BPBD -->

Kategori Berita

Benang Merah: BPBD

Iklan Halaman Depan

Masukkan kode iklan di sini. Diwajibkan iklan ukuran 400px x 250px. Iklan ini akan tampil hanya di halaman utama.

News Feed

Tampilkan postingan dengan label BPBD. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BPBD. Tampilkan semua postingan

Kamis, 22 Mei 2025

BPBD Ingatkan Pentingnya Mitigasi Resiko Pembangunan Wisata di KRB

Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana, S.STP


Kuningan, Peristiwa bencana longsor di kawasan lembah Cilengkrang desa Pajambon seakan menjadi peringatan bagi pembangunan kawasan wisata di daerah Kawasan Rawan Bencana (KRB) seperti Cisantana dan Palutungan. Pemkab Kuningan diharapkan lebih selektif ketika memberi ijin usaha wisata bagi para pengusaha dengan memperhatikan Mitigasi Resiko.


Pentingnya mitigasi resiko untuk pembangunan wisata di wilayah KRB diungkapkan Kepala Pelaksana BPBD kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, S.STP ketika ditemui redaksi media online, benangmerah.co.id, di ruang kerjanya, Kamis (22/5).


Menurut Indra, hasil kajian sementara tim BPBD yang turun langsung kelapangan setelah kejadian, longsor di lembah Cilengkrang diakibatkan karena aliran debit air yang cukup besar dari atas, terutama ketika hujan dengan intensitas tinggi sehingga aliran air mampu membawa material tanah maupun bebatuan hingga terjadi longsor.


"Hasil kajian kami di tempat kejadian longsor, ada beberapa faktor yang menyebabkan longsor. Pertama ada beberapa saluran air yang langsung di buang ke tebing. Sehingga karena curah hujan yang cukup tinggi, aliran air tersebut menggerus tanah dan batuan. Ditambah lagi struktur tanah disitu memang rapuh, vegetasinya tidak ada yang bisa menahan sehingga terjadi longsor," jelasnya.


Dalam hal ini BPBD juga sudah memberikan rekomendasi yang paling utama kepada Arunika terkait tata kelola air, harus adanya sumur resapan, talang air, serta kepada TNGC terkait penanaman pohon. Memang kondisinya cukup sulit karena kemiringan tebing yang lumayan curam, sekitar 45°- 60°.


"Hari Selasa kemarin juga kita melakukan peninjauan kembali dengan tim yang terdiri dari BPBD, PUTR, DLH dan Komisi 3 dan 4. Ini merupakan lanjutan dari timbulnya desakan tentang pembentukan tim khusus. Dan ini juga akan menjadi pembahasan lebih lanjut," terang Indra.


Terkait kontruksi bangunan yang berada diatas lembah Cilengkrang apakah berpengaruh terhadap potensi longsor, Indra menjawab bahwa itu bukan kewenangan BPBD. Terkait PBG dan SLF yang menjadi persyaratan berada dibawah Kewenangan PUTR dan Forum Penataan Ruang Daerah (FPRD). Sampai saat ini BPBD tidak masuk dalam Forum.


"Sampai saat ini kami tidak masuk dalam forum. Walaupun memang struktur bangunan harus juga memperhatikan Mitigasi tentang struktur tanah, terutama di wilayah Kawasan Rawan Bencana. Makanya sekarang kami juga punya dokumen KRB yang komprehensif," pungkasnya.


.(One)


Rabu, 12 Juni 2024

Kajian Risiko Bencana, BPBD Kuningan Cacah Wilayah Dampak Kerusakan Kebencanaan

Kepala BPBD Dian Rachmat Yanuar serta Kalak Indra Bayu Permana tengah di apit Kadis DPMD juga seorang tim ahli dari Unpad


Benangmerah, Bencana alam yang kerap terjadi sulit di prediksi, namun kendatipun demikian BPBD kabupaten Kuningan melakukan kajian risiko kebencanaan yang melibatkan tenaga ahli dari Unpad Bandung serta dinas lembaga terkait guna meminimalisir bencana dan dampak kerusakan kerugian.


Dalam kajian risiko bencana ini BPBD Kuningan menghadirkan tenaga ahli dalam cacahan wilayah rawan bencana dari Unpad Bandung, UNISA serta diikuti BTNGC, Perhutani, BBWS, DPUTR, Stikes, Bappeda, DPMD, Dishub, Dinsos, Damkar, Satpol PP, serta Camat wilayah terdampak. Dalam kapasitas panduan pemecahan penanggulangan bencana.


Kepala BPBD Kabupaten Kuningan DR. Dian Rachmat Yanuar M.Si,. usai membuka acara Kajian Risiko Bencana memaparkan. Menyusun langkah langkah dan tahapan tahapan memetakan kaitan dengan kapasitas daerah dalam potensi bahaya untuk menjadi dokumen aut put bagi pemda untuk menentukan arah kebijakan strategi, bagaimana lingkungan Kuningan supaya ketika terjadi bencana dampaknya tidak begitu besar. 


Peserta KRB dari berbagai lembaga SKPD tampak serius mengikuti kuesioner survey kepuasan masyarakat. Orientasi kuesioner ini guna memperoleh gambaran secara obyektif tentang kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik


Kabupaten Kuningan berdasarkan pemetaan, Jawa Barat, lanjut Dian Rachmat Yanuar, termasuk Kabupaten/Kota yang berisiko tinggi, "Kalau melihat penanganan kebencanaan BPBD kita cukup baik stand by aktif 24 jam begitupun mitigasinya, dan kini kita fokuskan dalam kajian risiko bencana agar lebih terarah, dan akan kita petakan secara menyeluruh, jadi nanti cacahan wilayah rawan bencana itu akan dapat diketahui siapa dan bagai mana itu akan lebih jelas dalam persiapan penangananya," paparnya.


Kepala pelaksana BPBD Kuningan Indra Bayu Permana, S.STP mengatakan, pentingnya kegiatan kajian risiko bencana ini guna memastikan prioritas penanganan dan penanggulangan, mengurangi tingkat kerusakan dan kerugian dari dampak bencana yang timbul, juga untuk menyelaraskan arah kebijakan penyelenggara penanggulangan bencana daerah, sebagai tool dalam penyusunan rencana tata ruang wilayah berbasis risiko paparnya, (Mans Bom)

Rabu, 05 Juni 2024

'Si EDUN' BPBD Kuningan Libatkan Desa Pencegahan dan Kesiapsiagaan dalam Simulasi Edukasi Bencana

 

Saat sebelum acara mulai dibuka, Pj Bupati diapit Kalak BPBD serta penanggung jawab acara

Benangmerah, Guna memberikan pemahaman tata cara menghadapi bencana yang tak jarang terjadi kepanikan warga dalam menghadapi bencana, maka BPBD melalui bidang pencegahan kesiapsiagaan 'SIEDUN' simulasi edukasi bencana, disosialisasikan.


