Bulliying dan Kekerasan -->

Kategori Berita

Benang Merah: Bulliying dan Kekerasan

Iklan Halaman Depan

Masukkan kode iklan di sini. Diwajibkan iklan ukuran 400px x 250px. Iklan ini akan tampil hanya di halaman utama.

News Feed

Tampilkan postingan dengan label Bulliying dan Kekerasan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bulliying dan Kekerasan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 20 Oktober 2023

Stop Bullying,...... MAN 1 Kuningan : Diperlukan Kebersamaan

MAN 1 Kuningan,
Jl. Mayasih No.881, Cigugur, Kec. Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat 45552


Benangmerah, Maraknya aksi bullying yang viral melalui media sosial diberbagai daerah, termasuk yang melibatkan siswa sekolah di kabupaten Kuningan telah menjadi perhatian serius pemkab Kuningan. Bupati Kuningan, H. Acep Purnama, SH, MH bahkan telah mengeluarkan surat edaran nomor: 420/2534/Disdikbud tentang Pencegahan Aksi Perundungan (Bulliying) dan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan tersebut ditujukan ke Disdikbud, Kepala Satuan Pendidikan (sekolah) dan Seluruh Komite Sekolah.


Bullying atau perundungan adalah segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja. Pelaku adalah satu atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa.

Kekerasan yang dilakukan terhadap orang lain ini dilakukan terus menerus dengan tujuan menyakiti. Bullying dapat dilakukan antar peserta didik, guru, peserta didik kepada guru, atau sebaliknya.


Untuk mengatasi bullying diperlukan kerja sama seluruh warga sekolah. MAN 1 Kuningan sendiri lebih mengedepankan kebersamaan seluruh elemen disekolah dalam memerangi bullying dan kekerasan.


"Kami pihak sekolah terus melakukan sosialisasi ke para siswa baik pada saat upacara maupun kegiatan lainnya. Yang paling penting mari kita perangi bullying dan kekerasan anak bersama-sama. Baik guru, siswa, dan komite ," ungkap Kepala MAN 1 Kuningan, Drs. H. Dadang Haerudin, MA saat ditemui, Jumat (20/10).


"Selain itu, kami juga telah membentuk satgas/Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) sesuai tupoksinya dan program kerja di madrasah serta peran guru BK dan BP sangat penting," sambungnya.


Anggota TPPK sendiri, masih H. Dadang, diisi oleh para wakamad bidang kesiswaan, guru BP dan guru BK. MAN 1 Kuningan sendiri telah menyatakan Anti Bullying dan Kekerasan. Semoga disini anak-anak dihindarkan dari aksi tersebut.


(One)

Selasa, 10 Oktober 2023

Cegah Bulliying dan Kekerasan Anak, SMPN 7 Kuningan Pasang CCTV Kelas

Pemantauan tiap kelas melalui CCTV kelas di SMPN 7 Kuningan 


Benangmerah, Maraknya aksi Bulliying dan Kekerasan terhadap anak, termasuk salah satunya yang terjadi pada salah satu siswa SMP di kecamatan Kuningan dan PKBM di kecamatan Cigugur, memaksa Bupati Kuningan, H. Acep Purnama mengambil langkah konkrit dengan mengeluarkan Surat Edaran nomor: 420/2534/Disdikbud tentang Pencegahan Aksi Perundungan (Bulliying) dan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan tersebut ditujukan ke Disdikbud, Kepala Satuan Pendidikan (sekolah) dan Seluruh Komite Sekolah.


Menyikapi titah bupati Kuningan, SMP Negeri 7 Kuningan yang berlokasi di pusat kota Kuningan dengan jumlah siswa sekitar 1200 orang, telah mengambil langkah-langkah nyata dalam pencegahan dan penanganan aksi perundungan dan kekerasan anak.


Kepala SMPN 7 Kuningan, H. Supriyadi, M.Pd menilai pencegahan dan penanganan perundungan dan kekerasan dilingkungan sekolah sangat penting untuk ditindaklanjuti. Sebab diyakini bahwa pendidikan bisa membentuk karakter anak ke arah lebih baik.


Adapun beberapa langkah antisipasi sekolah diantaranya,


1. Memperketat pembinaan guru disekolah, wali kelas dan guru BK

2. Mencegahan siswa membawa hp di sekolah kecuali atas perintah guru mapel untuk membantu pembelajaran

3. Bulying biasanya diawali di dalam kelas maka pemasangan CCTV kelas menjadi hal penting. 

4. Komunikasi dengan orang tua di rumah. Kehadiran siswa di sekolah menjadi konsen utama  komunikasi wali kelas dengan orangtua siswa.

5. Membentuk TPPK (Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan) di lingkungan sekolah.


Pemantauan Kelas Melalui CCTV kelas di SMPN 7 Kuningan 


"Walaupun memerlukan biaya yang cukup besar, kami (pihak sekolah) menganggap pemasangan CCTV kelas dianggap sangat penting. Selain sebagai pengawasan proses pembelajaran di kelas, Bulliying biasanya diawali dari dalam kelas. Sehingga kami bisa dengan segera mengetahui dan memberikan pencegahan ketika ada sikap siswa yang memicu tindakan kekerasan," terang H. Yadi ketika dihubungi benangmerah.co.id, Selasa (10/10).


Selain itu, pemasangan CCTV kelas juga dianggap penting dilakukan karena jumlah siswa di SMPN 7 Kuningan cukup banyak mencapai 1200 anak. Dan pengawasan sangat mustahil dilakukan oleh guru dan tenaga secara langsung tanpa menggunakan teknologi. 


Menurut H. Yadi, SMPN 7 Kuningan juga sudah membentuk TPPK yang anggotanya melibatkan semua komponen di sekolah termasuk, guru, Tenga pendidik dan komite sebagai unsur masyarakat.


"Mudah-mudahan dengan segala usaha dan upaya sekolah yang telah dilakukan, aksi Bulliying dan kekerasan tidak terjadi pada siswa kami baik didalam dan diluar sekolah. Saya berharap pembentukan karakter siswa yang lebih baik bisa tercapai di sekolah ini," pungkasnya.


.(One)




Popular 7 hari terakhir

Popular 30 hari terakhir

Popular sepanjang waktu