Indeks Berita | Benang Merah -->

Kategori Berita

Benang Merah

Iklan Halaman Depan

Masukkan kode iklan di sini. Diwajibkan iklan ukuran 400px x 250px. Iklan ini akan tampil hanya di halaman utama.

News Feed

Kamis, 10 November 2022

Jalan Kabupaten Ciwaru-Cilebak Tertutup Tanah longsoran, Sehari Sebelumnya di Guyur Hujan Lebat

 

Longsoran tanah merah menutup jalan hingga tidak dapat dilalui, antara Ciwaru-Cilebak

Benang Merah - Badan penanggulan bencana daerah BPBD Kabupaten Kuningan melaporkan, terjadinya bencana tanah longsor di kawasan jalur lintas antar kecamatan Ciwaru-Cilebak, atau tepatnya di Blok Huluwarang, Desa Patala, Kecamatan Cilebak.Jalan Kabupaten Ciwaru-Cilebak Tertutup Tanah longsoran, Sehari Sebelumnya di Guyur Hujan Lebat Dalam peristiwa terjadinya longsoran tanah merah dari tebing tersebut, dilaporkan tidak ada korban jiwa.


Guna menanggulangi peristiwa tanah longsor yang hingga menutup jalan itu, merupakan akses Dua Kecamatan tersebut, saat itu di butuhkan berbagai peralatan berat dan ringan, selain kesigapan team assesment BPBD, masyarakat, TNI dan Polri juga di butuhkan alat berat serta logistik.


Sehari sebelumnya Rabu (09/11/2022) wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas lebat hingga pada hari Kamis ini (10/11/2022) terjadi tanah longsor yang tentunya menutup akses jalan secara total.


"Upaya penanganan darurat dilakukan selain BPBD juga koordinasi antara aparat Pemdes dengan kecamatan, TNI, Polri serta masyarakat, dalam penanganan pembukaan jalan yang tertutup akibat terkena timbunan tanah merah dalam kondisi cuaca berawan tebal, hingga dibutuhkan kehati hatian," terang Kalak BPBD Kabupaten Kuningan Idra Bayu Permana. (Mans Bom)

Selasa, 08 November 2022

Gotong Royong Masyarakat Mulai Pudar Melalui TMMD Kodim 0615 Kuningan Bupati Mengajak Harmonis

Bupati bersama unsur Forkopimda tengah mencermati paparan Dandim Kuningan


Benang Merah - Melalui TMMD sifat dan adat kegotongroyongan masyarakat dipulihkan kembali, ini merupakan salahsatu dari permasalahan yang berkembang di masyarakat. Saat ini semangat kegotongroyongan dan kebersamaan masyarakat cenderung menurun, kata Bupati Kuningan Acep Purnama, untuk mengatasinya perlu dilakulan langkah langkah konkret dari semua pihak, harapnya.


Hal itu disampaikan dalam acara rakor kegiatan TNI manunggal membangun desa (TMMD) tahun 2023, di Aula Masud Wisnusaputra Makodim Kuningan Selasa (08/11/2022), dihadapan unsur Forkopimda serta beberapa Kepala Dinas dan undangan lainnya, Bupati menyebut, permasalahan tersebut TNI sebagai bagian dari masyarakat mempunyai tugas dan kewajiban berupaya untuk menguatkan kembali rasa kebersamaan dan kegotongroyongan masyarakat, salah satunya yaitu melalui kegiatan TMMD.


TMMD yang telah berjalan dari waktu kewaktu sebagai pendekatan pembangunan tentunya berkaitan dengan kebijakan pembangunan, dari aspek pemberdayaan masyarakat dengan tujuan selain untuk penyediaan sarana dan prasarana fisik juga bertujuan untuk terjalinnya kemanunggalan antara TNI dengan rakyat. 


Kegiatan TMMD, menurut Bupati Acep merupakan sarana untuk membantu pemerintah dalam memberdayakan masyarakat mengatasi kesulitan yang terjadi di daerah serta meningkatkan akselerasi pembangunan desa dalam rangka mendukung pembangunan nasional.


Prmbangunan infrastruktur sarana prasarana bagi masyarakat tentu akan sangat bermanfaat bagi peningkatan kualitas kehidupan.


"Sebagai contoh pembangunn akses jalan yang akan kita bangun, diharapkan akan semakin meningkatkan kualitas transportasi dan aksebilitas serta memperlancar urat nadi ekonomi khususnya di Desa Sukaraja, Kecamatan Ciawigebang," terangnya.


