Kelompok Tani "Seureuh Mandiri" Jual Belikan Bantuan Aspirasi DPRD

Kelompok Tani "Seureuh Mandiri" Jual Belikan Bantuan Aspirasi DPRD

Senin, 01 November 2021
Bantuan Sapi dari Dana Aspirasi DPRD Kabupaten Kuningan

 

Kuningan, (BM) - Kelompok Tani "Seureuh Mandiri" Desa Ciangir Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan Jawa Barat, penerima Sapi Bantuan aspirasi DPRD Kuningan (Fraksi Golkar), seharusnya dipelihara dan di kembangkan dalam bidang usaha penggemukan. Bukan malah di perjualbelikan oleh Ketua Kelompok Tani tersebut.

Fraksi Golkar DPRD pun harusnya memperhatikan perkembangan Sapi Sapi yang diberikan kepada kelompok tani itu, bukan berarti membiarkan hingga hilangnya Sapi yang dibeli menggunakan uang negara dan itu harus dipertanggung jawabkan secara hukum.

Ketua Kelompok Tani Seureuh Mandiri Suhendar ketika dikonfirmasi, mengaku sebelumnya terjadi peristiwa kekisruhan kepengurusan Sapi antara anggota dengan kelompok lainnya,  Hingga Enam ekor Sapi bantuan aspirasi DPRD Kuningan itu di bagi dua kepengurusan. Tiga ekor oleh Kelompok Tani Seureuh Mandiri, sementara Tiga ekornya lagi oleh kelompok Sudimampir.

"Semula saya mempertahankan karena kelompok kami punya anggota, namun akhirnya diambil Tiga ekor oleh kelompok Sudimampir, di saya ada Tiga ekor Sapi penggemukan pejantan, namun karena saya ingin mengembangkan ternak Sapi, dioper pada sapi PO betina. Sedangkan di Sidumampir Tiga ekor masih ada di kandang," aku Kusnendar, dengan tanpa memberi alasan jelas kenapa di jual?

Sebenarnya, lanjut Sukendar, antara 4-5 bulan Sapi di kelomok Sudi Mampir semakin kurus, karena kurang perawatan, namun beberapa hari kemudian Sapi di jual dan di belikan lagi pada sapi lokal dari sapi PO. Maka dalam perpindahan Sapi bantuan ini  menjadi masalah. Jadi kalau ada apa apa di kelompok itu tidak suka ada laporan. "Saya pun tidak tahu berapa ekor kembali dibelikannya, yang terdengar dua ekor. Pak Kuwu sudah mengetahui perihal ini,"  terangnya

Kalau ada bantuan dari pemerintah melalui anggota DPRD dianggapnya hibah saja. Semua itu sudah diatur oleh pak Ruslan namun pak Ruslannya sudah meninggal. Sapi yang dijual ada yang harga Lima juta, ada juga yang di Jual seharga Delapan juta. Aku Kusnendar kepada awak media.

.(Irwan)