LMPI -->

Kategori Berita

Benang Merah: LMPI

Iklan Halaman Depan

Masukkan kode iklan di sini. Diwajibkan iklan ukuran 400px x 250px. Iklan ini akan tampil hanya di halaman utama.

News Feed

Tampilkan postingan dengan label LMPI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label LMPI. Tampilkan semua postingan

Kamis, 31 Desember 2020

Tidak Terima Dengan Pelayanan Medis Rumah Sakit, Keluarga Pasien Dan LMPI Adakan Audensi

 

Audensi pihak keluarga pasien dengan RS KMC Luragung

KUNINGAN, (BM) – Pelayanan medis rumah sakit Kuningan Medical Centre mendapat sorotan dari keluarga pasien atas nama AY (11 bulan) setelah si pasien mendapatkan perawatan selama hampir satu hari. Merasakan pelayanan medis yang buruk, akhirnya keluarga pasien yang juga merupakan ketua Laskar Merah Putih Indonesia (LMPI) Markas Cabang Kabupaten Kuningan, U. Jenggo mengajukan permintaan audensi karena tindakan medis yang dilakukan pihak rumah sakit diduga tidak sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur) pelayanan medis yang mengakibatkan kondisi pasien semakin memburuk, dan akhirnya meninggal dunia, Sabtu (26/12) sekitar pukul 11.00 WIB.


Dalam audensi yang dilakukan siang tadi (kemarin) dimulai pukul 13.00 WIB di kantor pusat PT. Pilar Mandiri Kuningan, jalan Syech Maulana Akbar No 21. Keluarga pasien yang didampingi kuasa hukum dari Markas Daerah (Mada) Jabar LMPI, bunda Femy dan pengurus beserta anggota LMPI Marcab Kuningan berjumlah 100 orang diterima jajaran RS KMC Luragung, mulai dari direktur, dokter, kepala ruangan serta bagian lainnya. 


Dalam acara tersebut kuasa hukum keluarga pasien melontarkan beberapa pertanyaan yang tidak bisa dijawab secara jelas oleh pihak rumah sakit terkait tindakan medis sesuai laporan keluarga pasien dan rekam medis yang diberikan pihak rumah sakit. Selain itu dirinya sangat menyayangkan dengan tidak adanya tindakan medis yang dilakukan rumah sakit periode waktu dari jam 21.00 sampai jam 05.00 padahal si pasien dalam kondisi mengkhawatirkan.


“Yang saya persoalkan selama periode waktu dari jam 21.00 sampai jam 05.00, kenapa tidak ada tindakan medis atau observasi yang dilakukan perawat, bahkan impus saja tidak jalan?” Tanya Femi kepada direktur RS KMC Luragung.


“Padahal kondisi si pasien semakin menurun sampai kejang-kejang. Ini bayi umur 11 bulan lho dok, kenapa bisa sampai tidak ada observasi. Ditambah lagi dalam surat resume medis yang foto copynya diberikan kepada keluarga pasien juga tidak ada verifikasi dari kepala ruangan,” lanjutnya.


Dalam kesempatan itu direktur RS KMC Luragung, dr. Cecep Syaiful Huda, menjawab bahwa observasi punya lembaran tersendiri yang tidak bisa diberikan kepada pihak keluarga pasien karena terkait undang-undang.


“Maaf, saya tidak bisa membuka hasil observasi kami karena sifatnya privasi. Saya hanya bisa buka hasilnya hanya dengan keluarga korban,” jawabnya.



Laskar Merah Putih Indonesia setelah selesai audensi

Setelah selesai audensi pihak keluarga pasien merasa belum puas atas jawaban dari rumah sakit yang cenderung menutupi permasalahan yang terjadi tentang lalainya pelayanan medis sehingga bisa dikatakan tidak professional. 


