Kurikulum Merdeka -->

Kategori Berita

Benang Merah: Kurikulum Merdeka

Iklan Halaman Depan

Masukkan kode iklan di sini. Diwajibkan iklan ukuran 400px x 250px. Iklan ini akan tampil hanya di halaman utama.

News Feed

Tampilkan postingan dengan label Kurikulum Merdeka. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kurikulum Merdeka. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 03 Februari 2024

Panen Karya Spentika Hadirkan Produk Kewirausahaan Siswa

 

Beberapa jajaran Disdikbud Kuningan Hadir dalam acara SPENTIKA Festival Day

Benangmerah, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Kuningan menggelar kegiatan Panen Karya P5 yang mengambil tema “Kewirausahaan Milenial Berbasis Kearifan Lokal” untuk menumbuhkan kreativitas para siswa yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Panen Karya P5 itu menampilkan hasil karya dari para siswa yang dikemas dalam sebuah pameran di halaman SMP Negeri 3 Kuningan, Senin (29/1/2024).


Hadir dalam acara tersebut beberapa tamu undangan, diantaranya, jajaran pejabat dinas pendidikan dan kebudayaan dari mulai sekretaris dinas, Kabid Pembinaan SMP, Kabid Pembinaan SD dan beberapa kepala sekolah SMP serta SD.


Kepala Sekolah SMPN 3 Kuningan, H. Suhara, S.Pd mengatakan, kegiatan ini dalam menampilkan karya dari para siswa yang yang menggambarkan jiwa kewirausahaan siswa melalui produksi makanan yang menjadi favorit para kaum Milenial. Diungkapkannya, melalui kegiatan ini untuk merangsang kreatifitas siswa dalam membuat suatu karya yang dapat memiliki nilai jual.


“Kegiatan hari ini dalam rangka panen karya dengan tema Kewirausahaan Milenial Berbasis Kearifan Lokal. Ini merupakan produk dari P5 yang dibuat sesuai dengan kreatifitas dari siswa dalam upaya sekolah menumbuhkan jiwa kewirausahaan para siswa ,” terangnya kepada Benangmerah.co.id


Beberapa jenis makanan yang menjadi favorit kaum Milenial tampil dalam kegiatan SPENTIKA PESTIVAL DAY seperti, Mochi Sweet, Sotang Octopus, Cheese Cake, Crispy Ball, Cassava Crispy Stick, Banana Crunch, Soya GE Jelly Drink, Choco Ball, Fresh Milk, Mojito Lime Drink.


Salah satu produk panen karya Spentika Festival Day


Menurutnya tema P5 saat ini sesuai dengan kondisi dan keadaan di daerah. Kebetulan Kuningan merupakan salah satu kota kuliner jajanan. Saya sebagai kepala sekolah merasa bangga terhadap karya kewirausahaan siswa yang terlihat di kegiatan panen karya P5 ini.


Kegiatan Panen karya P5 ini, lanjut Suhara, untuk menumbuhkan kemandirian siswa dalam berkarya dan seuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan ini juga sebagai implementasi dari program kurikulum merdeka belajar.


“Kegiatan panen karya P5 ini juga ditujukan sebagai media dalam memperkuat karakter siswa untuk membantu mewujudkan profil pelajar pancasila,” katanya.


Suhara, menuturkan, dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar ini, SMP Negeri 3 telah memiliki Platform Merdeka Mengajar (PMM) sebagai pedoman para guru dalam melakukan pembelajaran. 


Dirinya berharap, Semoga kurikulum merdeka dapat diimplementasikan dengan baik di SMPN 3 kuningan agar terbentuk lulusan yang cerdas, inovatif,   berakhlaq mulia dan cinta lingkungan


(One)


Rabu, 31 Mei 2023

SMPN 1 Garawangi Panen Karya Kurikulum Merdeka

Kepala SMPN 1 Garawangi, H. Supriyadi saat memberikan Sambutan


Benangmerah - Siang tadi, Rabu (31/5) SMP Negeri 1 Garawangi telah berhasil memperlihatkan hasil dari Kurikulum Merdeka yang selama satu tahun ajaran diterapkan di sekolah melalui acara Panen Karya Siswa Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila. 


Acara yang di mulai pukul 09.30 dihadiri beberapa tamu undangan, diantaranya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, H. Uca Somantri, Camat Garawangi, Kapolsek Garawangi, Perwakilan Bank BJB sebagai Sporsor, Perwakilan Bank Kuningan sebagai sponsor, Para Kepala Sekolah Penggerak serta siswa dan kepala sekolah SD yang telah mengikuti lomba MAPEL di SMPN 1 Garawangi.