Letkol Inf Bambang Kurniawan ketika memaparak materi TMMD di Podium


Tak jarang bupati bersama Forkopimdanya mengajak kepada seluruh elemen masyarakat mari kita jaga Kabupaten Kuningan agar kebersaman antara pemerintah daerah, TNI dan masyarakat tetap menjaga keharmonisan yabg sudah terjalin bersama kita, ajaknya (Mans Bom)

Jumat, 04 November 2022

Dengan Dalih Sumbangan, SMA 1 Luragung Diduga Pungut Dana Orang Tua Siswa Untuk Pembangunan Lab TIK

SMA Negeri 1 Luragung, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat


Benang Merah - Meski saat ini pemerintah telah menggelontorkan anggaran untuk peningkatan pelayanan pendidikan di sekolah, baik itu, Biaya Operasional Sekolah (BOS), BOPD dan anggaran pembangunan maupun rehabilitasi melalui berbagai program, namun tetap ada saja sekolah yang memungut dengan dalih sumbangan dari orang tua siswa. 


SMA Negeri 1 Luragung kabupaten Kuningan yang saat ini tengah melakukan pembangunan sebuah gedung laboratorium TIK dengan sumber anggaran 100 persen dari orang tua siswa. Menurut salah satu orang tua siswa yang tidak ingin dipublikasikan, pihak sekolah melalui komite sekolah telah meminta sumbangan orang tua siswa sebesar 300 ribu per-siswa dengan jumlah siswa 1070 orang.


Kepala sekolah Drs. H. Suleha, M.M.Pd melalui Wakasek Humas Asep Syahdurandana, S.Pd menjelaskan pihak sekolah telah memberikan profosal kepada komite sekolah berkaitan kebutuhan dana untuk pembangunan laboratorium TIK. Komite sekolah kemudian mengadakan rapat orang tua siswa untuk dimintai sumbangan sesuai Pergub Jabar No. 44 Tahun 2022.


Pembangunan Lab TIK SMAN 1 Luragung yang bersumber dari dana orang tua siswa 


"Kami telah mengajukan profosal kepada Komite sekola, kemudian komite sekolah mengadakan rapat orang tua siswa untuk menyampaikan kebutuhan dana yang diperlukan dalam pembangunan Lab TIK. Dalam hal ini orang tua siswa diberi pilihan nominal sumbangan denga beberapa pilihan, mulai dari 350 ribu, 450 ribu, 550 ribu dan pilihan kosong untuk diisi sesuai kemampuannya," jelas Asep saat ditemui awak media di sekolah, Kamis (3/11).


Menurutnya pihak sekolah dan komite telah melaksanakan tahapan sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 44 tahun 2022 tentang Komite Sekolah. Sementara dana yang dibutuhkan  dari awal perencanaan sebesar 360 juta, naik menjadi 460 juta akibat kenaikan harga material. 


Ironis memang, ketika anggaran pendidikan digelontorkan pemerintah dengan jumlah yang sangat besar, masih banyak sekolah yang memungut dari orang tua siswa dengan dalih sumbangan. Lebih parahnya lagi, banyak sekolah melalui komite tidak melaksanakan kewajibanya sesuai aturan yang berlaku dalam hal penyampaian laporan penggunaan dana orang tua siswa setiap 6 bulan sekali kepada orang tua siswa. Padahal hal tersebut jelas tertera dalam aturan pendidikan tentang komite sekolah.


Banyak orang tua siswa yang mengeluh tentang dugaan pungutan tersebut kepada pihak media ataupun LSM/Ormas, namun tidak berani kepada sekolah dengan pertimbangan anaknya.


.(Tim)


Kamis, 03 November 2022

Gedung Sekolah SDN 1 Widarasari Ludes Dilumat Api. Damkar Sayangkan Tidak Adanya Laporan

Gedung SDN 1 Widarasari yang Terbakar


Benang Merah - Kamis (3/11/ 2022) pagi sekira pukul 05.00 WIB terjadi peristiwa kebakaran gedung Sekolah Dasar Negeri 1 Desa Widarasari, Kecamatan Kramatmulya. Kabupaten Kuningan. Namun peristiwa tersebut disayangkan oleh pihak kantor Damkar Kuningan, lantaran tidak ada yang melaporkan pada saat peristiwa kebakaran itu terjadi.


