KBM Tatap Muka -->

Kategori Berita

Benang Merah: KBM Tatap Muka

Iklan Halaman Depan

Masukkan kode iklan di sini. Diwajibkan iklan ukuran 400px x 250px. Iklan ini akan tampil hanya di halaman utama.

News Feed

Tampilkan postingan dengan label KBM Tatap Muka. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KBM Tatap Muka. Tampilkan semua postingan

Kamis, 10 September 2020

Simulasi KBM Tatap Muka SMP Negeri 1 Cigugur Disertai Penyerahan Masker Kepada Siswa


Kepala SMP Negeri 1 Cigugur Kabupaten Kuningan, Carsan, M.Pd (kanan) Bersama Ketua Komite Sekolah, Empi Adrafi, M.Si (kiri) Selesai Mengikuti Simulasi KBM Tatap Muka


KUNINGAN, (BM) - Sekitar 50 siswa kelas VII SMP Negeri 1 Cigugur mengikuti kegiatan simulasi KBM tatap muka tadi pagi, Kamis (10/9). Dalam kesempatan tersebut disertai juga pembagian 410 masker secara simbolis yang dilakukan oleh Kepala sekolah terhadap siswa yang mengikuti simulasi. Hadir juga dalam kegiatan simulasi tersebut Ketua Komite Sekolah, Polsek, Koramil serta Puskesmas Sukamulya kecamatan Cigugur. 


Kegiatan simulasi ini merupakan rangkaian persiapan KBM tatap muka yang rencananya akan mulai dilaksanakan hari Senin depan. Simulasi memang wajib dilakukan bagi sekolah-sekolah yang akan mengadakan KBM tatap muka sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dikeluarkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Kuningan, mengacu pada Perbup no 59 Tahun 2020 kabupaten Kuningan tentang pelaksanaan KBM tatap muka pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ditengah Pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia.


Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Cigugur, Carsan, M.Pd saat ditemui selesai simulasi menjelaskan, kegiatan ini dilakukan pihak sekolah guna memperagakan kegiatan KBM tatap muka. Dengan adanya simulasi, sekolah maupun pihak terkait penanganan Covid-19 bisa melihat jika ada sesuatu hal yang kurang atau tidak maksimal terkait protokol kesehatan. Namun hasil simulasi tadi semua pihak sepakat penerapan protokol kesehatan dinilai sudah sempurna.


"Barusan selesai dilaksanakan simulasi KBM tatap muka yang disertai pembagian secara simbolis 410 masker kepada siswa. Jumlah ini sesuai dengan jumlah siswa SMPN 1 Cigugur. Hari ini baru 50 masker sesuai jumlah siswa yang hadir dalam simulasi. Sisanya akan dibagikan ketika siswa hadir dalam pelaksanaan KBM tatap muka," jelas Carsan. 


Kepala Sekolah juga menghimbau kepada orang tua, agar nanti dalam pelaksanaan KBM tatap muka, sebaiknya siswa yang akan mengikuti tatap muka di sekolah selalu diantar-jemput oleh pihak orangtua masing-masing. Hal ini dilakukan dalam rangka pencegahan penularan Covid-19. 


Senada dengan kepala sekolah, Ketua Komite SMPN 1 Cigugur, Empi Adrafi, M.Si berharap KBM tatap muka nanti bisa dilaksanakan dengan lancar dan aman. Untuk itu protokol kesehatan harus diterapkan dengan ketat, sehingga tidak menimbulkan permasalahan baru atau penularan Covid-19 di klaster sekolah. 


"Sesuai harapan para orang tua siswa, mudah-mudahan KBM tatap muka bisa terlaksana dengan lancar sesuai protokol kesehatan. Sehingga ini bisa dilakukan sampai keadaan benar-benar normal kembali," harap Empi. (Irwan)


Selasa, 08 September 2020

Tunggu Hasil Verifikasi, SMPN 2 Selajambe Secepatnya Adakan KBM Tatap Muka

 
SMP Negeri 2 Selajambe Kabupaten Kuningan

KUNINGAN, (BM) - Selesai menggelar simulasi KBM tatap muka, SMPN 2 Selajambe saat ini menunggu hasil verifikasi dari pihak terkait penanganan Covid-19 antara lain Puskesmas Kecamatan Selajambe, Koramil, Polsek dan Satuan Gugus Tugas penanganan Covid-19 kecamatan. Hal ini dilakukan pihak sekolah guna antisipasi kemungkinan terburuk adanya penularan Covid-19 dikalangan sekolah.