Bertempat di Aula Gedung Wisma Permata komplek stadiun Mashud Wisnusaputra, Rabu 5 Juni 2024, Kepala pelaksana BPBD Kuningan Indra Bayu Permana, di hadapan peserta rapat, bersama narasumber Kaban Bapeda Kuningan Usep Sumirat. Mensosialisasikan tata cara menghadapi bencana agar tidak panik guna meminimalisir jatuhnya korban, yang di buka Pj Bupati R.H Iip Hidayat.


Kegiatan 'Edun' merupakan program yang BPBD usulkan, dan ini tindak lanjut program sesuai arahan pak Bupati dan pak Sekda, bahwa harus banyak mengedukasi masyarakat mulai dari level bawah masyarakat di Desa, Kelurahan, Forum relawan dan lainnya, "dan kami coba mengusulkan Bankeu kompetitif, inovasi, program inovasi daerah Siedun (simulasi edukasi bencana) berorientasi terhadap masyarakat yang bertempat tinggal di kawasan rawan bencana. Kata Kalak BPBD.


BPBD menghadirkan 15 Desa dari perwakilan 11 Kecamatan, lanjut Kalak BPBD, tujuannya melindungi masyarakat di kawasan rawan bencana dan dampak dampak yang merugikan masyarakat, meningkatkan khususnya kelompok rentan dalam rangka mengurangi resiko bencana, dan meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat mengelola sumberdaya kearifan lokal dalam rangka upaya mengurangi risiko bencana.


Kalak BPBD Kuningan Indra Bayu Permana


Kegiatan ini di laksanakan bertahap dimulai dari sekarang sosialisasi rapat awal, nanti akan pengadaan fasilitas sarana prasarana, sarana mitigasi kebencanaan, membentuk Pojok Siedun di tingkat desa, dan yang paling penting digelarnya simulasi di tingkat desa secara berkelanjutan melibatkan berbagai pihak termasuk SKPD jadi tidak hanya BPBD saja, dari TNI Polri juga ada, SKPD terkait teknis lainnya juga ada, papar Kalak BPBD Kabupaten Kuningan Indra Bayu Permana 


Kita sedang melaksanakan proses penyusunan kajian resiko bencana, nantinya ada document rencana penanggulangan bencana (RPB), dan rencana penanggulangan kedaruratan bencana (RPKB), rencana kontigensi sesuai jenis bencana dan kita mencoba memberikan pemahaman yang berkoordinasi dengan SKPD teknis dari mulai perencanaan, edukasinya. Di Tiga unsur penanggulangan kebencanaan dari pra bencana, mitigasinya, pada saat kedaruratannya dan ketika terjadi rehabilitasinya rekonstruksinya, dalam artian paska kebencanaan nya, semua unsur itu kita berikan.


Jadi teman teman yang sekarang sudah dapat Pembekalan bisa saja sebagai kepanjangan tangan dari BPBD ketika terjadi kebencanaan di desa, setidaknya mereka sudah tau harus berbuat apa dengan SDM nya SDA nya dengan perangkatnya termasuk juga dengan masyarakatnya yang akan mempercepat secara umum dalam proses penyampaian baik pada saat edukasi ataupun pada saat terjadi kebencanaan sehingga dampak dampak kebencanaan potensinya akan berkurang.


Ini kali pertama sosialisasi siedun pencegahan dan kesiapsiagaan dalam simulasi edukasi bencana, terpantau awak media ini, terlihat ada 10 dari 11 Kecamatan, diantaranya. Kecamatan, Ciwaru, Karangkancana, Cibingbin, Cibeureum, Pasawahan, Cilebak, Garawangi, Subang, Ciniru, dan Kecamatan Cilimus, serta puluhan aparatur Pemdes (Mans Bom)

Kamis, 23 Mei 2024

Gema Jabar Hejo Di Kuningan, Menggema Getarkan Birokrat, Hingga Membuat Komitmen Pelestarian Alam Dan Sungai Bersih

Gema Jabar Hejo, bersihkan Sungai Cijantil, Desa Ciangir, Kecamatan Cibingbin dari berbagai kotoran dan sampah


Benangmerah, Keterlibatan masyarakat luas Komunitas pencinta lingkungan dalam mengimplementasikan gerakan masyarakat peduli lingkungan dan hutan (Gema Jabar Hejo) Kuningan mampu menggetarkan birokrat Kuningan, 300 lebih batang bibit pohon di tanam bersama masyarakat di kiri kanan sungai Cijantel yang sebelumnya dilakukan bersih bersih Sungai tersebut.

 

Sungai Cijantel yang semakin melebar akibat terkikis arus air deras juga kian dangkal hingga tak jarang terjadi banjir, terlebih ketika musim penghujan, melebar dan mendangkalnya Sungai tersebut menjadi perhatian Gema Jabar hejo. Rabu (22/5/24) Gema Jabar Hejo mampu menggerakkan Dinas lembaga terkait. Sekda Kuningan, DLH, BPBD, SDA PUTR, BKBPPP, Damkar, PDAU, serta Forkopimcam Cibingbin juga pegiat pelestarian alam dan Lingkungan, Aliansi masyarakat peduli aliran sungai (Ampas), Padepokan Mande Riung Gunung, Padepokan Cipta Wening Subang, turut andil dalam aksi positif tersebut.


Giat ini tak jarang dilaksanakan oleh Ketua GJH Ali M Noor, Nanang Subarna Sekretaris DPD, serta Pembina Gema Jabar hejo Kabupaten Kuningan Sri Laela Sari juga Andini Bendahara. Srie yang juga Anggota DPRD Kabupaten Kuningan ini merupakan sosok Srikandi pegiat aktif lingkungan dan pelestarian alam, Srie aktif di berbagai kegiatan bersama masyarakat terkait dengan alam dan lingkungan. 


Giat Gema Jabar Hejo ini kali di ikuti kaum birokrat yang mendeklarasikan dari gagasan giat Gema Jabar Hejo. 


"Dengan demikian kedepan agar pemerintah wajib memfasilitasi akan kebutuhan giat tersebut. Karena kegiatan ini merupakan tindakan yang positif hingga merupakan sebuah tamparan bagi Pemda Kuningan, kondisi lingkungan seperti sekarang ini, perlu perhatian serius dari berbagai pihak, agar kelak kita mampu mewariskan iklim sejuk, sehat dan tentunya kami menyemangati masyarakat agar pelestarian alam dan lingkungan terjaga hidup sehat dan damai," tegas Srie Laela Sari di lokasi kegiatan.


Sekda Kuningan di dampingi Kadis LH, Kalak BPBD mengawali menanam bibit pohon pelindung di bibir Sungai


Hal serupa pun di sampaikan Kadis LH, diperlukan adanya kepedulian masyarakat, karena kondisi lingkungan saat ini perlu mendapat perhatian serius dari seluruh masyarakat, salah satu mitra kami dari Komunitas peduli lingkungan. 


