Bidang Pembinaan SMP -->

Kategori Berita

Benang Merah: Bidang Pembinaan SMP

Iklan Halaman Depan

Masukkan kode iklan di sini. Diwajibkan iklan ukuran 400px x 250px. Iklan ini akan tampil hanya di halaman utama.

News Feed

Tampilkan postingan dengan label Bidang Pembinaan SMP. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bidang Pembinaan SMP. Tampilkan semua postingan

Rabu, 15 Maret 2023

Penunjukan Plt Kepala SMP Dinilai Tidak 'Efisien'

 

Ilustrasi Jabatan Kepala Sekolah yang kosong

Benangmerah - Beberapa SMP Negeri di kabupaten Kuningan saat ini banyak terdapat kekosongan kepala sekolah. Ada kurang lebih sekitar 10 sekolah yang saat ini kepalanya dijabat oleh Plt. Diantaranya, SMPN 1 Mandirancan, SMPN 2 Pancalang, SMPN 2 Jalaksana, SMPN 2 Kramatmulya, SMPN 1 Cidahu, SMPN 2 Kalimanggis, SMPN satap Cimulya, SMPN 1 Cibeureum, SMPN 1 Selajambe dan SMPN 1 Cigugur.


Namun, kriteria penunjukan Plt kepala sekolalh yang dilakukan oleh dinas Pendidikan melalui Bidang Pembinaan SMP dinilai tidak ada dasar kriteria yang jelas dan terkesan lebih mementingkan 'kedekatan' sehingga dinilai ada beberapa sekolah yang kurang efisien bila dilihat dari segi jarak.


Salah satu contoh, SMPN 2 Kramatmulya yang dijabat kepala SMPN 2 Mandirancan (Sekretaris MKKS), SMPN 1 Cibeureum yang dijabat kepala SMPN 2 Kuningan (Ketua MKKS). Kalau kita lihat jarak tempuh antar sekolah bisa memakan waktu 1 jam bahkan bisa lebih, sehingga dinilali tidak efisien dan diduga berdasar unsur kedekatan MKKS dan dinas Pendidikan. Apakah berkaitan dengan jumlah siswa dan Alokasi Dana BOS?


Ketika salah satu kepala sekolah dimintai keterangan terkait kriteria penunjukkan Plt kepala sekolah, menjawab bahwa hal itu kewenangan mutlak kepala bidang pembinaan SMP dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Kuningan.


"Kalau penunjukkan Plt kewenangannya ada di Kabid Pembinaan SMP bukan MKKS. Kriterianya apa, saya juga tidak paham," kata kepala SMP yang tidak mau dipublikasikan identitasnya.


Sampai berita ini ditayang, baik Kepala Bidang SMP maupun Ketua MKKS yang saat ini menjabat Plt Kepala SMPN 1 Cibeureum sangat sulit dihubungi ataupun ditemui guna dikonfirmasi.


.(Team)

Kamis, 26 Januari 2023

Penguatan Sinjan Dan Koperasi SMP Sebagai Edukasi Di Luar Kurikulum Menyoal

Kabid SMP Disdik Kabupaten Kuningan Abidin serya Ketua MKKS


Benangmerah, Pertemuan pembahasan tentang 'Sinjan' yang kini diganti nama infak atau menjadi uang Kas Kelas dengan Bidang SMPN Dinas pendidikan Kabupaten Kuningan di salah satu RM Lesehan. Terkait himpunan dana melalui Sijan/uang Kas Kelas dan tentang Koprasi. Kabid SMPN, Ketua MKKS serta Kasi Sapras juga ada seorang guru SMP, dalam kontek kepedulian pengembangan pendidikan pastinya ada presepsi atau yang menafsirkan berbeda beda. Dua hal penting ini membuat spirit di Sekolah.


