Disposisi Kepala Dinas 'Tidak Laku' Dimata Bendahara

Disposisi Kepala Dinas 'Tidak Laku' Dimata Bendahara

Kamis, 04 Agustus 2022
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan, Drs, H. Uca Somantri, M.Si


Kuningan, (BM) - Pergantian Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Kuningan selama ini ternyata membawa dampak yang cukup besar pada salah satu pelayanan publik. Peran media online maupun cetak yang selama ini cukup besar dirasakan masyarakat dalam penyampaian informasi, seolah dipandang sebelah mata oleh dinas yang satu ini.


Baik media cetak maupun online di kabupaten kuningan saat ini mulai mengeluh dengan kebijakan pelayanan jasa media terutama produk iklan ucapan yang diberlakukan di dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan. Bagaimana tidak, hampir semua pengajuan iklan ucapan tidak berujung realisasi. Entah Kepala Dinas yang menolak bersinegi dengan media atau bendahara keuangan dinas yang tidak mengerti arti Disposisi Kepala Dinas.


Hal yang tidak lazim, ketika beberapa media online dan cetak mengajukan penawaran iklan PHBN dan PHBI melalui Sub Bagian Umum Dinas, kemudian turun disposisi dari kepala dinas ke Sub Bagian keuangan, namun tidak ditanggapi baik oleh kasubag keuangan maupun bendahara dinas.


"Jangankan dibayar, kejelasan dari bagian keuangan saja tidak ada. Hanya banyak berkas iklan dan permohonan bantuan saja menumpuk dari awal tahun sampai sekarang di sana," ungkap wartawan salah satu media online setelah mencoba menelusuri disposisi yang turun dari kepala dinas Pendidikan ke subag keuangan.


Sementara, seorang pimred media cetak BA berpendapat bahwa saat ini disposisi kepala dinas pendidikan seolah 'tidak laku' di mata bendahara, tidak seperti SKPD lain.


"Masa Disposisi Kepala dinas tidak ditanggapi oleh seorang bendahara. Sistem birokrasi macam apa ini. Hal ini sama saja dengan tidak adanya sinkronisasi antara bendahara dengan kepala dinas," kata AS (58) dengan nada kesal.


AS juga sangat menyayangkan kedisiplinan kinerja seorang bendahara dinas pendidikan tersebut.


"Sudah menjadi rahasia umum kalau bendahara disdik jarang berada di tempat. Sehingga sangat sulit ditemui dan terkesan selalu menghindari wartawan," tambahnya.


(Redaksi)