Gema Jabar Hejo -->

Kategori Berita

Benang Merah: Gema Jabar Hejo

Iklan Halaman Depan

Masukkan kode iklan di sini. Diwajibkan iklan ukuran 400px x 250px. Iklan ini akan tampil hanya di halaman utama.

News Feed

Tampilkan postingan dengan label Gema Jabar Hejo. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gema Jabar Hejo. Tampilkan semua postingan

Kamis, 23 Mei 2024

Gema Jabar Hejo Di Kuningan, Menggema Getarkan Birokrat, Hingga Membuat Komitmen Pelestarian Alam Dan Sungai Bersih

Gema Jabar Hejo, bersihkan Sungai Cijantil, Desa Ciangir, Kecamatan Cibingbin dari berbagai kotoran dan sampah


Benangmerah, Keterlibatan masyarakat luas Komunitas pencinta lingkungan dalam mengimplementasikan gerakan masyarakat peduli lingkungan dan hutan (Gema Jabar Hejo) Kuningan mampu menggetarkan birokrat Kuningan, 300 lebih batang bibit pohon di tanam bersama masyarakat di kiri kanan sungai Cijantel yang sebelumnya dilakukan bersih bersih Sungai tersebut.

 

Sungai Cijantel yang semakin melebar akibat terkikis arus air deras juga kian dangkal hingga tak jarang terjadi banjir, terlebih ketika musim penghujan, melebar dan mendangkalnya Sungai tersebut menjadi perhatian Gema Jabar hejo. Rabu (22/5/24) Gema Jabar Hejo mampu menggerakkan Dinas lembaga terkait. Sekda Kuningan, DLH, BPBD, SDA PUTR, BKBPPP, Damkar, PDAU, serta Forkopimcam Cibingbin juga pegiat pelestarian alam dan Lingkungan, Aliansi masyarakat peduli aliran sungai (Ampas), Padepokan Mande Riung Gunung, Padepokan Cipta Wening Subang, turut andil dalam aksi positif tersebut.


Giat ini tak jarang dilaksanakan oleh Ketua GJH Ali M Noor, Nanang Subarna Sekretaris DPD, serta Pembina Gema Jabar hejo Kabupaten Kuningan Sri Laela Sari juga Andini Bendahara. Srie yang juga Anggota DPRD Kabupaten Kuningan ini merupakan sosok Srikandi pegiat aktif lingkungan dan pelestarian alam, Srie aktif di berbagai kegiatan bersama masyarakat terkait dengan alam dan lingkungan. 


Giat Gema Jabar Hejo ini kali di ikuti kaum birokrat yang mendeklarasikan dari gagasan giat Gema Jabar Hejo. 


"Dengan demikian kedepan agar pemerintah wajib memfasilitasi akan kebutuhan giat tersebut. Karena kegiatan ini merupakan tindakan yang positif hingga merupakan sebuah tamparan bagi Pemda Kuningan, kondisi lingkungan seperti sekarang ini, perlu perhatian serius dari berbagai pihak, agar kelak kita mampu mewariskan iklim sejuk, sehat dan tentunya kami menyemangati masyarakat agar pelestarian alam dan lingkungan terjaga hidup sehat dan damai," tegas Srie Laela Sari di lokasi kegiatan.


Sekda Kuningan di dampingi Kadis LH, Kalak BPBD mengawali menanam bibit pohon pelindung di bibir Sungai


Hal serupa pun di sampaikan Kadis LH, diperlukan adanya kepedulian masyarakat, karena kondisi lingkungan saat ini perlu mendapat perhatian serius dari seluruh masyarakat, salah satu mitra kami dari Komunitas peduli lingkungan. 


"Lingkungan saat ini perlu sentuhan sentuhan reel dan nyata. Ini satu bukti melakukan aksi nyata, dan ada tiga agenda, pertama. Membersihkan Sungai dari berserak nya sampah, kemudian di lanjut penanaman pohon di kiri kanan sungai, serta dilakukan Deklarasi Sungai bersih," terang Kadis LH Kabupaten Kuningan Laksono Dwi Putranto.