Ini input yang luar biasa, Dua hal penting ini membuat spirit di sekolah, setiap keputusan sekolah tentunya hasil koordinasi dengan orang tua siswa, selama ini belum terdengar ada masalah dan sudah berjalan lama, tapi kita lihat sisi positif karena bersifat edukasi. Kabid SMPN Abidin menyebut, namun meski demikian karena keterkaitan gengan publik atau masyarakat yang menitipkan anaknya di Sekolah, "Memang harus transparan penggunaan dana patungan siswa siswi dalam administrasi dan pelaporannya, saya tunggu," kata Abidin didampingi Ketua MKKS Sede Tahya H


Sekarang sekolah include dalam akademi disitu ada tambahan pembelajaran, di sisi lainnya harus ada laporan penggunaan baik penyampaian kepada orang tua siswa. Dan memang harus jelas peruntukannya terang Kabid SMP Disdik Abidin. "Kami akan meminta kejelasan dan pelaporannya dari sekolah," imbuhnya.


Hal ini harus kita benahi, kalau dikaitkan dengan pungli itu ada kesamaan dari keseluruhan dan ada ketentuan besaran ini belum bisa di kategorikan kepada kata pungli, lihat dulu. Dan itu tidak ada dalam regulasi Sijan mungkin bersifat positif dengan sistim itu, tapi sekarang berubah nama jadi infak ada juga yang menyebutnya uang Kas Kelas . Padahal berbeda antara infak dengan Sinjan, infak ada Sinjan juga ada. "Ini informasi yang berharga bagi saya. Tapi perlu juga di evaluasi apakah ada manfaatnya untuk sisiswa," kata Kabid.


Soal Koperasi sekolah itu ada regulasi tentang persyaratan pendirian koperasi, dan telah berkoordinasi dengan Dinas Koperasi. Namun hingga saat ini belum optimal, tapi kita akan koordinasi dengan OPD untuk legal formalnya, namun tidak semudah itu mendapatkan ijin, endingnya untuk edukasi tentang koperasi siswa siswi kita akan dorong dengan tujuan mutualitas pendidikan cara berkoprasi juga cara berinfak, bila tetjadi sesuatu mari kita sama sama bangun, pintanya.


Dalam managemen koperasi itu harus melalui edukasi sejak dini untuk pengembangan dalam pembentukan karakter siswa selain dari kesejahteraan, dan itu dalam regulasi yang tentunya harus di jadikan nomenklatur koperasi sekolah. (Mans Bom).

Rabu, 08 Juni 2022

Guna Mendukung Kurikulum Merdeka, Disdikbud Kuningan Gelar Kegiatan Transformasi Digital Sektor Pendidikan

Kegiatan Transformasi Digital Sektor Pendidikan bertempat di Hotel Cordela, Selasa (7/6).


Kuningan, (BM) - Dalam menghadapi perkembangan teknologi yang terus berkembang pesat, terutama teknologi digital, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui Bidang Pembinaan SMP, mengadakan kegiatan Transformasi Digital Sektor Pendidikan bertempat di Hotel Cordela, Selasa (7/6).



Dalam kegiatan tersebut hadir Direktur Ekonomi Digital Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo, Dr.Ir I Nyoman Adhiarna M.Eng, Kepala Pusdatin Kemdikbud Ristek, M.Hasan Chabibie, Bupati Kuninga, H. Acep Purnama, SH, MH, Kadis Disdikbud Kuningan, Drs. H. Uca Somantri, M.Si, Serta jajaran Disdikbud Kuningan.



Bupati Kuningan H. Acep Purnama, SH.,MH yang hadir membuka kegiatan Transformasi Digital Sektor Pendidikan “Kurikulum Merdeka” menyampaikan revolusi industri 4.0 yang bertumpu pada kemajuan teknologi juga berpengaruh pada sektor Pendidikan. Hadirnya revolusi industri 4.0 telah mempengaruhi cara pandang, bekerja, hidup dan belajar. Perkembangan teknologi yang semakin canggih, dapat mempengaruhi cara berpikir dan berperilaku para peserta didik.



