Persiapan KBM Tatap Muka, 8 Guru SMP Negeri 1 Cimahi Lakukan Tes Swab

Persiapan KBM Tatap Muka, 8 Guru SMP Negeri 1 Cimahi Lakukan Tes Swab

Rabu, 26 Agustus 2020

 

Kepala SMPN 1 Cimahi Kabupaten Kuningan, Sunarso, S.Pd

KUNINGAN, (BM) - Menjelang pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di sekolah yang rencananya akan mulai digelar bulan September 2020, beberapa sekolah tengah melakukan berbagai persiapan dalam rangka memenuhi protokol kesehatan. Seperti yang dilakukan SMP Negeri 1 Cimahi kabupaten Kuningan, sebanyak delapan orang guru berikut kepala sekolah akan melakukan tes Swab besok yang diadakan puskesmas kecamatan Cimahi.


Kegiatan yang dilakukan Dinas Kesehatan kabupaten Kuningan ini bertujuan mencegah penularan covid-19 di lingkungan sekolah pada saat kegiatan KBM tatap muka berlangsung. Hal ini sekaligus memberikan ketenangan bagi para orang tua siswa yang takut anaknya akan terpapar virus Corona.


Kepala SMPN 1 Cimahi, Sunarso, S.Pd merasa bersyukur dan berterimakasih kepada pemerintah yang telah mendukung langsung persiapan pelaksanaan KBM tatap muka di sekolah. Sebab jika tes Swab dilakukan secara mandiri akan menelan biaya yang cukup besar yang harus ditanggung sekolah melalui dana BOS.


"Kalau tes Swab harus dilakukan secara mandiri tentunya sekolah merasa keberatan, karena dengar-dengar satu orang saja biayanya bisa sampai 450 ribu. Oleh sebab itu saya bersyukur dan berterimakasih kepada pemerintah daerah kabupaten Kuningan khususnya yang telah mendukung secara langsung dengan mengadakan tes Swab masal melalui setiap Puskesmas," tutur Sunarso saat ditemui awak media, Rabu(26/8).


Selain itu pihak sekolah juga sudah menyiapkan beberapa pasilitas yang menjadi protokol kesehatan diantaranya, tempat cuci tangan, masker cadangan, termogram dan hand sanitizer. Bahkan SMPN 1 Cimahi beberapa waktu lalu telah mengadakan simulasi KBM tatap muka di sekolah.


"Semua pasilitas sudah kami siapkan. Mudah-mudahan tes Swab yang akan dilakukan besok hasilnya negatip semua. Setelah itu baru kita meminta surat keterangan dari gugus tugas covid-19 kecamatan, Polsek, Koramil dan Puskesmas," Jelasnya


Untuk ijin orang tua siswa SMPN 1 Cimahi, lanjut Sunarso, seratus persen memberikan ijin guna melakukan KBM tatap muka di sekolah. 


Secara teknis pembelajaran tatap muka di SMPN 1 Cimahi  nanti akan dilakukan dengan sistem shif. Satu kelas maksimal 18 orang dengan tetap menjaga sosial distancing. Kelas VII, VIII dan IX masuk secara bergiliran dengan durasi waktu pembelajaran 4 jam tanpa istirahat setiap harinya.


"Misalkan hari ini yang masuk kelas VII, besok kelas VIII dan lusa kelas IX begitu seterusnya.  Setiap kelas jumlah siswa maksimal 18 orang. Waktu pembelajaran setiap hari hanya 4 jam tanpa istirahat. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari potensi terjadinya kerumunan siswa," pungkasnya. (Irwan)