"Kami tidak mau terburu-buru untuk mengadakan KBM tatap muka sebelum semuanya benar-benar aman sesuai protokol kesehatan yang tertera di SOP KBM tatap muka. Setelah hasil verifikasi dari pihak terkait keluar dan dinyatakan aman untuk pelaksanaan KBM, baru secepatnya kita mulai," jelas Kepala SMP Negeri 2 Selajambe, Soma, S.Pd saat ditemui, Senin (7/9).


Dirinya juga menjelaskan terkait kesiapan pihak sekolah dalam pengadaan pasilitas sekolah yang menunjang pelaksanaan KBM tatap muka di tengah wabah Covid-19. Bahkan jauh hari beberapa perlengkapan seperti, masker, alat cuci tangan, thermometer serta teknis pembelajaran era new Normal sudah dipersiapkan. Simulasi pun sudah dilakukan Minggu kemarin.


Kepala SMP Negeri 2 Selajambe Kabupaten Kuningan, Soma, S.Pd


"Untuk orang tua siswa melalui surat pernyataannya, alhamdulilah sangat mendukung pelaksanaan KBM ini. Hanya saja untuk program tes Swab yang dilakukan Pemkab Kuningan melalui Puskesmas Kecamatan Selajambe untuk para guru dan kepala sekolah belum ada. Kita juga berharap mudah-mudahan ada program tes Swab yang dilaksanakan Satuan Gugus Tugas Kabupaten Kuningan seperti di kecamatan lain," tutur Soma.


Baca juga : Hari Pertama KBM Tatap Muka SMP Negeri 1 Kramatmulya Berjalan Lancar Dan Tertib

Baca juga : 59 SMP Di Kuningan Telah Laksanakan Simulasi KBM Tatap Muka


Diketahui bahwa saat ini siswa di SMPN 2 Selajambe berjumlah 220 orang.  Sama seperti sekolah lain yang sudah resmi mengadakan tatap muka, pihak sekolah juga akan membagi jadwal tatap muka sesuai SOP yang dikeluarkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan. 


"Untuk Senin-Selasa jadwal kelas VII, Rabu-Kamis jadwal kelas VIII dan Jumat-Sabtu kawal kelas IX. Dengan demikian setiap siswa bisa melakukan KBM di sekolah selama 2 jam setiap minggunya. Mudah-mudahan dalam pelaksanaannya nanti bisa berjalan dengan lancar serta situasi seperti ini bisa cepat berlalu, sehingga baik siswa maupun guru bisa melaksanakan KBM dengan normal, " Terang Soma. (Irwan)

Senin, 07 September 2020

Hari Pertama KBM Tatap Muka SMP Negeri 1 Kramatmulya Berjalan Lancar Dan Tertib

 

Kepala SMPN 1 Kramatmulya Kabupaten Kuningan, H. Samud, M.Pd (kiri) dan Ketua Komite DR.H.Feni Rahman (kanan)

KUNINGAN, (BM) – Setelah melalui proses panjang sesuai SOP yang dikeluarkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Kuningan, Hari pertama KBM Tatap Muka SMPN 1 Kramatmulya ditengah pandemi Covid-19 berjalan lancar dan tertib. Sebanyak kurang lebih dari 150 siswa atau setengah dari jumlah sisiwa  kelas VII telah mengikuti kegiatan belajar di sekolah. KBM ini merupakan kali pertama semenjak semua sekolah ditutup akibat wabah Covid-19 bulan Maret lalu.

 

Menurut Kepala SMP Negeri 1 Kramatmulya, H. Samud, M.Pd didampingi Ketua Komite Sekolah, bahwa hari ini, Senin (7/9) merupakan hari pertama KBM Tatap muka ditengah wabah Covid-19. KBM tatap muka di SMPN 1 Kramatmulya dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat sesuai Standar Operasional Prosedur yang dikeluarkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan.

 

“Semuanya sudah sesuai SOP KBM tatap muka sesuai Perbup No 59 tahun 2020. Simulasi sudah dilakukan minggu kemarin. Hari ini yang belajar di sekolah adalah setengah dari jumlah siswa kelas VII. Semua protokol kesehatan yang berkaitan dengan KBM di sekolah kita terapkan, seperti wajib pakai masker, pengukuran suhu tubuh, cuci tangan sampai dengan tetap menjaga sosial distancing,” jelas H. Samud di ruang kerjanya, Senin (7/9).

