeli Bulog dengan harga Rp 9.700 per kilogram. Hal itu sesuai dengan keputusan pemerintah. Namun, kata Wawan, untuk gula milik BUMN, tidak boleh dibeli oleh Bulog. Oleh karena itu, gula milik BUMN, dalam hal ini PG Rajawali II, hanya dibeli oleh sejumlah pedagang dengan kapasitas yang minim. Selain itu, harga jual gula milik PG Rajawali II yang dibeli oleh pedagang pun hanya di kisaran Rp 9.200 – Rp 9.300 per kilogram.
Menurut Wawan, minimnya gula yang dibeli oleh pedagang itu akhirnya membuat gula milik PG Rajawali II menumpuk di gudang pabrik gula (PG) Tersana Baru dan PG Sindanglaut, Kabupaten Cirebon. Dia memperkirakan, stok gula milik PG Rajawali II yang menumpuk di dua gudang itu ada sekitar 5.000 – 7.000 ton.
‘’Gula itu masih menumpuk, belum laku terjual,’’ kata Wawan.
Dampak dari kondisi tersebut, kata Wawan, pihak pabrik gula belum bisa membayar upah penebang tebu maupun sopir angkutan tebu hingga belasan hari. Akibatnya, para penebang maupun sopir angkutan melakukan mogok kerja.
‘’Ya akhirnya tebu tidak bisa ditebang dan pabrik gula pun kekurangan bahan baku. Jadi berdampak pada proses giling,’’ kata Wawan.
Sementara itu, kekecewaan pada sikap pemerintah yang kembali mengimpor gula juga disampaikan salah seorang petani tebu lainnya di Kabupaten Cirebon, Mae Azhar. Dia mengungkapkan, petani tebu saat ini sedang mengalami keprihatinan akibat rendahnya harga gula dan rendemen. Sedangkan biaya produksi, justru mengalami kenaikan. ‘’Sikap pemerintah itu sama saja dengan membunuh petani tebu,’’ kata Mae.
Mae mengatakan, sikap pemerintah yang kerap mengimpor gula juga akan mengancam kelangsungan pabrik gula. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan para petani tebu akan semakin banyak yang meninggalkan komoditas tersebut dan beralih pada tanaman lainnya.
‘’Jika hal itu terjadi, maka pabrik gula akan tutup karena kekurangan bahan baku setelah ditinggalkan para petaninya,’’ tutur Mae.
Mae menyebutkan, pabrik gula yang masih beroperasi di Kabupaten Cirebon kini hanya tinggal dua yakni, PG Tersana Baru dan PG Sindanglaut. Jika pemerintah terus mengabaikan nasib petani tebu dan kelangsungan pabrik gula, dia memperkirakan, pabrik gula yang kini masih beroperasi pun tak lama lagi bisa tutup.

.red

Popular 7 hari terakhir

Popular 30 hari terakhir

Popular sepanjang waktu