Revitalisasi SMP, SD dan TK Berpotensi Lebih Anggaran Milyaran. Kemana Lebihnya?

Revitalisasi SMP, SD dan TK Berpotensi Lebih Anggaran Milyaran. Kemana Lebihnya?

Senin, 13 Oktober 2025

 

Ilustrasi Program Revitalisasi Sekolah di Kabupaten Kuningan


KUNINGAN (BM) - Revitalisasi sekolah merupakan salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto, dan hingga kini terus dijalankan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) sebagai bentuk komitmen dalam menyediakan layanan pendidikan yang aman dan bermutu untuk semua.


Di kabupaten Kuningan sendiri program tersebut sedang berlangsung untuk satuan pendidikan TK, SD dan SMP dengan anggaran yang cukup fantastis dari ratusan juta sampai milyaran rupiah untuk tiap satuan pendidikan. Proses pengajuan revitalisasi sekolah dimulai dengan sekolah menyiapkan dan mengunggah dokumen administrasi secara daring, yang kemudian akan diverifikasi dan divalidasi. Setelah itu, sekolah yang lolos akan menandatangani perjanjian kerja, menerima pencairan dana, dan melakukan tahapan pra-konstruksi (survei, penyusunan dokumen perencanaan) hingga tahap konstruksi (pelaksanaan fisik), dan akhirnya melakukan pemantauan dan pelaporan secara berkala. 


Dalam tahap Persiapan dan Pengajuan Dokumen, sekolah harus menyiapkan dokumen seperti SK kepala sekolah, SK panitia (P2SP), SK bendahara, data kondisi bangunan, hasil penilaian kerusakan, gambar teknis, Rencana Anggaran Biaya (RAB), dan lainnya. 


Dokumen RAB dan gambar teknis yang diajukan dibuat oleh konsultan perencana yang ditunjuk pihak sekolah. RAB sendiri dibuat konsultan perencana berdasarkan harga satuan pekerjaan yang ditetapkan dalam keputusan bupati Kuningan tentang Standar Harga Satuan Barang, Analisis Harga Satuan Pekerjaan dan Harga Satuan Pokok Kegiatan.


Potensi kelebihan anggaran di tiap P2SP akan terjadi karena adanya perbedaan antara harga bahan di RAB dan harga material yang dibelanjakan. Potensi Kelebihan anggaran ini yang sekarang mendapat sorotan salah satu ormas di kabupaten Kuningan, Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (PEKAT IB) DPD Kabupaten Kuningan. 


Contoh Pemakaian Semen Merk Yang Relatif Lebih Murah di Salah Satu Sekolah dalam Program Revitalisasi Sekolah Kabupaten Kuningan 2025


Menurut Ketua DPD PEKAT IB Kabupaten Kuningan, Donny Sigakole di dampingi sekretaris, Irwan Dirgantara, ST, potensi kelebihan anggaran ini didasarkan perbedaan harga di RAB dan Harga pasar material kota Kuningan yang lumayan besar berkisar 20 sampai 30 persen.


"Contohnya, harga satuan pasir di RAB bisa mencapai 372.500 per m³. Kalau sekolah beli 1 dum truk dengan kapasitas 6 m³, hanya 1,6 juta. Jadi perbedaannya mencapai 100.000 per m³ atau 26 persen. Harga semen di RAB mencapai 70.000 namun P2SP bisa beli di harga 55.000-60.000. itu belum lagi material kayu, batu bata dan lainnya," jelas Donny.


Hal senada diungkapkan Irwan, bahwa potensi kelebihan anggaran Revitalisasi sekolah sudah pasti terjadi meskipun pengerjaan sesuai volume pekerjaan. Selain perbedaan harga material antara RAB dengan realita belanja di lapangan, kerap kali di lapangan dijumpai material yang tidak sesuai spesifikasi. 


"Saat investigasi di lapangan kita sering menjumpai penggunaan merk semen rajawali yang harganya relatif murah, juga campuran semen pasir yang tidak sesuai standar aturan. Hal ini kerap kali terjadi di lapangan. Yang menjadi pertanyaan, ketika terjadi kelebihan anggaran yang mencapai 25 sampai 30 persen, kemana saja aliran anggaran tersebut?" Ungkapnya.


Beredar isu bahwa, ada aliran dana ke dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Kuningan sebesar 7 persen. Diduga bahwa potensi kelebihan anggaran Revitalisasi sekolah di kabupaten Kuningan menjadi ajang bagi-bagi kue.


Sampai berita ini tayang, belum ada pejabat dinas yang bersedia ditemui guna dikonfirmasi terkait isu tersebut.


.(YS)