SMK Negeri 5 Kuningan -->

Kategori Berita

Benang Merah: SMK Negeri 5 Kuningan

Iklan Halaman Depan

Masukkan kode iklan di sini. Diwajibkan iklan ukuran 400px x 250px. Iklan ini akan tampil hanya di halaman utama.

News Feed

Tampilkan postingan dengan label SMK Negeri 5 Kuningan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SMK Negeri 5 Kuningan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 25 Oktober 2022

Pameran Anti Perundungan Hasil Karya Siswa siswi SMKN 5 Kuningan

Wakasek Muksyin dan Beberapa Siswa dilokasi Pameran


Benang Merah - Melanjutkan program Kemendikbudristek tentang Anti Perundungan dan Kekerasan berbasis sekolah tahap 2, SMK Negeri 5 Kuningan telah melaksanakan pameran Anti Perundungan yang merupakan hasil karya siswa siswinya. 


Gelaran pameran merupakan rangkaian dari Workshop Penyusunan Program Anti Perundungan SMK Negeri 5 Kuningan Sebagai SMK Pusat Keunggulan Skema Lanjutan Tahap 2 yang berlangsung 18-19 Oktober 2022 di Aula gedung sekolah.


Dalam pameran tersebut salah satunya diisi dengan deklarasi tanda tangan anti perundungan oleh semua siswa-siswi dan guru di SMKN 5 Kuningan.


Karya siswa siswi SMKN 5 Kuningan


Kepala Sekolah, Drs. Efendi melalui wakasek, Muchsin, menjelaskan kegiatan ini merupakan edukasi pencegahan sekolah terhadap Perundungan dan kekerasan berbasis sekolah. Baik di dunia nyata mamupun maya.


"Diharapkan semua siswa siswi memahami dan mengerti tentang perundungan, mengetahui dampak maupun aturan secara hukum. Tidak ada lagi perundungan Siswa Siswi SMKN 5 Kuningan," ungkap Muchsin.


Di tahun 2021, Kemendikbudristek bekerjasama dengan UNICEF Indonesia dan mitra melaksanakan program pencegahan perundungan dan kekerasan berbasis sekolah “Roots Indonesia” ke lebih dari 1.800 SMP dan SMA Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan. Program Roots Indonesia akan melibatkan siswa sebagai Agen perubahan dan guru sebagai Fasilitator.


Agen Perubahan adalah 30 siswa yang dipilih dari tiap sekolah untuk menyebarkan dan menanamkan nilai-nilai kebaikan dan anti-kekerasan di sekolah.


Fasilitator Guru bertujuan untuk memfasilitasi diskusi yang dilakukan bersama Agen Perubahan dalam pertemuan Roots setiap minggunya, Fasilitator Guru juga berperan dalam memfasilitasi siswa untuk melaporkan dan menindaklanjuti laporan perundungan atau kekerasan di sekolah.


.(Irwan)

Senin, 26 September 2022

Mengukur Daya Serap Alumni, SMKN 5 Kuningan Gelar Workshop 'Trecer Study'

Workshop Penyusunan Program Penelusuran Tamatan Tracer Study di SMKN 5 Kuningan


Benang Merah - Kebanyak alumni sekolah sulit untuk ditelusuri keberadaannya di dunia kerja ataupun wirausaha. Hal ini mendorong pihak pemerintah ikut mempasilitas sekolah dengan aplikasi Tracer Study Kemendikbud vokasi melalui link tracervokasi.kemendikbud.go.id


Untuk mendalami program tersebut, SMKN 5 Kuningan menggelar Workshop Penyusunan Program Penelusuran Tamatan Tracer Study. Dengan program dan aplikasi ini, pihak sekolah bisa menelusuri seberapa besar keterserapan alumni di dunia kerja, melanjutkan atau wirausaha. Selain itu, program sekolah juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan hasil dari Tracer study agar juga mendapatkan umpan balik dari Alumni.


Dalam workshop ini dihadiri pemateri bpk Rofan Ajis, ST, MT dan seluruh peserta workshop yang dilaksanakan di aula SMKN 5 Kuningan, Senin (26/9).


Kepala SMKN 5 Kuningan, Effendi berharap melalui workshop semua guru dan tenaga pendidik bisa memahami dan mengetahui daya serap alumni, sehingga bisa disesuaikan dengan program sekolah.


"sangat penting bagi sekolah sebab selain itu hasil dari tracer study bisa menjadi tolak ukur keberhasilan suatu program sekolah karena bisa dievaluasi tiap tahun oleh sekolah," ungkapnya.


.(Irwan)

Selasa, 02 Agustus 2022

Matangkan Implementasikan Kurikulum Merdeka, SMKN 5 Kuningan Gelar In House Tranning

Kegiatan IHT Implementasi Kurikulum Merdeka di SMKN 5 Kuningan


Kuningan, (BM) - Kurikulum Merdeka yang diyakini lebih intraktif sudah mulai diterapkan di SMK Negeri 5 Kuningan pada tahun ajaran 2022/2023. Guna lebih mematangkan implementasi Kurikulum merdeka pihak sekolah saat ini tengah menggelar pelatihan In House Tranning selama 10 hari (2 - 12 Agustus) bertempat di gedung aula sekolah.


