hotnews -->

Kategori Berita

Benang Merah: hotnews

Iklan Halaman Depan

Masukkan kode iklan di sini. Diwajibkan iklan ukuran 400px x 250px. Iklan ini akan tampil hanya di halaman utama.

News Feed

Tampilkan postingan dengan label hotnews. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label hotnews. Tampilkan semua postingan

Rabu, 31 Juli 2024

Seminar Internasional Ubi Jalar & Temu Bisnis PERIPI Komda Jabar Wahyu : 'Pentingnya Inovasi dan Kolaborasi Sektor Pertanian Ubi Jalar'

 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan Dr. Wahyu Hidayah, M.Si, kemudian Prof KAI Zhang, PH.D (southwest univ. College of agronomy and biotechnology Chongqing, Tiongkok), Prof. Dr. Sc. Agr. Agung Karuniawan

Benangmerah, Perhimpunan Ilmu Pemuliaan Indonesia (PERIPI) Komisariat Daerah Jawa Barat menggelar Seminar Internasional Ubi Jalar & Temu Bisnis PERIPI Komda Jabar yang digelar di Bale Sawala UNPAD Jatinangor Sumedang, Senin/29 Juli 2024. Acara ini bertujuan untuk mengangkat potensi ubi jalar sebagai komoditas unggulan dan memperkuat jaringan bisnis di sektor pertanian.


Seminar menghadirkan pembicara-pembicara terkemuka dari dalam dan luar negeri yang membahas berbagai topik terkait regulasi, inovasi, teknologi, serta strategi pemasaran dalam industri ubi jalar. Salah satu narasumber adalah Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan Dr. Wahyu Hidayah, M.Si, kemudian Prof KAI Zhang, PH.D (southwest univ. College of agronomy and biotechnology Chongqing, Tiongkok), Prof. Dr. Sc. Agr. Agung Karuniawan, Ir., M.Sc. Agr. (Ketua Perhimpunan Ilmu Pemuliaan Indonesia (PERIPI) Komisariat Daerah Jawa Barat, dan narasumber lainnya. Acara ini menjadi sarana untuk temu bisnis yang menghubungkan petani, pengusaha, dan pemangku kepentingan lainnya dalam ekosistem ubi jalar. Kesempatan untuk melakukan networking, menjalin kemitraan, dan mengeksplorasi peluang bisnis baru.


Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan Dr. Wahyu Hidayah, M.Si dalam paparannya mengatakan untuk pengembangan budidaya ubi jalar di Kabupaten Kuningan, berada di 7 kecamatan yang menjadi sentra produksi ubi jalar yaitu di Kecamatan Kramatmulya, Kecamatan Jalaksana, Kecamatan Cilimus, Kecamatan Mandirancan, Kecamatan Pancalang, Kecamatan Cigandamekar dan Kecamatan Cipicung. Sentra ini merupakan bagian besar diwilayah Provinsi Jawa Barat dengan luas tanam 4855 ha, Panen 5042 ha, Produksi 108.496 ton dan Produktivitas 215,96 kw/ha. Komoditas ubi jalar di Kabupaten Kuningan sampai saat ini merupakan komoditas unggulan daerah, dimana petani dalam budidaya ubi jalar sudah mandiri, setiap tahun terus tanam. Adapun jenis varietas lokal ubi jalar yang dikembangkan/dibudidayakan di Kabupaten Kuningan yang sudah disertifikasi dari Kementan yaitu Kuningan Putih dan Kuningan Merah. Sedangkan varietas lainnya yang sudah di daftarkan/registrasi ke Balitkabi diantaranya varietas acret, eski, mano, asban, bocil, gaul dan bolu.


Menurut Wahyu, dukungan diberikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan, yang telah mengeluarkan regulasi diantaranya dengan menetapkan ubi jalar sebagai komoditas unggulan pada Master Plan Agropolitan Kabupaten Kuningan dalam Perda Kabupaten Kuningan No. 11 Tahun 2005 dan di kuatkan lagi dengan Perda Pembangunan Pangan Daerah No. 5 Tahun 2022 serta visi, misi Kabupaten Kuningan ( Kuningan Mandiri, Agamis dan Pinunjul Berbasis Desa Tahun 2023), Peraturan Bupati Kuningan Nomor 30 Tahun 2017 tentang Penggunaan Pangan Pituin ( Pangan Lokal ) di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan dan Peraturan Daerah No. 5 Tahun 2022 tentang Pembangunan Pangan. Bentuk nyata dukungan melalui kebijakan lainnya, pemberian bantuan berupa alat mesin pertanian kepada petani. Tidak hanya inovasi saja, akan tetapi dukungan kolaborasi semua pihak sangat dibutuhkan untuk perkembangan sektor pertanian ubi jalar yang berkelanjutan.


Lebih lanjut Wahyu menjelaskan , pemasaran ubi jalar Kabupaten Kuningan berkembang sangat baik dengan melakukan ekspor ke luar negeri seperti Jepang, Korea, untuk pasar regional ubi segar dipasarkan ke wilayah Cirebon, Bandung, Bekasi, Cikampek, Tangerang, dan Semarang. Beberapa tempat wisata di kota besar, ubi jalar dipasarkan berupa olahan di tempat oleh-oleh seperti Jakarta, Bali, Bandung dan mini market.


“Usaha ubi jalar terbilang sangat menjanjikan, analisis pun telah dilakukan kepada kelompok tani ubi jalar, dimana komoditas ini sangat menguntungkan. setiap musim tanam dengan kapasitas produksi kurang lebih 20 ton/hektar, rata-rata penerimaan/hektar petani sebesar Rp. 30–40 Juta, dengan harga jual rata-rata Rp. 1.500–2.000/Kg. Apabila dikurangi dengan biaya operasional sebesar Rp. 13 juta, maka petani memiliki peluang untuk meraih keuntungan sebesar Rp. 17–27 juta/ musim tanam/ hektar. Variabel biaya terbesar adalah pada biaya tenaga kerja yang biasanya mencapai 60 persen dari total biaya operasional” jelas Wahyu. 