 

Diterangkannya bahwa teknis pembelajaran tatap muka di SMPN 1 Kramatmulya saat ini menggunakan sistem sift dengan waktu pembelajaran 2 jam per hari. Hal ini tentunya dalam rangka menjaga agar tidak terjadi kerumunan siswa yang bisa menyebabkan penularan virus corona di sekolah.

 

“Jadwal yang belajar di sekolah hari ini (Senin.red) adalah kelas VII. A, VII.B, VII.C dan Kelas VII.D. Kemudian hari Selasa, kelas VII.E, VII.F, VII.G, VII.H dan VII.I. Masing-masing kelas dibagi lagi menjadi dua rombel. Rabu-Kamis jadwal kelas VIII dan Jumat-Sabtu jadwal kelas IX dengan teknis yang sama dibagi dua rombel setiap kelasnya,” terang Kepala Sekolah yang baru menjabat bulan lalu.


Baca juga : 59 SMP Di Kuningan Telah Laksanakan KBM Tatap Muka

Baca juga : Persiapan KBM Tatap Muka, 8 Guru SMP Negeri 1 Cimahi Lakukan Tes Swab


Menambahkan, Ketua Komite SMPN 1 Kuningan, DR. H. Feni Rahman mengenai tatap muka ini tidak ujug-ujug. Semuanya melalui prosedur, bahkan jauh sebelum adanya rotasi kepala sekolah sudah ada persiapan.

 

“Masih ingat waktu itu tanggal 7 Agustus 2020 kita sudah mengadakan persiapan internal sekolah mengenai KBM tatap muka, berlanjut waktu itu hari Senin kita adakan rapat koordinasi di sekolah. Hadir waktu itu, Camat, Danramil, Kapolsek, pihak Puskes kecamatan Kramatmulya. Karena bagaimanapun KBM tatap muka ditengah Covid-19 ini harus berprosedur, mengingat jangan sampai di muka tatap muka menimbulkan penularan virus klaster baru,” tutur Feni Rahman.


Baca juga : Terungkap,...Fakta Dibalik Pengadaan Kusen DAK Fisik Pendidikan 2020 Kabupaten Kuningan

Baca juga : Siapakah Dibalik Penyedia Kusen Kegiatan DAK Fisik Pendidikan 2020 Kabupaten Kuningan?


Sehingga akhirnya mulailah pada hari ini, Senin (7/9) merupakan kali pertama SMPN 1 Kramatmulya mengadakan KBM tatap muka di sekolah. “Untuk hal tersebut kami dari komite sangat apresiasi apa yang dilakukan sekolah. Walaupun Kepalanya baru, namun tetap bisa meneruskan program kepala sebelumnya sampai terlaksana hari ini. Mudah-mudahan tetap berjalan dengan lancar dan tertib sehingga tidak menimbulkan permasalahan baru,” Harap Feni kepada media benangmerah.co.id. (Irwan)

Rabu, 26 Agustus 2020

Persiapan KBM Tatap Muka, 8 Guru SMP Negeri 1 Cimahi Lakukan Tes Swab

 

Kepala SMPN 1 Cimahi Kabupaten Kuningan, Sunarso, S.Pd

KUNINGAN, (BM) - Menjelang pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di sekolah yang rencananya akan mulai digelar bulan September 2020, beberapa sekolah tengah melakukan berbagai persiapan dalam rangka memenuhi protokol kesehatan. Seperti yang dilakukan SMP Negeri 1 Cimahi kabupaten Kuningan, sebanyak delapan orang guru berikut kepala sekolah akan melakukan tes Swab besok yang diadakan puskesmas kecamatan Cimahi.


Kegiatan yang dilakukan Dinas Kesehatan kabupaten Kuningan ini bertujuan mencegah penularan covid-19 di lingkungan sekolah pada saat kegiatan KBM tatap muka berlangsung. Hal ini sekaligus memberikan ketenangan bagi para orang tua siswa yang takut anaknya akan terpapar virus Corona.


Kepala SMPN 1 Cimahi, Sunarso, S.Pd merasa bersyukur dan berterimakasih kepada pemerintah yang telah mendukung langsung persiapan pelaksanaan KBM tatap muka di sekolah. Sebab jika tes Swab dilakukan secara mandiri akan menelan biaya yang cukup besar yang harus ditanggung sekolah melalui dana BOS.


