DR.Ukas Suharfaputra -->

Kategori Berita

Benang Merah: DR.Ukas Suharfaputra

Iklan Halaman Depan

Masukkan kode iklan di sini. Diwajibkan iklan ukuran 400px x 250px. Iklan ini akan tampil hanya di halaman utama.

News Feed

Tampilkan postingan dengan label DR.Ukas Suharfaputra. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label DR.Ukas Suharfaputra. Tampilkan semua postingan

Rabu, 29 Mei 2024

Sumber Mata Air Melimpah, Pemda Kuningan Tak Mampu Biayai PAM Titra Kamuning

Ketua PWI Kuningan Nunung N tampak tengah bercakap dengan Direktur PAM Tirta Kamuning Ukas Suharfaputra


Benangmerah, Guna memberikan pelayanan terhadap kebutuhan pasokan air bagi masyarakat luas, Pemerintah Kabupaten Kuningan tidak mampu menyediakan penyertaan modal bagi pengembangan pemanfaatan sumber daya alam yang harus diberdayakan untuk kepentingan hajat hidup masyarakat.


Hal ini diungkapkan Dirut Perumda Air Minum Tirta Kamuning DR. Ukas Suharfaputra dalam acara ngobrol penuh inspirasi (NGOPI) bersama PWI (Persatuan Wartawan Indonesia), Kabupaten Kuningan, Selasa 28 Mei 2024, di RM Juanda. Dalam percakapan bersama awak PWI, Ukas memaparkan peraturan pemerintah dan upaya pengembangan SDA yang banyak terdapat di berbagai wilayah Kuningan, terutama di lereng Gunung Ciremai. 


Sesuai titah PP No. 57 tahun 2017 tentang badan usaha milik daerah terdapat Tiga tugas pokok dan fungsi BUMD. Di dirikannya BUMD guna memberikan manfaat bagi perkembangan perekonomian daerah, kemudian, memberikan manfaat secara umum akan kebutuhan hajat hidup masyarakat, serta guna memperoleh laba atau keuntungan. Papar ukas.


Diantara poin poin tadi, lanjut Ukas Suharfaputra, Satu diantara poin poin itu, ada yang harus diperhatikan betul, yakni ada di poin ketiga. 


"Tidak boleh dulu dilakukan karena akan memicu ketidak arifan dalam sistem pengelolaan, terutama dalam penerapan harga air di bawah harga pokok produksi, kendatipun di HPP jatuh pada angka RP 4.600, sementara tarif rumah tangga Rp 2000 sampai dengan Rp 3000. Ini yang harus PDAM perhitungkan," terangnya.


Usai Ngopi Direktur Perumda PDAM Kuningan Dr. Ukas Suharfapitra fose bersama anggota PWI


Selain itu, Dirut Tirta Kamuning ini pun menyebutkan, berdasarkan fakta yang didapat dari ketentuan sistim pengelolaan Perumda khususnya di BUMD PDAM, jangan di tagih pendapatan asli daerah (PAD) dulu, nah yang harus ditagih itu adalah public service. Sampai sejauh mana kita melayani masyarakat. Di PP No.122 tahun 2015 itu, PDAM mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan air minum guna memenuhi hak dasar masyarakat, setelah itu baru melakukan kegiatan efektif efesien dalam hal mencari keuntungan dari sistim pengelolaan dalam BUMD terangnya.


"Saat ini sistim pelayanan Air di Kabupaten Kuningan masih dalam prosentase 22 padahal target Nasional harus diatas 30 persen, kenapa? Karena instalasi yang merupakan sarana dan prasarana pembangunan infrastruktur sambungan langsung jumlahnya sedikit kendatipun sumber mata air untuk dikelola banyak namun karena minimnya sarana hingga tidak bisa di kembangkan dengan cepat," Sumber mata air yang sudah dan yang akan diantaranya sumber mata air Cijalatong Winduherang, Curug Cileuleuy Cigugur. Cibangir Cigugur, dan Curug Cimangkok Palutungan, untuk mengambil dari Curug Mangkok membutuhkan anggaran cukup besar, kata Ukas Suharfaputra Direktur PDAM Kuningan. (Mans)

.

Minggu, 19 Maret 2023

Usai Di Audit Tim Independen Jakarta PAM Tirta Kemuning Kuningan Meraih WTP, juga Penyumbang PAD Tertinggi Di Perumda

DR. Ukas Suharfaputra Plt Dirut PAM Aria Kemuning

Benangmerah - Belum lama ini hasil audit independent Jakarta, perusahaan air minum PAM Tirta Kamuning mendapat predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) dan yang terpenting adalah laba kotor perusahaan itu naik, tahun 2021 laba kotornya 36,6 M, di tahun 2022 laba kotornya naik menjadi 41,9 M. Selain itu laba oprasinya juga naik di tahun 2021 3,08 M tahun 2022 naik menjadi 5,1 M. 


Hal itu disampaikan Plt Direktur PAM Tirta Kemuning DR Ukas Suharfaputra kepada media ini. Perusahaan bisa naik, katanya. Laba dalam posisi pajak sedang naik, pajak laba perusahaan itu 22 persent sesuai ketentuan standarnya itu, berlaku bagi perusahaan yang labanya diatas 50 persen, kemarin ketika pendapatan PAM masih di bawah 50 M pembayaran pajak ada keringanan dibayar separuhnya yakni 11 persent, itu resmi dari perpajakan. Sebab kalau yang belum mencapai 50 persen disubsidi separuhnya itu tahun 2021 karena pendapatannya masih di bawah jadi kena pajaknya 800 Juta.


Sekarang karena PAM sudah melampaui pendapatan hingga 91 M maka pajaknya juga diberlakukan 22 persent menjadi 1,9 M tapi PDAM masih laba 8,33 persent, Alhamdulillah PAM merupakan sumbangan tertinggi PAD di Perumda yakni 2,4 M. "Tahun depan saya targetkan ingin naik, dan ini sudah baik harus dipertahankan bahkan dalam hal ini kan ada pengembangan, ada nilai plus yang sifatnya progres untuk kemajuan dari waktu sebelumnya, menurut saya kedepannya PAM harus melakukan ekspansi dengan perluasan pelayanan menambah SR, menambah income berarti meningkatkan penjualan air ke pihak luar," terang Ukas


Untuk itu, sambungnya. Yang di lakukan PAM adalah investasi air baku dan investasi jaringan, baik secara swadana maupun melalui investasi seperti kerjasama dengan pihak investor. "Saya ini menanamkan dua pola, pertama increasing efesiensi atau meningkatkan efesiensi dan increasing pertumbuhan, pertumbuhan laba dan pertumbuhan income dan lainnya dua strategi ini akan di kejar hingga akhir 2023, makanya di tahun ini PAM sudah melakukan akslerasi percepatan mengejar perluasan jaringan misalnya, percepatan perluasan pasokan air ke Indramayu, dalam peningkatan pelayananpun PAM bekerjasama dengan pihak investor. 


Ukas juga mengakui masih ada kelemahan dalam mengatur, karena debit air baku sudah hampir mencapai kapasitas maksimumnya jadi pelayanan ke konsumen terkadang terganggu hingga terjadi pergiliran, ada juga instalasi yang tidak bisa menahan hingga terjadi kebocoran pipa, namun problem itu masih bisa diatasi seiring dengan pengembangan jaringan, pungkasnya (Mans Bom)

Popular 7 hari terakhir

Popular 30 hari terakhir

Popular sepanjang waktu