.(One)


Rabu, 21 Juni 2023

Begitu Mahal dan Sulit Ketemu Dengan Kepala SMAN 1 Ciawigebang

SMAN 1 Ciawigebang kabupaten Kuningan, Jawa Barat


Benangmerah, Transparansi publik di lembaga pendidikan hendaknya dijalankan oleh semua kepala sekolah hal ini sesuai dengan perintah Kemendikbud ristek RI, namun tidak semua kepala sekolah mengindahkan perintah tersebut, seperti hal nya kepala SMAN 1 Ciawigebang, Kabupaten Kuningan disinyalir sulit bahkan mahal untuk ketemu dengan yang bersangkutan. 

      

Menurut salah seorang wartawan senior A. Sunanton dari media cetak dan merangkap tugas dimedia online kepada BM (21/6) mengemukakan, ia merasa sulit untuk menghubungi kepala SMAN 1 Ciawigebang, Kabupaten Kuningan, dengan alasan supersibuk dengan berbagai kegiatan baik disekolah maupun diluar sekolahnya. 

     

Masih dikatakan A. Sunanton yang bersangkutan kurang lebih satu bulan lamannya menunggu jawaban untuk bisa diterima dalam melakukan konfirmasi, "sepertinya kepala SMA yang satu ini tertutup terhadap media, setiap mau dikonfirmasi alasannya sibuk, padahan saya hanya minta waktu kurang lebih satu jam, lebih mudah menghadap bupati dari pada kepala sekolah yang satu ini" ungkap A. Sunanton dengan nada kesal. 

      

Ketika disinggung BM kontek materi apa yang akan disampaikan sama kepala SMAN 1 Ciawigebang, spontan ia menjawab, banyak materi yang akan dikonfirmasikan terkait dengan penyerapan dana BOS pendidikan dan bantuan yang lainnya seperti BOPD, namun kepala sekolah ini sepertinya mengulur - ngulur waktu dan terkesan menghindar. 

     

Terkait dengan kekecewaan seorang wartawan senior yang kurang direspon oleh kepala sekolah, BM mencoba menghubungi Dra. Hj. Ii Wasista, M.hut sebagai kepala SMAN 1 Ciawigebang, secara kebetulan ia sedang sibuk dengan berbagai kegiatan di sekolahnya. (Irwan) ***

Selasa, 08 November 2022

Gotong Royong Masyarakat Mulai Pudar Melalui TMMD Kodim 0615 Kuningan Bupati Mengajak Harmonis

Bupati bersama unsur Forkopimda tengah mencermati paparan Dandim Kuningan


Benang Merah - Melalui TMMD sifat dan adat kegotongroyongan masyarakat dipulihkan kembali, ini merupakan salahsatu dari permasalahan yang berkembang di masyarakat. Saat ini semangat kegotongroyongan dan kebersamaan masyarakat cenderung menurun, kata Bupati Kuningan Acep Purnama, untuk mengatasinya perlu dilakulan langkah langkah konkret dari semua pihak, harapnya.


Hal itu disampaikan dalam acara rakor kegiatan TNI manunggal membangun desa (TMMD) tahun 2023, di Aula Masud Wisnusaputra Makodim Kuningan Selasa (08/11/2022), dihadapan unsur Forkopimda serta beberapa Kepala Dinas dan undangan lainnya, Bupati menyebut, permasalahan tersebut TNI sebagai bagian dari masyarakat mempunyai tugas dan kewajiban berupaya untuk menguatkan kembali rasa kebersamaan dan kegotongroyongan masyarakat, salah satunya yaitu melalui kegiatan TMMD.


TMMD yang telah berjalan dari waktu kewaktu sebagai pendekatan pembangunan tentunya berkaitan dengan kebijakan pembangunan, dari aspek pemberdayaan masyarakat dengan tujuan selain untuk penyediaan sarana dan prasarana fisik juga bertujuan untuk terjalinnya kemanunggalan antara TNI dengan rakyat. 


Kegiatan TMMD, menurut Bupati Acep merupakan sarana untuk membantu pemerintah dalam memberdayakan masyarakat mengatasi kesulitan yang terjadi di daerah serta meningkatkan akselerasi pembangunan desa dalam rangka mendukung pembangunan nasional.


Prmbangunan infrastruktur sarana prasarana bagi masyarakat tentu akan sangat bermanfaat bagi peningkatan kualitas kehidupan.


"Sebagai contoh pembangunn akses jalan yang akan kita bangun, diharapkan akan semakin meningkatkan kualitas transportasi dan aksebilitas serta memperlancar urat nadi ekonomi khususnya di Desa Sukaraja, Kecamatan Ciawigebang," terangnya.


Letkol Inf Bambang Kurniawan ketika memaparak materi TMMD di Podium


Tak jarang bupati bersama Forkopimdanya mengajak kepada seluruh elemen masyarakat mari kita jaga Kabupaten Kuningan agar kebersaman antara pemerintah daerah, TNI dan masyarakat tetap menjaga keharmonisan yabg sudah terjalin bersama kita, ajaknya (Mans Bom)

Kamis, 02 September 2021

Proyek Pelebaran Jalan Penunjang Wisata Waduk Darma Menuai Protes Warga

 

Jalan Penunjang Wisata Waduk Darma (Desa Jagara-Sakerta Timur-Sakerta Barat)

Kuningan, (BM) - Kegiatan pengerjaan proyek yang menghubungkan desa Jagara, Sakerta Timur dan Sakerta Barat kecamatan Darma menuai polemik. Beberapa warga desa Sakerta Timur yang terkena dampak pelebaran jalan mempertanyakan masalah ganti rugi tanah yang dijanjikan. Sementara pekerjaan pelebaran jalan saat ini sedang berlangsung.


Beberapa warga mengaku keberatan dengan pengerjaan pelebaran jalan. Pasalnya sampai sekarang uang ganti rugi tanah masyarakat yang terkena pelebaran belum ada realisasi.


"Kami belum ada kesepakatan baik harga atau yang lainnya, karena selama ini tidak ada rapat mufakat," ungkap salah satu warga desa Sakerta Timur.