"Lingkungan saat ini perlu sentuhan sentuhan reel dan nyata. Ini satu bukti melakukan aksi nyata, dan ada tiga agenda, pertama. Membersihkan Sungai dari berserak nya sampah, kemudian di lanjut penanaman pohon di kiri kanan sungai, serta dilakukan Deklarasi Sungai bersih," terang Kadis LH Kabupaten Kuningan Laksono Dwi Putranto.


Gerakan ini bagi kami, lanjut Laksono, merupakan langkah strategis untuk kedepan bisa ditindaklanjuti, dan ini aksen di Desa Ciangir Cibingbin ini merupakan pilot projek bagi desa desa lainnya, agar kedepan lingkungan di Kabupaten Kuningan terjaga dan lestari. Kami titipkan kepada masyarakat wabil khusus Desa Ciangir, 300 lebih pohon yang sudah ditanam di Kakisu (Kanan Kiri Sungai) agar bisa di pelihara dengan baik, lantaran bibit bibit pohon yang di tanam ini mampu menyerap dan menyimpan air makanya ditanam di Kakisu, karena bulan bulan ini sudah masuk kepada musim kemarau jadi perlu pemeliharaan dan dijaga dengan baik. Kami berharap pohon pohon itu bisa tumbuh subur karena dengan pepohonan subur merupakan mendukung pemenuhan akan kebutuhan oksigen bagi kehidupan manusia, imbuhnya.


Camat Cibingbin Hj. Imas Minarsih akan mendorong Desa Desa lain di wilayah Cibingbin yang merupakan wilayah kerjanya, setelah termotivasi dengan gerakan komunitas pencinta lingkungan, yang mengarah kepada edukasi. 


"Makanya semua Kepala Desa, Saya undang untuk mengikuti, seperti apa pelaksanaan kegiatan yang sekarang di lakukan di Desa Ciangir, harapan Saya termotivasi dan tergerak bersama masyarakat untuk melakukan hal serupa, mereka di undang supaya mereka mengetahui apa tujuan dan tata caranya. 7 dari 10 Desa di Kecamatan Cibingbin yang terlintas Sungai Cijangkelok semoga terinspirasi," tutur Camat Hj. Imas. (Mans Bom)

Selasa, 05 Maret 2024

Kuningan Dikepung Bencana Alam Banjir Dan Tanah Longsor Terjadi Di Mana-mana

 

Masyarakat serta fasilitas Desa Benda terkurung air Bah


Benangmerah, Selasa sore 5 Maret 2024 wilayah Kabupaten Kuningan Jawa barat diterpa berbagai bencana alam, selain bertumbangannya pepohonan akibat hujan disertai angin kencang juga terjadi banjir, luapan air beberapa sungai besar menggenangi wilayah pemukiman penduduk hingga warga bersiap siap mengungsi ke tempat aman


BPBD melaporkan di Desa Datar Kecamatan Luragung tergenang luapan air sungai Cisanggarung yang tidak mampu menampung arus air akibat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang sejak pukul 15.00 hingga pukul 19.00 WIB mengakibatkan banjir menggenangi perkampungan penduduk. 


"Dalam peristiwa ini Alhamdulillah tidak terdapat korban jiwa, sementara aparat Pemdes berkoordinasi dengan aparat Kecamatan setempat di bantu TNI dan Polri serta BPBD, berjibaku penyelamatan," terang Kalak BPBD Indra Bayu Permana.


Luapan air sungai menggenangi permukiman warga Desa Kananga Kecamatn Cimahi


Sementara di Desa Benda masih Kecamatan Luragung pun tak luput dari genangan air banjir akibat luapan air sungai Cisanggarung mengakibatkan aktifitas warga Dusun IV lumpuh total, lantaran ketinggian air Bah itu mencapai ukuran pinggang orang dewasa. BPBD bersama tim lainnya berusaha mengevakuasi korban banjir ketempat yang relatif aman karena kondisi air Bah masih tinggi, malam peristiwa bencana banjir juga langsung ditinjau Pj Bupati beserta timnya.


Tidak hanya bencana banjir, tanah longsor pun terjadi di beberapa tempat seperti di Dusun Ciawitali, Desa Cimenga, Kecamatan Darma. Tanah longsor ini menimpa bangunan rumah dan garasi. Satu unit Mobil milik Endi (40) terkubur akibat timpaan tanah dan reruntuhan garasi.


Hal itu, kata Kalak BPBD Indra Bayu, akibat guyuran hujan deras hingga mengakibatkan longsornya tanah, saat peristiwa terjadi hingga terlaporkan belum ada penanganan lantaran situasi dan kondisi hujan, terangnya. (Mans Bom)

Jumat, 13 Oktober 2023

Bencana Kekeringan Berkepanjangan BPBD Kuningan Basahi 879 KK Di Berbagai Wilayah Rawan Air


Kegembiraan masyarakat tampak ketika menyambut datangnya air bantuan BPBD Kuningan


Benangmerah, Badan Penanggulangan Bencana BPBD Kabupaten Kuningan, periode 16 September-Jumat 13 Oktober 2023 mendistribusikan ribuan liter air bersih bagi masyarakat terdampak bencana kekeringan tahun 2023 yang tersebar di beberapa daerah.


Jum'at 13 Oktober 2023 BPD Kabupaten Kuningan mendistribusikan air kepada tiga desa di Tiga Kecamatan, Desa Ciwaru Kecamatan Ciwaru di suplai 9.000 liter air, Desa Cihaur Kecamatan Ciawigebang 5.000 liter, dan Desa Cimulya Kecamatan Cimahi 9.000 liter. Jumlah total air yang telah didistribusikan mencapai 23.000 liter air guna memenuhi kebutuhan masyarakat sebanyak 879 KK dari 2.817 jiwa. Sementara sebaran suplai air per 16 September-13 Oktober 2023 ke berbagai desa terdampak, antara lain berada di masing masing wilayah Kecamatan


Desa Cihanjaro, Kecamatan Karangkancana 80.500 liter, Desa/Kecamtan Ciwaru 9.000 liter, Desa Cileuya Kecamatan Cimahi 56.000, Desa Kananga Kecamatan Cimai 31.000 liter, Desa Simpaiyjaya Kecamatan Karangkancana 43.500 liter, Desa Cihaur Kecamatan Ciawigebang 34.000 litet, Desa Tugumulya Kecamatan Darma 28.000 liter, Desa Cimulya Kecamatan Cimahi 35.000, Desa Kawungsari Kecamatan Cibeureum 15.000 liter, Desa Kalimanggiswetan Kecamatan Kalimanggis 5.000 liter, dan Desa Mekarjaya Kecamatan Cimahi 5.000 litet. Jumlah total suplai air mencapai 342. 000 liter air baku/air bersih. 


