Tingkatkan Produktivitas Pertanian, P3A Mitra Cai Candi 2 Bangun Saluran Irigasi Permanen

Tingkatkan Produktivitas Pertanian, P3A Mitra Cai Candi 2 Bangun Saluran Irigasi Permanen

Kamis, 08 Oktober 2020

 

Ketua Kelompok P3A Mitra Cai Candi 2, Desa Cilimusari Kecamatan Cilebak Kabupaten Kuningan, Warga (kanan)

KUNINGAN, (BM) - Pasokan air merupakan salah satu elemen dasar dalam dunia pertanian. Debit air yang kurang sangat berpengaruh terhadap produktivitas hasil pertanian terutama petani padi. Hal ini dirasakan sebagian masyarakat desa Cilimusari kecamatan Cilebak kabupaten Kuningan, dimana sebelumnya para petani mengandalkan saluran air non permanen yang terbuat dari tanah dan batuan.


Kelemahan saluran air non permanen biasanya debit air dari hulu sampai hilir tidak sama dan cenderung berkurang yang disebabkan adanya kebocoran saluran air ditengah jalan akibat terkikis air. Tidak jarang juga saluran yang jebol terutama di musim penghujan. Hal ini biasanya sangat mempengaruhi masa panen petani.


Mengantisipasi hal tersebut, masyarakat desa Cilimusari yang tergabung dalam Kelompok P3A Mitra Cai Candi 2 saat ini sedang berusaha membangun saluran irigasi permanen memanfaatkan bantuan yang bersumber dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy, Ciamis. 


Menurut ketua kelompok P3A Mitra Cai Candi 2, Warga, rencananya saluran irigasi yang sedang dibangun ini mampu mengairi area persawahan seluas 30 hektar. Dengan adanya saluran irigasi yang permanen ini diharapkan juga dapat meningkatkan produktifitas hasil pertaniannya.


"Harapannya setelah adanya saluran irigasi ini, produktivitas hasil panen bisa meningkat. Jika misalnya dalam satu tahun masih ada yang dua kali panen, mudah-mudahan nanti bisa 3 kali panen dengan hasil yang berkualitas," tutur Warga saat dikonfirmasi awak media, Kamis (8/10).


Dijelaskannya, saluran  irigasi ini dibangun sesuai juknis dan RAB serta gambar yang telah ditetapkan dengan panjang kiri 185 meter dan kanan 185 meter, tinggi 80 centimeter, lebar atas 25 centimeter dan lebar bawah 35 centimeter. 


"Diharapkan nanti saluran irigasi berjalan lancar, tidak seperti dulu, dimana para petani seringkali "Mapay Cai" dikarenakan ada saluran air yang bocor atau jebol," pungkas Warga. (Irwan)