Sementara menurut Kepala Desa Sakerta Timur, pihaknya mengaku tidak tahu menahu tentang proyek tersebut. 


"Kalau untuk pembebasan lahan kami sudah melaksanakan musyawarah dengan warga secara dor to dor dan hasilnya mufakat di harga Rp. 1.400.000 per bata," katanya saat dihubungi via seluler.


Dipihak lain Kepala Desa Sakerta Barat memberikan keterangan yang berbeda melalui WhatsApp. Dirinya mengaku pihak desa dengan warga terdampak sudah komitmen tidak ada ganti rugi, hanya kearifan saja


"Kita sudah komitmen tidak ada ganti rugi, hanya kearifan saja. Mangga silakan tanya ke dinas PUTR saja," katanya


Untuk keseimbangan berita, awak media berusaha menghubungi Kepala Bidang Binamarga Dinas PUTR kabupaten Kuningan,  Teddy Sukmajayadi. Menurutnya masalah ganti rugi tanah warga terdampak pelebaran jalan akan dibayar nanti di anggaran perubahan. 


"Ganti rugi nanti rencananya akan dibayar pada anggaran perubahan. Untuk pekerjaan silakan saja temui pihak ketiganya," kata Teddy


Menyimak permasalahan ini awak media mempertanyakan proses pengerjaan proyek dengan anggaran 10 milyar tersebut. Pasalnya, pelebaran jalan sudah dikerjakan sebelum masalah ganti rugi diselesaikan.


Dugaan sementara seperti adanya kepentingan antara pihak ketiga dengan dinas yang sangat mendesak. Sampai berita ini ditayangkan, pihak ketiga yang dimaksud belum bisa ditemui. 


(MK/ONE)

Jumat, 02 April 2021

Peduli Melawan Covid-19 Dalam Anniversary PAM Tirta Kamuning ke-33

 

Direktur PAM Tirta Kamuning bersama Bupati Kuningan

 

All Kuningan - Perayaan anniversary ke-33 PAM Tirta Kamuning tahun ini tetap dilaksanakan sederhana. Hal ini dilakukan karena kabupaten Kuningan masih dalam masa PPKM sesuai surat edaran bupati Kuningan tentang pelaksanaan PPKM di masa pandemi Covid-19.

 

"Untuk acara aniversarry tahun ini PAM Tirta Kamuning tidak menyebar undangan, karena masih dalam masa PPKM sesuai surat edaran Bupati Kuningan. Pa Bupati juga hadir tadi tidak protokoler, hanya sekedar mampir untuk memberi ucapan selamat ," tutur Direktur PAM Tirta Kamuning, H. Deni Erlanda, SE, M.Si

 

Untuk menghindari kerumunan, lanjut Deni, perayaan dilaksanakan di masing-masing kantor cabang dan unit pelayanan masing-masing. Kantor pusat sendiri mengadakan acara syukuran sederhana dan bersifat internal.


Pemberian paket sembako kepada masyarakat tidak mampu


"Sebagai bentuk syukuran di ulang tahun yang ke-33 di wujudkan dengan bentuk kepedulian PAM Tirta Kamuning dalam melawan pandemic Covid-19, yaitu pemberian santunan sebanyak 620 Paket sembako dengan penerima manfaat tersebar di 12 cabang dan unit pelayanan PAM Tirta Kamuning," kata H. Deni selepas kedatangan Bupati Kuningan H. Acep Purnama, SH, MH.

 

Disamping itu PAM Tirta Kamuning juga  mengunjungi yayasan yatim piatu untuk memberikan sembako dan uang tunai bagi yatim piatu dan dhuafa.


Pemberian paket sembako dan uang tunai kepada anak yatim piatu dan duafa


Deni berharap ke depannya PAM tetap berdampak dan terus berkolaboraai dalam wujudkan visi misi "memberikan pelayanan prima menuju PAM yang mandiri". Dengan prestasi yang banyak dan usia yang tidak muda lagi, Bupati Kuningan titipkan PAM untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat, khususnya dalam melayani ketersediaan air bersih.

 

.(Irwan)

 

Senin, 07 September 2020

Hari Pertama KBM Tatap Muka SMP Negeri 1 Kramatmulya Berjalan Lancar Dan Tertib

 

Kepala SMPN 1 Kramatmulya Kabupaten Kuningan, H. Samud, M.Pd (kiri) dan Ketua Komite DR.H.Feni Rahman (kanan)

KUNINGAN, (BM) – Setelah melalui proses panjang sesuai SOP yang dikeluarkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Kuningan, Hari pertama KBM Tatap Muka SMPN 1 Kramatmulya ditengah pandemi Covid-19 berjalan lancar dan tertib. Sebanyak kurang lebih dari 150 siswa atau setengah dari jumlah sisiwa  kelas VII telah mengikuti kegiatan belajar di sekolah. KBM ini merupakan kali pertama semenjak semua sekolah ditutup akibat wabah Covid-19 bulan Maret lalu.

 

Menurut Kepala SMP Negeri 1 Kramatmulya, H. Samud, M.Pd didampingi Ketua Komite Sekolah, bahwa hari ini, Senin (7/9) merupakan hari pertama KBM Tatap muka ditengah wabah Covid-19. KBM tatap muka di SMPN 1 Kramatmulya dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat sesuai Standar Operasional Prosedur yang dikeluarkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan.

 

“Semuanya sudah sesuai SOP KBM tatap muka sesuai Perbup No 59 tahun 2020. Simulasi sudah dilakukan minggu kemarin. Hari ini yang belajar di sekolah adalah setengah dari jumlah siswa kelas VII. Semua protokol kesehatan yang berkaitan dengan KBM di sekolah kita terapkan, seperti wajib pakai masker, pengukuran suhu tubuh, cuci tangan sampai dengan tetap menjaga sosial distancing,” jelas H. Samud di ruang kerjanya, Senin (7/9).

 

Diterangkannya bahwa teknis pembelajaran tatap muka di SMPN 1 Kramatmulya saat ini menggunakan sistem sift dengan waktu pembelajaran 2 jam per hari. Hal ini tentunya dalam rangka menjaga agar tidak terjadi kerumunan siswa yang bisa menyebabkan penularan virus corona di sekolah.

