Berbagai Produk UMKM Kuningn Jawa Barat Go International

Berbagai Produk UMKM Kuningn Jawa Barat Go International

Minggu, 18 September 2022
Kadiskopdagperin Kuningan Uu Kusmana, S.Sos, M.Si


Kuningan, (BM) - Kuningan termasuk salah satu Kabupaten/kota yang berotensi, baik itu potensi pariwisata potensi ekonomi maupun potensi budayanya juga potensi UMKM nya, dan ini terbukti Kuningan tercatat di aplikasi 'Sibadumirakyat' hampir mencapai 95 ribu pelaku usaha, itu bank data kami sebagai aplikasi pelaku usaha yang ada di Kabupaten Kuningan. Dari 95 ribu pelaku usaha itu 70 persen rata rata pelaku UMKM, jelas terlihat potensi Kuningan ini tidak kalah dari kabupaten/kota lain. Demikian awal obrolan santai dengan Kadiskoperindagprin Uu Kusmana dengan awak media ini.


Dari data sekian ribu itu banyak yang sudah closup UMKM nya diantaranya yang sudah ekspor, ini menunjukan bahwa Kuningan juga bisa bicara tidak hanya tingat regional, naaional tetapi sudah mampu bicara ditingkat internasional, beberapa produk UMKM yang sudah Go Internasional diantaranya Jahe Merah, olahan Ubi, goreng Bawang itu salah satu produk unggulan Go Internasional.


Dari sekian ribu ini memang masih banyak yang harus kita suport tetus, dampingi terus bagaimana pemerintah harus hadir divtengah tengah kita mulai dari hulu smpai hilir. Pertama dari segi atau ketersediaan bahan baku, bahan baku ini potensi UMKM yang sangat luar biasa termenuhi bahan baku lokal, terpakasa pemenuhan bahan baku luar, ini menjadi PR, bagaiman untuk memenuhi unsur kebutuhan bahan baku kedepan dalam kegiaiatan para pelaku UMKM agar bisa terfasilitasi oleh bahan baku lokal, kalau bahan baku lokal harganya bisa lebih murah, karena para produsen UMKM ini bahan bakunya mengambil dari luar.


Diskopdagperin mengilustrasikan di produsen Peuyeun (Tape Ketan) mulai dari beras pulut putih maupun pulut item termaauk daun jambu itu di datangkan dari luar Kuningan, seperti dari berebe, dari Indramayu padahal, tape ketan hasil produksi masyarakat Cibeurm itu meeupakan produk unggulan Kuningan, begitu pun produksi Jeniper minuman penyegar, nah itupun bahan baku jeruknya di datangkan dari luar, nah itu merupakan sebuah pemikiran kita semua.


Sementara itu dengan masalah permodalan ketika itu terkendala dengan terjadinya musibah nasional yaitu pandemi corona virus disease (Covid-19) para pengusaha mulai of on selama dua tahun sehingga modal mereka surut untuk bertahan hidup karena tidak berjalannya produksi, mak mereka membutuhkan suport dari pemerintah kendatipun tidak semua tervocer untuk memfasilitasi dari APBD, karena APBD Kuningan sangat minim jadi sangat tidak mungkin semua tercover, tetapi setidaknya kita menyuport, kita mencoba untuk memfasilitasi kepada lembaga lembaga keuang melalui perbankan. 


"Kemaren kami luncurkan promosi program Abang UMKM "program permodalan fasilitasi perbankan," bagaimana kita mendorong para perbankan ini bisa melonggarkan KUR (kredit usaha rakyat) nya kepada para pelaku UMKM ini, sehingga para pelaku UMKM ini yang betul-betul membutuhkan untuk promosi" terang Uu.


.(Mans Bom)