Jurnalis -->

Kategori Berita

Benang Merah: Jurnalis

Iklan Halaman Depan

Masukkan kode iklan di sini. Diwajibkan iklan ukuran 400px x 250px. Iklan ini akan tampil hanya di halaman utama.

News Feed

Tampilkan postingan dengan label Jurnalis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jurnalis. Tampilkan semua postingan

Senin, 28 Desember 2020

Peran Jurnalis Dalam Peluang Usaha Di Masa AKB

 

Kadis Kominfo Kab. Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si  Dalam Acara Seminar Jurnalis Badan Eksekutif Mahasiswa dan Persma Stikes Kuningan dengan tema “Peranan Jurnalis Dalam Peluang Usaha di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru”

KUNINGAN, (BM) - Pers merupakan kekuatan pilar keempat bangsa dalam pembangunan. Begitu halnya di kabupaten Kuningan, peran pers cukup vital dalam perkembangan pembangunan, terutama perannya dalam membangun bangsa melalui pemberitaan atau informasi pembangunan yang bersinergi dengan pemerintah.


Selain itu, media juga mampu menangkap peluang usaha, karena media merupakan cara yang mudah untuk mencari tahu lebih banyak pelanggan, media membantu pencarian target konsumen dengan lebih efektif serta mencari konsumen baru dan memperluas jangkauan pasar yang memudahkan feedback secara langsung, mengembangkan target pasar sehingga selangkah lebih maju dari competitor, serta dapat memberikan serta dapat meningkatkan brand awareness sekaligus promosi.


Menurut Kadis Kominfo Kabupaten Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si, dengan memiliki kemampuan dibidang jurnalistik, diharapkan pers mahasiswa dapat mengambil peran dalam pembangunan dengan menyuguhkan dan menyajikan informasi yang cerdas, berisi dan mendidik dalam menyongsong revolusi industri 4.0 dan  era  milenial, karena mengingat dunia jurnalistik merupakan salah satu sarana diseminasi informasi, baik dari pemerintah ke masyarakat maupun sebaliknya di era transformasi media saat ini.


"Konidisi pandemi covid-19 ini juga membawa efek domino seperti meningkatnya jumlah pengangguran dan penurunan kualitas hidup masyarakat. Sehingga Pemerintah mengeluarkan dana dari anggaran negara untuk menyediakan stimulus dalam rangka menopang berbagai sektor," ujar Wahyu dalam Acara Seminar Jurnalis Badan Eksekutif Mahasiswa dan Persma Stikes Kuningan dengan tema “Peranan Jurnalis Dalam Peluang Usaha di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru” di Cafe Parabox Kuningan, Sabtu (26/12/2020).


Ditambahkannya, media juga sebagai agen perubahan untuk mensosialisasikan kebiasaan baru bagi masyarakat sehingga masyarakat membiasakan diri meskipun awalnya awam hal ini harus terus menerus disuarakan oleh media. selain itu, jurnalis  sebagai pekerja profesional harus pula turut menyadarkan sikap sebagian masyarakat yang masih terkesan kurang peduli dengan situasi pandemi COVID-19.


“Dalam menghadapi situasi ini Bupati Kuningan telah menerbitkan Surat Edaran Nomor : 443.1/2486/HUK tentang Tindak Lanjut Penanganan Terhadap Penularan Covid-19 di Kabupaten Kuningan. Surat Edaran tersebut diterbitkan dengan mengacu pada Peraturan Bupati Nomor 75 Tahun 2020 Tentang Perubahan Keempat atas Peraturan BupatiKuningan Nomor 47 Tahun 2020 Tentang Pedoman Pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru dalam Rangka Penanganan Covid-19.” imbuhnya.


Adaptasi kebiasaan baru bisa disikapi masyarakat dengan melakukan aktivitasnya seperti biasa tetapi harus mengikuti dan menjalankan protokol kesehatan yang ditetapkan. dengan cara baru yang dimana harus menghindari penularan Covid-19 serta menjaga imunitas tubuh.


“Kebijakan yang di keluarkan tersebut turut mempengaruhi cara kerja jurnalis dalam mencari berita. Jurnalis juga harus memperhatikan protokol kesehatan  dalam memperoleh informasi secara aman di tengah pandemi Covid 19.” pungkasnya. (Irwan)

Minggu, 12 Agustus 2018

Wartawan Kuningan Jadi Korban Kekerasan

Ilustrasi
Kuningan - Kasus kekerasan terhadap wartawan kembali terjadi. Kali ini yang menjadi korban adalah salah seorang wartawan di Kabupaten Kuningan.

Dede yang merupakan wartawan media online indoshinju.com diduga menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh oknum perangkat desa dan beberapa orang warga Desa Salakadomas Kecamatan Mandirancan Kuningan Jawa Barat, Senin (6/8/2018).

Maksud hati ingin konfirmasi perihal proyek pembangunan gedung Balai Desa setempat yang diduga tidak sesuai dengan ketentuan, Dede malah mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan bahkan sampai berujung kepada penganiayaan.

Dilansir dari media lokal setempat, Dede menuturkan bahwa awal kejadian tersebut adalah ketika dirinya sedang melakukan konfirmasi dengan Kepala Desa setempat. Tiba-tiba salah seorang perangkat desa yang turut mendampingi merebut handphone yang digunakan Dede untuk merekam dengan alasan hal tersebut tidak diperbolehkan.

"Ketika saya konfirmasi dengan Kepala Desa, tiba-tiba handphone yang saya gunakan untuk merekam direbut, dengan alasan tidak diperbolehkan, " tutur Dede.

Karena merasa dihalangi dalam melaksanakan tugas jurnalisnya, maka sempat terjadi adu mulut kecil antara oknum Perangkat Desa dan Dede. Tidak hanya itu, oknum perangkat Desa tersebut juga memanggil massa yang saat itu sedang bekerja hingga dalam waktu singkat dirinya sudah dikerumuni massa yang juga turut mengintimidasi bahkan mengancam akan memukulinya.

"Massa langsung berkerumun dan mengancam akan memukli saya kalau tidak menghapus rekaman tersebut, " katanya.

Massa semakin tidak terkendali manakala Dede tidak mau menghapus rekaman tersebut sehingga terjadilah pemukulan terhadapnya di bagian kening dan dada yang dilakukan oleh beberapa orang warga.

Mendapatkan perlakuan seperti itu, Dede merasa tidak terima dan melaporkan kejadian ini kepada pihak Kepolisian setempat.

Kasus kekerasan ini juga mendapat reaksi keras dari ormas Laskar Merah Putih Indonesia LMPI Kuningan yang kini mendampingi Dede dalam melanjutkan proses hukum dari kasus yang menimpanya itu.

.red

Popular 7 hari terakhir

Popular 30 hari terakhir

Popular sepanjang waktu