 

“Jadwal yang belajar di sekolah hari ini (Senin.red) adalah kelas VII. A, VII.B, VII.C dan Kelas VII.D. Kemudian hari Selasa, kelas VII.E, VII.F, VII.G, VII.H dan VII.I. Masing-masing kelas dibagi lagi menjadi dua rombel. Rabu-Kamis jadwal kelas VIII dan Jumat-Sabtu jadwal kelas IX dengan teknis yang sama dibagi dua rombel setiap kelasnya,” terang Kepala Sekolah yang baru menjabat bulan lalu.


Baca juga : 59 SMP Di Kuningan Telah Laksanakan KBM Tatap Muka

Baca juga : Persiapan KBM Tatap Muka, 8 Guru SMP Negeri 1 Cimahi Lakukan Tes Swab


Menambahkan, Ketua Komite SMPN 1 Kuningan, DR. H. Feni Rahman mengenai tatap muka ini tidak ujug-ujug. Semuanya melalui prosedur, bahkan jauh sebelum adanya rotasi kepala sekolah sudah ada persiapan.

 

“Masih ingat waktu itu tanggal 7 Agustus 2020 kita sudah mengadakan persiapan internal sekolah mengenai KBM tatap muka, berlanjut waktu itu hari Senin kita adakan rapat koordinasi di sekolah. Hadir waktu itu, Camat, Danramil, Kapolsek, pihak Puskes kecamatan Kramatmulya. Karena bagaimanapun KBM tatap muka ditengah Covid-19 ini harus berprosedur, mengingat jangan sampai di muka tatap muka menimbulkan penularan virus klaster baru,” tutur Feni Rahman.


Baca juga : Terungkap,...Fakta Dibalik Pengadaan Kusen DAK Fisik Pendidikan 2020 Kabupaten Kuningan

Baca juga : Siapakah Dibalik Penyedia Kusen Kegiatan DAK Fisik Pendidikan 2020 Kabupaten Kuningan?


Sehingga akhirnya mulailah pada hari ini, Senin (7/9) merupakan kali pertama SMPN 1 Kramatmulya mengadakan KBM tatap muka di sekolah. “Untuk hal tersebut kami dari komite sangat apresiasi apa yang dilakukan sekolah. Walaupun Kepalanya baru, namun tetap bisa meneruskan program kepala sebelumnya sampai terlaksana hari ini. Mudah-mudahan tetap berjalan dengan lancar dan tertib sehingga tidak menimbulkan permasalahan baru,” Harap Feni kepada media benangmerah.co.id. (Irwan)

Jumat, 07 Agustus 2020

SOP Belum Rampung, Kadisdik Pastikan Belum Ada KBM Tatap Muka Secara Resmi

Ilustrasi Pelaksanaan KBM Tatap Muka Era New Normal

KUNINGAN, (BM) - Menindaklanjuti Peraturan Bupati (Perbup) no 59 tahun 2020 tentang pelaksanaan KBM Tatap muka di era New Normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan saat ini tengah menyusun SOP tentang pelaksanaan KBM tatap muka bagi SD dan SMP di kabupaten Kuningan. Hal ini sekaligus memastikan belum ada satu sekolah pun yang telah mendapat ijin dari Dinas Pendidikan untuk melaksanakan KBM Tatap Muka baik SD maupun SMP.

Sebagaimana diketahui saat ini banyak orang tua siswa yang menginginkan kegiatan belajar mengajar kembali dilakukan pihak sekolah. Namun bukan berarti menginginkan begitu saja untuk menggelar KBM Tatap Muka tanpa protokol kesehatan yang benar. Orang tua siswa tetap menginginkan pemerintah daerah kabupaten Kuningan khususnya bisa turun lebih dalam dalam pelaksanaan KBM di sekolah agar anaknya bisa aman dalam melaksanakan KBM di sekolah.

Idealnya sebelum dimulai KBM Tatap Muka dengan sistem shif, minimal tenaga pendidik yang ada di sekolah masing-masing mengikuti rapid tes maupun Swab tes. Hal ini bisa dilakukan dalam rangka meminimalisir potensi terjadinya kasus covid-19 di lingkungan sekolah. Masukan ini diungkapkan salah satu orang tua siswa SMP yang namanya tidak mau dipublikasikan.

Senada dengan kebanyakan orang tua siswa, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabipaten Kuningan juga mengungkapkan hal yang sama perihal diperlukannya rapid tes atau Swab tes bagi tenaga pendidik baik SD maupun SMP.

"Idealnya memang seperti itu. Lebih safety apabila dilakukan terlebih dahulu rapid tes minimal bagi tenaga pendidik sebelum memulai KBM Tatap Muka. Namun demikian hal tersebut terkendala dengan anggaran biaya. Apabila dibiayai oleh dana BOS, pasti tidak akan cukup untuk kegiatan dan keperluan sekolah yang lainnya," jelas Uca saat dihubungi via telepon Rabu, (5/8).

Untuk saat ini lanjutnya, rapid tes belum masuk dalam SOP. Tergantung nanti, apabila ada perhatian lebih dari pemerintah daerah maupun provinsi agar ada pengalokasian dana untuk rapid tes dari pemerintah, itu akan lebih baik dan lebih safety. Sementara itu SOP untuk KBM Tatap Muka bagi SD dan SMP sedang kita susun dan sampai saat ini belum ada satu sekolah pun baik SD maupun SMP yang telah mengajukan ijin pelaksanaan KBM Tatap Muka ke dinas Pendidikan.

"Salah satu syarat untuk pelaksanaan KBM tatap muka adalah pihak sekolah mengajukan profosal kepada Dinas Pendidikan untuk disetujui, baru nanti turun SOPnya. Dan sampai saat ini belum ada pengajuan atau profosal dari pihak sekolah ke dinas. Artinya secara resmi belum ada sekolah di kabupaten Kuningan yang mengadakan KBM tatap muka," tegas Uca diakhir pembicaraan.