Suplai air baku/air bersih, kata Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan Indra Bayu Permana. BPBD membantu masyarakat akan ketersediaan air guna kebutuhan hari hari, itu berdasarkan usulan permintaan bantuan masing masing desa. 


"Bahkan ada penambahan jadwal pengiriman berdasarkan permohonan bantuan dari Desa Ciwaru, Desa Mekarjaya Ciawi, dan Desa kalimanghis Wetan," terang Kalak BPBD Indra Bayu.


Selain itu jadwal pengiriman bertambah, lanjutnya. Untuk Dusun Calincing Desa Cileuya, Kecamatan Cimahi. Dusun Sukaasih Desa Cihanjaro, Kecamatan Karangkancana. Dusun 2 Desa Simpayjaya, Kecamatan Karangkancana. Dusun Cirandeg Desa Ciharu, Kecamatan Ciawigebang. Dusun Kaliwon dan Dusun Wage Desa Cimulya, Kecamatan Cimahi. Dusun Cicabe 7 RT di Desa Kananga, Kecamatan Cimahi. Dan suplai tambahan ini ke Dusun Tugu Desa Tugumulya, Kecamatan Darma, imbuh Indra Bayu Parmana (Mans Bom)



Rabu, 04 Oktober 2023

Guna Meningkatkan Kapasitas Operasional Damkar Terbentur Anggaran. Peristiwa Kebakaran Terjadi Tiap hari. Damkar Dan BPBD Geram

Kalak BPBD Indra Bayu Permana serta Ka UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan Mh Khadafi Mufti dalam sebuah Diskusi Penanganan Kebencanaan


Benangmerah, Tupoksi Damkar kian membuat repot di anggaran operasional karena banyak hal kerap terjadi, musibah kebakaran dan lainnya yang harus ditangani guna memberikan pelayanan dan keselamatan kepada masyarakat luas. Namun selain kekurangan anggaran juga kekurangan tenaga. Hingga membuat geram kedua lembaga penanganan kebencanaan.


Hal itu di sampaikan Kepala UPT Damkar Mh. Khadafi Mufti dan Kalak BPBD Indra Bayu Permana. Khadafi ketika berbincang dengan awak media di ruang kerjanya, menyebut dibutuhkan anggaran tambahan karena tingginya operasional juga pemeliharaan kendaraan dan logistik anggota karena kerapnya terjadinya peristiwa kebakaran sehingga banyak menguras energi, selain penanganan Kebakaran kemaren saja tiga kali secara estafet pemusnahan sarang tawon di rumah warga terangnya.


Geramnya kedua lembaga tersebut lantaran seolah tak hentinya tiap hari terjadi kebakaran di hutan maupun kebun warga hingga perumahan, ini semua diperlukan ekstra penanganan yang membutuhkan tenaga profesional dan anggaran yang tidak sedikit, untuk itu selain kepada pemerintah juga minta perhatian serius dari seluruh lembaga pemerintah dan masyarakat untuk dilakukan kerjasama agar meringankan beban tupoksi Damkar dan BPBD dalam menghadapi kebencanaan.


"Terkait dengan maraknya peristiwa kebakaran lahan dan hutan yang nyaris terjadi setiap hari, Kami BPBD Kabupaten Kuningan dan UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan berpesan yang harus di perhatikan untuk seluruh lapisan masyarakat sebagai bentuk sinergitas kelembagaan juga dukungan untuk dilakukannya upaya penegakan hukum sesuai ketentuan yang berlaku. Selain itu juga diharap ada upaya penyelidikan terhadap terjadinya kebakaran, diduga kuat ada indikasi selaku pembakar lahan dan hutan," terang Kalak BPBD Indra Bayu yang di amini Ka UPT Damkar Satpol PP Mh Khadafi Mufti.


Dahsyatnya api yang membakar lahan hingga petugas Damkar berjibaku untuk menghijaukan merahnya api


Mari kita bersama sama mengantisipasi bahaya kebakaran peristiwa kebakaran yang menimbulkan kerugian bagi kita semua, baik itu kebakaran hutan dan lahan yang di sengaja atau tidak disengaja karena apapun itu sebabnya hingga yang menanggung kerugian adalah kita semua. Untuk itu Saya mohon kepada bapak Kapolres serta pak Dandim bersama forkopimda mari kita tangani bersama sama karena kami dari jajaran teknis yang ada di bawah, Damkar serta BPBD dalam melaksanakan tupoksi bukan berarti kami mengeluh tetapi kami perlu dukungan karena peristiwa demi peristiwa ini tidak bisa di biarkan harus ada upaya tindakan hukum, dan bahan bahan untuk melakukan penyelidikan baik dari Damkar ataupun dari BPBD


"Kami berharap tidak lagi ada kebakaran, peristiwa kebakaran ini entah fenomena apa lah sudah masuk kepada ambang batas kewajaran, oleh sebab itu kami perlu bantuan dan berharap peran serta masyarakat luas kita saling bahu membahu mulai dari tingkat desa Kecamatan hingga Kabupaten juga relawan relawan, mari bersama sama menjaga lingkungan, hutan dan lahan dari musibah kebakaran, karena kondisi Kuningan sudah masuk diambang batas kewajaran, peristiwa terjadinya kebakaran dari bulan Januari hingga akhir September 2023 tercatat sedikitnya 217 peristiwa yang ditangani UPT Damkar Satpol PP dan BPBD Kuningan hingga menelan kerugian akibat peristiwa kebakaran mencapai 16 Milyar lebih," pungkasnya. (Mans Bom)

Senin, 24 April 2023

BPBD Kuningan Menghimbau Masyarakat, Waspadai Tejadinya bencana Alam Akibat Hujan

Hujan lebat disertai angin kencang dan petir mewarnai suasana alam pegunungan di wilayah Kecanatan Cilebak, Senin petang (24/4/2023)

Benangmerah - Peristiwa terjadinya hujan lebat disertai angin kencang dan petir, sekitar daerah Cipasung, Kecamatan Darma, Subang, dan wilayah Kecamatan Cilebak, serta di daerah lainnya seperti luapan Sungai Cisanggaraung aircnaik akibat Bah. 


Pihak BPBD Kabupaten Kuningan menghimbau bahwa saat ini di sebagian wilayah kuningan turun hujan dengan intensitas ringan sedang, sampai lebat yang di sertai angin krncang dan petir, peristiwa terjadinya turun hujan tersebut sekitar pukul 15.00 WIB, oleh sebab itu, kata Kalak BPBD Kuningan Indra Bayu Permana mohon berhati - hati dan tetap waspada terhadap dampak yang ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan air dan lumpur, angin kencang, pohon tumbang, sambaran petir dan jalan licin. 


