Sekda -->

Kategori Berita

Benang Merah: Sekda

Iklan Halaman Depan

Masukkan kode iklan di sini. Diwajibkan iklan ukuran 400px x 250px. Iklan ini akan tampil hanya di halaman utama.

News Feed

Tampilkan postingan dengan label Sekda. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sekda. Tampilkan semua postingan

Rabu, 15 November 2023

Safari Sharing Wawasan Dengan Forkopimda, Dan Penjabat Lainnya Rangkaian Konferensi PWI Kabupaten Kuningan 2023

Sekda Dian RY tengah didampingi Kadiskominfo Ucu Suryana serta Ketua PWI Kuningan Nunung Nurhazanah dalam safari SW


Benangmerah, Keterbatasan sebuah inspirasi bagi orang yang memiliki kecerdasan dalam berfikir, bukan solusi, terpaku karena keterbatasan. Hal itu disampaikan Sekda Kuningan Dian Rahmat Yanuar dalam percakapan dengan awak Media Persatuan Wartawan Indonesia. Selasa petang (14/11/203), di Rumah Makan Mak Inoh Jl Soekarno Hata.


Dalam percakapan sharing wartawan dengan pengurus serta anggota PWI Kabupaten Kuningan dalam rangka rangkaian Konferensi PWI Kabupaten Kuningan yang akan diselenggarakan 14 Desember 2023. Sosok Dian Rachmat Yanuar yang pernah menjabat sebagai Kabag Humas selama 3 tahun 6 bulan di dampingi Kadiskominfo Ucu Suryana, Kabid IKP Anwar serta para stafnya, banyak memberikan inspirasi untuk berkarya di berbagi bidang, seperti di dunia Kewartawanan. Di dunia kewartawanan khususnya wartawan harus mampu bekerja profesional dan proporsional dengan tidak mengenyampingkan KEJ, kemudian dalam karya Jurnalistiknya masih banyak yang kurang memahami unsur 5W-1H, dan kode etik jurnalistik, penggunaan rumus itu menentukan sikap berkerja profesional dan proporsional.


Dian mengilustrasikan pengalaman bekerjanya ketika mengalami suatu kendala serius, namun baginya masalah itu dianggap tantangan untuk berfikir positif, harus berbuat apa dan bagaimana cara mengurai suatu persoalan yang menyangkut kepentingan umum, disini jangan sampai diam terpaku dan tidak bekerja karena kurang atau ketiadaan fasilitas, kita dituntut berfikir untuk mengurai permasalahan hingga menghasilkan solusi, bukan diam malah menjadi semakin ribet hingga tidak nyaman dalam bekerja yang akhirnya tidak optimal.


"Jadi yang namanya ilmu itu tidak semua didapat dari akademisi, tetapi pengalaman dan bekerja itu yang menghasilkan cara terbaik untuk memecahkan suatu persoalan dalam sebuah pekerjaan," terang Dian Rachmat Yanuar.


Lebih jauh Sekda Dian memberikan motivasinya. Kekurangan itu bukan berarti tidak ada, lalu berdiam diri, tetapi harus berfikir bagaimana untuk semua dapat dikerjakan dalam keadaan fasilitas minim. Kerjakan saja dulu apa adanya, sehingga itu akan meminimalisir dari suatu kendala atau persoalan yang tengah dihadapinya, Tutur Sekda Dian rachmat Yanuar yang merasa di besarkan dengan para Jurnalis. (Mans Bom)

Rabu, 24 Agustus 2022

Perbendaharaan Angka pengangguran Di Kabupaten Kuningan Bertambah 4.000 Pertahun, Bagaimana Solusinya?

DR. Dian Rachmat Yanuar Sekda kuningan


Kuningan, (BM) - Ada beberapa hal yang perlu di perbaiki terkait tingkat pengangguran terbuka, tingkat pengangguran terbuka sebetulnya ini yang disebabkan dari berbagai faktor salah satunya terkendala dengan pandemi Covid, saya kira ini membuat persoalan angka pengangguran meningkat sehingga cukup rumit, angka 4.000 pengangguran pertahun di Kuningan. Hal ini disampaikan Sekda Kuningan DR. Dian Rachmat Yanuar usai melakukan pertemuan dengan SKPD SKPD di Kantor Disnakertrans Selasa (23/08/2022).


Sekda Dian menggali potensi potensi yang ada guna mengurai persoalan pengangguran, lantaran tidak hanya melulu ada di Dinas tenaga kerja, kata Dian RY, tetapi perlu ada pemahaman kolektif diantara SKPD, bahwa sumbangsih pengangguran pun di berikan atau muncul dari sektor pendidikan formal, contohnya seperti SMK, SMK yang merupakan sekolah kejuruan ini seharusnya sudah siap pakai.


Kadisnaker DR. Elon Carlan mengeluhkan bahwa banyaknya pengangguran ini akibat dari lulusan SMK SMK ketika mengikuti tes seleksi fasingritnya tidak masuk. Namun kendati pun demikian, sambungnya, kita harus melakukan pendekatan dengan provinsi lantaran kewenangan SMA/SMK itu ada di provinsi. "Saya akan menindaklanjuti bagaimana untuk mendorong agar supaya lulusan SMK ini betul betul siap kerja. Jadi artinya bukan berarti kita mencari kambing hitam, tapi mari kita duduk bersama lah dari salah satu kontributornya yaitu tadi, lulusan SMK, banyak yang tidak siap dipekerjakan yang akhirnya tidak terpakai ini menambah deretan panjang pengangguran," kata Sekda Dian Rachmat Yanuar.


Sementara dari data yang ada angkatan tenaga kerja kita, lanjut Sekda Dian, rata rata didominasi lulusan SMP jadi kita juga mensingkronkan dengan SKPD lain untuk menyerap tenaga kerja ini tidak terlalu membutuhkan skil yang tinggi, dan memang siap dilapangan membutuhkan tenaga kerja midel kebawah ini untuk diambil tenaga kerja masal, buruh pabrik misalnya atau di oprator oprator pabrik, banyak hal tapi pada dasarnya Disnaker itu saya lihat banyak juga indikatornya ada yang sudah hijau, ada juga yang merah, tapi saya kira dari warna merah ini masih ada waktu untu diperbaiki yaitu tadi kontributornya, jadi tidak hanya tanggung jawab Disnaker saja, justru akumulasi dari berbagai SKPD atau instansi lain.


Pengangguran di kuningan masih diatas rata rata provinsi Jawa Barat, ada di posisi 11 koma sekian lah, angka pengangguran di kuningan pertahun menambah kisaran 4000 an, tapi tentunya ada langkah langkah salah satunya membuka investasi, membuka lowongan pekerjaan dengan prinsip padat karya ini sedang diupayakan, "Pak bupati dengan swasta swasta, kita akan mendorong pendidikan pendidikan di SMK memperbaiki kurikulumnya untuk siap pakai, live skilnya, dan suatu saat kita juga akan membuka lapangan pekerjaan," 


namun yang paling penting membuka kewirausahaan, harap Sekda, karena dikita daerah atau sebuah kawasan akan berkembang ketika rata rata diatas 12 persen penduduknya punya jiwa atau profesi wirausaha interpaeuner karena indonesia rata -rata 3 sampai 4 persen, Kuningan entah keberapa. Tapi yang pasti beberapa hal tadi saya kira mudah mudahan pengangguran di Kabupaten Kuningan bisa berkurang, pungkasnya. (Mans Bom)

Popular 7 hari terakhir

Popular 30 hari terakhir

Popular sepanjang waktu