Kendati demikian tetap saja ada sekolah yang tidak secara resmi mengadakan KBM tatap muka. Seperti SMP Negeri 1 Cibeureum yang kedapatan sudah melaksanakan KBM tatap muka selama dua minggu. Hal ini juga dibenarkan Kepala SMPN 1 Cibeureum, H. Agas saat ditemui awak media seminggu yang lalu. Hal yang dilakukan pihak sekolah jelas telah melangkahi wewenang dinas pendidikan kabupaten Kuningan. Tujuan bisa baik namun dengan cara yang salah bisa berakibat fatal. Karena keputusan yang diambil pihak sekolah tidak jelas dasar hukum dan SOP-nya. 
(Irwan)

Kamis, 06 Agustus 2020

SMK Model Patriot IV Ciawigebang Dan Segudang Prestasi Mentereng

Kepala SMK Model Patriot IV Ciawigebang Kabupaten Kuningan, Drs. H. Iip Sabit, MA


Kuningan, (BM) – Di kalangan pendidikan kabupaten Kuningan, SMK Model Patriot IV merupakan salah satu sekolah kejuruan  yang terbesar dan sarat prestasi setiap tahunnya. Terutama bagi para siswa lulusan SMP yang ada di wilayah Kuningan Timur dan hendak melanjutkan sekolah ke tingkat SMK/SMA.


Kebanyakan siswa lulusan sekolah yang ingin melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi selalu memperhatikan 2 aspek  dalam memilih sekolah lanjutannya, yaitu prestasi sekolah dan kualitas lulusan sekolah. Bagi anda orang tua siswa yang ingin anaknya belajar di sekolah kejuruan yang sarat akan prestasi baik akademik maupun non akademik, dan sangat terbuka peluang kerjanya, SMK Model Patriot IV bias menjadi solusi buat anaknya


Berdasarkan data informasi yang diterima media benang merah.co.id, sepanjang tahun 2019 Sekolah kejuruan swasta yang berada di wilayah kecamatn Ciawigebang kabupaten Kuningan ini telah berhasil menyabet tujuh prestasi gemilang baik ditingkat kabupaten maupun provinsi.



Ditingkat kabupaten SMK Patriot IV Ciawigebang telah mencatatkan diri sebagai peringkat I Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), peringkat I Pentas PAI kabupaten Kuningan Kategori Hadroh/Marawis, Peringkat 2 Pentas PAI Kabupaten Kuningan Kategori Lomba Debat dan Peringkat 3 Lomba Jingle Pemilu 2019 KPU Kabupaten Kuningan.


Sementara itu ditingkat Provinsi juga tidak ketinggalan ikut meraih peringkat I Ms. Office Lomba Kompetensi Administrasi Perkantoran (LKAP-3) tingkat SMK se-Jawa Barat di UPI Bandung, dan peringkat 3 English Presentation LKAP-3 Tingkat SMK se-Jawa Barat.


Selain Prestasi yang diraih tiap tahun, dalam membuka peluang kerja bagi para lulusan, pihak sekolah selama ini telah menggandeng beberapa perusahaan dalam bursa penyaluran Tenaga Kerja antara lain, Indomarco Prismatama, Sukses Mandiri Utama, PT. Kaldu Sari Nabati Indonesia, Glory Start, serta BTPN Syariah.


“Perlu diketahui untuk tingkat SMK saat ini tidak mengenal sistem zonasi atau pembagian wilayah seperti yang berlaku bagi calon siswa SMA, artinya bagi lulusan SMP bisa mendaftar ke SMK mana saja,” Tutur Kepala SMK Model Patriot IV, Drs. H. Iip Sabit, MA. (Irwan)   


Rabu, 22 Juli 2020

Bagaimana Sistem KBM SKB Kuningan Ditengah Pandemi Covid-19?

Plh Kepala SPNF SKB Kabupaten Kuningan, Drs. Uha Rohandi

KUNINGAN, (BM) - Sama hal dengan pendidikan formal seperti SD, SMP dan SMA, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pendidikan non formal juga tetap menggunakan metode Daring (Pembelajaran Online). 

SPNF SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) Kuningan yang merupakan Lembaga Pendidikan non formal berstatus negeri dibawah naungan Bidang Pembinaan PAUD Dikmas, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Kuningan juga tetap tidak ketinggalan dalam melakukan kegiatan pembelajaran sistem Daring ditengah Pandemi Covid-19. 

Walaupun sistem pembelajaran yang dilakukan saat ini masih metode Daring, namun rupanya kegiatan pengembangan sarana dan prasarana tetap dilakukan pemerintah melalui sumber anggaran DAK pendidikan. Diketahui saat ini SKB kabupaten Kuningan juga sedang dalam pelaksanaan kegiatan meliputi, pembangunan TBM (Taman Baca Masyarakat), RKB (Ruang Kelas Baru) dan Rehab ruang kelas.

PLH Kepala SPNF SKB kabupaten Kuningan, Drs. Uha Rohandi menjelaskan, pembangunan TMB dimaksudkan dalam rangka meningkatkan minat baca masyarakat. Selama ini SKB yang merupakan satu-satunya lembaga non formal negeri Memnag belum memiliki pasilitas perpustakaan.

"Ya, sejenis perpustakaan untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Tidak hanya siswa SKB, namun masyarakat juga bisa memanfaatkan fasilitas tersebut. Pembangunan TBM ini akan kita maksimalkan sesuai RAB yang ada, sehingga bisa berdiri dengan kualitas yang sangat baik, " Tutur Uha Rohandi saat ditemui awak media, Selasa (21/7).

Dikatakannya, saat ini SPNF SKB kabupaten Kuningan memiliki jumlah siswa Paket B 82 orang dan Paket C 201 orang. Pembelajaran masih sistem online sesuai instruksi pemerintah ditengah Pandemi Covid-19.

Kamis, 16 Juli 2020

Disdikbud Kuningan Siapkan Alih Status 27 TK Swasta Menjadi Negeri

Ilustrasi Taman Kanak-Kanak (TK)

KUNINGAN, (BM) - Berbagai terobosan terus diambil bidang PAUD Dikmas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) kabupaten Kuningan. Setelah Dikmas/PKBM mendapat bantuan dalam bentuk BOP (Biaya Operasional), kini sebanyak 27 TK swasta rencananya akan dialih status sebagai TK negeri yang tersebar hampir di setiap kecamatan.