"Terutama untuk yang masih beraktifitas di luar,semoga tidak terjadi bencana. Seandainya terjadi kebencanaan di wilayah manapun agar segera melapor kepada aparat pemerintah terdekat atau langsung ke BPBD Kab. Kuningan, Jalan Jendral Sudirman No. 80 Kuningan dengan menggunakan fasilitas yang ada seperti Call Centre Pusdalops PB, Tlp. 0232 876233, Hp. SMS/WA 08112442444 serta Damkar Call 0232871113 dan PLN di 0232123, terang," Indra Bayu Permana Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan (Mans Bom)

Sabtu, 25 Maret 2023

Banjir Bandang Terjang Dusun Cilimus Jamberama. Kecamatan Selajambe Kuningan

Luapan banjir bandang berupa lumpur Sungai Cilimus, genangi rumah rumah warga


Benangmerah - Pemerintah daerah Kabupaten Kuningam melalui BPBD bersama Damkar tak jarang memberikan himbauan kepada masyarakat terutama di daerah rawan bencana, baik bencana alam berupa tanah longsor banjir bandang maupun bencana kebakaran. Hal itu guna mengantisipasi dan meminimalisir adanya korban jiwa. 


Kendati demikian sifatnya alam sulit di prediksi ketika terjadi musim penghujan dan atau kemarau, berbgai peristiwa di wilayah Kabupaten Kuningan tak jarang terjadi. Inikali banjir lumpur terjadi di Dusun Cilimus, Desa jamberama, Kecamatan Selajambe. badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) merelease peristiwa banjir lumpur, luapan dari Sungai Cilumus menggenangi permukiman warga.


Tercatat 12 rumah warga di RT 02, 03, 04.RW 01 Dusun Cilimus, Desa Jamberama terendam peristiwa brncana banjir lumpur luapan Sungai Cilimus itu terjadi pukul 15 48 WIB Sabtu (25/3/2023). Dalam peristiwa tersebut Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, kata Kalak BPBD Indra Bayu Permana.


Waktu itu di daerah Selajambe terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur Desa Jamberama sejak pukul 13.00 hingga pukul 18.00 mengakibatkanbterjadi banjir bandang. Saat itu aparat Pemdes Jamberama berkoordinasi dengan pihak TNI, Polri serta BPBD. Kabupaten Kuningan, aparat desa bersama masyarakat membersihkan berbgai matrial dan lumpur yang masuk ke rumah rumah warga. Sementara BPBD memberikan Lima paket sembako melalui Camat Selajambe.


BPBD terus berkoordinasi dengan Pemdes Jamberama. Dan Minggu (26/3/2023) BPbD akan mengerahkan massa untuk membersihkan aterial banjir bandang. (Mans Bom)

Minggu, 05 Maret 2023

Perum Perhutani Teken Nota Kesepahaman Dalam Penanganan Kebencanaan Bersama BPBD Disaksikan Bupati

Penandatanganan MoU ADM Perum Perhutani KPH Kuningan Beni dengan Kalak BPBD Indra Bayu Permana, di saksikan Bupati Acep Purnama serta Sekda Dian Rachmat Yanuar


Benangmerah - Perum Perhutani KPH Kuningan melakukan MoU dengam BPBD,  sifatnya nasional, itu pasca peristiwa bencana alam gempa bumi Cianjur, inti dari MoU itu berkolaborasi ketika posisinya di kawasan secara langsung kerena sudah ada ikatan dengan dinas terkait itu tidak lagi ada keraguan atau pembiaran karena ada petugas yang berwenang, jadi nanti tidak seperti itu. Tetapi merupakan penanganan dan tanggungngjawab semua.


Setelah di buatkan Memorandum of Undestending (MoU) atau nota kesepahaman  jika ada suatu kejadian bencana di manapun sudah tidak ada keragu raguan untuk mrlakulan tindakan bantuan dan penyelamatan korban bencana baik dari Perhutani maupun dari BPBD serempak bersama. 


Bupati Kuningan itu luar biasa ketika program kolaborasi penanganan kebencanaan di laksanakan antara Perhutani KPH Kuningan dengan BPBD yang di balut MoU itu di saksikan langsung oleh Bupati Wabup dan Sekda. Kami merasa bangga dengan respon nya pak bupati beserta jajarannya yang begitu mendukung dalam pembuatan MoU penanganan kebencanaam ini, "Saya rasa diantara Delapan Kabupaten di jawa Barat dan Banten yang sudah melaksanakan MoU di respon langsung oleh bupati hanya baru Kabupaten Kuningan," kata  wakil ADM Yana Yunara 


Dalam teknik kinerja nya nanti masing masing peran sesuai dengan kempuan yang di miliki, jadi tidak saling mengandalkan satu sama lainnya di situ kita bekerja semua satu tim antara Perhutani dengan BPBD di sini tidak berdasarkan komando karena sudah dibekali sistim mitigasi.


Selain itu kita juga melakukan sosialisasi guna menyadarkan akan bahaya bencana dan pencegahan. "Itu kita lakukan penanganan pencegahannya di lahan lahan pada kondisi kritis bencana, di lokasi lokasi untuk mempertahankan kondisi tanah yang memang sangat rentan terhadap kekuatan air, itu di pasang rusuk dari Bambu karena bambu memiliki daya tahan khusus dibanding dang kayu.


Program MoU Perhutani dengan BPBD Pemkab Kuningan dalam penanggulangan kebencanaan, selain terinspirasi pasca bencana Cianjur juga antara peruhati dengan masyarakat tebal akan korelasi sosial masyarakatnya karena kawasan hutan perhutani ini berhimpitan dengan tanah masyarakat, peristiwa bencana Cianjur itu didominasi terhadap lahan milik masyarakat itu di luar kawasan hutan namun perum perhutani se Jawa Barat membantu secara penuh kepada para korban selamat hingga membuat Posko kebencanaan Perhutani, terang wakil kepala perhutani Yana Yunara.


Dengan MoU ini secara otomatis Perhutani bersama BPBD melakukan sosialaisasi serta melakulan mitigasi bersama di Posko Posko BPBD di setiap desa, dehinga masyarakat desa serta jejaring BPBD di mana saja tidak merasa asing kehadiran tenaga sukarela dari Perhutani karena sudah terbentuk dalam satu tim penanggulangan kebencanaan, "dalam mitigasi juga kita melaksanakan rekontruksi teknik penanggulangan bencana, sehingga sudah siap melakdanakan karena sudah mrndapatkan pembekalan" tutur Usnadi bidang hukum kepatuhan. (Mans Bom)

Senin, 27 Februari 2023

BPBD Bersama Perum Perhutani membuat MoU Penanggulangan kebencanaan

Fose bersama jajaran Perum Perhutani KPH Kuningan dengan Bupati Wakil bupati serta Sekda, pasukan BPBD usai penandatanganan MoU di halaman Setda Kuningan


Benangmerah - Dalam rangka penanggulangan bencana, pemerintah menganggap perlu untuk meningkatkan hubungan interaksi kerja sama di bidang penanggulangan bencana yang diselenggarakan secara terencana, terkoordinasi dan terpadu antara BPBD dengan pihak Perum perhutani KPH Kuningan.