Padahal pada saat ada yang melihat kepulan asap awal dari sumber api itu masyarakat segera meminta bantuan karena masih ada waktu untuk memberi tahukan terjadinya kebakaran sekecil apapun kepada pihak Damkar guna mengantisipasi meluasnya kobaran api, namun teramat disayangkan laporan datang terlambat dan api sudah melumatkan atap gedung sekolah tersebut.

 

Berdasarkan peraturan Daerah Kabupaten Kuningan No 4 Tahun 2022, lanjut MH. Khadafi Mufti. Atas Perubahan Perda Kabupaten Kuningan Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran, yang kebetulan ini kali terjadi kebakaran yang di duga dari konleting aliran listrik gedung SDN Widarasari kami laporkan berdasarkan laporan dan saksi serta ditunjang oleh tim investigasi kami.


 

Salah seorang tim investigasi petugas UPT Damkar Kuningan tengah melakukan pendataan


Menurut Keterangan Kepela Sekolah SDN 1 widarasarai Oyo sudaryo didampingi Tatang sebagai aparat desa widarasari, Pada pukul 05.30 WIB, Ibu Rusminah pedagang makanan  di sekolah tersebut melihat kepulan asap di dalam bangunan sekolah, tepat nya di gudang yg menempel dengan dapur sekolah. Kemudian saksi memberitahukan kejadian tersebut kepada warga sekitar sekolah untuk meminta bantuan. 


Baru pada pukul 07.00 WIB kobaran api bisa dipadamkan oleh warga menggunakan peralatan seadanya, kemudian salah sorang warga melaporkan kejadian peristiwa tesebut ke aparat desa setempat. menindaklanjuti laporan dari warganya Farhan sebagai Kepala Desa Widarasari melaporkan pada pukul 10.20 WIB   ke Kantor UPT Pemadam Kebakaran Satpol PP Kuningan di Nomor (0232) 871113 dan juga meminta kepada Pihak Damkar untuk melakukan pengecekan dan sterilisasi lokasi kebakaran. 


Kemudian pada pukul 10.20 WIB waktu itu Tiga jam setelah kejadian peristiwa kebakaran baru melaporkan, setelah menerima laporan, Dua anggota dari regu piket berangkat menuju lokasi menggunakan Speda Motor Setelah dilakukan pengumpulan data, chek lokasi serta investigasi di lokasi kebakaran, dan saksi saksi. "Untuk sementara kebakaran di duga dari konsleting instalasi aliran listrik yang terdapat di area gudang. 

Kemudian tidak adanya laporan saat terjadi nya kebakaran ke Kantor Damkar kuningan," tutur Kapala UPT Damkar Satpol PP MH. Khadafi Mufti.


Tentunya aktifitas belajar mengajar terganggu total  oleh sebab itu diperlukan perbaikan dengan segera untuk ruang bangunan sekolah yang terbakar, guna keberlangsungan siswa/i sekolah dasar belajar, imbuh Khadapi penuh harap.


Tidak Adanya laporan kejadian kebakaran ke Kantor UPT Pemadam Kebakaran Satpol-PP Kuningan, dan pihak UPT Damkar mengetahui pagi harinya. Lantaran pada saat kejadian peristiwa kebakaran itu tidak ada alat proteksi kebakaran (APAR), disekolah. Padahal itu sangat diwajibkan berdasarkan Permendiknas No 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Bangunan Sekolah SD, SMPN maupun Swasta serta SMA. Sebagai langkah antisipasi awal proteksi bangunan gedung dan keselamatan jiwa dari bahaya kebakaran, terang Khadafi.


MH. Khadafi juga sekaligus mengadvokasi, Setiap warga masyarakat agar mewaspadai setiap potensi terjadinya kebakaran, yang diakibatkan dari tungku/gas, listrik, pembakaran sampah, lahan, dan lainnya. Hal itu sebagai langkah antisipasi awal, agar  sekolah sekolah, pemerintahan Desa wajib membuat  proteksi kebakaran di lingkungan Pemukiman, seperti APAR, Tandon air, dan lainnya, apabila terjadi kebakaran segera laporkan ke kantor UPT Damkar Satpol PP Kab.Kuningan di No (0232)871113 dan 081322698881. Layanan Gratis, tidak dipungut biaya apapun. Himbaunya (Mans Bom)

Senin, 31 Oktober 2022

Bupati Menjawab Perihal Akan Di PTUN Oleh Kades Yang Diberhentikan Dari Jabatannya

 

Bupati Kuningan H. Acep Purnama

Benang Merah - Terkait pemberhentian Kepala Desa Cibinuang, Kecamatan Kuningan Karno oleh Bupati Kuningan Acep Purnama, akhirnya bupati di PTUN kan oleh Kades yang diberhentikan. pasalnya, Karno melakukan Nikah Siri yang kemudian oleh masyarakatnya, Karno di minta berhenti dari jabatan Kepala Desa.