Menurut Kepala Bidang Pembinaan PAUD Dikmas, Elon Carlan melalui Kasi Kelembagaan Sarana Prasarana PAUD dan Dikmas, Hipa Pahmi, Keputusan ini diambil dengan dilatarbelakangi masih sedikitnya TK Negeri yang ada di Kabupaten Kuningan. Sementara saat ini semua bantuan dari pemerintah hanya diperuntukkan Taman Kanak-Kanak (TK) yang statusnya negeri.

"Hanya ada 6 TK Negeri saat ini yang ada di kabupaten Kuningan. Sementara semua bantuan baik fisik maupun non fisik hanya diperuntukkan bagi sekolah negeri. Contohnya saja saat ini yang mendapat bantuan fisik dari DAK pendidikan hanya 6 TK negeri. Makanya target tahun 2021 harus sudah ada 32 TK negeri di kabupaten Kuningan. Jadi masih kurang 27," Jelas Hipa saat ditemui di kantornya, Kamis (16/7).

Kasi Kelembagaan Sarana Prasarana PAUD dan Dikmas, Disdikbud Kabupaten Kuningan, Hipa Pahmi, SE, M.Si

Perkembangannya saat ini sebanyak 27 TK swasta masih dalam proses sosialisasi dan pembuatan MoU dengan beberapa pemerintahan desa dan yayasan yang TK-nya akan dialih status kan. Dikatakannya, semuanya harus dipersiapkan dengan sangat matang. Jangan sampai nanti setelah gedung berdiri ada masalah dikemudian hari.

"Semuanya harus dipersiapkan dengan sangat matang. Baik dengan desa, yayasan bahkan tenaga pengajarnya pun kita persiapkan. Semua tenaga pengajar yang sudah berstatus sebagai PNS akan kita tarik agar bisa mengajar di TK negeri nanti," terangnya.

Ditambahkanya, selain berdasarkan hal tadi kebetulan juga di pusat lagi ada celah program ini. Artinya saat ini pemerintah melalui kementerian pendidikan sangat mendukung pembentukan TK negeri melalui pengalihan status TK swasta ke negeri. (Irwan)


Sabtu, 11 Juli 2020

DAK Pendidikan SD Kabupaten Kuningan Tahun 2020 Mencapai 28 M

Kepala Seksi Sarana Dan Prasarana SD Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan, Rizal Arif Gunawan, SE, M.Si


KUNINGAN, (BM) – Anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pendidikan kabupaten Kuningan tahun ini secara keseluruhan mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Tercatat tahun 2020 ini kabupaten Kuningan mendapat Kucuran dana DAK pendidikan khusus Sekolah Dasar (SD) sebesar 28 Milyar. Angka ini naik sekitar 7 milyar dari tahun 2019 sekitar 21 Milyar.

 

Kenaikan anggaran DAK di bidang pendidikan merupakan salah satu indikator perhatian pemerintah pusat terhadap pendidikan di kabupaten Kuningan  sebagai Kabupaten Pendidikan.  Dimana kita ketahui saat ini sarana dan prasaran pendidikan merupakan faktor pendukung yang cukup vital dalam memajukan pendidikan selain SDM pendidik yang memadai.

 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Kuningan, Drs. H.Uca Somantri, M.Si melalui Kepala Seksi Sarana dan Prasarana SD, Rizal Arif Gunawan SE, M.Si  menjelaskan untuk tahun ini pelaksanaan DAK Fisik Pendidikan SD meliputi 5 program kegiatan diantaranya, Rehab Ruang Kelas, Rehab Perpustakaan, Ruang Kelas Baru (RKB), Pembangunan Perpustakaan dan pembangunan Jamban.

 

“Rinciannya dari 28 milyar itu, untuk fisik 25 milyar dan pengadaan media pembelajaran (TIK dan alat kesenian) sebesar 3 milyar. Rehab ruang kelas yang paling banyak menyerap anggaran sekitar 16 milyar,” Jelas Rizal saat ditemui, Kamis (9/7).

 

Dikatakan Rizal, untuk tahun ini program tersebut tersebar hampir di setiap kecamatan. Hal ini berdasarkan pengajuan dari masing-masing sekolah yang membutuhkan kemudian disesuaikan dengan Dapodik yang telah diisi oleh pihak Sekolah.

 

“Kalau dulu dalam Dapodik hanya diisi jumlah siswa dan jumlah guru/Tenaga pendidik, tetapi sekarang harus semua aspek termasuk sarana dan prasarana. Walau bagaimana pun kalau aspek sarana dan prasarana tidak diisi dalam Dapodik, bantuan tidak akan bisa turun. Karena nanti dalam proses pengajuan harus acc Bappeda kabupaten, Provinsi, Bappenas dan Kementerian Pendidikan,” Terangnya.

 

Sementara itu, masih Rizal, target pelaksanaan realisasi anggaran DAK SD kabupaten Kuningan selesai bulan September-Oktober , walaupun secara nasional sampai akhir tahun 2020. (Irwan)


Kamis, 09 Juli 2020

Hanya Zona Hijau Sekolah Boleh Dibuka, Bupati Kuningan Tunggu Hasil Swab 700 Lebih

Rapat Persiapan KBM Sekolah Di Kabupaten Kuningan

KUNINGAN, (BM) - Dalam rangka persiapan memasuki tahun ajaran baru 13 Juli 2020, Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan melakukan Rapat terkait pembahasan persiapan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di Kabupaten Kuningan. Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M. Si menjelaskan rapat dilakukan dengan Pakar-pakar Pendidikan, sebagai saran pandang dalam sektor pendidikan dimasa new normal. Sekda menegaskan dimana kelangsungan proses KBM harus terjamin dan terlaksana dalam situasi apa pun, akan tetapi dalam kondisi pandemi saat ini, tentu diperlukan berbagai pertimbangan yang matang demi kesehatan dan keselamatan bersama, terlebih jika merujuk pada pedoman atau panduan penyelenggaraan pendidikan dimasa pandemi yang telah dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Barat.