Sehubungan dengan hal tersebut, ujar IB saat bertutur dengan awak media ini, perlu adanya 

kesepakatan dan persetujuan bersama untuk membuat dan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang penanggulangan bencana, selanjutnya disebut Nota Kesepahaman. Kesepahaman ini, katanya, dalam rangka upaya antara pihak-pihak terkait guna bekerja sama dalam batas tanggung jawab, wewenang, kapasitas sesuai dengan kompetensinya. "Kesepahaman ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan interaksi positif baik di bidang kelembagaan antar pihak terkait dalam penyelenggaraan program maupun kegiatan penanggulangan bencana," terang Kalak BPBD Indra Bayu Permana. 


Kerjasama ini, lanjut IB panggilan akrab Kalak BPBD Kuningan, meliputi penanggulangan bencana yang terdiri dari Tiga tahapan yang antara lain. Pra bencana meliputi kegiatan pencegahan dan Mitigasi, kemudian kesiapsiagaan. Saat  bencana meliputi kegiatan siaga darurat, tanggap darurat dan transisi darurat kepemuliihan. Kemudian pasca bencana meliputi kegiatan rehabilitasi, dan rekonstruksi kegiatan lain yang disepakati bersama guna terselenggaranya kegiatan penanggulangan bencana.


Penandatanganan MoU antara BPBD kabupaten Kuningan bersama Perum Perhutani di saksikan Bupati Acep Purnama serta Setda Dian Rachmat Yanuar


Dan tentunya besar harapan kita semua, setelah terlaksananya kesekapakatan ini. Akan lebih meningkatkan, upaya kerjasama sinergitas, koordinasi dan upaya upaya penanggulangan bencana. Terutama upaya upaya mitigasi bencana, sebagai upaya nyata merubah paradigma penanggulangan bencana, from risk to resilience, atau dalam bahasa sederhananya. "Mencegah lebih baik daripada mengobati". Pungkasnya (Mans Bom)

Jumat, 09 Desember 2022

Curah Hujan Tinggi, Sejumlah Daerah di Kuningan Alami Bencana Longsor

Kejadian Longsor di kabupaten Kuningan


Benangmerah - Sejumlah daerah di Kuningan mengalami bencana longsor akibat curah hujan yang semakin tinggi. Terbaru, akibat curah hujan deras disertai angin kencang, jalan Kadugede - Hantara tepatnya di desa Margabakti terjadi longsor.


Akibatnya, separuh ruas jalan setempat ambles dan satu bangunan rumah warga ambruk akibat tertimbun material longsor. Hal itu terjadi saat terjadi Kamis (8/12/2022) sore tadi.


Menurut keterangan Kepala Desa Margabakti, Asep Sewi Barata, mengatakan, dari 2 titik longsoran terjadi di Dusun Puhun dan sudah dilakukan pembersihan material longsoran oleh warga secara gotong royong.


"Bencana longsoran yang menimpa bangunan warga hingga ambruk terhitung secara volume diperkirakan sepanjang 8 meter. Kemudian, untuk rumah tertimbun itu milik pasutri Hendi dan Euis," katanya dilansir dari tribuncirebon.com.


Kejadian longsor juga terjadi di Kampung Tonjong, Desa Cipedes, Kecamatan Ciniru.


Tidak ada korban dalam bencana alam tersebut, namun kondisi jalan nyaris ambles dan memutuskan jalan penghubung desa setempat.


Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, diketahui masih memonitor dan mengumpulkan data serta akan dilakukan asesmen, petugas BPBD juga masih di lapangan melakukan pengecekan dan pendataan di lingkungan bencana.


.(Irwan)

Kamis, 10 November 2022

Jalan Kabupaten Ciwaru-Cilebak Tertutup Tanah longsoran, Sehari Sebelumnya di Guyur Hujan Lebat

 

Longsoran tanah merah menutup jalan hingga tidak dapat dilalui, antara Ciwaru-Cilebak

Benang Merah - Badan penanggulan bencana daerah BPBD Kabupaten Kuningan melaporkan, terjadinya bencana tanah longsor di kawasan jalur lintas antar kecamatan Ciwaru-Cilebak, atau tepatnya di Blok Huluwarang, Desa Patala, Kecamatan Cilebak.Jalan Kabupaten Ciwaru-Cilebak Tertutup Tanah longsoran, Sehari Sebelumnya di Guyur Hujan Lebat Dalam peristiwa terjadinya longsoran tanah merah dari tebing tersebut, dilaporkan tidak ada korban jiwa.


Guna menanggulangi peristiwa tanah longsor yang hingga menutup jalan itu, merupakan akses Dua Kecamatan tersebut, saat itu di butuhkan berbagai peralatan berat dan ringan, selain kesigapan team assesment BPBD, masyarakat, TNI dan Polri juga di butuhkan alat berat serta logistik.


Sehari sebelumnya Rabu (09/11/2022) wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas lebat hingga pada hari Kamis ini (10/11/2022) terjadi tanah longsor yang tentunya menutup akses jalan secara total.


"Upaya penanganan darurat dilakukan selain BPBD juga koordinasi antara aparat Pemdes dengan kecamatan, TNI, Polri serta masyarakat, dalam penanganan pembukaan jalan yang tertutup akibat terkena timbunan tanah merah dalam kondisi cuaca berawan tebal, hingga dibutuhkan kehati hatian," terang Kalak BPBD Kabupaten Kuningan Idra Bayu Permana. (Mans Bom)

Senin, 01 Agustus 2022

Di Kuningan Orang Buang Hewan Sapi Ke Sungai Tebar Bau Busuk, Damkar Bertindak Bakar Tuh Sapi

Wujud bangkai Sapi Yang di buang di bawah jembatan


Kuningan, (BM) - oknum masyarakat yang membuang bangkai hewan Sapi ke Sungai Cisanggarung di bawah jembatan perbatasan Desa Lengkong dan Desa Tembong, Kecamatan Garawangi. Bangkai Sapi menebar bau busuk itu lalu dibakar oleh tim Damkar Satpol PP, pihak Polsek Garawangi kini tengah menyelidiki oknum pembuang bangkai sapi ke Sungai tersebut.