"Kalau tes Swab harus dilakukan secara mandiri tentunya sekolah merasa keberatan, karena dengar-dengar satu orang saja biayanya bisa sampai 450 ribu. Oleh sebab itu saya bersyukur dan berterimakasih kepada pemerintah daerah kabupaten Kuningan khususnya yang telah mendukung secara langsung dengan mengadakan tes Swab masal melalui setiap Puskesmas," tutur Sunarso saat ditemui awak media, Rabu(26/8).


Selain itu pihak sekolah juga sudah menyiapkan beberapa pasilitas yang menjadi protokol kesehatan diantaranya, tempat cuci tangan, masker cadangan, termogram dan hand sanitizer. Bahkan SMPN 1 Cimahi beberapa waktu lalu telah mengadakan simulasi KBM tatap muka di sekolah.


"Semua pasilitas sudah kami siapkan. Mudah-mudahan tes Swab yang akan dilakukan besok hasilnya negatip semua. Setelah itu baru kita meminta surat keterangan dari gugus tugas covid-19 kecamatan, Polsek, Koramil dan Puskesmas," Jelasnya


Untuk ijin orang tua siswa SMPN 1 Cimahi, lanjut Sunarso, seratus persen memberikan ijin guna melakukan KBM tatap muka di sekolah. 


Secara teknis pembelajaran tatap muka di SMPN 1 Cimahi  nanti akan dilakukan dengan sistem shif. Satu kelas maksimal 18 orang dengan tetap menjaga sosial distancing. Kelas VII, VIII dan IX masuk secara bergiliran dengan durasi waktu pembelajaran 4 jam tanpa istirahat setiap harinya.


"Misalkan hari ini yang masuk kelas VII, besok kelas VIII dan lusa kelas IX begitu seterusnya.  Setiap kelas jumlah siswa maksimal 18 orang. Waktu pembelajaran setiap hari hanya 4 jam tanpa istirahat. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari potensi terjadinya kerumunan siswa," pungkasnya. (Irwan)


Masih Daring Dan Luring, SD Negeri Se-Kecamatan Subang Siap Ajukan Ijin Tatap Muka

K3S Kecamatan Subang/Kepala SDN Bangunjaya, Yayat Suyatna, S.Pd, MM


KUNINGAN,(BM) - Pandemi Corona Virus atau lebih dikenal dengan covid-19 tidak hanya menimbulkan permasalahan dalam sektor ekonomi, akan tetapi juga menimbulkan pengaruh besar di sektor pendidikan. Salah satu dampak besar dalam sektor pendidikan adalah tidak adanya kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dilaksanakan di setiap sekolah. Tidak terkecuali di kabupaten Kuningan provinsi Jawa Barat yang sampai saat ini menggunakan metode pembelajaran Daring dan Luring.


Seiring percepatan penanganan covid-19 yang dilakukan Satuan Gugus Tugas mulai dari tingkat nasional, provinsi, kabupaten sampai kecamatan, akhirnya pada awal bulan Agustus ini, kabupaten Kuningan merupakan salah satu kabupaten yang boleh melaksanakan KBM Tatap Muka secara nasional. Menindaklanjuti hal tersebut pihak Pemkab Kuningan pun telah mengeluarkan Peraturan Bupati (Perbup) no 59 Tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang salah satu isinya tentang pelaksanaan KBM Tatap Muka sesuai SOP yang dikeluarkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Kuningan.


Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Kuningan, Drs. H. Uca Somantri, beberapa waktu lalu mengatakan setiap sekolah yang hendak melaksanakan KBM tatap muka tetap harus memenuhi persyaratan potokol kesehatan sebelum mengajukan ijin ke dinas Pendidikan. Yang perlu digarisbawahi bahwa sampai saat ini setiap sekolah baik PAUD, SD maupun SMP belum diwajibkan melaksanakan KBM tatap muka.


Namun demikian berdasarkan hasil konfirmasi dari beberapa sekolah,  dorongan dan dukungan agar dilakukan KBM tatap muka sangat besar baik dari para guru maupun orang tua siswa. Termasuk yang terjadi di seluruh Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Subang.


Melalui K3S kecamatan Subang (kepala sekolah di SDN Bangunjaya), Yayat Suyatna, S.Pd, MM, mengatakan bahwa kemungkinan besar kami seluruh SD Negeri Se-Kecamatan Subang akan mengajukan ijin KBM tatap muka pada awal September mendatang. 