Untuk sektor pendidikan, hanya di zona hijau sekolah diizinkan dibuka. Sementara di zona lain, sekolah harus benar-benar ditutup. Metode belajar yang diterapkan yakni pembelajaran dengan sistem daring. Dan di Jawa Barat, hanya Sukabumi yang merupakan zona hijau. Sementara Untuk Kabupaten Kuningan dinyatakan masuk sebagai zona biru.

"Pertemuan ini sebagai dasar untuk mengambil kebijakan dalam bidang pendidikan, Saya minta untuk bersabar dulu menunggu hasil swab yang belum diketahui hasilnya dengan sisa jumlah sekitar 700 lebih yang telah di swab. Dan berharap dengan penuh keyakinan agar hasilnya negatif. Setelah Kabupaten Kuningan zero kasus kemarin ternyata harus dikejutkan dengan hasil swab pertama adanya saudara-saudara kita yang hasil swabnya positif," Tutur Bupati Kuningan  H. Acep Purnama, SH, MH.

Bupati berharap ketika kebijakan terkait proses KBM Tahun Ajaran Baru dimasa Adaptasi kebiasaan baru diterbitkan oleh Pemerintah Daerah, semua harus konsekuen dilaksanakan sesuai aturan yang telah disepakati. Teknis ataupun mekanisme KBM harus menerapkan protokol kesehatan covid-19, terlebih saat ini diketahui tingkat kedisiplinan di masyarakat dikatakan Bupati ada penurunan, yang menganggap new normal sebagai kehidupan seperti biasanya sebelum ada wabah covid-19. Dalam kesempatan tersebut, tak hentinya Bupati terus mengingatkan masyarakat agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan covid-19. Betapa pentingnya di Masa AKB ini tetap disiplin memakai masker ketika harus keluar rumah, cuci tangan, PHBS, hand sanitizer, jaga jarak, tidak berkerumun. Semua harus tetap dilakukan semi kesehatan dan keselamatan kita semua.

Rapat dihadiri oleh Bupati Kuningan, Sekda Kabupaten Kuningan, Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan, Gugus Tugas Kabupaten,  Ketua PGRI, Ketua PGM, Ketua MUI, Ketua PC. NU, Ketua MUHAMADIYAH, Ketua MKKS, Ketua K3S SMP, Ketua K3S SMA, Ketua Forum Pondok Pesantren, Lembaga Pendidikan Husnul khotimah, Lembaga Pendidikan Al Multazam Kuningan. (Irwan)

Rabu, 24 Juni 2020

Bansos Kabupaten Tahap 3 Mulai “Salur”

Bantuan Sosial Kabupaten Kuningan Tahap 3 Mulai Disalurkan Selasa (23/6)


KUNINGAN, (BM) – Bantuan Sosial (Bansos) kabupaten Kuningan tahap tiga yang dikemas dalam Program Jaringan Pengaman Sosial (JPS) mulai disalurkan kemarin, Selasa (23/6). Bantuan dalam bentuk sembako senilai Rp 200.000 ini diperuntukkan bagi keluarga  yang terdampak penyebaran virus corona (covd-19).  Seperti diketahui upaya pemerintah dalam percepatan penanganan penyebaran covid-19 baik itu melalui PSBB maupun Distancing sosial/Pysical distancing menyebabkan ekonomi sebagian besar masyarakat di kabupaten Kuningan mengalami penurunan yang sangat signifikan.

 

Dinas Sosial Kabupaten Kuningan sebagai leading sector dalam pelaksanaan program ini mendapat alokasi anggaran dari BTT kabupaten Kuningan sebesar 15 Milyar yang dibagi melalui tiga tahap penyaluran. Tahap 1 (20.000 paket) dilaksanakan pada bulan Mei 2020, Tahap 2 (25.000 paket) pada awal Juni 2020 dan Tahap 3 (25.000 paket) yang sekarang sudah mulai penyaluran.

 

Kepala Dinas Sosial kabupaten Kuningan Drs. Dudy Budiana, M.Si  melalui Kasi Penanganan Fakir Miskin Didi Ahyana menjelaskan, penyaluran bantuan sembako kabupaten Kuningan sudah dimulai kemarin, Selasa (23/6).  Sebagai catatan bantuan untuk desa Cipicung kecamatan Cipicung dialihkan ke desa susukan dan sekitarnya karena sudah terpenuhi melalui bantuan Kementerian dan Provinsi.

 

“Penyaluran Bansos kabupaten tahap 3 baru dimulai kemarin. Untuk kemarin menyisir wilayah kabupaten Kuningan bagian selatan, seperti kecamatan Subang, Selajambe dan Darma. Untuk hari ini wilayah kecamatan Kadugede,” terang Didi saat ditemui di kantor Dinas Sosial kabupaten Kuningan, Rabu(24/6).

 

Sementara Kepala Dinas Sosial kabupaten Kuningan, Dudy Budiana melalui telepon selulernya menambahkan sebagai antisipasi perpanjangan program bantuan, pemerintah kabupaten Kuningan melalui Dinas Sosial sudah mencadangkan kembali anggaran sebesar 10 Milyar.

 

“Anggaran 10 Milyar dicadangkan buat antisipasi jika program bantuan untuk keluarga terdampak covid-19 di kabupaten Kuningan perlu diperpanjang. Namun saat ini masih belum ada keputusa, apa akan diperpanjang atau tidak,” katanya. (Irwan)


Kamis, 18 Juni 2020

Dari 77 M Anggaran BTT Kabupaten Kuningan, Baru Terserap 28 M

Kabid Anggaran dan Perbendaharaan BPKAD Kabupaten Kuningan Orang Setiawan, SE, M.Si

KUNINGAN, (BM) - Wabah virus Corona yang melanda dunia termasuk Indonesia, mengharuskan  pemerintah melakukan recofusing anggaran guna percepatan penanganan Covid-19 ini. Hal ini berlaku mulai dari pusat, provinsi hingga ke daerah termasuk kabupaten Kuningan. 

