Keraton Kasepuhan Kesultanan Cirebon -->

Kategori Berita

Benang Merah: Keraton Kasepuhan Kesultanan Cirebon

Iklan Halaman Depan

Masukkan kode iklan di sini. Diwajibkan iklan ukuran 400px x 250px. Iklan ini akan tampil hanya di halaman utama.

News Feed

Tampilkan postingan dengan label Keraton Kasepuhan Kesultanan Cirebon. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Keraton Kasepuhan Kesultanan Cirebon. Tampilkan semua postingan

Minggu, 29 September 2024

Heboh Surat Pengangkatan Habib Lutfi Bin Yahya Sebagai Ketua Dewan Kelungguhan Adat Keramaan Keraton Kasepuhan

 

Habib Lutfi Bin Yahya bersama Sultan Sepuh Jaenudin II Arianatareja Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan Kesultanan Cirebon 

Benangmerah, Beredar Luas surat pengangkatan Anugerah Ketua Dewan Kelungguhan Adat Keramaan Keraton Kasepuhan Kesultanan Cirebon kepada Habib Lutfi Bin Yahya yang ditanda tangani oleh Sultan Sepuh Jaenudin II Arianatareja Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan Kesultanan Cirebon menuai respon. 


Pengangkatan tersebut menuai protes dari sekelompok orang yang meributkan soal nasab para habaib, protes tersebut yang digawangi oleh Kh Syarif Rahmat bersama dedi alias dias ormas macan ali. 


Dedi alias dias dengan membuat cuplikan video yang Seolah olah dari kubu sultan yang sah yang menjelaskan prihal surat anugerah tersebut tidak merasa dikeluarkan dari pihak mereka. 


Kepada awak media.....Jajaran Keraton Kasepuhan Kesultanan Cirebon dibawah kepemimpinan Sultan Sepuh Jaenudin II Arianatareja, Rd Oemar Danil mengkonfirmasi , " Bahwa Surat Anugerah pengangkatan tersebut adalah benar, Habib Lutfi diangkat secara resmi oleh mamak Sultan Sepuh Jaenudin II Arianatareja , "ungkapnya


" Lagian saya aneh itu kan surat internal keraton yang dikeluarkan secara personal untuk seseorang, hak prerogatifnya Sultan untuk mengangkat sosok sepuh yang mana yang menurut beliau yang layak menjadi penasehat beliau, kok ini yang ribut mereka mereka yang meributkan soal Nasab, ini gak nyambung sama sekali., " Sambungnya


" Jika mereka tidak suka terhadap Habib Lutfi Bin Yahya, itu urusan pribadi mereka, jangan dihubungkan dengan surat internal Sultan dimana yang menjadi Hak prerogatifnya seorang sultan, "lanjut Raden Oemar Danil


" Lalu itu dedi alias dias kok semakin menunjukan kebobrokannya mereka, hari ini publik dan masyarakat cirebon sudah tau kalo lukman zulkaedin itu turunan Snouck Horgrounje dan bukan sultan, jejak digitalnya juga banyak kok yang tidak mengakui lukman, dan saya tegaskan bahwa Dewan Kelungguhan Adat keraton Kasepuhan Kesultanan Cirebon itu bukan cuma Habib Lutfi saja, banyak yang lainnya seperti H Dudi Pamudji (Dewan Provinsi Jabar), Umi Gelar gentur, KH Mustofa Aqil, Jendral (Purn) Dudung dan banyak lagi, jadi sosok sesepuh tersebut menurut Kanjeng Sultan layak menjadi penasehat beliau, " tutup Rd. Oemar. 


Anugerah yang diberikan Sultan Sepuh Jaenudin II Arianatareja Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan Kesultanan Cirebon kepada Habib Lutfi Bin Yahya 


Dengan adanya penjelasan dan konfirmasi yang sangat jelas dari jajaran keraton kasepuhan kesultanan cirebon ini, semoga masyarakat dan publik dapat memahami gaduh yang terjadi saat ini. Dengan kata lain para pihak yang komplen salah sambung. 


Semoga Sultan Sepuh Jaenudin II Arianatareja amanah dalam mengemban tahta ini serta dapat menanggapi setiap permasalahan dengan arif dan bijak. 


Semoga Masyarakat cirebon mendapatkan sosok sultan yang didambakan, sosok yang dapat memperhatikan dan melindungi Masyarakat adatnya.


,(One)

Sabtu, 13 Juli 2024

Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan Cirebon Hadiri Acara Tasyakuran dan Sedekah Bumi Desa Nusaherang

Sultan Sepuh Jaenudin II Arianatareja yang dikenal dengan julukan Pangeran Kuda Putih, Sosok Sultan Sepuh keraton Kasepuhan saat menyampaikan Sambutan



Benangmerah, Kegiatan Tasyakuran & sedekah bumi desa nusaherang yang digelar, Kamis (11/7/2024) disambut meriah oleh masyarakat desa nusaherang.