Menindaklanjuti hasil audensi yang tidak memuaskan keluraga pasien, LMPI Marcab Kuningan berencana menggelar Aksi Damai yang akan dilakukan di halaman KMC Luragung dengan dukungan LMPI Markas Daerah (MADA) Jabar. (Irwan)

Selasa, 24 November 2020

LMPI Marcab Kuningan Pindah kantor Sekretariat, Bupati Sambangi Pengurus Dan Anggota

Bupati Kuningan Bersama Keluarga Besar LMPI Marcab Kuningan


KUNINGAN, (BM) - Pembenahan terus dilakukan pengurus Markas Cabang Kabupaten Kuningan Laskar Merah Putih Indonesia  guna menjadikan sebuah ormas yang besar sesuai AD/ART. Revisi pengurus markas cabang merupakan langkah awal dilanjutkan dengan memindahkan kantor sekretariat dari kecamatan jalaksana ke ibu kota kabupaten Kuningan tepatnya jalan raya Kuningan-Cirebon no. 273 Kelurahan Cigintung Kecamatan Kuningan.


Ketua Marcab Kuningan LMPI, Ujang Jenggo mengemukakan alasan pemindahan kantor sekretariat dari kecamatan Jalaksana ke kecamatan Kuningan salah satunya agar memudahkan setiap Markas Anak Cabang (MAC) untuk melakukan koordinasi dengan Marcab. 


"Ketika kantor masih ditempat yang dulu, posisinya terlalu jauh bagi MAC yang berada di wilayah Kuningan selatan dan timur. Makanya koordinasi antara Marcab dan MAC dinilai kurang," ungkap Jenggo di kantor Sekretariat yang baru, Selasa (24/11).


Jenggo berharap mudah-mudahan dengan posisi kantor Marcab di sini, ormas LMPI kabupaten Kuningan akan semakin solid. Terkait adanya revisi pengurus dalam tubuh Marcab LMPI kabupaten Kuningan, itu lebih kepada pergeseran pengurus sesuai dengan potensinya.


Sementara itu diwaktu bersamaan dengan acara syukuran kantor sekretariat dan pembahasan revisi pengurus, Bupati Kuningan, H. Acep Purnama, SH, MH menyempatkan diri menyambangi kantor sekretariat yang baru, didampingi Kabag Umum Setda, Ajie Prayogi Ibrahim, SE, MM.




Bupati Kuningan, H. Acep Purnama, SH, MH Bersama Sekretaris Marcab Kuningan, Irwan Dirgantara, ST

Dalam kesempatan tersebut Acep mengucapkan selamat kepada keluarga besar LMPI Marcab Kuningan atas ditempatinya kantor yang baru.  Namun demikian menurut penuturannya, kantor yang baru ini dianggap kurang representatif dan berjanji akan mempasilitasi tempat lain milik Pemda agar bisa dipakai sebagai kantor sekretariat LMPI Marcab Kuningan dengan status Hak Guna Pakai.


"Nanti saya cari dan saya fasilitasi tanah milik Pemda Kuningan yang tidak terpakai supaya bisa digunakan sebagai kantor sekretariat LMPI Marcab Kuningan dengan status hak guna pakai. Sama- sama saja kita cari," kata Acep sambil memotivasi keluarga besar LMPI Marcab Kuningan agar tetap semangat dan solid. 


Sekretaris Marcab Kuningan, Irwan Dirgantara, ST berharap, suport dan dukungan dari bupati Kuningan bisa lebih mengangkat motivasi seluruh anggota keluarga besar LMPI Marcab Kuningan untuk tetap solid sebagai wadah perjuangan rakyat. (Red_BM)

Kamis, 19 November 2020

Selesai Audensi Dengan BPKAD, LMPI Marcab Kuningan Siapkan Audiensi Dengan Beberapa SKPD

 

Pengurus LMPI Marcab Kabupaten Kuningan Saat Audiensi Dengan BPKAD

KUNINGAN, (BM) – Dalam menjalankan fungsinya sebagai wadah perjuangan rakyat, Laskar Merah Putih Indonesia (LMPI) merasa perlu meminta kejelasan terkait realisasi anggaran Refocusing  penanganan dan pemulihan ekonomi dampak covid-19. Terkait hal tersebut LMPI Marcab Kuningan telah melakukan audiensi dengan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) kabupaten Kuningan.