Menurutnya, peserta didik harus memiliki karakter dan jatidiri yang kuat di tengah perubahan global yang bergerak secara cepat.



“Peserta didik harus memiliki karakter dan jati diri bangsa yang kuat di tengah arus globalisasi yang bergerak serba cepat ini,” katanya.



Dia menambahkan, saat ini peserta didik di Indonesia didominasi oleh generasi Z yang terlahir di era digital dan pesatnya teknologi. Peserta didik dinilai lebih cepat dan mudah menyerap teknologi baru. Hal ini menurutnya bisa dimanfaatkan oleh sekolah dan para guru untuk menerapkan Pendidikan berbasis teknologi digital dengan sentuhan budaya Indonesia melalui tripusat Pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. 



“Perkembangan teknologi harus dimanfaatkan oleh sekolah dan guru untuk meningkatkan sumber daya yang ada di dalam sekolahnya,” imbuhnya.



Di akhir sambutannya, dia menyampaikan terima kasih kepada seluruh pelaku Pendidikan yang di dalamnya ada guru, tenaga kependidikan, pegiat literasi dan stake holder lain yang telah berperan aktif mengembangkan Pendidikan di Indonesia. 



“Kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi untuk para pegiat Pendidikan yang telah ikut serta membangun dan mengembangkan Pendidikan Indonesia,” pungkasnya.



Direktur Ekonomi Digital Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo, Dr.Ir I Nyoman Adhiarna M.Eng, Saat Penyampaian Materi


Direktur Ekonomi Digital Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo, Dr.Ir I Nyoman Adhiarna M.Eng, berharap kepada tenaga pengajar agar bisa beradaptasi dengan teknologi, demi menciptakan suasana belajar yang lebih efektif dan menyenangkan dengan bantuan teknologi, meskipun peran guru menurutnya tidak bisa digantikan oleh teknologi.



Kami menyambut baik (penggunaan teknologi dalam sektor Pendidikan) ini, karena kami percaya tidak ada yang bisa menggantikan peran bapak-ibu guru, secanggih apapun peran teknologi tersebut. Teknologi hanya sebagai sarana pendukung pembelajaran yang lebih efektif dan menyenangkan, paparnya kepada para audiens yang dihadiri oleh para Guru dan Kepala Sekolah.



I Nyoman Adhiarna menerangkan bahwa Kemenkominfo telah melakukan adopsi teknologi digital untuk 6 sektor strategis termasuk sektor pendidikan.



“Kami telah melaksanakan adopsi teknologi digital sektor pendidikan di 10 kawasan dari jenjang SD, SMP, SMA dan jumlah ini akan terus kami tingkatkan tentunya. Kami berharap teknologi yang diadopsi dapat berimbas dan diadopsi dengan cepat kepada sekolah-sekolah di sekitar kawasan tersebut,” ujarnya.



Melanjutkan program transformasi digital di sektor pendidikan, Ditjen Aplikasi Informatika mendorong peningkatan kapasitas guru dan tenaga kependidikan dalam pemanfaatan TIK. Di tahun 2022 ini program akan menyasar SMA dan SMK dalam pembelajaran teknologi digital terkini.

 


“Tahun ini kita akan fokus pada SMA dan SMK untuk adopsi teknologi digital IoT, Big Data, Cloud Computing, Video Based Learning, Virtual Reality, dan Augmented Reality,” kata Direktur Ekonomi Digital, I Nyoman Adhiarna saat acara.



Dalam melaksanakan program tersebut, lanjut Nyoman, Aptika menggandeng Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) untuk peningkatan kapasitas guru dan tenaga kependidikan di bidang TIK, serta penggunaan platform digital dalam proses belajar mengajar.



Nyoman juga menyebut, dampak pandemi Covid-19 telah membuat ‘learning loss‘ dalam dunia pendidikan. Hal itu memaksa tenaga pendidik beradaptasi dengan teknologi digital agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.



