Komentar |
| SMP Negeri 1 Hantara, Kabupaten Kuningan |
Benangmerah - Perlakuan seorang Kepala Sekolah SMPN 1 Hantara kabupaten Kuningan dinilai sudah menghina pfofesi wartawan media cetak dan online. Kejadian penghinaan atau pelecehan profesi wartawan terjadi di depan forum saat pertemuan antara MKKS SMP gugus Kadugede dengan tiga media (2 media online, 1 media cetak) beberapa waktu lalu di SMP Negeri 2 Kadugede.
Kegiatan pertemuan tersebut awalnya, membahas tentang sinergitas media di wilayah gugus Kadugede. Namun, dalam pertemuan tersebut sempat memanas dengan adanya pendapat dari Kepala SMPN 1 Hantara, Nana, S.Pd (Nanek) yang menganggap bahwa kepala sekolah dijadikan 'Mesin ATM' media/wartawan.
"Jujur saja, saat ini kepala sekolah seolah dijadikan mesin ATM bagi wartawan. Kami merasa resah dengan kehadiran banyak wartawan ke sekolah," ungkap Nanek saat itu.
Sikap Nanek yang menyepelekan profesi media ternyata berlanjut ketika salah satu media online hendak konfirmasi tentang hasil pelaksanaan DAK dan peran kepala sekolah ke SMPN 1 Hantara. Ketika dihubungi, dirinya mengatakan sedang berada di sekolah. Namun ketika didatangi ke sekolah, dirinya menyebutkan sedang berada di kota Kuningan.
"Tadi di sekolah, sekarang ada di Kuningan mau ke Jalaksana," jawabnya lewat telepon selular, Sabtu (7/1/2023).
Sikap Nanek sebagai kepala sekolah memang tidak bisa ditolerir lagi terhadap media. Kejadian ini sontak menimbulkan tekad dari 3 media untuk melaporkannya ke Polres Kuningan.
.(irwan)