Rangkaian kegiatan berjalan secara hikmah dan sakral dari mulai pukul 08.00 sd pukul 14.00 WIB Pemerintah desa bersama masyarakat desa berziarah ke makam leluhur, dari mulai makam leluhur sampai situs-situs peninggalan.


Dilanjutkan malam hari acara sholawat yang dibawakan oleh ibu-ibu muslimah desa nusaherang. Di isi beberapa sambutan antara lain dari camat nusaherang yang diwakili oleh Sekcam kecamatan Nusaherang, yang menyampaikan sambutan dari ibu camat nusaherang.


"Dalam hal ini Pemerintah sangat mendukung kegiatan sedekah bumi yang di prakarsai oleh kuwu nusaherang, ini membuktikan adanya sebuah kearifan lokal nusantara, kata Sekmat Nusaherang.


Sambutan berikutnya oleh Kuwu Desa Nusaherang Rd.Neno Suseno yang merupakan inisiator agenda kegiatan Sedekah bumi ini, dalam sambutannya Kuwu nusaherang menyampaikan, agenda sedekah bumi rencananya akan menjadi agenda tahunan desa nusaherang. Dalam kesempatan itu disampaikan juga, bahwa pemerintahan desa nusaherang berdasarkan sejarah berdiri sejak abad 17 an.


Dalam acara dimalam hari terlihat masyarakat sangat senang dan nyaman mengikuti rundown acara satu persatu, dengan konsep lesehan seluruh masyarakat duduk melantai di alun alun desa.


Ada sedikit beda pada agenda Tasyakuran & Sedekah bumi desa nusaherang kali ini, kali ini dihadiri petinggi dari keraton Kasepuhan Kesultanan Cirebon yaitu Sultan Sepuh Jaenudin II Arianatareja yang dikenal dengan julukan Pangeran Kuda Putih, Sosok Sultan Sepuh keraton Kasepuhan kali ini berdarah asli Desa Nusaherang dimana kedua orang tua beliau berasal dari desa nusaherang, dalam perjalanan sejarah asal usul leluhur kesultanan cirebon dahulu pernah tinggal di desa nusaherang,salah satunya Pangeran Cakrabuana dan Pangeran Arya Natareja Muh. Satariah, Pangeran Arya Natareja merupakan Putra Mahkota dari Sultan Sepuh III Raja Jaenudin Keraton Kasepuhan Kesultanan Cirebon.


Dalam sambutannya Sultan Sepuh Rd.Heru menyampaikan bahwa, Nusaherang merupakan desa asal dimana kedua orang tua dan leluhur saya berada, dari ayah saya jalur dari Pangeran Cakrabuana dan dari Ibu jalur dari Sunan Gunung Jati.


Kegiatan sedekah bumi ini, lanjutnya merupakan salah satu bukti bahwa masyarakat desa nusaherang menghargai terhadap tradisi dan budaya yang ditinggalkan para leluhur ", 


"Saya selaku Sultan Sepuh keraton kasepuhan kesultanan cirebon akan terus mendukung kegiatan-kegiatan tradisi seperti ini dan akan mecoba membantu untuk merapihkan makam-makam dan situs- situs peninggalan yang ada," sambungnya.


Kegiatan berakhir menjelang larut malam, masyarakat desa dengan rasa bahagia pun membubarkan diri pulang ke rumah masing-masing.


Semoga kegiatan tradisi seperti ini dapat hidup kembali dimasyarakat desa di kab.Kuningan jawa barat. Dengan adanya sosok Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan Kesultanan Cirebon yang perduli dan mau menyentuh masyarakatnya, ini menandakan bahwa eksistensi Kesultanan Cirebon masih ada ditengah masyarakat adat di wilayah kuningan.


.(One)

Jumat, 12 Juli 2024

Tim Penata Aset Kesultanan Cirebon Tuntut PAM Tirta Kamuning Atas Sewa Tanah Bak Penampung Air

 

Bak Penampungan air, Jaringan Air Bersih Kec Japara


Benangmerah,  Sesuai SK Bupati Kuningan no. 690/296-Pereg/2013 Tanggal 15 Juni 2013, PAM Tirta Kamuning diberikan tanggung jawab pengelolaan jaringan Air Bersih 9 desa di kecamatan Japara, yang sebelumnya di kelola oleh BPSABP Kecamatan Japara. Namun bak penampung jaringan air bersih pesesaan tersebut, ternyata dibangun diatas tanah milik pribadi Ibu. Hj. M, yang sudah di hibahkan kepada Kesultanan Cirebon sejak tanggal 18 Mei 2024.