“Dalam dua tahun belakangan pandemi telah mengubah secara drastis kehidupan belajar mengajar, termasuk kehidupan kita sehari-hari. Bapak dan ibu guru dipaksa untuk segera menggunakan teknologi digital dalam kegiatan belajar mengajar agar tetap bisa berjalan,” katanya di hadapan seratus guru dan tenaga pendidik di Provinsi Bali.



Sedangkan pada 2021, program transformasi di sektor pendidikan dari Ditjen Aptika telah melaksanakan adopsi teknologi digital di 410 sekolah yang didominasi oleh SD dan SMP pada 10 lokasi. “Selain itu juga diadakan berbagai webinar yang dihadiri oleh para guru dari seluruh Indonesia,” terang Direktur Nyoman.


. (Irwan)



Selasa, 17 Agustus 2021

Disdik Bekerjasama Dengan Dinkes Kuningan Gelar 'Vaksin Kemerdekaan' Bagi Pelajar SMP

Acara "Vaksin Kemerdekaan" Bagi Pelajar SMP Kerjasama Disdikbud dengan Dinkes Kuningan


Kuningan, (BM) - Bertepatan dengan ulang tahun hari kemerdekaan Indonesia yang ke-76, hari Selasa (17/8) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan kabupaten Kuningan menggelar Vaksinasi bagi pelajar SMP se-wilayah kecamatan Kuningan dengan tema 'Vaksin Kemerdekaan'.


Acara yang diusung Bidang Pembinaan SMP Disdikbud kabupaten Kuningan ini menyediakan 1690 dosis vaksin bagi pelajar kelas IX SMP Negeri se-kecamatan Kuningan, mulai dari SMPN 1 sampai SMPN 7 Kuningan. Sementara jumlah dosis yang disediakan berdasarkan data jumlah siswa kelas IX.


Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan, Drs. H. Uca Somantri, M.Si melalui Kepala Bidang Pembinaan SMP, Abidin, S.Pd, M.Si menjelaskan, kegiatan ini merupakan rangkaian persiapan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas yang telah digelar Minggu ini. 


"Selain merupakan rangkaian persiapan PTMT, dengan vaksin yang kita berikan kepada siswa, juga dalam rangka untuk mencapai herd immunity kemampuan daya tahan tubuh kita untuk melawan Covid-19, sehingga pendidikan di kabupaten Kuningan bisa cepat merdeka dari Covid-19," jelas Abidin saat ditemui disela-sela kegiatan, Selasa (17/8).


Meskipun melibatkan 1690 siswa namun pelaksanaan 'Vaksin Kemerdekaan' ini ini berjalan cukup tertib dengan membagi jadwal waktu untuk tiap sekolah agar tidak terjadi kerumunan.


"Kita bekerjasama dengan dinas Kesehatan kabupaten Kuningan. Untuk pelaksanaan vaksinasi ini melibatkan nakes dari 8 Puskesmas. 4 Puskesmas melayani dari jam 8.00 Sampai jam 12.00 dan 4 Puskesmas lagi dari jam 12.00 sampai selesai. Untuk sekolah siswa dan sekolah yang lain kita akan terus berkoordinasi dengan dinas kesehatan untuk kegiatan vaksinasi selanjutnya," tuturnya.


Dari Kiri : Kabid Pembinaan SMP Disdikbud Kabupaten Kuningan, Abidin, S.Pd, M.Si, Kepala SMPN 4 Kuningan, H. Cucu Rojikin, M.Pd dan Kepala SMPN 7 Kuningan, Effendy, M.M.Pd


Ditempat yang sama kepala SMP Negeri 7 Kuningan, Effendi, M.M.Pd menyatakan siswa sangat antusias mengikuti vaksinasi ini. Bahkan kegiatan yang direncanakan mulai jam 8.00 sampai jam 14.00, ternyata lewat jam 14.00 siswa yang mengikuti vaksinasi masih berdatangan. 