Panen Karya Siswa Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang ditampilkan sesuai tema yang diusung, yaitu, Kearifan Lokal, Bangunlah Jiwa Raganya dan Gaya Hidup Berkelanjutan. Hasil Karya Siswa bisa dilihat pada setiap stand sesuai tema.


Stand 1, Tema : Kearifan Lokal


Stand 2, Tema : Gaya Hidup Berkelanjutan


Stand 3, Tema : Bangunlah Jiwa Raganya


Kepala SMP Negeri 1 Garawangi, H. Supriyadi, M.Pd dalam sambutannya mengatakan, sekolah atau pendidik harus tahu 'ruh' dari kurikulum merdeka. 


"Kita harus tahu bahwa ruh dari kurikulum adalah sekolah harus bisa memberikan ruang dan waktu agar siswa bisa mengeluarkan potensi yang ada pada dirinya untuk bisa berimprovisasi dan berinovasi. Itu sebetulnya ruh dari kurikulum merdeka. Maka, ketika siswa sudah bisa mengeluarkan potensi yang ada pada dirinya, Insya Alloh prestasi akan didapat dan kurikulum merdeka telah tercapai," ungkap H. Supriyadi.


Ditambahkannya, dalam kesempatan ini SMP Negeri 1 Garawangi telah menunjukkan Panen Karya Siswa P5 dengan tiga tema, diantara, Kearifan Lokal, Bangunlah Jiwa Raganya dan Gaya Hidup Berkelanjutan. Tamu yang hadir bisa melihat pada masing-masing stand disamping.


Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan saat membuka kegiatan


Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan, H. Uca Somantri yang berkenan membuka secara resmi kegiatan ini, menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada SMPN 1 Garawangi. Menurutnya selama kurang lebih 2 tahun menunjukan perkembangan yang pesat, walaupun masing ada kekurangan 2 ruang kelas baru. 


"Selama 2 tahun SMP Negeri 1 Garawangi telah menunjukkan perkembangan yang pesat. Sekarang sekolah ini telah menjadi Sekolah Berwawasan Lingkungan. Untuk Sarana Prasarana, tahun ini sekolah akan mendapat bantuan rehabilitas sebanyak 8 ruang. Melalui panen karya hasil belajar implementasi Kurikulum Merdeka, mari kita tingkatkan mutu belajar dan layanan pendidikan dalam mewujudkan Kuningan sebagai Kabupaten Pendidikan," ujarnya.


Uca juga berpesan agar dalam pelayanan pendidikan para guru bisa datang lebih awal untuk menyambut siswa yang hadir. Sikap tersebut bisa menciptakan chemistri antara siswa dan guru. Sehingga transfer ilmu bisa berjalan dengan baik dan ikhlas.


Acara Panen Karya Siswa juga diisi juga dengan penguman dan pemberian hadiah Lomba Mata Pelajaran, IPA, IPS dan Matematika yang diselenggarakan SMPN 1 Garawangi dengan peserta siswa kelas 6 dari 22 SD penyangga. Dengan Pemenang Lomba sebagai berikut,

Mapel IPA

1. SDN Garawangi

2. SDN Garawangi

3. SDN Tembong

Mapel Matematika

1. SDN Mancagar

2. SDN 3 Purwasari

3. SDN Garawangi

Mapel IPS

1. SDN 3 Purwasari

2. SDN Mekarmulya

3. SDN 1 Purwasari


.(Irwan)

Jumat, 05 Agustus 2022

Guru SMPN 1 Cibingbin Siap Implementasikan Kurikulum Merdeka

  

Guru-guru SMPN 1 Cibingbin 


KUNINGAN, (BM) -  Seluruh guru SMPN 1 Cibingbin, Kabupaten Kuningan, dewasa ini telah menyatakan siap menjalankan tugasnya sebagai pengajar dan pendidik dalam implementasi kurikulum merdeka. 

     

Seperti yang telah diketahui bahwa kurikulum merdeka menitikberatkan terhadap mental karakter anak menuju perubahan ahlak sebagai pengembangan dari pelajaran pancasila. 

     

Kepala SMPN 1 Cibingbin, Kabupaten Kuningan, Apep Saepudin, S.Pd, MM (58) melalui Wakasek humas bagian kurikulum Juhana, S.Pd yang didampingi wakasek humas Sartam, S.Pd belum lama ini mengatakan, pergantian kurikulum merupakan sebuah kebutuhan seiring dengan perkembangan jaman. 

     

Dikatakannya, semua guru dibawah bimbingan kepala sekolah sudah mempersiapkan diri baik mental maupun fisik secara prima, demikian pula proses pembuatan admin pendidikan secara online dewasa ini akan dihadapinya secara proforsional.  