Menurut Unit Pelaksana Teknis Pemadam Kebakaran (UPT Damkar) hal tersebut berdasarkan adanya informasi dari aparat Pemdes Lengkong atas dasar laporan masyarakat, Dua aparat Pemdes Lengkong dan Desa Tembong bersepakat untuk melaporkan hasil temuan peristiwa tersebut kepada UPT Damkar Satpol PP Kuningan serta ke Polsek setempat, Tim Damkar menuju lokasi, setelah ada kesepakatan antara Pemdes dengan Polsek serta Damkar melakukan pemusnahan dengan cara di bakar di lokasi. Minggu malam (31/07/2022) sekira pukul 23.30 WIB. 


Setelah mendapat kesimpulan dari berbagai pihak kami melakukan proses pembakaran di tempat penemuan bangkai hewan tersebut, sebab kalau tidak di bakar akan menimbulkan bau busuk menyengat serta akan timbul pencemaran air yang akan menyebarkan penyakit. "Kalau dilakukan pengambilan bangkai hewan tersebut sangat tidak memungkinkan selain berada dikedalaman 10 meter di bawah jembatan juga kondisi malam," jelas Kepala UPT Damkar Satpol PP Kuningan Mh. Khadafi Mufti.


Khadafi menduga bangkai Sapi berukuran besar itu sengaja di buang oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Proses penyelidikan pun lebih lanjut dilakukan oleh pihak Polsek Garawangi, imbuhnya.

Proses pemusnahan


Kepala UPT Damkar Kuningan Mh. Khadafi menghimbau kepada masyarakat, masyarakat jangan membuang bangkai hewa, binatang apapun ke aliran sungai karena selain menganggu masyarakat umum dari bau busuk menyengat, juga akan mencemari air hingga akan menimbulkan penyakit. sebaiknya bangkai hewan atau binatang di kubur, jika masyarakat menemukan hal serupa agar segera melaporkannya kepada pihak yang berwajib himbaunya(Mans Bom)

Jumat, 08 Juli 2022

Tim Damkar Dan BPBD Kuningan 5 Jam Berjibaku Angkat Jasad Korban Dalam Sumur

Jasat korban berhasil diangkat dari dalam sumur


Kuningan, (BM) - Kepala UPT Damkar Satpol PP Kuningan Mohk Kadafi menghimbau kepada masyarakat yang memiliki sumur timba agar menutup rapat rapat lubang sumurnya usai digunakan, hal itu guna menghindari terjadinya berbagai bahaya. Seperti peristiwa yang dialami warga Desa Cikupa, Kecamatan Darma ditemukan di dalam sumur sudah tak bernyawa.


Tim evakuasi dari Damkar Satpol PP bersama BPBD berjibaku mengluarkan jasad korban dari kedalaman 12 meter sumur timba, pengangkatan jasad Ana Juhana (34) warga Rt 11/03 Blok Kramat Desa Cikupa, Kecamatan Darma, cukup dramastis lantaran kedalaman sumur tersebut mengandung unsur Gas sehingga tim inti mewaspadai dengan ekstra hati hati, dikhawatirkan awak tim dan jasad korban tenggelam leboh jauh kedalam genangan air dalam sumur tersebut.


Menurut Khadafi jika tidak segera dievakuasi dini dikhawatirkan korban akan leboh kedasar sumur, "selain itu bila tidak cepat diangkat akan menimbulkan bau tak sedap serta akan mencemari air sumur," setelah pihaknya menerima informasi, berdasarkan laporan Kepala Desa Cikupa Meli Pamilia pukul 18.15 WIB Tim Damkar berangkat kelokasi pukul 19.25, tiba di TKP pukul 19.50, pelaksanaan evakuasi korban pukul 20.00 jasat dapat dikeluarkanbdari dalam sumur pukul 24.00, "Dalam waktu lima jam Kamis malam Tim kami dibantu anggota Polsek Darma, Tim INAFIS Polres Kuningan, Timkes Puskes Darma, anggota Akar, serta aparat Pemdas setempat berhasil mengeluarkan jasad korban," tutur Moch Khadafi


Awak Tim khusus evakuasi korban berusaha turun kedalam sumur


Menurut keterangan Kades Cukupa, korban mengidap gangguan jiwa yang menghilang, setelah dinyatakan sehat dari pengobatan psikis di Suralaya dan ditemukan berada di dalam sumur pada Kamis 07/07/2022 sudah mengambang diatas genangan air dalam sumur. (Mans Bom)

Kamis, 17 Februari 2022

Satgas Covid-19 Kabupaten Kuningan Pastikan PTM 50 Persen, SE Bupati Dalam Proses

Kalak BPBD/Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, S.STP

Kuningan, (BM) - Adanya kenaikan angka kasus terkonfirmasi varian baru Covid-19 atau kebih dikenal Omicron di kabupaten Kuningan memaksa pemerintah kabupaten Kuningan membuat kebijakan baru untuk menekan penyebaran lebih lanjut.

Kebijakan atau aturan baru paling mendasar selain percepatan vaksinasi Booster, terjadi di bidang pendidikan. Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang semula sudah dilakukan 100 persen, akan kembali diturunkan menjadi 50 persen. Hal ini diungkapkan Kalak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan Indra Bayu Permana, S.STP selaku Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Kuningan.

"Hal yang paling mendasar terkait Surat Edaran Bupati Kuningan tentang percepatan penanganan Covid-19 adalah masalah PTM. Yang semula 100 sudah bisa 100 persen diturunkan menjadi 50 persen. Untuk bidang lain tetap, seperti pariwisata 75 persen, hajatan juga tetap dan toko serta supermarket juga tidak ada perubahan jam buka/tutup," kata Indra Bayu saat ditemui, Kamis (17/2).

Indra juga memastikan SE Bupati Kuningan masih dalam proses dan beberapa hari kedepan akan diterbitkan. Untuk kasus Omicron, dihimbau masyarakat tetap tenang dengan mematuhi protokol kesehatan. Menurut informasi jenis Omicron lebih ringan tingkatannya dari pada covid-19 dan varian delta.

"Omicron ini gejalanya seperti Flu biasa. Kemungkinan bisa jadi ketika orang terjangkit Flu/Filek kemungkinan ketika diswab atau angigen, 50 persen bisa positip Omicron," tuturnya.

Sementara itu dinas Kesehatan diketahui saat ini tengah melakukan screening ke setiap SKPD dan lembaga pendidikan/sekolah dengan target 10.000 orang setiap tahapan.

.(One)

Selasa, 19 Oktober 2021

Sebaran Kasus Covid-19 Nol, PPKM Level 3, Ini Yang Harus Dilakukan Kuningan

Kalak BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, S.STP

Kuningan, (BM) - Berbeda dengan sebelumnya, jika yang menentukan level PPKM di suatu daerah adalah angka sebaran kasus covid-19 yang meliputi 6 indikator, maka untuk sekarang ditambah dengan indikator Vaksinasi.


Wajar jika kabupaten Kuningan yang tadinya level 2 tiba-tiba kembali ke level 3 padahal angka sebaran kasus cukup kondusif. Bahkan selama tiga hari di kabupaten Kuningan sebaran kasus nol.

