Ini Penjelasan Resmi BPOM Soal Kopi Krimer Yang Mudah Terbakar

Ini Penjelasan Resmi BPOM Soal Kopi Krimer Yang Mudah Terbakar

Minggu, 30 September 2018
Jakarta - Beredarnya video tentang salah satu produk kopi krimer yang mudah terbakar saat ditaburkan pada api dan diduga mengandung bahan berbahaya membuat banyak masyarakat mempertanyakan kebenaran akan hal tersebut.

Meski telah banyak penjelasan ilmiah tentang hal tersebut yang juga beredar di sosial media, beberapa kalangan tetap masih belum yakin akan keamanan produk kopi tersebut dan berharap pihak yang berwenang dapat memberikan penjelasan yang dalam hal ini adalah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk bisa memberikan kejelasan.

Dilansir dari situs resminya, www.pom.go.id, Minggu (30/9/2018) akhirnya lembaga yang berperan dalam pengawasan segala jenis obat dan makanan yang beredar di Indonesia ini mengeluarkan siaran pers resminya tentang produk kopi krimer tersebut. Berikut isi dari siaran pers yang dikeluarkan BPOM.

Sehubungan dengan beredarnya video di jaringan media sosial yang meresahkan masyarakat tentang produk Kopi cap Luwak, BPOM RI memandang perlu memberi penjelasan sebagai berikut:
  1. Berdasarkan pengelompokan produk pangan, Kopi cap Luwak termasuk dalam kategori minuman serbuk kopi gula krimer, dengan komposisi produk antara lain gula, krimer nabati, dan kopi bubuk instan.  Produk tersebut telah melalui evaluasi keamanan dan mutu oleh BPOM RI serta telah mendapatkan nomor izin edar.
  2. Dalam video tampak bahwa produk Kopi cap Luwak terbakar. Hal ini terjadi karena produk tersebut berbentuk serbuk, ringan dan berpartikel halus serta mengandung minyak dan memiliki kadar air yang rendah sehingga mudah terbakar dan menyala. Seperti telah dijelaskan BPOM RI sebelumnya, bahwa produk pangan yang memiliki rantai karbon (ikatan antar atom karbon), kadar air rendah, terutama yang berbentuk tipis dan berpori dapat terbakar/menyala jika disulut dengan api.
  3. Disekitar kita terdapat banyak bahan pangan yang mudah terbakar, seperti terigu, kopi bubuk, kopi-krimer, merica bubuk, cabe bubuk, kopi instant, putih telur, susu bubuk, pati jagung, biji-bijian, kentang. Hal ini bukan berarti bahan pangan tersebut berbahaya atau tidak aman untuk dikonsumsi.
  4. BPOM RI melakukan evaluasi keamanan, mutu, dan gizi pangan termasuk terhadap semua bahan yang digunakan untuk pembuatan pangan olahan sebelum pangan tersebut diedarkan dan memberikan nomor izin edar (MD atau ML) yang dicantumkan pada labelnya. Apabila produk pangan sudah memiliki nomor izin edar BPOM RI, berarti produk tersebut aman untuk dikonsumsi masyarakat.
  5. BPOM RI mengajak masyarakat untuk menjadi konsumen cerdas dengan selalu melakukan cek “KLIK” (Kemasan, Label, Izin Edar dan Kedaluwarsa) sebelum membeli dan mengonsumsi produk Obat dan Makanan. Pastikan kemasannya dalam kondisi baik, baca informasi pada labelnya, pastikan memiliki izin edar dari BPOM RI, dan tidak melebihi masa kedaluwarsa.
Apabila masyarakat memerlukan informasi lebih lanjut dapat menghubungi Contact Center HALO BPOM di nomor telepon 1-500-533 (pulsa lokal), SMS 0-8121-9999-533, email halobpom@pom.go.id, twitter @HaloBPOM1500533, atau Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia.

.imam