Tak begitu lama Bupati Kuningan Acep Purnama mengeluarkan surat keputusan pemberhentian (SKP) Kepala Desa Cibinuang, Karno, tentu saja SKP tersebut membuat terenyuh Karno. Setelah dikaji Karno berencana melakukan hak dan kewajibannya untuk memperkarakan bupati Kuningan melalui PTUN.


Bupati Acep Purnama tidak menampik bahwa pihaknya akan di perkarakan lewat PTUN oleh Kades tersebut. Bupati menjawab dengan tenangnya ketika diminta tanggapan, bupati menuturkan hal tersebut kepada awak media ini usai menyaksikan pelantikan Panwascam di salah satu Hotel dibilangan Sangkanhurip Kuningan.


"Itu mah silahkan saja, hak orang, bagi saya melaksanakan tugas sesuai tupoksi dan sesuai dengan kewenangan, jadi nggak usah itu ini, kalau mau di PTUN kan, PTUN kan saja proses saja nggak masalah, dalam hidup ini ada hak dan kewajiban yang harus diselesaikan," tutur Bupati (Mans Bom)

Kamis, 27 Oktober 2022

Dua Film Karya Siswa SMKN 1 Luragung Ukir Sejarah Dalam FLS2N Tahun 2022

Penyerahan Penghargaan kepada siswi SMKN 1 Luragung


Benang Merah - 'Sejarah' berhasil diukir beberapa siswa SMK Negeri 1 Luragung dalam Festival Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Jenjang SMK Tahun 2022 yang merupakan ajang talenta bagi peserta didik SMK di seluruh Indonesia untuk menunjukkan minat dan bakatnya di Bidang Seni.


Untuk kesekian kalinya SMKN 1 Luragung k embali men catatkan sejarah di dunia film pelajar nasional. Setelah pada tahun 2018 meraih medali Superior Tingkat Nasional di Banda Aceh, kemudian tahun 2019 tertahan hanya sampai juara 2 Tingkat Provinsi Jawa Barat serta tahun 2020 dan 2021 puasa gelar, akhirnya tahun ini SMKN 1 Luragung melalui ekstrakurikuler Bonti Cinema meraih medali perak untuk Film Kategori Dokumenter dengan judul Pangriksa Raksa dan medali perunggu untuk Film Kategori Fiksi dengan judul Sri dalam Festival dan Lomba Siswa Tingkat Nasional (diselenggarakan secara daring oleh LS2N ) Kemendikbud Ristek jenjang SMK tahun 2022 yang melalui Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) pada tanggal 16 September 2022.


Menurut Kepala SMKN 1 Luragung, Yayan Supyan, M.Pd.I, FLS2N merupakan ajang talenta peserta didik di bidang seni dan budaya dengan menggali kearifan lokal untuk menciptakan karya seni mendunia yang diikuti sebanyak 1.660 peserta meliputi jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Sekolah Luar Biasa (SDLB/SMPLB /SMALB). 


Adalah film pendek fiksi yang disutradarai oleh Muhammad Fikri Nuryasin dan ditulis oleh Anggi Amara berjudul “Sri” berhasil meraih medali perunggu. Film ini menceritakan seorang kepala desa K yang asih bernama KOHAR (50) menceritakan tentang didatangi oleh investor INDRA (40) yang i ngin menawarkan sejumlah uang agar sawah kabuyutan di desanya dijual untuk dijadikan perumahan. Di film ini SRI POHACI LARASATI atau yang lebih dikenal sebagai Dewi Sri atau Dewi Padi, adalah sebuah simbol untuk merepresentasikan sawah yang menjadi awal dari ketakutan dan kegelisahan orang orang desa karena akan kehilangan mata pencahariannya jika sawah yang mereka garap dijadikan perumahan, SRI juga takut jika orang orang tidak lagi mempedulikan sawah yang merupakan mata pencaharian utama di desa tersebut. 