Menurut Kalak BPBD, Indra Bayu Permana, hal ini merujuk pada Intruksi Mendagri nomo 47 tahun 2021, dimana kabupaten Kuningan Jawa Barat berada di PPKM level 3. Hal ini dikarenakan capaian vaksinasi masih dibawah 50 persen. Sampai dengan hari ini, Selasa (18/10) vaksinasi kabupaten Kuningan baru mencapai 40 persen

"Jika Kuningan ingin masuk ke level 2, capaian vaksinasi harus 50 persen. Saat ini untuk Kuningan capaian vaksinasi baru 40 persen. Kalau belum 50 persen sampai kapan pun tetap akan di level 3, meskipun angka sebaran kasus cukup kondusif. Dalam tiga hari terakhir juga Kuningan zero terus," terang Indra saat ditemui di kantor BPBD, Selasa (18/10).

Makanya untuk Kuningan, saat ini yang dikejar target vaksinasi. Kita harus kejar vaksinasi dalam waktu satu, dua atau sampai akhir bulan harus mencapai 50 persen jika ingin kembali ke PPKM level 2. Selain itu, masih Indra, saat ini ada juga indikator vaksinasi lansia harus diatas 40 persen.

"Di kita masih 40 persen dari target vaksinasi 900.000 orang. Saat ini baru sekitar 300.000 lebih. Juga ada indikator vaksinasi lansia. Ini harus diatas 40 persen," imbuhnya.

Sementara terkait tiga kabupaten yang sudah level 1 seperti kabupaten Pangandaran, Banjar dan Cirebon. Itu dikarenakan disana target vaksinasinya lebih kecil. Kabupaten Banjar hanya 5 kecamatan, kabupaten Pangandaran hanya 8 kecamatan dan kabupaten Cirebon juga hanya 5 kecamatan. Sementara Kuningan mencapai 32 kecamatan.

"Otomatis dengan jumlah penduduk yang kecil, target vaksinasi akan lebih cepat tercapai.  Berbeda dengan jumlah penduduk di Kuningan," kata Indra.

Sementara terkait level PPKM 3 seperti di Kuningan, menurut Intruksi Mendagri terbaru no 53 tahun 2021 ada beberapa hal yang tidak diperbolehkan, seperti contoh, objek wisata, kesenian atau hiburan. Tapi dengan pertimbangan angka sebaran kasus saat ini yang sangat kondusif tetap dibuka namun dibatasi dengan kuota sekian puluh persen.

"Untuk pariwisata nanti mungkin menyesuaikan dengan surat edaran bupati yang masih dalam proses di bagian hukum setda yang akan ditandatangani bupati Kuningan berdasarkan IMendagri 53 yang baru tadi pagi dipublish pihak Kemendagri yang merupakan bagian dari satgas nasional. Kuncinya itu sih," pungkasnya.

.(Irwan)

Jumat, 04 Desember 2020

Bagaimanakah Penanganan Covid-19 Di Sektor Non Medis? Begini Kata BPBD Kabupaten Kuningan....

 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sekaligus juru bicara Crisis Centre Percepatan Penanganan covid-19 kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, S.STP,

KUNINGAN, (BM) - Berbicara tentang Corona Virus Disease (covid-19) tentunya saat ini masyarakat sudah mulai lelah menghadapinya. Namun demikian tidak bisa dipungkiri bahwa covid-19 memang nyata. Di kabupaten Kuningan upaya penanganan medis dibuktikan salah satunya dengan dibangunnya RSCI menjadi rumah sakit khusus covid-19. Di sektor non medis ketika terjadi cluster baru di suatu wilayah langsung dilakukan PSBM (Pembatasan Sosial Berskala Mikro)


Untuk pencegahan atau upaya pemutusan rantai penyebaran covid-19, pemerintah kabupaten Kuningan mengambil langkah preventif dengan menggelar operasi yustisi maupun operasi kepatuhan yang dilaksanakan setiap hari dan berbagai sosialisasi dari satgas covid-19 tingkat kabupaten ke masyarakat. Namun demikian hasilnya tetap saja terjadi peningkatan kasus yang cenderung naik. Sementara sampai saat ini pemerintah kabupaten Kuningan telah merefocusing anggaran yang jumlahnya mencapai kurang lebih 43 Milyar. Lalu bagaimanakah keberpihakan anggaran terhadap efektivitas penanganan covid-19?


Menanggapi pertanyaan tersebut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sekaligus juru bicara Crisis Centre Percepatan Penanganan covid-19 kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, S.STP, berpendapat tentang efektivitas penggunaan anggaran di bidang non medis, harus lebih dikuatkan lagi ke arah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.


Baca juga : Kabar Gembira Buat Peternak...DISKANAK Kuningan Siap Salurkan Bantuan

Baca juga : Perencanaan Kegiatan DID Tambahan Dinas Kesehatan Dinilai Tidak Sesuai PMK No. 87 Tahun 2020


"Di kita tetap ada BTT, untuk penanggulangan, sosialisasi dan sebagainya, dan orang itu sudah lelah ya mendengar tentang covid-19. Menurut saya harus lebih masif lagi ditingkat kecamatan dan desa. Kalaupun harus menggelontorkan anggaran ke mereka. Kita tidak harus pusing lagi memikirkan operasi dan sebagainya," jelas Indra kepada awak media, Kamis (3/12).


Dirinya merasa yakin karena sebelumnya pernah menjabat di kecamatan. Ketika dulu ada instruksi dari kabupaten harus swiping dan sebagainya, ketika tidak didukung dengan amunisi, tanggungjawabnya berbeda.


Baca juga : Peran Kube FM dan LKS Dalam Upaya Pemulihan Ekonomi Dampak Covid-19


"Contoh, ketika kemarin kita keluarkan dana stimulan untuk  kecamatan, mereka itu ada gerakan, pasti. Kita juga ada tanggung jawab moral dong, walaupun hanya 10 jutaan untuk waktu beberapa lama. Terus kemudian selain itu juga bisa digunakan untuk fungsi sosialisasi dan sebagainya, yang akhirnya kita tanyalah pada diri kita sendiri, sejauh mana kita peduli dan Engeuh terhadap covid ini, masyarakat maksudnya yang memang sudah jenuh dan lelah mengikuti perkembangan covid," jelasnya.


Indra berharap masyarakat tetap peduli dan menyadari tehadap wabah covid-19 ini. Karena pemutusan rantai penularan covid-19 di era AKB bisa terjadi apabila masyarakat sadar dan mengerti apa yang harus dilakukan sesuai arahan-arahan dalam setiap sosialisasi. Dan hal yang terpenting masyarakat tidak perlu panik dan takut. (Irwan)

Popular 7 hari terakhir

Popular 30 hari terakhir

Popular sepanjang waktu