Ponpes Husnul Khotimah Bantu Korban Gempa di Lombok Utara

Ponpes Husnul Khotimah Bantu Korban Gempa di Lombok Utara

Selasa, 28 Agustus 2018
Kuningan - Pondok Pesantren Husnul Khotimah melalui Husnul Khotimah Peduli Umat (HKPU) menyerahkan langsung bantuan kemanusiaan sebesar Rp. 57.261.500,00 kepada korban bencana gempa Lombok, Minggu (26/8/2018). Bantuan tersebut berasal dari penggalangan dana dari santri, walisantri, pegawai, ustadz/ah di Ponpes Husnul Khotimah 1 dan Husnul Khotimah 2 dan warga Kuningan.

Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh H. Sanwani SH, Ketua Tim HKPU didampingi Ust. Lalu Heri Afrizal, MA dan Ustadzah Ina Nur Fitriana, Lc Alumni Husnul Khotimah yang tinggal di Lombok.

"Seharian perjalanan kemanusiaan ini, saya menyaksikan langsung korban bencana Gempa Lombok bersama putra daerah asli Lombok KH. Lalu Heri Afrizal, MA. beserta istri beliau Ustadzah Inna Nur Fitriana, "  ujar H. Sanwani.

Menurut Sanwani, setidaknya ada 7 wilayah di Lombok Utara yang paling parah terkena gempa, sehingga pada kesempatan kali ini bantuan difokuskan kepada 7 wilayah tersebut yakni, Desa Mumbul Sari, Desa Anyar, Desa Baru Keru, Desa Dangiang, Dusun Monggal Bawah, Dusun Monggal Atas, dan Dusun Paok Rempek Desa Genggelang.


Lebih lanjut Sanwani mengatakan bahwa bantuan yang diberikan beraneka ragam sesuai kebutuhan.  Bantuan tersebut dalam bentuk terpal, selimut, obat-obatan, alas tidur, beras, mie instant, kebutuhan anak dan bayi, beasiswa sekolah dan lain-lain.

"Bantuan yang kami salurkan saat ini mulai dari kebutuhan primer seperti sandang, pangan, papan, hingga kepada kebutuhan sekunder seperti bantuan untuk pendidikan, " jelasnya.

Dituturkan Sanwani, bahwa banyak cerita haru yang didengar dan dilihatnya selama perjalanan penyaluran bantuan ke Lombok, seperti apa yang ia lihat dan dengar sepanjang perjalanan dari  Pondok Pesantren Al Ikhlas Al Islamy di Lombok Tengah menuju daerah terparah terkena gempa di Lombok Utara.

"Kami menyaksikan puing-puing  rumah yang rata dengan tanah, masyarakat yang hampir sepanjang perjalanan 4 jam tinggal di daerah pengungsian, kalau tidak mereka mendirikan tenda di depan rumah karena masih trauma dengan gempa kemarin, " demikian dituturkan olehnya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Ustadzah Inna yang turut menceritakan beberapa kejadian saat gempa berlangsung. Menurutnya ada pesantren Tahfidz Qur'an Al Aziziyah Lombok Utara, saat terjadi gempa, santrinya panik dan lompat dari lantai 3, akibatnya 4 orang meninggal.

"Sekitar 4 orang santri dari salah satu pesantren di Lombok Utara meninggal dunia akibat panik dan melompat dari lantai tiga pesantren saat terjadi gempa, " ungkapnya.

Menurut warga di Desa Dangiang gempa berlangsung sangat cepat, hanya 2 sampai 3 detik, tapi getarannya yang sangat dahsyat mengakibatkan hampir 100% bangunan di Desa Dangiang rusak parah bahkan rata dengan tanah.

Selain di Desa Dangiang, tim HKPU juga membantu Pesantren Islahul Ummah di Desa Genggelang Kec. Meski tidak ada korban jiwa,  pesantren ini juga termasuk salah satu tempat yang mengalami kerusakan yang sangat parah karena bangunan di areal pesantren hampir seluruhnya rata dengan tanah.


.roy / .rls