“Sebelumnya tidak menyangka bisa meraih medali perunggu. Ini merupakan hasil yang harus dikembangkan lagi dengan cara mengupgrade skill “ ujar Anggi Amara penulis skenario film Sri yang didampingi sutradara Muhamad Fikri Nuryasin. 


Penyerahan Penghargaan kepada siswa SMKN 1 Luragung


Sementara itu, film berjudul 'Pangriksa Raksa' bebrhahsil meraih medali perak. Sutradara film, Reno Pratama Riqqullah menjelaskan bahwa k ata “pangriksa” yang berarti merawat dan “raksa” berarti penjaga dalam bahasa sansekerta jika disatuk an berarti ‘merawat sang penjaga’. 


Film ini menceritakan sebuah batu yang sangat besar berukuran kurang lebih 7 Hektare berlokasi di dusun Banjaran desa Jabranti kecamatan Karangkancana Kabupaten Kuningan. Berawal yang diyakini sebagai penyeimbang alam di kawasan tersebut. Berawal dari tema, yaitu di film ini penulis cerita Dian Kurniawan mengangkat papatah karuhun yang menjadi inti cerita yaitu “gunung kayuan, gawir awian, legok balongan” artinya yaitu gunung tanami pohon, tebing tanami bambu, cekungan jadikan kolam. Pesan inti dari film ini yaitu bahwa kita harus merawat penjaga kita yaitu alam, sebab alam sebagai ciptaan Tuhan selalu menjaga keseimbangan hidup mahluk-mahluk-Nya 


Sama halnya dengan Anggi Amara dan M. Fikri Nuryasin, Sutradara film 'Pangriksa Raksa' Reno Pratama Riqullah juga tidak menyangka hasilnya bisa sejauh ini. 


“Waktu diumumkan film Sri hanya dapat perunggu, saya merasa tidak ada harapan lagi untuk film Pangriksa Raksa. Karena saya pikir tidak mungkin satu sekolah bisa menang dua-duanya. Tapi alhamdulillah dapat juara. Ekspektasi yang rendah malah membuat saya merasa jauh emosional ketika tahu film ini meraih medali perak," ungkap Reno


"Saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh crew FLS2N Dokumenter SMKN 1 Luragung, pembimbing kami Bapak Ahmad Rois Affandi yang tanpa lelah mendidik dan mengarahkan kami selama produksi. Juga tidak lupa untuk Pak Ustadz Kukun Sukmana dan Pak Lurah Dusun Jabranti yang sudah memberikan fasilitas selama kami syuting disana,” ujar Reno. 


Menanggapi prestasi ini, Kepala SMKN 1 Luragung Yayan Supyan, M.Pd.I mengucapkan selamat kepada para pemenang yang sudah berjuang di tingkat nasional. 


"Selamat kepada para pemenang yang sudah berjuang di tingkat nasional. Ini merupakan prestasi yang sangat dibanggakan. Saya berharap, semoga menjadi motivasi untuk melanjutkan budaya prestasi di Jawa Barat," pungkasnya saat ditemui benangmerah.co.id, Rabu (26/10).


.(Irwan)

Selasa, 25 Oktober 2022

Pameran Anti Perundungan Hasil Karya Siswa siswi SMKN 5 Kuningan

Wakasek Muksyin dan Beberapa Siswa dilokasi Pameran


Benang Merah - Melanjutkan program Kemendikbudristek tentang Anti Perundungan dan Kekerasan berbasis sekolah tahap 2, SMK Negeri 5 Kuningan telah melaksanakan pameran Anti Perundungan yang merupakan hasil karya siswa siswinya. 


Gelaran pameran merupakan rangkaian dari Workshop Penyusunan Program Anti Perundungan SMK Negeri 5 Kuningan Sebagai SMK Pusat Keunggulan Skema Lanjutan Tahap 2 yang berlangsung 18-19 Oktober 2022 di Aula gedung sekolah.


Dalam pameran tersebut salah satunya diisi dengan deklarasi tanda tangan anti perundungan oleh semua siswa-siswi dan guru di SMKN 5 Kuningan.


Karya siswa siswi SMKN 5 Kuningan


Kepala Sekolah, Drs. Efendi melalui wakasek, Muchsin, menjelaskan kegiatan ini merupakan edukasi pencegahan sekolah terhadap Perundungan dan kekerasan berbasis sekolah. Baik di dunia nyata mamupun maya.