"Saat ini setiap SD Negeri di kecamatan Subang sedang menyiapkan beberapa persyaratan diantaranya, ijin orang tua, koordinasi dengan satuan gugus tugas kecamatan, puskes, Polsek dan Koramil. Bahkan pada saat ini (kemarin.red) di Puskesmas Subang sedang diadakan tes Swab masal. Satu orang guru dari setiap sekolah diwajibkan mengikuti tes tersebut," kata Yayat saat ditemui di sekolahnya, Selasa (25/8).


Hasil tes Swab ini, lanjut Yayat merupakan salah satu bahan pertimbangan yang nanti akan kami lampirkan ke dinas pendidikan. 


"Kami ingin dalam pelaksanaan KBM nanti betul-betul aman dari penularan covid-19," tegas Yayat.


Hal senada juga diungkapkan beberapa Kepala SD Negeri lain di kecamatan Subang, diantaranya, Nurhayati, S.Pd (Kepala SDN 4 Subang) dan Caddi, S.Pd (kepala SDN 1 Jatisari). Para guru bahkan banyak mengeluh karena setiap hari harus mengadakan pembelajaran metode Luring ke rumah siswa dengan jumlah satu kelompok maksimal 4 orang. (Irwan)

Senin, 10 Agustus 2020

SMP Negeri 2 Garawangi Siap Laksanakan KBM Tatap Muka Sesuai SOP

 

Kepala SMP Negeri 2 Garawangi Kabupaten Kuningan, H.Sukmana, M.Pd

KUNINGAN, (BM) – Diketahui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan , Nadiem Makarim mulai mengizinkan 163 kabupaten /kota di zona hijau dan kuning untuk melakukan pembelajaran secara langsung atau dikenal dengan KBM Tatap Muka.

 

Namun begitu, Nadiem menyebutkan pembelajaran Tatap Muka di 163 kabupaten/kota tersebut tidak boleh dipaksakan. Semua sekolah yang tersebar dikabupaten tersebut tetap harus melaskanakan protokol kesehatan pencegahan covid-19.

 

Jawa Barat sendiri terdapat 17 kabupaten/kota yang diizinkan melaksanakan KBM Tatap Muka termasuk kabupaten Kuningan. Menindaklanjuti keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, di kabupaten kuningan sendiri telah dikeluarkan Perbup No 59 Tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB)

 

Berbagai Persiapan yang menjadi persyaratan pun mulai dilakukan sekolah-sekolah di kabupaten kuningan yang hendak melaksanakan KBM Tatap Muka. Salah satunya SMP Negeri 2 Garawangi yang tengah melakukan berbagai persiapan guna mendukung pelaksanaan KBM Tatap Muka.

 

Kepala SMPN 2 Garawangi, H. Sukmana ketika ditemui menyatakan pada dasarnya SMPN 2 Garawangi siap untuk melaksanakan KBM Tatap Muka sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan.

 

“Pada dasarnya kita siap melaksanakan KBM  Tatap Muka sesuai SOP dari dinas. Namun saya dengan para guru juga tidak mau terburu-buru, karena ada beberapa persyaratan yang harus kita tempuh sebelum kita mengajukan izin ke dinas,” Tutur H. Sukmana kepada media benangmerah.co.id, Senin (10/8).

 

Beberapa persyaratan yang harus ditempuh, lanjutnya, adalah harus ada koordinasi dengan Polsek, Koramil dan Puskesmas terdekat. Selain itu sekolah juga harus mendapat izin dari Gugus Tugas covid-19 kecamatan dan orang tua/wali siswa. Setiap siswa tidak dipaksakan untuk mengikuti pembelajaran tatap muka karena sekolah juga tetap akan menyediakan pembelajaran sistem Daring/online.

 

Menurut H.Sukmana, SMPN 2 Garawangi juga telah menyiapkan sarana pendukung protokol kesehatan diantaranya, thermometer, tempat cici tangan bagi sisiwa dan guru serta penyediaan masker apabila sisiwa lupa membawa masker dari rumah. Selain itu dirinya juga sudah menyiapkan skema pembelajaran.

 

“Minggu pertama kelas 7, minggu kedua kelas 8 disusul minggu berikutnya kelas 9. Waktu pembelajaran dibuat dua shif dalam sehari tanpa istirahat mulai pukul 07.30 sampai 09.30  dan pukul 10.30 sampai 12.30,” terang nya.