     

Sementara ditempat terpisah Kabid SMP Disdikbud Kab Kuningan, Abidin, S.Pd, M.Si menghimbau agar semua guru bekerja dengan penuh semangat dan bertanggungjawab terhadap tugas baru yakni kurikulum merdeka. (Irwan - ton's) ***

Selasa, 02 Agustus 2022

Matangkan Implementasikan Kurikulum Merdeka, SMKN 5 Kuningan Gelar In House Tranning

Kegiatan IHT Implementasi Kurikulum Merdeka di SMKN 5 Kuningan


Kuningan, (BM) - Kurikulum Merdeka yang diyakini lebih intraktif sudah mulai diterapkan di SMK Negeri 5 Kuningan pada tahun ajaran 2022/2023. Guna lebih mematangkan implementasi Kurikulum merdeka pihak sekolah saat ini tengah menggelar pelatihan In House Tranning selama 10 hari (2 - 12 Agustus) bertempat di gedung aula sekolah.


Kegiatan IHT SMKN 5 Kuningan diikuti semua guru. Sementara untuk pemateri melibatkan KCD X dan Kepala KCD dan P4TK BMTI Bandung. Tanda dimulainya kegiatan IHT dibuka Kepala KCD 10. Adanya kurikulum merdeka dianggap pihak sekolah sebagai kemajuan di dunia pendidikan. Diungkapkan Kepala SMKN 5 Kuningan, Drs Efendi Kurikulum ini memiliki keunggulan dibanding kurikulum 13. 


Menurutnya, capaian pembelajaran bukan berdasarkan level- level penguasaan materi yang disampaikan seperti pada kurtilas, akan tetapi bagaimana seorang siswa bisa mengeluarkan potensinya masing-masing.


"Ada sepuluh point yang harus diketahui dari kurikulum merdeka, mulai dari spektrum keahlian, program keahlian dan seterusnya sampai pada sertifikasi pendidik. Tapi yang sangat urgent yang berhubungan dengan pembelajaran siswa yaitu berhungan dengan capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran dan modul ajar serta proses dan penilaian assesment," jelas Efendi


Ditambahkannya, inilah hal-hal yang mutlak harus diketahui oleh para guru supaya proses belajar ke anak lebih menyenangkan dan sesuai dengan SOP Kurikulum merdeka.


Secara konsep, ada kesamaan antara kurtilas dengan kurikulum merdeka, hanya saja ada pembaharuan pada paradigma berpikirnya, dimana kurikulum merdeka tidak mengejar ketuntasan materi, tapi bagaimana anak bisa mencapai keterampilan tertentu sesuai potensi yang ada pada diri anak itu sendiri.


"Pada kurikulum merdeka, anak bisa berbicara menjelaskan suatu keilmuan, suatu kompetensi berarti anak tersebut sudah punya kemampuan. Sebetulnya kurikulum sekarang lebih sederhana, simpel sehingga guru akan lebih dimudahkan dalam penilaian terhadap siswa," ungkap Efendi disela-sela kegiatan IHT.


Dirinya berharap, dengan penerapan kurikulum merdeka di SMKN 5 Kuningan, potensi yang ada disetiap siswa bisa muncul secara maksimal. Sebab pada dasarnya manusia dilahirkan dengan potensinya masing-masing. Untuk itu guru dituntut bisa memberikan materi secara bervariasi dan lebih interaktif. 


"Misalkan hari ini guru melatih anak dari segi pendengaran, besok melatih penglihatannya, lusa melatih anak agar berbicara menjelaskan sesuatu, sehingga potensi siswa bisa diketahui dengan baik," pungkasnya.


.(Irwan)



Selasa, 26 Juli 2022

Implementasikan Kurikulum Merdeka, SMKN 2 Kuningan Gelar IHT 10 Hari

In House Tranning Kurikulum Merdeka di SMK Negeri 2 Kuningan


Kuningan, (BM) - Guna menunjang implementasi Kurikulum merdeka ditahun ajaran baru 2022/2023, SMKN 2 Kuningan menggelar In House Tranning bertempat di gedung aula sekolah, Selasa (26/7). Kegiatan tersebut akan berlangsung 10 hari, mulai dari tanggal 25 juli - 5 Agustus 2022 dengan pembicara dari BMTI Bandung.


Adanya kurikulum merdeka dianggap pihak sekolah sebagai kemajuan di dunia pendidikan, sebab diungkapkan Kepala SMKN 2 Kuningan, Ibnu Udy Prasetyo melalui wakasek Kurikulum Mudjijono memiliki keunggulan dibanding kurikulum 13. 


Menurutnya, capaian pembelajaran bukan berdasarkan level- level penguasaan materi yang disampaikan seperti pada kurtilas, akan tetapi bagaimana seorang siswa bisa mengeluarkan potensinya masing-masing.