"Diharapkan semua siswa siswi memahami dan mengerti tentang perundungan, mengetahui dampak maupun aturan secara hukum. Tidak ada lagi perundungan Siswa Siswi SMKN 5 Kuningan," ungkap Muchsin.


Di tahun 2021, Kemendikbudristek bekerjasama dengan UNICEF Indonesia dan mitra melaksanakan program pencegahan perundungan dan kekerasan berbasis sekolah “Roots Indonesia” ke lebih dari 1.800 SMP dan SMA Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan. Program Roots Indonesia akan melibatkan siswa sebagai Agen perubahan dan guru sebagai Fasilitator.


Agen Perubahan adalah 30 siswa yang dipilih dari tiap sekolah untuk menyebarkan dan menanamkan nilai-nilai kebaikan dan anti-kekerasan di sekolah.


Fasilitator Guru bertujuan untuk memfasilitasi diskusi yang dilakukan bersama Agen Perubahan dalam pertemuan Roots setiap minggunya, Fasilitator Guru juga berperan dalam memfasilitasi siswa untuk melaporkan dan menindaklanjuti laporan perundungan atau kekerasan di sekolah.


.(Irwan)

Jumat, 21 Oktober 2022

Enam Tambah Dua Unit Ran Damkar Hibah Pemprov DKI Jakarta Sama Dengan Delapan Bertenger Siap Opreasi Di Kuningan

Dua unit Ran Damkar siap di evakuasi ke Kabupaten Kuningan dari Pemprov DKI Jakarta


Benang Merah - Dua unit kendaran Damkar jenis Hino Tronton dengan kafasitas 10 Ban besar juga 6 Ban besar dobel Ban telah bertengger di Kantor Unit Pelaksana Teknis Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan. Dua unit kendaraan pemadam kendaraan itu merupakan hibah dari Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan kepada Pemkab Kuningan. 


Kepala UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan MH Khadafi Mufti bertutur, bantuan berupa hibah Dua unit kendaraan pemadam kebakaran dengan kafasitas 6000 liter jenis Hino Tronton dengan kafasitas dobel Ban besar besar tersebut diterima pada 9 Oktober 2022 oleh Bupati berdasarkan perjanjian hibah yang langsung menjadi milik asset daerah Kuningan dari Provinsi DKI itu langsung di serahkan oleh Gubernur DKI pada waktu itu Anis Baswedan kepada Bupati Kuningan Acep Purnama. 


Sementara proses pengambilan pada 13 Oktober 2022 setelah selesai adiminstrasi sesuai perintah bupati, kata MH Khadafi, langsung di ambil termasuk surat perjanjian hibah dan sekaligus teknis penggunaannya dari pengguna kepada penerima dan acara serah terima dari SKPD DKI Jakarta Alhamdulillah lancar hingga ke bawake Kuningan saat itu juga dan kini sudah bertengger di kantot UPT Satpol PP Kuningan.


Sedangkan untuk penggunaannya sesuai dengan rencana kedepan bupati yang akan membuat Pos UMK (Unit Pemadam Kebakaran) untuk mempermudah pelayanan damkar di Wilayah Pembangunan Eks Kewadanaan, Cilimus, Darma, dan Luragung, untuk sementara unit Ran Damkar di parkir dulu di Kantor Pusat Damkar seraya menyusun kelembagaan selain pendistribusian unit ran Damkar juga persiapan P3K yang diselenggarakan oleh Pemda Kuningan sehingga satu paket dalam pendistribusiannya. 


Kepala UPT Satpol PP Kabupaten Kuningan MH Khadafi Mufti dalam proses penyelesaian serah terima Ran Damkar dari SKPD Pemprov DKI Jakarta


Oprasional atau penggunaannya disesuaikan dengan kondisi jalan di daerah Kabupaten Kuningan relatif kecil, jadi untuk sementara di gunakan layanan daerah perkotaan dulu khususnya untuk pengamanan objek fital. Seperti Pasar Baru, sekitar Setda Kuningan, perumahan masyarakat dan komplek perum dan lainnya, unit unit ran damkar ini secara keseluruhan kondisi 80 persen masih cukup bagus, dan layak dioprasikan di bagian mesin juga juga bagus, hanya memang ada beberapa spare part ada yang perlu diganti seperti Ban karena memang mobil bekas pake tapi oleh pak bupati sudah dialokasikan dalam perubahan anggaran ini agar segera di ganti agar bisa dimaksimalkan dalam penggunaannya.