Hasil recofusing anggaran di kabupaten Kuningan sendiri sampai saat ini sudah menghasilkan 77 Milyar yang masuk ke dalam anggaran BTT (Biaya Tidak Terduga) dengan rincian 5 Milyar dicadangkan untuk bencana alam dan 72 Milyar untuk penanganan covid-19 sampai pada pemulihan ekonomi pasca covid-19.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Dr. Asep Taofik Rohman, M.Si melalui Kepala Bidang Anggaran dan Perbendaharaan Otang Setiawan, SE, M.Si menjelaskan BTT sebesar 72 Milyar tersebut dipersiapkan pemerintah daerah kabupaten Kuningan dalam rangka percepatan penanganan covid-19 sampai pemulihan ekonomi pasca covid-19 sesuai peraturan Menteri Keuangan RI dibawah kendali Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 kabupaten Kuningan.

"Sampai hari ini (kemarin) Rabu (17/6) anggaran yang terserap baru sekitar 28 milyaran. Bila mana sampai pada pemulihan ekonomi pasca covid-19 masih ada sisa anggaran, akan disebar kembali pada masing-masing SKPD yang sebelumnya terkena pemotongan/pengalihan anggaran," jelas Otang saat ditemui media benangmerah di kantor BPKAD kabupaten Kuningan, Rabu (17/6).

Ditambahkannya, dari 28 Milar yang sudah terserap termasuk didalamnya pembelian RSCI dan persiapannya menjadi rumah sakit rujukan covid-19, bansos kabupaten dan pembiayaan PSBB. Sementara pertanggungjawaban pengguna anggaran ada pada SKPD yang terlibat dalam Satuan Gugus Penanganan Covid-19 seperti Dinas Kesehatan, RSUD 45, RSUD Linggarjati, BPBD dan Dinas Sosial. (Irwan)


Senin, 15 Juni 2020

Dinsos Kuningan Distribusikan Bansos Kabupaten Tahap 2

Bansos Kabupaten Tahap 2 Sedang Didistibusikan Salah Satu Desa


KUNINGAN, (BM) – Sebanyak 25.000 paket sembako yang merupakan bantuan sosial (Bansos) tahap 2 mulai didistribusikan Dinas Sosial kabupaten Kuningan kepada masyarakat yang terdampak Covid-19. Penyaluran bantuan dilakukan langsung dari pihak penyedia langsung ke desa-desa sejak Sabtu (13/6).

 

Sementara itu data penerima bantuan merupakan data yang diusulkan dari setiap desa yang kemudian diverifikasi agar tidak tumpang tindih dengan bantuan lain seperti  PKH, BPNT, Bansos Provinsi, BST Kemensos dan BLT Dana Desa.

 

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kuningan, Drs. Dudy Budiana, M.Si melalui Kepala Seksi Penanganan Fakir Miskin Didi Ahyana menjelaskan, data penerima bansos kabupaten terus dievaluasi agar tidak terjadi penerima bantuan ganda.

 

“Terus kita evaluasi agar tidak terjadi penerima bantuan ganda, sehingga terdapat warga yang justru sama sekali tidak mendapat bantuan dari program apapun. Baik dari program PKH, BPNT, bansos kabupaten,bansos  provinsi, BLT dana desa maupun BST Kemensos,” jelas Didi.

 

Disadari menurutnya masih ada penerima bantuan yang ganda, untuk itu pihak desa juga dimohon untuk terus memverifikasi data tersebut dan dikoordinasikan dengan dinas Sosial . Karena hanya pihak pemdes-lah yang tahu persis tentang data warganya.   (Irwan)


Selasa, 09 Juni 2020

Disdikbud Kuningan Pastikan PKBM Al-Ikhlas Tidak Berijin Mulai TA 2020/2021

Kepala Bidang PAUD Dikmas Disdikbud Kabupaten Kuningan, Elon Carlan, M.Pd


KUNINGAN, (BM) – Jual beli Ijazah yang dilakukan PKBM Al- Ikhlas yang beralamat di desa Ancaran kecamatan Kuningan  berujung dengan dicabutnya ijin operasional PKBM tersebut oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Kuningan.


Tindakan tegas diambil Kepala Bidang PAUD DIKMAS Disdikbud Kuningan, Elon Carlan, setelah PKBM Al-Ikhlas yang dipimpin H. Muhtadi terbukti mengeluarkan ijazah Paket B dan Paket C atas nama RR (29) dalam kurun waktu 10 bulan pada tahun 2012-2013 dengan harga jutaan rupiah.


Kepastian pecabutan ijin operasional PKBM Al-Ikhlas diutarakan Elon Carlan saat ditemui di kantor Disdikbud kabupaten Kuningan, Selasa (9/6). Menurutnya Pencabutan ijin secara resmi akan dilakukan setelah pemberian Ijazah baik Paket B maupun Paket C sebelum Tahun Ajaran Baru dimulai yaitu sebelum tanggal 13 Juli 2020.


“Pastinya mulai tahun ajaran baru 2020/2021 PKBM Al-Ikhlas sudah tidak mempunyai Ijin operasional. Keputusan ini merupakan bentuk sanksi pelanggaran yang dilakukan dan telah mencoreng  dunia pendidikan non formal di kabupaten Kuningan,” Tegasnya.


Ditambahkan saat ini dirinya memang tengah melakukan berbagai pembenahan di bidangnya, sehingga berharap apa yang dialami PKBM Al-Ikhlas bisa menimbulkan efek jera bagi PKBM yang lain untuk tidak melakukan hal yang sama.


Kepastian sanksi yang didapat dari kepala bidang PAUD Dikmas Disdikbud kabupaten Kuningan ini sekaligus merupakan pemberitahuan kepada publik,  terutama calon siswa baru yang hendak mengikuti kegiatan Paket B dan Paket C di kabupaten Kuningan Khususnya, untuk memilih  lembaga PKBM yang benar-benar berkualitas. (Irwan)

Popular 7 hari terakhir

Popular 30 hari terakhir

Popular sepanjang waktu