Benang Merah: BLT BBM

Simbolis bupati menyerahkan bantuan kepada penerima BLT di dampimngi Ketua Paguyuban RT Keluarahan Cijoho Dedi Magrib

Benangmerah - bantun tunai langsung (BLT) yang di rubah olah oleh Dinsos menjadi beras sebanyak 10 Kg untuk setiap orang, ini merupakan konpensasi dari kenaikan harga BBM sesuai dengan program pemerintah, dan ini meruapkan penyaluran kali kedua terang Bupati H. Acep Purnama.

Bupati yang datang langsung memantau pelaksanaan pengalokasian program BLT BBM ini, sempat pula memberikan secara simbolis kepada salah seorang penerima warga keluarahan Cijoho. 

Lurah Cijoho Eman Sulaeman saat mendampingi Bupati dan Plt camat Toni Kuswanto menyebut jumlah penerima di Kelurahan Cojoho sebanyak 750 penerima. Kita mengajukan berdasarkan DTKS nanti yang menyeleksi dari Dinsos yang hasilnya di setorkan ke Kantor Pos Giro, dan jumlah yang di ajukan adalah data lama, namun data daftar yang sudah masuk 2000 pengharap. Namun yang terealisir 750 penerima

Kami atas nama paguyuban RW dan Rt keluarahan memohon maaf bila belum ada yang menerima bantuan, walaupun pihak kami sudah berusaha maksimal namun bentuk bantuan lainnya selain BLT warga kebagian, karena itu seleksi dari atas. Kami mengusulkan sesuai prosedur dari tingkat bawah RT RW dan Kelurahan, lalu di sampaikan kepada pendamping PKH Dinsos. Terang lurah Cijoho Eman didamping Ketua Paguyuban RT Dedi Magrib.

Hal senada disampaikan bupati data penerima disesuaikan dengan data yang ada dari DTKS, apakah stelah didata ada coklit? "Tidak ada ini data dari KPH dan pembagian sesuai dengan droping dari Bulog, dan setiap hari Bulog menyalurkan, saya harap sebelum lebaran ini sudah terealisasikan seluruhnya," pinta Bupati (Manas Bom)

Situasi diluar kantor pos kecamatan Maleber saat penyaluran BLT BBM desa Parakan

Kuningan, (BM) - 293 warga desa Parakan kecamatan Maleber rela antri berdesakan saat menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari pemerintah di kantor pos kecamatan Maleber yang terletak di desa Cinagara.

Keputusan pemerintah mengalihkan subsidi BBM kepada BLT menghadirkan pro dan kontra di masyarakat. Sebagian berpendapat akan lebih baik dialihkan ke pembangunan daripada dialihkan dalam bentuk bantuan. Sebagian lagi masyarakat penerima BLT rela antri berdesakan saat dirinya tercatat di kementerian sosial sebagai penerima bantuan.

Seperti halnya terjadi di desa parakan kecamatan Maleber kabupaten Kuningan. Menurut kepala desa Parakan, M. Tohir didampingi sekretaris desa, Suhandi, penyaluran BLT BBM sengaja diserahkan langsung kepada pihak kantor pos kecamatan untuk menghindari prasangka tidak baik dari masyarakat yang tidak menerima bantuan.

"Semua data DTKS selalu update dari desa melalui aplikas. Namun ketika penerima bantuan yang muncul tidak sesuai harapan, itu bukan kewenangan pemerintah desa melainkan kewenangan dan keputusan Kementerian Sosial," ungkap M.Tohir.

Situasi didalam kantor pos kecamatan Maleber saat penyaluran BLT BBM desa Parakan

Dirinya sebagai kepala desa berharap masyarakat bisa memahami akan hal tersebut. Semua masyarakat yang dianggap tidak mampu telah didaftarkan secara online dan selalu update. 

Senada kepala desa, sekdes Suhandi menambahkan bahwa pihaknya terkadang tidak mengerti dengan data penerima bantuan yang muncul dari kementerian sosial. 

"Per tiga bulan selalu kita perbaharui data tersebut. Karena selalu ada perubahan, seperti masyarakat penerima yang meninggal sebetulnya sudah kami perbaharui," tambah Suhandi.

.(Irwan)