Diketahui sebelumnya pemerintah daerah kabupaten Kuningan telah Merefocusing anggaran APBD tahun 2020 untuk penanganan dan pemulihan (recovery) ekonomi dampak covid-19 sekitar 77 Milyar (termasuk BTT 5 milyar).


Baca juga : Dari 77 M Anggaran BTT Kabupaten Kuningan, Baru Terserap 28 M


Dalam audensi yang dilaksanakan hari senin (16/11), LMPI Macab Kuningan diwakili Ketua Ujang Hermawan, Komandan Srikandi Yesi S Bahtiar, Wakil Ketua Bidang Advokasi Hukum dan HAM Iim Komarudin, Sekretaris Irwan Dirgantara, ST dan Dedi Awang diterima Kepala BPKAD Dr. Asep Taufik Rohman, M.Si, M.Pd, Sekban Otang Setiawan, SE, M.Si, Kabid Aset John Raharja, S.IP, M.Si dan Kabid Anggaran M. Sarif Rochijat,SE, M.Si .


Dalam kesempatan tersebut, Taufik menjelaskan, bahwa anggaran Refocusing untuk penanganan covid-19 yang terpakai mencapai sekitar 43 milyar, sisanya sekitar 22 milyar dikembalikan kepada SKPD-SKPD dalam perubahan APBD yang disahkan DPRD, sianya lagi ada untuk insentif tenaga medis yang tidak tercover dari pusat. Sementara untuk recovery ekonomi, dianggarkan dari dana DID Tambahan sebesar 11,6 milyar. Diantaranya Dinas Sosial 750M untuk kegitan padat karya, Dinas Pertanian 2M untuk subsidi pupuk, Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan 3M, Dinas Kesehatan 2,5M, Perikanan 2,5M untuk membantu masyarakat ternak lele, Dinas PUTR 2,8M untuk prgoram air bersih dan RS Linggarjati 500 juta untuk hepafilter.


“Hasil pencatatan BPKAD  seperti itu, untuk kejelasan realisasi anggarannya silakan konfirmasi kepada SKPD-SKPD tersebut,”Jelas Taufik kepada LMPI.


Selesai Audiensi, Ketua Macab Kuningan LMPI, Ujang Hermawan mengaku kecewa kepada Kepala SKPD yang tidak terbuka terhadap alokasi anggaran. Ujang beranggapan banyak kepala SKPD yang memakai alasan bahwa anggaran dinasnya habis terkena refocusing penanganan covid-19, sehingga dijadikan alasan dalam menjalin kemitraan dengan pihak lain, baik dengan ormas, LSM maupun Media massa.


“Habis ku Covid (habis sama anggaran covid-19). Kata seperti itu sering saya dengar dari setiap pejabat maupun kepala SKPD ketika didatangi. Setelah Audiensi dengan BPKAD, maka kami LMPI Marcab Kabupaten Kuningan sepakat akan meminta audiensi kepada setiap SKPD terkait realisasi anggaran menjelang akhir tahun,” Tegas Jenggo (nama sapaan) kepada media online benangmerah.co.id. (Red-BM)

Rabu, 07 November 2018

Dua Ormas di Kuningan Terlibat Bentrok


Kuningan - Dua Organisasi Masa (Ormas) yang ada di Kabupaten Kuningan yaitu Pemuda Pancasila (PP) dan Laskar Merah Putih Indonesia (LMPI) terlibat bentrok.

Pantauan di lokasi, puluhan masa dari Pemuda Pancasila tampak menyatroni sekretariat LMPI yang ada di Desa Sadamantra Kecamatan Jalaksana, Rabu (07/11/2018).

Sempat terjadi aksi anarkis dari beberapa anggota kedua ormas tersebut yang mengakibatkan aparat kepolisian yang sejak awal mengamankan harus melepaskan beberapa kali tembakan peringatan ke udara.

Hingga berita ini diterbitkan belum diketahui pasti penyebab terjadinya benturan antara kedua ormas ini namun pihak kepolisian hingga kini masih menjaga dan mengamankan lokasi terjadinya bentrokan tersebut.

.imam

Popular 7 hari terakhir

Popular 30 hari terakhir

Popular sepanjang waktu