 

H.Sukmana berharap, dengan mengikuti seluruh aturan yang ada termasuk SOP dari dinas pendidikan, pelaksanaan KBM Tatap Muka nanti bias berjalan dengan baik sehingga tidak ada kasus penularan covid-19 cluster sekolah. (Irwan)

 

 

Jumat, 07 Agustus 2020

SOP Belum Rampung, Kadisdik Pastikan Belum Ada KBM Tatap Muka Secara Resmi

Ilustrasi Pelaksanaan KBM Tatap Muka Era New Normal

KUNINGAN, (BM) - Menindaklanjuti Peraturan Bupati (Perbup) no 59 tahun 2020 tentang pelaksanaan KBM Tatap muka di era New Normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan saat ini tengah menyusun SOP tentang pelaksanaan KBM tatap muka bagi SD dan SMP di kabupaten Kuningan. Hal ini sekaligus memastikan belum ada satu sekolah pun yang telah mendapat ijin dari Dinas Pendidikan untuk melaksanakan KBM Tatap Muka baik SD maupun SMP.

Sebagaimana diketahui saat ini banyak orang tua siswa yang menginginkan kegiatan belajar mengajar kembali dilakukan pihak sekolah. Namun bukan berarti menginginkan begitu saja untuk menggelar KBM Tatap Muka tanpa protokol kesehatan yang benar. Orang tua siswa tetap menginginkan pemerintah daerah kabupaten Kuningan khususnya bisa turun lebih dalam dalam pelaksanaan KBM di sekolah agar anaknya bisa aman dalam melaksanakan KBM di sekolah.

Idealnya sebelum dimulai KBM Tatap Muka dengan sistem shif, minimal tenaga pendidik yang ada di sekolah masing-masing mengikuti rapid tes maupun Swab tes. Hal ini bisa dilakukan dalam rangka meminimalisir potensi terjadinya kasus covid-19 di lingkungan sekolah. Masukan ini diungkapkan salah satu orang tua siswa SMP yang namanya tidak mau dipublikasikan.

Senada dengan kebanyakan orang tua siswa, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabipaten Kuningan juga mengungkapkan hal yang sama perihal diperlukannya rapid tes atau Swab tes bagi tenaga pendidik baik SD maupun SMP.

"Idealnya memang seperti itu. Lebih safety apabila dilakukan terlebih dahulu rapid tes minimal bagi tenaga pendidik sebelum memulai KBM Tatap Muka. Namun demikian hal tersebut terkendala dengan anggaran biaya. Apabila dibiayai oleh dana BOS, pasti tidak akan cukup untuk kegiatan dan keperluan sekolah yang lainnya," jelas Uca saat dihubungi via telepon Rabu, (5/8).

Untuk saat ini lanjutnya, rapid tes belum masuk dalam SOP. Tergantung nanti, apabila ada perhatian lebih dari pemerintah daerah maupun provinsi agar ada pengalokasian dana untuk rapid tes dari pemerintah, itu akan lebih baik dan lebih safety. Sementara itu SOP untuk KBM Tatap Muka bagi SD dan SMP sedang kita susun dan sampai saat ini belum ada satu sekolah pun baik SD maupun SMP yang telah mengajukan ijin pelaksanaan KBM Tatap Muka ke dinas Pendidikan.

"Salah satu syarat untuk pelaksanaan KBM tatap muka adalah pihak sekolah mengajukan profosal kepada Dinas Pendidikan untuk disetujui, baru nanti turun SOPnya. Dan sampai saat ini belum ada pengajuan atau profosal dari pihak sekolah ke dinas. Artinya secara resmi belum ada sekolah di kabupaten Kuningan yang mengadakan KBM tatap muka," tegas Uca diakhir pembicaraan.

Kendati demikian tetap saja ada sekolah yang tidak secara resmi mengadakan KBM tatap muka. Seperti SMP Negeri 1 Cibeureum yang kedapatan sudah melaksanakan KBM tatap muka selama dua minggu. Hal ini juga dibenarkan Kepala SMPN 1 Cibeureum, H. Agas saat ditemui awak media seminggu yang lalu. Hal yang dilakukan pihak sekolah jelas telah melangkahi wewenang dinas pendidikan kabupaten Kuningan. Tujuan bisa baik namun dengan cara yang salah bisa berakibat fatal. Karena keputusan yang diambil pihak sekolah tidak jelas dasar hukum dan SOP-nya. 
(Irwan)

Popular 7 hari terakhir

Popular 30 hari terakhir

Popular sepanjang waktu