"Ada sepuluh point yang harus diketahui dari kurikulum merdeka, mulai dari spektrum keahlian, program keahlian dan seterusnya sampai pada sertifikasi pendidik. Tapi yang sangat urgent yang berhubungan dengan pembelajaran siswa yaitu berhungan dengan capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran dan modul ajar serta proses dan penilaian assesment," jelas Mudjijono.


Guru-Guru SMKN 2 Kungan tengah Mengikuti IHT


Ditambahkannya, inilah hal-hal yang mutlak harus diketahui oleh para guru supaya proses belajar ke anak lebih menyenangkan dan sesuai dengan SOP Kurikulum merdeka.


Sementara kepala SMKN 2 Kuningan, Ibnu menambahkan bahwa secara konsep, ada kesamaan antara kurtilas dengan kurikulum merdeka, hanya saja ada pembaharuan pada paradigma berpikirnya, dimana kurikulum merdeka tidak mengejar ketuntasan materi, tapi bagaimana anak bisa mencapai keterampilan tertentu sesuai potensi yang ada pada diri anak itu sendiri.


"Pada kurikulum merdeka, anak bisa berbicara menjelaskan suatu keilmuan, suatu kompetensi berarti anak tersebut sudah punya kemampuan. Sebetulnya kurikulum sekarang lebih sederhana, simpel sehingga guru akan lebih dimudahkan dalam penilaian terhadap siswa," ungkap Ibnu disela-sela kegiatan IHT.


Kepala SMKN 2 Kuningan, Ibnu Udy Prasetyo


Dirinya berharap, dengan penerapan kurikulum merdeka di SMKN 2 Kuningan, potensi yang ada disetiap siswa bisa muncul secara maksimal. Sebab pada dasarnya manusia dilahirkan dengan potensinya masing-masing. Untuk itu guru dituntut bisa memberikan materi secara bervariasi dan lebih interaktif. 


"Misalkan hari ini guru melatih anak dari segi pendengaran, besok melatih penglihatannya, lusa melatih anak agar berbicara menjelaskan sesuatu, sehingga potensi siswa bisa diketahui dengan baik," pungkasnya.


.(Irwan)

Sabtu, 23 Juli 2022

In House Trainning SMPN 1 Cigugur, Implementasi Kurikulum Merdeka

Plt Kepala SMP Negeri 1 Cigugur, Suhahra, S.Pd (kiri)


Kuningan, (BM) - Persaingan tidak hanya ada dalam dunia usaha. Dalam dunia pendidikan pun sekolah kerapkali suatu sekolah ingin menjadi yang terbaik, baik itu tingkat kabupaten maupun provinsi bahkan nasional. Semuanya tidak lepas dari bagaimana kualitas mutu pendidikan di sekolah.


Peningkatan kualitas sekolah biasanya dimulai dengan peningkatkan kualitas SDM guru di sekolah. Di SMP Negeri 1 Cigugur baru-baru ini telah melaksanakan workshop In House Tranning (IHT) bagi para guru dan tenaga pendidik lalinnya.


Menurut Plt Kepala SMP Negeri 1 Cigugur, Suhara, S.Pd, pelaksanaan IHT sendiri bertujuan selain peningkatan SDM guru, terutama dalam administrasi pembelajaran, tapi lebih fokus lebih kepada Implementasi Tentang Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya, Lebih sederhana dan mendalam, Lebih Merdeka dan Lebih Relevan dan Interaktif.


"Kurikulum merdeka SMP mengacu pada Kepmendikbud Nomor 56  Tahun 2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran yang menyatakan bahwa pengembangan kurikulum satuan pendidikan mengacu pada Kurikulum Merdeka untuk pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah secara umum. Bentuk kurikulum merdeka belajar smp yang masuk dalam fase D, seperti juga pada jenjang PAUD, SD, dan SMA," kata Suhara saat ditemui, Jumat (22/7).


Dijelaskannya, IHT sangat penting dalam penyesuaian pola pembelajaran di kita. Apalagi kita dituntut untuk bisa menerapkan kurikulum baru, yakni Kurikulum Merdeka yang meliputi 2 kegiatan

1. Kegiatan intrakurikuler. 

2. Projek penguatan profil pelajar Pancasila


"Mudah-mudahan dengan IHT yang telah dipaparkan oleh pembicara bisa dipahami dan diterapkan di sekolah, sehingga kualitas dan mutu pendidikan di SMP Negeri 1 Cigugur bisa tetap terjaga dan meningkat untuk menghasilkan lulusan siswa yang berkualitas," paparnya.


.(Irwan)


Popular 7 hari terakhir

Popular 30 hari terakhir

Popular sepanjang waktu