Hasil pemeriksaan tim mekanik di Damkar ada oprator engenering dan lainnya ternya semuanya masih berfungsi dengan baik sehingga layak pakai, namun diperlukan ekstra kehati hatian dalam mengoprasikannya lantaran kafasitasnya cukup tinggi sengga rentan terhadap kecelakaan.


 "Kebetulan juga unit ini sudah modern penggunan egelnya sistim elektrikel atau remote, personil Damkar kita dalam tata cara penggunaannya sudah memahami semua, karena ketika serah terima tim Damkar DKI Jakarta memberi penjelasan secara taknis, terang Kepala UPT Damkar Kuningan MH Khadafi Mufti


Kami para petugas UPT Damkar Kabupaten Kuningan mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati Kuningan sudah merespon keinginan kami juga kepada Bapak Gubernur Pemprov DKI Jakarta Bapak Anis Baswedan, memang mobil mobil Damkar yang ada di Kuningan ini masih layak namun redualnya sudah sangat tua dengan harapan meski kendaraan baru ini brkas pakai bisa memberikan manfaat serta mrmpermudah kami dalam melakukn pelayanan kami terhadap masyarakat dalam urusan kebencanaan entah itu kebakaran ataupun non krbakaran, unit ran Damkar semula 6 ditambah 2 unit bantuan hibah dari Pempov DKI Jakarta jadi jumlahnya Kuningan punya 8 unit ran Damkar yang kesemuanya layak pakai lantaran kami mengutamakan pemeliharaan sesuai dengan aturan SOP dalam penganggaran pemda Kuningan.


"Untuk layana bantuan kepada masyarakat dalam penggunaan 8 unit Ran Damkar nya di sesuaikan dengan claster peristiwa, ada yang harus menggunakan dalam kafasitas kecil sedang dan kafasitas tinggi, karena di sesuaikan dengan medan serta radius yang harus di tempuh seperti kebakaran hutan, kalaupun di paksanakan sistim pengawalannya harus ekstra ketat karena rentan dengan kecelakaan. Berjibakunya tim Damkar untuk penyelamatna target terutama jiwa manusia selain dari harta benda berharga, namun untuk memaksimalkan penyesuaian pelayanan masyarat diperlukan penyesuaian SOP, semoga dalam perubahan anggaran, tahun depan bisa maksimal SOP nya guna memenuhi layanam masyarakat umum," tutur MH Kadafi Mufti penuh harap. (Mans Bom)

Kamis, 20 Oktober 2022

SMPN 1 Cidahu Merasa Dirugikan Terkait Dana BOS Tahun 2022

 

Kampus SMP Negeri 1 Cidahu, Kabupaten Kuningan

Benang Merah - Statemen kontroversi datang dari Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SMP Negeri 1 Ciddahu, H. Didi yang mendapat mandat dari Plt Kepala Sekolah, Subagio saat ditemui awak media di ruang kepala sekolah.


Menurutnya, salur BOS SMPN 1 Cidahu tahap 2 sangat merugikan sekolah. Hal ini disebabkan karena tidak turunnya dana sebesar 90 juta rupiah untuk kegiatan bulan Juni -Juli 2022.


"Berbicara masalah anggaran BOS, sekolah kami malah dirugikan. Ketika kegiatan di bulan Juni-Juli sudah dilaksanakann, sementara dana BOS tahap 2 sebesar 90 juta yang ditungguu-tunggu sampai sekarang belum turun. Entah alasannya kenapa, mungkin bendahara yang bisa menjawabnya," ungkap H. Didi, Kamis (20/10).


Karena masalah tersebut, lanjutnya, pihak sekolah terpaksa memakai dana talangan. 


Sementara, Bendahara BOS, Dadang saat dihadirkan menjelaskan bahwa masalah itu terjadi karena aplikasi yang sempat erorr. Menurutnya, saat ini lagi diuruskan Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan, namun belum ada kepastian kapan bisa dicairkan.


"Saat update aplikasi, sempat error. Tapi saya sudah koordinasi dengan pihak dinas, namun belum ada jawaban pasti kapan dana 90 juta tersebut bisa cair," jawabnya.


Hal ini tentu menjadi polemik bagi sekolah, dimana biaya operasional sekolah sampai tersendat sampai saat ini. Lalu bagaimana peran dinas pendidikan disaat ada trouble seperti ini?