Kegiatan IHT SMKN 5 Kuningan diikuti semua guru. Sementara untuk pemateri melibatkan KCD X dan Kepala KCD dan P4TK BMTI Bandung. Tanda dimulainya kegiatan IHT dibuka Kepala KCD 10. Adanya kurikulum merdeka dianggap pihak sekolah sebagai kemajuan di dunia pendidikan. Diungkapkan Kepala SMKN 5 Kuningan, Drs Efendi Kurikulum ini memiliki keunggulan dibanding kurikulum 13. 


Menurutnya, capaian pembelajaran bukan berdasarkan level- level penguasaan materi yang disampaikan seperti pada kurtilas, akan tetapi bagaimana seorang siswa bisa mengeluarkan potensinya masing-masing.


"Ada sepuluh point yang harus diketahui dari kurikulum merdeka, mulai dari spektrum keahlian, program keahlian dan seterusnya sampai pada sertifikasi pendidik. Tapi yang sangat urgent yang berhubungan dengan pembelajaran siswa yaitu berhungan dengan capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran dan modul ajar serta proses dan penilaian assesment," jelas Efendi


Ditambahkannya, inilah hal-hal yang mutlak harus diketahui oleh para guru supaya proses belajar ke anak lebih menyenangkan dan sesuai dengan SOP Kurikulum merdeka.


Secara konsep, ada kesamaan antara kurtilas dengan kurikulum merdeka, hanya saja ada pembaharuan pada paradigma berpikirnya, dimana kurikulum merdeka tidak mengejar ketuntasan materi, tapi bagaimana anak bisa mencapai keterampilan tertentu sesuai potensi yang ada pada diri anak itu sendiri.


"Pada kurikulum merdeka, anak bisa berbicara menjelaskan suatu keilmuan, suatu kompetensi berarti anak tersebut sudah punya kemampuan. Sebetulnya kurikulum sekarang lebih sederhana, simpel sehingga guru akan lebih dimudahkan dalam penilaian terhadap siswa," ungkap Efendi disela-sela kegiatan IHT.


Dirinya berharap, dengan penerapan kurikulum merdeka di SMKN 5 Kuningan, potensi yang ada disetiap siswa bisa muncul secara maksimal. Sebab pada dasarnya manusia dilahirkan dengan potensinya masing-masing. Untuk itu guru dituntut bisa memberikan materi secara bervariasi dan lebih interaktif. 


"Misalkan hari ini guru melatih anak dari segi pendengaran, besok melatih penglihatannya, lusa melatih anak agar berbicara menjelaskan sesuatu, sehingga potensi siswa bisa diketahui dengan baik," pungkasnya.


.(Irwan)



Selasa, 08 Maret 2022

Siswa SMKN 5 Kuningan Sabet 13 Medali Kejuaraan Pencak Silat Kesatria Bima Open

Siswa Siswi didampingi Pelatih dan Pembina SMKN 5 Kuningan Yang Berprestasi Dibidang Pencak Silat Kesatria Bima Open Tingkat Nasional


Kuningan, (BM) - Tiga belas siswa SMK Negeri 5 Kuningan membuat harum almamater sekolah melalui kejuaraan pencak silat Kesatria Bima Open tingkat nasional yang digelar Perguruan Bima Suci kabupaten Kuningan di GOR Ewangga 4-5 Maret 2022.

Dalam kejuaraan ini SMKN 5 Kuningan mengirimkan 13 atlet pecak silat. 12 diantaranya tersebut berhasil masuk babak final dengan perolehan 6 emas, 6 perak dan 1 perunggu.

Pembina sekaligus pelatih eskul pencak silat SMKN 5 Kuningan, Adiana saat ditemui merasa bangga atas hasil yang diraih anak didiknya sejauh ini. Sebab apa yang diraih anak didiknya hanya selisih dua medali emas dengan juara umum di kejuaraan Kesatria Bima Open tingkat nasional tersebut.

"Dari 13 atlet yang kita kirim, alhamdulilah semuanya memperoleh medali, diantaranya 6 emas, 6 perak dan 1 perunggu. Ini suatu capaian yang menggembirakan baik bagi saya sebagai pembina dan pelatih maupun bagi almamater SMKN 5 Kuningan," ungkap Adiana, Senin (7/3).

Dalam menghadapi kejuaraan ini, Adiana mengaku telah mempersiapkan siswa-siswinya selama 7 bulan pembinaan.

"Sebetulnya persiapan kami bisa dibilang masih belia, hanya berlangsung 7 bulan pembinaan. Namun dengan potensi yang ada berdampak positip pada prestasi," tuturnya.

Menurutnya keberhasilan ini tidak lepas dari konsistensi anak dalam latihan yang digelar seminggu dua kali, dan tidak mengenal hujan atau panas.

Adiana pun bersyukur karena selama ini pihak sekolah sangat mendukung 100 persen terhadap kegiatan ektrakulikuler pencak silat. Hal ini berdampak positip atas raihan prestasi non akademik dibidang pencak silat.

Walaupun demikian, kedepan dirinya berharap pasilitas pencak silat yang ada sekarang bisa terus meningkat, sehingga kita bisa konsiten melahirkan atlet-atlet berbakat yang membawa harum nama baik sekolah, baik tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional.

Sementara itu, kepala SMKN 5 Kuningan, Ependi mengaku bangga atas raihan prestasi pencak silat siswa siswinya. Dirinya pun sangat mendukung atas kegiatan eskul pencak silat yang ada di sekolah dan berharap dapat terus ditingkatkan.

.(Irwan)

Popular 7 hari terakhir

Popular 30 hari terakhir

Popular sepanjang waktu