"Alhamdulillah semua siswa kelas IX SMPN 7 Kuningan telah divaksinasi tadi, dengan berjalan lancar, tidak ada kendala. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Disdikbud kabupaten Kuningan melalui Kabid Pembinaan SMP atas terselenggaranya kegiatan ini. Mudah-mudahan kita secepatnya merdeka dari Covid-19 dan pelaksanaan pendidikan di sekolah bisa kembali normal," kata Efendi.


Hal senada juga diungkapkan Kepala SMP Negeri 4 Kuningan, H. Cucu Rojikin, M.Pd, bahkan Karena antusias, siswanya Sampai menyerukan untuk vaksinasi melalui medsos.


"Siswa kami sangat antusias mengikuti vaksinasi ini. Saya berharap mereka bisa menjadi 'syi'ar' bagi yang lain. Meskipun pemerintah tidak memaksakan untuk vaksinasi, tapi menurut saya vaksinasi sangat penting agar kehidupan khususnya dunia pendidikan cepat kembali normal. Mari kita lawan Covid-19 ini dengan vaksinasi," tukasnya.


.(Irwan)


Minggu, 15 Agustus 2021

Hadapi Era Digitalisasi, Bidang Pembinaan SMP Disdikbud Gelar Pelatihan Guru Inspiratif

Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan, Abidin, S.Pd, M.Si


Kuningan, (BM) - Hampir dua tahun sudah umat manusia dihadapkan pada situasi pandemi virus Corona Disease 2019 atau Covid-19. Keadaan ini memaksa semua bidang kehidupan termasuk bidang pendidikan beralih ke era digitalisasi.


Pembelajaran Daring merupakan satu-satunya metode yang dianggap tepat ditengah pandemi Covid-19. Namun demikian banyak sekolah terutama para guru yang kesulitan dalam penerapan teknologi digital untuk mewujudkan pembelajaran daring secara maksimal dan tepat sasaran.


Upaya meningkatkan kapasitas kepala sekolah dan guru SMP dalam penguasaan teknologi digital dilakukan oleh bidang pembinaan SMP Disdikbud Kuningan melalui pelatihan guru 'Inspiratif' secara virtual.


Kegiatan yang digelar selama dua hari, 13 - 14 Agustus ini terselenggara atas kerjasama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementrian Kominfo Republik Indonesia.


Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan, Drs.H. Uca Somantri, M.Si. Direktur Ekonomi Digital Kementrian Kominfo, I Wayan Adhiarna, PLT. Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan-Ristek Republik Indonesia, Supriatno, S.Pd.,M.A.  Co-Founder dan CEO Pahamify, Syarif Rusyan Fikri. 


Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Guru Inspiratif secara Virtual


Sementara, yang menjadi nara sumber pelatihan diantaranya: Andi Akbar Tanjung (Teacher Comunity Manajer Pahamify),. Rizky Rahmat (Yayasan Guru Belajar).


Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Kuningan, Drs. H. Uca Somantri, M.Si melalui Kepala Bidang Pembinaan SMP, Abidin, S.Pd, M.Si mengatakan, kegiatan ini dilakukan merupakan tindak lanjut evaluasi Dinas Pendidikan terhadap pembelajaran jarak jauh (daring) yang dilakukan sekolah selama satu tahun lebih.


"Pelatihan diikuti oleh 280 peserta terdiri dari kepala sekolah dan guru SMP di Kabupaten Kuningan, dan peserta tamu dari bandung, Sukabumi dan cirebon," katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (13/8)


Dikatakannya, kegiatan semacam ini akan terus dilaksanakan sebagai upaya dalam rangka memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan khususnya bagi para pendidik untuk dapat memberikan layanan pembelaran yang semakin bermutu di era pandemi covid -19 ini.


.(Irwan)

Popular 7 hari terakhir

Popular 30 hari terakhir

Popular sepanjang waktu