Uji Coba Bakar Kopi Krimer, Mahasiswa Kuningan Dibully Warganet

Uji Coba Bakar Kopi Krimer, Mahasiswa Kuningan Dibully Warganet

Sabtu, 29 September 2018
Foto, kuninganmass.com
Kuningan - Beredarnya video di media sosial tentang salah satu produk kopi krimer yang mudah terbakar ternyata menjadi viral dalam waktu yang sangat cepat. Viralnya video tersebut ternyata membuat sebagian orang ingin membuktikannya secara langsung seperti yang dilakukan oleh beberapa orang mahasiswa di Kabupaten Kuningan.

Dilansir dari situs berita online kuninganmass.com, Sabtu, (29/9/2018), dua orang mahasiswa yang berasal dari salah satu universitas swasta di Kuningan ini secara langsung membuktikannya di depan warung yang ada di halaman kampusnya.

Dari hasil uji coba yang mereka lakukan tersebut, ternyata terbukti bahwa serbuk salah satu merk kopi krimer tersebut memang mudah terbakar ketika terkena api.

"Awalnya iseng benar gak tuh yang ada di vidio, soalnya saya juga sering minum kopi krimer, dan ternyata setelah diuji kaget juga. Tak heran jika usai meminum suka kembung," ujar dua mahasiswa tersebut.

Berita tentang uji coba yang dilakukan oleh kedua mahasiswa ini pun beredar di media sosial, khususnya di kalangan pengguna media sosial yang ada di Kabupaten Kuningan. Alih-alih mendapat apresiasi atas ujicoba yang dilakukannya, berita tentang uji coba kedua mhasiswa ini malah dibully oleh beberapa warganet.

Beberapa warganet justru berkomentar miring atas apa yang dilakukan oleh kedua mahasiswa ini. Salah satu akun dengan nama Jacky Zinah mengomentari hal tersebut dengan cukup keras.

"Uji coba gak mutu, rangking berapa nih kampus," tulisnya.

Akun lainnya dengam nama Tony Santana justru memaparkan tentang reaksi kimia terbakarnya kopi krimer tersebut.

"Reaksi kimia yang mengandung gula bubuk halus dan krimer kalau dibakar ya begitu. Bukan hanya LWK saja, semua kopi bubuk insatan yang mengandung gula dan krimer juga terbakar," tulis akun Tony Santana.

Selanjutnya, seolah menanggapi pernyataan salah satu mahasiswa dalam pemberitaan tersebut yang menyatakan kekecewaan terhadap pemerintah karena telah memberikan ijin dan memberikan label halal pada produk kopi krimer tersebut, akun dengan nama Al Muhammad Jaelani turut memberikan komentarnya.

"Admin jangan LOL (Laught Over Loud), namanya produk makanan atau minuman yang sudah diperjual belikan di pasaran otomatis sudah ada ijin dari BPOM. Legal. Kecuali kalau ilgal, itu baru permasalahkan. #LOL banget," tulis akun tersebut.

Akun dengan nama Atang Sumarlan Gnetumgnemon berkomentar seolah menyayangkan uji coba yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut yang seharusnya dilakukan di laboratorium.

"Hahaha... Mahasiswa ya ujinya di LAB lah jang ikut-ikut dibakar," tulis akun tersebut.

Sementara itu dilansir dari laman www.prfmnews.com, Sugeng Pujiono yang merupakan pemilik produk kopi krimer yang saat ini sedang viral karena diduga mengandung bahan berbahaya itu meminta masyarakat untuk tidak bersikap secara berlebihan. Sugeng memastikan, kopi yang sering dikonsumsi masyarakat tidak mengandung bahan berbahaya.

"Jangan mudah kaget apabila ada kopi berbentuk serbuk yang mudah terbakar. Pada dasarnya semua bahan berbentuk sebuk atau tepung yang sifatnya halus dan kering sangat mudah terbakar," jelas Sugeng saat on air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Sabtu (29/9/2018).

Untuk memastikannya, lanjut Sugeng, masyarakat bisa melakukan percobaan sederhana. Masyarakat bisa mencoba membakar berbagai jenis tepung maupun kopi dari berbagai merek. Namun harus dipastikan juga, percobaan tersebut dilakukan di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak-anak.

"Hasilnya pasti mudah terbakar, jadi tidak hanya kopi luwak saja. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir dan berasumsi bahwa kopi yang sering kita minum mengandung bahan berbahaya," tukasnya.

.imam