Gerakan ini bagi kami, lanjut Laksono, merupakan langkah strategis untuk kedepan bisa ditindaklanjuti, dan ini aksen di Desa Ciangir Cibingbin ini merupakan pilot projek bagi desa desa lainnya, agar kedepan lingkungan di Kabupaten Kuningan terjaga dan lestari. Kami titipkan kepada masyarakat wabil khusus Desa Ciangir, 300 lebih pohon yang sudah ditanam di Kakisu (Kanan Kiri Sungai) agar bisa di pelihara dengan baik, lantaran bibit bibit pohon yang di tanam ini mampu menyerap dan menyimpan air makanya ditanam di Kakisu, karena bulan bulan ini sudah masuk kepada musim kemarau jadi perlu pemeliharaan dan dijaga dengan baik. Kami berharap pohon pohon itu bisa tumbuh subur karena dengan pepohonan subur merupakan mendukung pemenuhan akan kebutuhan oksigen bagi kehidupan manusia, imbuhnya.


Camat Cibingbin Hj. Imas Minarsih akan mendorong Desa Desa lain di wilayah Cibingbin yang merupakan wilayah kerjanya, setelah termotivasi dengan gerakan komunitas pencinta lingkungan, yang mengarah kepada edukasi. 


"Makanya semua Kepala Desa, Saya undang untuk mengikuti, seperti apa pelaksanaan kegiatan yang sekarang di lakukan di Desa Ciangir, harapan Saya termotivasi dan tergerak bersama masyarakat untuk melakukan hal serupa, mereka di undang supaya mereka mengetahui apa tujuan dan tata caranya. 7 dari 10 Desa di Kecamatan Cibingbin yang terlintas Sungai Cijangkelok semoga terinspirasi," tutur Camat Hj. Imas. (Mans Bom)

Senin, 20 Juni 2022

Bongkahan Bebatuan Menganga Eks Galian Pasir Tanpa adanya Upaya Reklamasi, Ini Di Kuningan

Daeng Ali


Kuningan, (BM) - Aktivis Gerakan Masyarakat Jawa Barat Hejo (Gema Jabar Hejo) DPD Kuningan meminta pemerintah daerah Kabupaten Kuningan untuk tidak berpangku tangan terkait dugaan banyaknya penambang golongan galian C liar di wilaya Kuningan timur dan sekitarnya tanpa ijin resmi atau ilegal. 


Dugaan adanya kegiatan tambang ilegal di Kabupaten Kuningan ini sempat dilemparkan ke publik oleh beberapa pengusaha galian golongan C di daerah Kuningan timur yang merasa dianaktirikan oleh pemerintah akibat tak diberikannya teguran pada usaha tambang tak berizin yang mereka ketahui.


Meski kewenangan pemberian izin usaha pertambangan ada di Pemerintah Pusat dan Provinsi (untuk tambang-tambang tertentu), kendatipun demikian para pengusaha pertambangan golongan C tersebut harus bertanggungjawab untuk mereklamasi pasca ditambang.


Menurut Ketua GJH Kuningan, Daeng Ali, pemerintah daerah berkewajiban melakukan upaya pengawasan yang ketat agar kegiatan tambang tanpa izin tersebut tidak menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan yang seharusnya ada pelestarian alam dan lingkungan.


"Belum lagi jika benar adanya, penambangan  ilegal ini jelas tidak  memberikan kontribusi terhadap pemerintah dan negara, lantaran ilegal atau tanpa mengantongi izin prinsif sehingga tidak bisa menarik pajak untuk negara," papar Ali saat ditemui di Desa Cikaso, Senin (20/06/2022).


Aktivitas tambang ilegal, lanjut Ali Dieng, ini sudah pasti meninggalkan kerusakan pada lingkungan karena kegiatan eksplorasi dan eksploitasi mereka, pada akhirnya nanti, biaya untuk pemulihan lingkungan akan lebih besar daripada manfaat yang didapat masyarakat dari kegiatan tambang ilegal ini.


"Jangan sampai menunggu terjadinya bencana  baru semua bicara, semua buka mata, dan saat itu semuanya sudah terlambat," tandasnya.


Ali memandang perlu adanya ketegasan dari pihak pemerintah mulai dari bawah sampai ke atas. Sehingga tambang tambang ilegal yang ada tidak bertambah lagi,


yang ada pun sudah merusak, apalagi bertambah, maka lingkungan akan semakin rusak. Ia meminta pemerintah dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup agar lebih memperhatikan upaya pemulihan lingkungan bekas lahan pertambangan. Para pengusaha harus didorong agar jangan hanya mengambil hasil alam tapi tidak memikirkan efek jangka panjang yang ditimbulkannya," himbaunya.


Sehingga apabila dikemudian hari ada hal yang tidak diinginkan, seperti bencana dan lainnya, bisa diantisipasi sejak awal, imbuhnya. (ist/Mais Bom)

Popular 7 hari terakhir

Popular 30 hari terakhir

Popular sepanjang waktu