Plt. Kepala Sekolah, Subagio saat hendak dimintai komentar, sangat sulit dihubungi atau ditemui di sekolah tersebut.


.(Irwan/Yesi/Anton)



OPTIMALKAN ANGGARAN BOS, SMPN 1 KUNINGAN BANYAK MERAIH PRESTASI

 

Siswa SMPN 1 Kuningan saat mengikuti sLah satu lomba sekolah

Benang Merah - Sebagai sekolah menengah yang banyak diminati orang tua siswa, SMP Negeri 1 Kuningan terus berusaha untuk mengoptimalkan anggaran BOS yang diterima dari pemerintah. Hasilnya begitu membanggakan dengan mengalirnya banyak prestasi yang diraih setiap tahunnya.


Menurut Kepala SMP Negeri 1 Kuningan, H. Adang Kusdiana, M.Pd, Swkolah telah berusaha mengoptimalkan dana operasional yang diterima setiap triwulan dari pemerintah. Selain untuk kegiatan akademik, juga dioptimalkan pada kegiatan eskul siswa. Hasilnya pun cukup memuaskan bagi sekolah yang berlokasi di pusat kota ini.


Berikut adalah Prestasi tahun Pelajaran 2021-2022 yang telah dicapai tingkat kabupaten, wilayah 3 cirebon,provinsi,nasional maupun internasional,


Tingkat Kabupaten :

Juara umum Festival Lomba Seni Siswa Nasional tingkat Kabupaten

Juara Umum Festiva Literasi Siswa Tingkat Kabupaten

Juara Umum Pentas PAI Tingkat Kabupaten

Juara Umum Lomba BAPOPSI Tingkat Kabupaten

Juara Umum Lomba Mainan Tradisional Kemenpora 

Juara 1 Duta Baca putri a.n Jilan Perpusda Kabupaten Kuningan

Juara 1 atletik putra a.n Rfi dan putri a.n Fuji Perwosi Cup Tingkat Kabupaten

Juara 1 Lomba Cerdas Cermat Kebangsaan Ti ngkat Kabupaten

Juara 1 Lomba Paduan Suara Aksi Regional HPAI Tingkat Kabupaten

Juara 1 Pupuh a.n Sesilia dan Ngadongeng Sorangan a.n Kirana pada Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Kabupaten

Juara 1 Camp Merdeka Basketball 3 on 3 Turnamen Putra


Tingkat Wilayah 3 :

Juara 1 Spelling Be Bahasa Inggris a.n Alifa Tiara Balqis

Juara 2 Kata Kadet Putri a.n Qanita

Juara 3 Kata Kadet Putra a.n Nabil

Juara 3 Storry Telling a.n Shaina


Tingkat Provinsi Jabar

Juara 1 nyanyi solo a.n Tyo

Juara 4 nyanyi solo a.n Sesilia

Juara 1 silat a.n Quinsha

Juara 2 karate a.n Faraz

Juara 2 LCC PAI


Tingkat Nasional

Juara 2 Kata Peroraangan Pemula a.n Anindya

Juara 1 silat a.n Syahdan dan Rama

Juara 2 Silat a.n Darel, Nazma dan Devan


Tingkat Internasional

Juara 1 Karate Kata Perorangan “Young Guns Championship” a.n Muhamad Faraz Insani 



Kepala SMPN 1 Kuningan, H. Adang Kusdiana, M.Pd saat menerima penghargaan dari dinas Pendidikan dan Kebudayaan kab. Kuningan


Penerimaan Penghargaan dari bupati Kuningan

Selain prestasi diatas, lanjut H. Adang, sekolah juga telah berhasi meraih penghargaan Adiwiyata dari Gubernur Jawa Barat, Penyedia Jajanan dan Pangan Sehat dari BPOM, Sekolah Ramah Anak dari Bupati Kuningan,Penerima Kerja Sama dengan UPI dan Hiroshima University Jepang tentang Lesson Study, dan terpilih jadi Sekolah Penggerak KurikulumMerdeka.


“Semua prestasi yang dicapai berkat kerja keras siswa, bimbingan guru dan dukungan orang tua dan arahan dari dinas pendidikan dan kebudayaan. Saya ucapkan terimakasih atas kerjasama dan kolaboraasi semuanya," pungkasnya saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (19/10).


.(Yesi)

Popular 7 hari terakhir

Popular 30 hari terakhir

Popular sepanjang waktu