Ibu Hj M juga diketahui sebelumnya sebagai investor dalam pembangunan jaringan air bersih di kecamatan Japara yang sekarang dikelola PAM Tirta Kamuning sejak 2013 yang juga sedang dalam proses gugatan sengketa oleh Tim Penataan Aset Kesultanan Cirebon.


Kali ini Tim Penataan Aset Kesultanan Cirebon yang di pimpin Donny Sigakole juga menuntut sewa atas penggunaan sewa tanah yang diatasnya dipakai bak penampung air untuk jaringan air bersih di kecamatan Japara yang dikelola Perumda Air Minum Tirta Kamuning selama 11 tahun.


Menurut Dony sigakole, Kami sekarang hanya menuntut kepada Kepala PDAM tirta Kamuning kab. Kuningan terkait penggunaan tanah pribadi milik kami untuk jaringan pipa dan penggunaan bak penampung sejak di SK kan oleh bupati untuk dikelola PAM Tirta Kamuning, 


Surat tuntutan sewa tanah dari Kesultanan Cirebon 


"Tapi sampai dengan saat ini belum pernah membayar sepeser pun terkait penggunaan tanah tersebut. Untuk itu kami menuntut penyewaan tanah tersebut kepada PDAM tirta kuningan sebesar Rp. 1.500.000 per bulan selam 134 bulan (11 tahun) sampai dengan saat ini sebesar Rp. 201.000.000. Selain itu juga kami menuntut perjanjian sewa tanah, " ungkap Donny


Untuk permasalahan lain termasuk keseluruhan aset Jaringan Air Bersih Pedesaan seluruhnya kami lagi persiapkan untuk diperkarakan melalui jalur hukum baik itu pidana, perdata maupun PTUN.


(One)

Senin, 08 Juli 2024

TIGA KESULTANAN BESAR DINUSANTARA KE ISTANA NEGARA, MEMINTA JALINAN HARMONISASI BERSAMA PEMERINTAH RI MENGENAI HAK TANAH ULAYAT KERAJAAN DAN KESULTANAN NUSANTARA

 

Kesultanan Samudera Pasai Aceh PYM Sultan Malik Samudera Pasai Teuku Haji Badruddin Syah ZFA , Keraton Kasepuhan Kesultanan Cirebon PYM Sultan Sepuh Syarif Maulana Rd. Heru R. Arianatareja, S.Psi., M. H., dan Kesultanan Ternate PYM Sultan Hidajat M Sjah II

Benangmerah, Istana Negara hari ini Senin, 08 juli 2024 dikunjungi 3 Kesultanan besar di Nusantara, Kesultanan Samudera Pasai Aceh PYM Sultan Malik Samudera Pasai Teuku Haji Badruddin Syah ZFA , Keraton Kasepuhan Kesultanan Cirebon PYM Sultan Sepuh Syarif Maulana Rd. Heru R. Arianatareja, S.Psi., M. H., dan Kesultanan Ternate PYM Sultan Hidajat M Sjah II .


Dalam Kunjungannya Para Sultan disambut dan diterima oleh KSP Jendral TNI (Purn) Dr Moeldoko di ruangan kerja beliau, Silaturahmi Para Sultan Nusantara ini bertepatan dengan Hari Ulang Tahunnya Bapak Jendral TNI (Purn) Dr Moeldoko.


Suasana pertemuan sangat hangat dan penuh dengan kekeluargaan. Terlihat ada jalinan yang baik antara ex Negara Awal Kesultanan dengan Negara Baru Republik Indonesia. 


Disela pertemuan para Sultan Sempat diwawancarai oleh awak media, apa agenda para YM hadir di Istana, " Kami hadir di istana hari ini yang pertama bersilaturahmi dan juga ingin mengucapkan selamat ulang tahun kepada bapak Jendral TNI (Purn) Dr Moeldoko ", ujar PYM Sultan Samudera Pasai Aceh. 


Dan juga Para Sultan menyampaikan adanya aspirasi yang dibahas saat pertemuan, "Aspirasi yang kami sampaikan adalah kami menginginkan sebuah harmonisasi yang baik dengan negara perihal Pengelolaan Hak-Hak Tanah Ulayat Kesultanan kami yang di manfaatkan oleh pihak-pihak ketiga", lanjut PYM Sultan Samudera Pasai Aceh.


" Dan juga kami Berharap Para Sultan dapat diajak duduk bersama dengan Negara berdiskusi bagaimana menjalin Harmonisasi untuk kedepannya," Sambung Sultan Sepuh Cirebon. 


" Dan kami menunggu moment pertemuan berikutnya," Ujar Sultan Ternate. 


Pertemuan ditutup dengan makan siang bersama. Semoga kunjungan 3 Sultan Besar di Nusantara ini menjadi cerminan bahwa Kesultanan tetap berada didalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.


.(One)

Popular 7 hari terakhir

Popular 30 hari terakhir

Popular sepanjang waktu